• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Penulis dalam penelitian ini memberikan saran-saran :

1. Pemerintah menyediakan anggaran sebagai kompensasi bagi pemilik bangunan kuno/bersejarah berupa keringanan pajak atau bantuan dana pemeliharaan bangunan, misalnya pemberian insentif berupa keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). 2. Pemerintah mengawasi renovasi yang dilakukan para pemilik sehingga

tidak mengakibatkan perubahan bentuk bangunan yang dapat menghilangkan sisi keaslian (originalitas) .

3. Implementasi perlindungan bangunan kuno / bersejarah berjalan efektif. Melalui perlindungan hak cipta pada seni ciptaan bangunan khususnya

bangunan kuno/bersejarah sekaligus sebagai benda cagar budaya diharapkan agar para pemilik bangunan kuno maupun semua pihak lainnya mau melindungi bangunan-bangunan yang menjadi cagar budaya tersebut sehingga mampu dipertahankan demi keutuhan sebagai warisan budaya bangsa. Diharapkan karya ciptaan bangunan kuno/bersejarah tersebut bukan lagi hanya menjadi tanggun jawab pemerintah tetapi dengan kesadaran dan talenta masing-masing warga masyarakat hendaknya turut menyikapi dan memberikan kontribusi konkret pada aspek perlindungan secara operasional maupun direksional sehingga mampu menjadi sebuah gerakan (movement) masyarakat.

90

DAFTAR PUSTAKA

Bappeda Kota Semarang. 1985. Konservasi Bangunan Tua yang Bersejarah. Semarang : PT. Reka Citra.

Bappeda Kota Semarang. 2006. Seanrai : Inventarisasi dan Dokumentasi

Bangunan dan Kawasan Pusaka Budaya Kota Semarang. Semarang.

Basundoro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta : Ombak. Budiharjo, Eko. 1985. Laporan Pendahuluan : Konservasi Bangunan Kuno

Kotamadya Dati II Semarang. Semarang : PT. Reka Citra.

Budiman, Amin. 1978. Semarang Riwayatmu Dulu. Semarang : Tanjung Sari. Catanese, Anthony J. 1996. Perencanaan Kota. Jakarta : Erlangga.

Djoko Soekiman. 1992. Kotagede. Jakarta: Media Kebudayaan Jakarta.

Dudung, Abdurahman. 1999. Metodolgi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar– Ruzz Media

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press.

Inoguchi, Takashi, Edward Newman, dkk. 2003. Kota dan Lingkungan,

Pendekatan Baru Terhadap Masyarakat Berwawasan Ekologi. Jakarta

: LP3ES

Joe, Liem Thian. 2004. Riwayat Semarang. Jakarta : Hasta Wahana.

Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Semarang, 2008. Selayang Pandang

Kota Semarang 2008.

Kumolo, Tjahjo. 1992. Semarang Kota Tercinta. Semarang : CV. Padma Grafika Semarang.

Kuntowijoyo. 2003. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Tiara Kencana. Muhammad, Djawahir. 1995. Semarang Sepanjang Jalan Kenangan.

Semarang : Aktor Studio.

Margana, Sri dan M. Nursam. 2010. Kota-Kota Di Jawa : Identitas, Gaya

hidup dan Permasalahan Sosial. Yogyakarta : Ombak.

Muspriyanto, Edy dkk. 2006. Semarang Tempo Doeloe. Semarang : Terang Publishing.

Nawawi, Hadari. 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogjakarta: Gajah

Mada University Press.

Notosusanto, Nugroho. 1971. Norma-Norma Dasar Penelitian dan Penulisan

Sejarah. Jakarta: Departemen Pertahanan Keamanan Pusat Sejarah

ABRI.

Nurdin Saleh (15 Januari 2001). "Gelora Senayan Siap Berubah Menjadi Gelora Bung Karno". Tempo Interaktif. Diakses tanggal 5 Juni 2010. Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Semarang. 1979. Sejarah Kota

Semarang. Semarang : Kodya Semarang.

Pranoto, Suhartono W. 2010. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soerjosoempeno. 1979. Sejarah Kota Semarang. Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Semarang.

Subagyo. 2010. Membangun Kesadaran Sejarah. Semarang : Widya Karya. Sumalyo, Yulianto. 1995. Arsitektur Kolonial Belanda Di Indonesia.

92

Supriyanto, Adhie. 2009. Buku Saku Sejarah Singkat Berdirinya Lawang

Sewu. Semarang: Tim Kkp Sejarah Undip.

