• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Sesuai hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dalam rangka memenuhi tugas kuliah yaitu skripsi dengan judul problematika sumber daya manusia pondok pesantren di Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Fadholi, maka saran yang perlu penulis sampaikan untuk instansi pondok pesantren darul ulum Al-Fadholi terutama pada pihak pengurus pondok pesantren dan pihak pengurus yayasan pondok pesantren yang lebih mengemban tugas ini pada berbagai macam problematika yang terjadi ataupun lika-liku kesulitan pengurus pondok terkait penerapan fungsi MSDM sesuai dengan peneliti angkat yaitu:

1. Saran Praktis

a. Pihak pengurus yayasan diharapkan aktif dalam membimbing, mengontrol, mengarahkan dan memberi solulisi kongkrit atas segala permasalahan pondok pesantren

b. Perlunya meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar sesama santi dan sesama pengurus pondok serta pengurus yayasan pondok pesantren. sehingga permaslahan yang ada dipondok tidak hanya menjadi tanggung jawab pengurus pondok tetapi menjadi tanggung jawab berasama.

c. Sistem administrasi pondok pesantren diharapkan mampu menyediakan semua data-data yang dibutuhkan pondok pesantren, Demi memudahkan pihak pengurus dalam menerapkan fungsi-fungsi

104

manajemen sumber daya manusia dan melaksnakan segala kegiatan pondok pesantren serta dalam mengevaluasi bila terjadi masalah atau problem yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Fadholi.

2.

Saran Metodologi

a. Perlu dilakukannya penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif, menggunakan jumlah sampel penelitian yang lebih banyak dibandingkan penelitian kali ini. Hal ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai fenomena problematika MSDM b. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan adar melakukan uji keabsahan

data mengunakan alat bantu lain sepeti mengumpulkan informasi tambahan dari pihak-pihak lain yang terkait dengan subjek penelitian seperti pengasuh, santri, ustadz, dan masyarakat sekitar agar data yang diperoleh lebih akurat.

c. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk terlebih dahulu melakukan pendekatan-pendekatan yang persuasive dengan informan sehingga data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan baik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.

d. Diharapkan ini bisa digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya mengenai problematika MSDM sehingga peneilitian ini dapat dijadikan pembanding dengan penelitian berikutnya.

105

DAFTAR PUSTAKA

Abudinnata. 2008. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan

Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Amin, Widjaja Tunggal.1993.Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta:Rineka Cipta. Ali, Mukti.1987.Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta:Rajawali Press. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktek.

Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung. Basir, Barthos.1995. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan

Makro, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dacil. Makalahteorifungsifungsimanajemenhtml,http://phicumbritz.blogspot.com/ 009/11/. Diakses tgl 9 November 2016 jam 22.05 WIB.

Daulay, Haidar Putra. 2001. Pendidikkan Islam Dalam System Pendidikan

Nasional Di Indonesia. Jakarta: Pranada Media.

Departemen Agama RI. 2001. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: CV. Asy Syifa.

Dhofier, Zamakhsyari. 1994. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai. Jakarta: LP3ES.

Douglas, T. Hall, James G. Goodale.1986. Human Resources Management,

Strategy, Design and Impelementation. Scott Foresman and Company,

106

Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar - dasar dan aplikasi. Malang: YA3 IKIP.

Ghony, Djunaidi. dan Al-Mansur, Fauzan. 2012. Metodelogi Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Halim, A. dkk. (et al). 2009. Manajemen Pesantren. Pustaka Pesantren.

Hamdani, M.Yusuf. 2009. Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren (Studi

Kasus Pada Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin Di Krapyak Wetan Yogyakarta) Tesis.

Handoko, T. Hani. Cet.3. 1990. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

______________. 2001. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia Edisi 2, Yogyakarta: BPFE-

Hasbullah. 1996.Sejarah Pendidikan Islam Indonesia.Yogyakarta:Nur Cahaya. Hasibuan, S.P Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta:

PT.Bumi Aksara.

__________________. 2005. Manajemen, Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Edisi Revisi Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Hasyim, H.M.Yusuf. 1998. Peranan dan Potensi Pesantren dalam

Pembangunan. Jakarta : P3M.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-ilmu

Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Justine T Sirait,M.B.A. 2006 Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya

Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT.Gramedia,widia sarana Indonesia.

107

Khoiron, Moh. 2002. “Mencari titik Temu Pendidikan Pesantren : antara

Salafiah dan Modern” dalam Majalah Pesantren Edisi III.

Lasa HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: GAMA MEDIA. Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.

Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: P.T. Rineka Cipta.

Perspektif Global. Yogyakarta: LaskBang Pressindo.

Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta : Paramadina.

Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku

Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta:UI Press.

Milton Fogg, 2004, The Greatest Networker in the Workd, New York: the Three Rivers Press,

Miner, John B.1992. Industrial organizational Psychology. Singapore: McGraw Hill.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. cet. 24.

Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Diva Pustaka.

Murtie, A. 2012. Menciptakan SDM Yang Handal Dengan Training,Coashing dan

Motivation (TMC). Bekasi: Laskar Aksara.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia..

Poerwandari, E. Kristi, dkk. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian

108

Prasodjo, Sudjoko. 1982. Profil Pesantren. Jakarta: LP3S.

Rahardjo, M. Dawam. 1985. Pergulatan Dunia Pesantren Membangun dari

Bawah. Jakarta: P3M.

Rahayu, Iin Tri. 2014. Hand Out: Mata Kuliah Psikodiagnostik II (Observasi). Malang: Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Sani, Ahmad dan Machfudz, Masyhuri. 2010 Metodologi Riset Manajemen

Sumber Daya Manusia. Malang: UIN-Maliki Press.

Siagian, P. Sondang. 1992. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: AlFabeta.

Sofo, Fransisco. 1999. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Perspektif, Peran

dan Pilihan Praktis. Surabaya : Airlangga University Press.

Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models For

Superior. Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc

Strauss, Anselm, dan Juliet Corbin.1997. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Stoner, et al. 1995. Management. 6th Ed. New Jersey: Prentice Hall

Subagyo, P. Joko. 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Rineka.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

_______. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D : Bandung: Alfabeta. cet. 10.

Sulistia. 1995. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

109

Suprayogo, Imam. 2004. Pendidikan Berparadigma Al-Qur’an, Malang: UIN Malang Press.

Syam, Nur. 2005. Manajeman Pesantren “Indikator dan pengukuran

pengembangan SDM dipesantren”. Jogyakarta: LKIS.

Taslimah, Yusuf. 1996. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.

Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Terry, Giorge R dan Rue, Leslie W. 1992. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahid, Abdurrahman. 1999. Bunga Rampai Pesantren. Jakarta: Dharma Bhakti. Wahidmurni. 2008. Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian

Lapangan. Malang: UM Press.

Wahjoetomo. 1997. Perguruan Tinggi Pesantren. Jakarta : Gema Insani Press. Waluyo Minto, 2013, Psikologi Industri, Jakarta: Akademia

Wicaksono, H. 2011. Analisis Hubungan Kualitas SDM PNS dan Kinerja

Pemerintah Kabupaten Madiun. Tesis. Universitas Sebelas Maret.

Wijono, Sutarto, 2012, Psikologi Industri & Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Edisi Revisi

Yunus, Mahmud. 2004. M /1425 H. Tafsir Quran Karim. Jakarta: P.T. Hidakarya Agung. Cet. 73

Zainal, Veithzal Rivai dkk. 2005 Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk

110

111

KODE WAWANCARA

No Kode Status Subyek

1 W1 Pengurus Pondok pesantren

2 W2 Pengurus Pondok pesantren

112

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : R

Tanggalwawancara : 17 oktober 2016

Lokasi wawancara : Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Fadholi

Sumber data : Pengurus Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Fadholi

Kode : W1/17/10/16.15.30

No Pertanyaan Jawaban

1. Permisi, Lagi ngapain kang?

Ini lagi liat film kang, seru lho kang filmnya.