Suryanto, Angga. 2009. Upaya Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Semarang Pada Tahun 1992-2008. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Tio Jongkie. 2004. Semarang Dalam Kenangan. Semarang : Kodya Semarang. Wasino. 2007. Dari Riset Hingga Tulisan Sejarah. Semarang : UNNES Press. Widja, I Gde. 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran

Sejarah. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi.

Wijanarka. 2007. Semarang tempo Dulu. Yogyakarta : Ombak

Wiyono. 1990. Metode Penulisan Sejarah. Semarang: FPIPS Jurusan Sejarah IKIP Semarang.

Yunus, Hadi Sabari. 2005. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

“Jalan-jalan Menjelajahi Kota Tua Semarang”. Frontliners, Media Komunikasi

Indosat, Edisi Bulan April 2009.

Karsten Sosok Humanis yang Meninggalkan Karya Besar”. Kompas, Edisi Senin, 20 Desember 2004

Nurhajarini. 2009. Sejarah Kota Semarang : Pembangunan Infrastruktur dan Perkembangan Kota Dalam Patrawidya Vol 10 no2 bulan juni 2009. Semarang.

Seputar Semarang Edisi 69 Tahun II 21-27 Desember 2004. “Ir. Herman Thomas

Tanti Johana. "Arsitektur Art Deco". Sabtu, 09 Mei 2009.

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

A.Untuk mengetahui perubahan fungsi bangunan lawang sewu tahun 1904- 2009

Narasumber: Pejabat PT.KAI, Tour Guide , Veteran, Sejarawan Pertanyaan:

1. Bagaimana kondisi lawang sewu saat pembangunan pertama tahun 1904? (meliputi: luas wilayah, batas wilayah, dll).

2. Bagaimana kondisi umum bangunan lawang sewu saat pertama pembangunan?

3. Gedung apa saja yang dibangun pada tahun 1904 dan difungsikan sebagai apa saja?

4. Bagaimana fungsi bangunan lawang sewu saat digunakan oleh pemerintahan Belanda?

5. Bagaimana fungsi bangunan lawang sewu saat di gunakan sebagai kantor Perkeretaapian Indonesia?

6. Bagaimana Fungsi bangunan lawang sewu saat digunakan oleh kantor KODIM Diponegoro?

7. Bagaimana fungsi bangunan Lawang Sewu setelah proses renovasi tahun 2009?

8. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap bangunan lawang sewu saat ini ?

96

B.Untuk mengetahui pengaruh perubahan fungsi bangunan lawang sewu terhadap image kota Semarang

Narasumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang, Sejarawan dan Veteran.

Pertanyaan:

1. Bagaimana kondisi Kota Semarang jaman dahulu?

2. Perubahan apa saja yang mendasar pada Kota Semarang dari tahun 1904 – 2009?

3. Bagaimana perlindungan pemerintah dalam menjaga bangunan kuno yang ada di Kota Semarang?

4. Bagaimana pemerinatah Kota Semarang dalam membangun brand image Kota Semarang ?

5. Bagaimana pengaruh Lawang Sewu dalam pembentukan image kota Semarang ?

LAMPIRAN 2

DATA NARASUMBER 1. Nama : Hendro P

Umur : 82 tahun

Pekerjaan : Pensiunan Veteran No. Telp. : -

Alamat : Semarang

2. Nama : Adi Nugroho Umur : 29 tahun

Pekerjaan : Karyawan PT KAI No. Telp. : -

Alamat : Semarang

3. Nama : Ngesti Lestari Umur : 66 tahun Pekerjaan : Dosen No. Telp. : - Alamat : Semarang 4. Nama : Bernard Umur : 32 tahun Pekerjaan : Tour Guide No. Telp. : 08172845045 Alamat : Semarang 5. Nama : Roji S Umur : 72 tahun Pekerjaan : Veteran No. Telp. :- Alamat : Semarang

98

6. Nama : Mujiyanto Umur : 44 tahun Pekerjaan : Tour Guide No. Telp. : -

Alamat : Jl. Ulin II no. 23

7. Nama : Slamet Widodo Umur : 53 tahun Pekerjaan : Swasta Pendidikan : D3

No. Telp. : 085647115449 Alamat : Semarang

LAMPIRAN 3

DAFTAR NAMA PENGELOLA

GEDUNG LAWANG SEWU SEMARANG TAHUN 2015

No. Nama Jabatan Umur

1 Sapto Hartono Manager 51 th

2 Kartono Asisten Manager 42 th 3 Chikmatul Ulya Supervisor 32 th 4 Djoko Srijono Staff Ahli 60 th

5 Puteri Kungkum M Staff 28 th

100

LAMPIRAN 4

ARSIP KORAN

Suara Merdeka, 6 Juni 1995 Lanjutan...

102

104

Dokumen terkait