2. Film apa kang? Film Fast Farius kang.

3. Emm boleh saya mengganggu sebentar kang?

Opo o kang?

4. Ini kang mau tanya menurut sampean kondisi atau keadaan pondok skarang gimana kang?

Maksudnya kondisi apanya kang?

5. Ya kondisi santri atau kegiatan kegiatan pondok kang?

Gimana yo kang, ya gitu kegiatannya seperti biasa tiap hari ngaji kang, tapi ya gitu kadang ngaji kadang enggak soal e ustadznya kadang masuk kadang juga enggak terutama yang habis isya’ itu sering kosong, kalau yang habis

113

subuh Alhamdulillah kang ustadznya salalu ada..kalau santrinya mbolosan kang, aku sendiri yo kadang-kadang mbolos e kang gk ikut ngaji, cz aku kan ikut organisasi dikampus lha kegiatanne itu seringnya malam jadi yo gk bisa ikut ngaji kang.

6. Jadi kalau ustadznya gk hadir gitu gimana respon anak – anak kang?

Yo seneng kang, ngajinya jadi libur hehehe

7. gitu ya kang, ya sebenarnya eman juga ya kang kalau sering kosong, terus kira-kira penerapan fungsi MSDM di pondok ini ada masalah tidak kang?

Emmm…awalnya sih saya tidak tahu kalau penerapan fungsi MSDM itu di pondok ini ada masalah atau tidak ya kang…, soalnya fungsi MSDM itu apa saya juga tidak tahu, tapi Alhamdulillah berkat dengan mendapat amanah untuk mengurusin pondok ya kang…. akhirnya saya berinisiatif mencari tahu tentang bagaimana mengurusi pondok pesantren dengan baik, mulai dari membaca literature tentang keorganisasian, bertanya kepada para alumni dan kepada teman-teman saya yang berpengalaman dalam berorganisai, nah dari situ akhirnya sedikit demi sedikit saya mengetahui yang namanya fungsi MSDM, Nah

114

ternyata setelah saya mengetahui fungsi-fungsi MSDM di sini masih belum terlaksan dengan baik ya kang…mulai dari rektrutmen itu kami tidak berdaskan perencaan sdm yang matang, pengembangan sdm kami di sini hanya sebatas belajar dengan senior senior, kemudian apabila kami mengerjakan tugas kami kurang mendapat apresiasi dari atasan, meniai antar bidang bidang kepengurusan itu sungkan-sungkanan kang

8. Jadi untuk fungsi-fungsi MSDM di sini masih belum terlaksan dengan baik ya kang. kira-kira itu berpengaruh tidak kang, terhadap kegiatan pondok pesantren?

emmm.. he’e kang, sejak yai wafat program – program yang ada di pondok ini banyak yang fakum, teman teman pengurus bingung mau memulainya dari mana, soalnya tidak punya panduan atau pedoman kurikulum pendidikan yang jelas untuk melaksanakan kegiatan belajar mengarajar di pondok ini, gimana ya…..Akhirnya pengurus menjalankan kegiatan dengan apa adanya yang penting pondok ada kegiatan ngajinya. Mungkin ini karena apa namanya…… penerapan fungsi manajenemnya disini belum bejalan dengan baik kang,.. contohnya saja, dalam hal pengembangan sdm disini belum pernah

115

dilakukan, pada akhirnya teman-teman malaksankan tugas hanya sesuai job discriptionnya kang itu pun kadang kalau tidak dioprak oprak pimpinan jobnya gk dilaksankan, kemudian rekrutmen disini tidak berdasarkan kompetensi, tp berdasarkan kemauan dan kesediaan itu yang di utamakan, masalah mampu atau gk mampu itu urusan belakang, seiring berjalannya waktu kan mereka bisa belajar dengan keadaan yang ada…ya saya kira problem yang paling utama itu penerapan MSDM kang

9. Jadi yang penting pondok ada kegiatan ngajinya. Terus kira-kira bagaimana sampean dalam

melaksanakan program-progaram kegiatan yang ada di pondok ini kang?

Anu kang…, disini itu awal saya dilantik jadi pengurus saya melakasankan kegiatan kegiatan itu saya meneruskan pengurus pengurus yang dulu, tapi bagai mana cara merawat atau ngopeni kegiaatan-kegiatan ini dengan cara saya sendiri, soalnya kami tidak ada yang namanya panduan atau pedoman yang baku tentang bagainama berorganisasi di pondok ini, mualai dari AD/ART, Pedoman manajemen organisasi, Pedoman akademik, Pendoman Pengarsipan, Pedoman administrasi itu kita tidak punya kang,

116

terutama itu kami pengarsipan sama administrasi sangat morat-marit kang, kami ada peraturan ya cuma tentang tata-tertib saja kang, pelatihan pelatihan untuk pengembangan SDM pun tidak ada kang, keaadaan ini membuat saya kesulitan untuk merencanakan program-program kegiatan ataupun perencanaan perencanaan lainnya yang berkaitan dengan pondok pesantren ini kang.

10. Jadi

pedoman-pendoman oraganisasi tidak punya ya kang. Terus kesulitan untuk menerapakan fungsi-fungsi MSDM itu dalam hal apa kang?

ya …yang membuat kami kesuiltan dalam menerapkan fungsi sdm khususnya di rekrutmen kepengurusan pondok salah satunya itu kang, sumberdaya manusianya sedikit ya kang, ya berhubung sdmnya kurang memadai..,.baik dari kuantitas dan kualitasnya jadinya kalau untuk merekrut sdm yang kompetensinya baik dalam bidang keorganisasian itu sulit kang, sudah gitu temen temen rata rata banyak yang gak mau jadi pengurus kang,. kami haru memberi pemahaman dan merayu-rayu terlebih dahulu agar mau jadi pengurus, walaupun sudah begitu kadang masih tetap gk mau kang,

117

yo’opo coba kang..,..akhirnya kami dalam merekrut pengurus bagi yang memang bersedia saja kang, akhirnya banyak yang tidak paham tentang begaimana berorganasasi, sudah gitu gak ada arahan dari pihak atasan, yayasan gk memfasilitasi atau mengadakan pelatihan – pelatihan, kami jarang di beri arahan bagaiman melaksanakan system organisasi pesantren kang, padahal pengurus pengurus iku banyak yang belum mengerti apa yang mereka harus kerjakan, ya pada akhrinya kami kadang berinisiatif sendiri kang untuk mencari informasi tentang organisasi pondok pesantren ini kang, kami silaturrahim ke alumni alumni pondok kang… selain itu eee apa.. pihak yayasan jarang mengapresiasi kinerja teman – teman kang, serasa pengurus pondok ini lepas kontrol dari yayasan kang. padahal kondisi kepengurusan pondok ini sendiri sangat memprihatinkan kang.

11. Kira-kira kenapa kang kok tidak mau direkrut jadi pengurus, apa

Iya kang mungkin kebanyakan teman teman di pondok ini loyalitasnya terhadap pondok rendah ya kang,…. terbagi dengan kesibukan

118 karena sibuk atau

karena memang merasa tidak mampu atau karena apa kang?

dikampus dan bahkan banyak itu teman teman yang lebih mementingkan kegiatan diluar pondok dari pada di pondok kang, mungkin itu juga jadi salah satu penyebabnya teman teman itu pada tidak mau di maintain tolong jadi pengurus pondok kang.

12. Dengan rekrutmen yang tidak jelas, tidak ada dukungan atau arahan dari pihak pengurus yayasan, dan semua permasalahan yang sampean jelaskan tadi Kira-kira sampean punya solusi tidak untuk membenahi segala permasalahan yang sampean jelaskan tadi, kalau punya, kira-kira apa solusinya kang?

Nah, solusinya itu.. langkah pertama ya.. langkah pertama pada waktu setelah dilantinknya teman – teman menjadi pengurus pondok beberapa waktu kemudian kami membuat forum yang melibatkan pengurus yayasan pondok pesantren untuk memberikan arahan tentang bagaimana mengelola pondok pesantren. Mulai dari bagaimana merapakan fungsi fungsi manajemen untuk pondok pesantren ini, bagamana mengelola administrasinya, bagaimana mengelola akademiknya, bagaimana mengelola kegiatan ataupun program-program yang ada dipondok pesantren dan apapun yang berkaitan dengan pondok pesantren Al-Fadholi ini kang. Emmmm, Kemudian, apa ya…, emm anu juga di forum ini teman-teman pengurus diperslahkan untuk curhat tentang

119

kepesantrenan kepada para pengurus yayasan. Dari situ diharapkan kami lebih mudah dapat arahan dan dukungan dari pihak pengurus yayasan. Eeeee…kemudian anu ya kang, kita dalam waktu dekat ini sebisa mungkin membuat podoman atau aturan-aturan yang tertulis yang berhubungan dengan pondok kang,,.ya membuat buku pendoman organisasi, pedoman pengarsipan, pedoman akademik, pedoman administrasi AD ART dan lain sebagainya kang pokok e yang berhubungan sama pondok kang, biar apa ya…kita itu kalau mau melakukan perencanan, kegiatan atau apapun wes pokok e yang berkaitan sama pondok itu ada acuannya kang yaaa paling tidak kalau sudah ada pedoman kan enak kang mau melakukan apapun itu jelas sesuai tarjet dan tujuan adapaun kalau mbeleset itu paling gk jauh jauh dan bisa kembali lagi ya kang,., ibarat apa ya kang, contonya saja orang mau bagun rumah itu mesti di gambar dulu sebelum membangun kang, perlu arsitek untuk menggambar model dan bentuk rumah e, juga memprediksi kira kira pembangunannya

120

membutuhkan apa saja kang, dengan begitu kan memudahkan para pekrja (pak tukang) untuk mengeksekusi kang..,, kurang lebih begitu lah kang

13. Solusinya bagus mudahan-mudahan terlakasa.

Ya sudah Terimakasih banyak kang atas informasinya.

121

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : A

Tanggalwawancara : 25 oktober 2016

Lokasi wawancara : Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Fadholi

Sumber data : Pengurus Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Fadholi

Kode : W2/25/10/16.15.30

No. Pertanyaan Jawaban

1. Kang pean ngganggur gk ini kang?

Nganggur kang, kenapa e?

2. Ayuk ngobrol ngobrol sambil ngopi di gazebo

Oke kang..siap kalau ngopi hehehe

3. Sip. (Sambil ngopi dan Ngobrol ngobrol ringan kemudaian peneliti mulai mewawancarai subyek) Menurut sampean kira-kira penerapan fungsi MSDM di pondok ini ada masalah tidak kang?

Eeee….Gimanaya kang,..? Ya...kalau menurutku mungkin manajemen sumber daya manusia disini masih morat marit kang, itu hubungan satu fungsi dengan fungsi lainnya tidak berinteraksi secara sinergis. hubungan fungsi manajemennya mengalami gangguan kang misalnya perencanaannya, rektutmen kepengurusan, keorganisasian dan Pengeloaan administrasi masih sangat morat marit, kerena mungkin apa amanya…. Ee… gk ada mekanisme pedoman atau acuan yang secara

122

tertulis dan dengan jelas kang, dan gk ada pengarahan dari pimpinan tentang bagaimana model beroganisasi di pondok ini, jadi teman – teman itu melaksanakan tugas ya ala teman teman sendiri, juga mungkin kebanyakan teman teman di pondok ini loyalitasnya terhadap pondok rendah ya kang, terbagi dengan kesibukan dikampus dan bahkan banyak itu teman teman yang lebih mementingkan kegiatan diluar pondok dari pada di pondok. Eee gimana ya kang…… eee…. disini kita dalam penerapan fungsi manajemen mengalami masalah, kami jarang di beri arahan, jarang diapresiasi kang, dikontrol juga jarang kang, Walaupun pengetahuan tentang fnugsi MSDM kami sangat minim, mau gk mau kami tetap harus bergerak menerapkan fungsi-fungsi MSDM di pesantren ini demi keberlanjutan keberadaan pesantren kang. Tapi ternyata tidak mudah ya kang, contohnya saja melakukan rekrutmen, penempatan jabatan, mengembangkan SDM yang ada itu kami disini dengan cara kami sendiri, entah yang kami lakukan itu benar

123

atau tidak kami pun tidak tahu kang.. anu kang ada yang lucu klo merekrut teman-teman itu disini dirayu – rayu dulu, digombalin kang hhehehe….. setelah teman-teman sudah direkrut jadi pengurus ternyata teman-teman banyak yang bingung tidak mengerti terhadap apa yang mau meraka kerjakan,ini membuat teman teman juga tidak semangat, dikarenakan apa…… anu apa…. eesssstt apa namanya…. dari atasan itu kurang memberi pengarahan yang jelas kang, tapi kalau atasan meniginkan sesuatu itu terkesannn…… .terkesan harus mau dan harus bisa, kalau bahasa jawanya mungkin “Sak dek, Sak Nyet”

4. Jadi jarang diberi arahan, Jarang diapresiasi, juga jarang dikontrol ya kang, jadi intinya kira-kira fungsi-fungsi MSDM di sini masih belum

terlaksana dengan baik ya kang. terus Menurut sampean dengan

keaadaan yang seperti itu

Eeee ya pimpinan-pimpinan yang ada di pondok ini kang, maaf ya contohnya ketua pondok, pengasuh pondok, sama pihak yayasan kang. eee kalo ditanya berpengaruh atau tidak terhadap kinerja pengurus ya sangat berpengaruh kang, soalnya sebetulnya disini teman-teman banyak yang bingung, tidak mengerti terhadap apa yang mau meraka kerjakan, ini jadi apa ee… membuat teman teman juga tidak semangat, saya sendiri juga

124 kira-kira itu berpengaruh

tidak kang terhadap kinerja pengurus pondok ini?

Oh iya maaf kang yang sampean maksud jarang memberi arahan, Jarang mengapresiasi, juga jarang mengontrol ini siapa kang?

sama ketika jadi di minta jadi bendahara itu saya gk paham sama sekali dengan system keuangan disini, akhirnya saya hanya merekap adanya pemasukan dan pengeluaran saja. Jadi kalo yang di sini itu..ya… apa namanya…. kalau ingin mengetahui bagai mana berorganisai kami belajar sendiri sama senior senior kami, soalnya yayasan tidak memberi arahan, job discripstion tentang tugas tugas pada tiap bagian itu saja kami sendiri juga yang buat.

5. Dengan semua permasalahan yang sampean jelaskan tadi Kira-kira sampean punya solusi tidak untuk

membenahi segala permasalahan yang sampean jelaskan tadi, kalau punya, kira-kira apa solusinya kang?

”iya kang kami mengarapkan ada arahan atau pemantauan langsung dari yayasan kang paling tidak 1 atau 3 bulan sekali, agar apa namanya… teman – teman ini ada yang memandu sehingga mungkin bisa jadi menambah semangat teman teman pengurus untuk mengurusi pondok. juga mungkin teman-teman pengurus jadi lebih terpantau, lebih terpantau dan lebih.. lebih terlihat misalnya terutama ini ni untuk melihat perkembangan pengelaan SDM, contohnya menentukan kepengurusan, memelakukan perencaan terus dapat terkontrol oleh pihak yayasan, pihak

125

yayasan sehingga akan lebih menetahui tentang persoalan pesoalan yang ada di pondok mengetahui program – program yang belum terlaksana dengan maksimal,

Dokumen terkait