BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Penelitian ini perlu dikembangkan untuk melihat kualitas pelayanan Farmasi Klinik di Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Aslam, M., Tan, C,K., & Prayitno, A., 2003, Farmasi Klinis, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
RSUD Dr.R.Soedjono’s, 2016, smart rating was calculated by FindTheBest Indonesia to be 98 in March, Departemen Kesehatan Indonesia.
RSUD Praya’s, 2016, smart rating was calculated by FindTheBest Indonesia to be in 90 in March, Departemen Kesehatan Indonesia.
RSUD Patut Patuh Patju’s, 2016, smart rating was calculated by FindTheBest Indonesia to be 97 in March, Departemen Kesehatan Indonesia.
RSUD Kota Mataram’s, 2016, smart rating was calculated by FindTheBest Indonesia to be 59 in March, Departemen Kesehatan Indonesia.
Sidrotullah, M., 2012, Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah kelas C di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tesis S-2, Program Magister Manajemen Farmasi, Minat
44
Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Siregar, Charles J,P. & Amalia Lia., 2004, Farmasi Rumah Sakit. Jakarta: Buku Kedokteran ECG.
Sugiyono, 2012, Metode Penellitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Zain, Moch, Yusuf, 2001, Profil Penerapan Farmasi Klinik di Rumah Sakit Umum Kotamadya Yogyakarta, Skripsi, Program Studi Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
46
Lampiran 1
KUESIONER
JUDUL KTI : “PROFIL PENERAPAN FARMASI KLINIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK”.
Nama Rumah Sakit : Nama Responden :
Petunjuk Pengisian Kuesioner!
a. Lingkarilah Jawaban yang telah tersedia dari pertanyaan di bawah ini dengan kenyataan yang benar-benar terjadi.
b. Isilah titik-titik jika jawaban anda adalah Ya, Tidak atau Baru Rencana beserta alasannya.
1. Adakah Program Farmasi Klinik di rumah sakit anda? a. Ya b. Tidak c. Baru rencana
Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ...
Jika baru rencana, mengapa?
... ... 2. Adakah Penyajian Informasi Obat Kepada Tenaga Ahli Kesehatan lain?
contoh: apoteker memberikan informasi obat kepada dokter. a. Ya b. Tidak c. Baru rencana
Jika ya, seperti apa?
... ... jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 3. Apakah Apoteker melakukan pengkajian resep ?
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ...
48
Jika baru rencana, mengapa?
... ... 4. Apakah apoteker melakukan pelayanan resep? Contoh: melakukan
skrining resep.
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 5. Adakah penggalian sejarah pengobatan pasien atau riwayat pengobatan
obat?
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ...
Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 6. Adakah rekonsiliasi obat yang dilakukan di rumah sakit ini? Contoh:
melakukan pemeriksaaan terhadap obat-obatan. a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 7. Adakah pelayanan informasi obat yang diberikan untuk pasien?
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ...
50
Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 8. Adakah pelayanan pendidikan pasien? Contoh: informasi obat yang
diberikan sewaktu pasien pulang.
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 9. Adakah pelaksanaan sumber informasi kesehatan bagi masyarakat?
Contoh: penyuluhan pada masyarakat mengenai kesehatan. a. Ya b. Tidak c. Baru rencana
Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 10. Adakah konseling yang diberikan untuk pasien disaat pasien menerima resep? Contoh: memberi informasi untuk meningkatkan wawasan pasien tentang penggunaan obat.
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ...
52
11. Adakah permintaan konsultasi terapi obat secara resmi (balnko tertulis)? a. Ya b. Tidak c. Baru rencana
Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 12. Adakah penggunaan profil pengobatan untuk ketepatan pengobatan?
Contoh: menilai kepatuhan pasien dalam proses terapi. a. Ya b. Tidak c. Baru rencana
Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ...
13. Adakah visite yang dilakukan untuk pasien rawat inap? Contoh: mengunjungi pasien langsung ke bangsal.
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 14. Adakah peran serta dalam pengawasan perawatan penderita (patient care audist)? Contoh: apoteker diminta turun ke bangsal untuk melihat sendiri dan menentukan obat selanjutnya.
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ...
54
Jika baru rencana, mengapa?
... ... 15. Adakah pemantauan terapi obat (memantau respon perseorangan pasien
terhadap terai obat)? Contoh: memantau dalam keberhasilan pengobatan pasien.
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 16. Adakah pelayanan farmakokinetik klinik? Contoh: pemantauan mengenai
adsorbsi, distribusi, metabolisme dan eksresi. a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ...
Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 17. Adakah monitoring efek samping obat (MESO) dalam pengobatan pasien?
Contoh: memonitoring efek samping yang terjadi pada pasien selama pengobatan.
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 18. Adakah evaluasi penggunaan obat? Contoh: pengawasan dan pengendalian terhadap pasien yang menggunakan antibiotik dalam tingkat keberhasilan terapi.
56
Jika ya, seperti apa?
... ... Jikka tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 19. Adakah dispensing sediaan steril?
a. Ya b. Tidak c. Baru rencana Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ... 20. Adakah partisipasi dalam pengelolaan perawatan medik? Contoh: Cardio
Pulmonary Resusicition.
Jika ya, seperti apa?
... ... Jika tidak, mengapa?
... ... Jika baru rencana, mengapa?
... ...
58
Lampiran 2
PROFIL PENERAPAN FARMASI KLINIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK
Nama Rumah Sakit : Nama Responden :
Berilah tanda centang (√) pada kolom (D) bila Dilakukan atau (TD) Tidak Dilakukan. Jika dilakukan berilah tanda centang pada kolom Dokumentasi untuk pertanyaan di bawah ini!
No Pertanyaan D TD Dokumentas
i (*)
Keteranga n 1
Pengkajian dan pelayanan resep 2 Penelusuran riwayat penggunaan obat 3 Rekonsiliasi obat 4
Pemberian informasi obat (PIO)
6
Visite (kunjungan ke pasien)
7
Pemantauan terapi obat (PTO)
8
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
9
Evaluasi penggunaan obat (EPO)
10 Dispensing sediaan steril
11
Pemantauan kadar obat dalam darah (PKOD)
Keterangan: (*) Kolom dokumentasi diisi dengan status ada/tidak dokumentasi yang menyertai sebagai bukti pelaksanaan kegiatan farmasi klinik.
60
Lampiran 3
Analisis Regresi Linier Sederhana (Penerapan & Jumlah Apoteker)
Correlations penerapan Jml Apoteker penerapan Pearson Correlation 1 ,258 Sig. (2-tailed) ,742 N 4 4 Jml Apoteker Pearson Correlation ,258 1 Sig. (2-tailed) ,742 N 4 4 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Penerapan 6,50 1,291 4 jumlah apoteker 9,00 4,000 4 Correlations
Penerapan jumlah apoteker
Pearson Correlation Penerapan 1,000 ,258
jumlah apoteker ,258 1,000
Sig. (1-tailed) Penerapan . ,371
jumlah apoteker ,371 .
N Penerapan 4 4
jumlah apoteker 4 4
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,258a ,067 -,400 1,528
a. Predictors: (Constant), jumlah apoteker b. Dependent Variable: Penerapan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,333 1 ,333 ,143 ,742b
Residual 4,667 2 2,333
Total 5,000 3
a. Dependent Variable: Penerapan b. Predictors: (Constant), jumlah apoteker
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,750 2,126 2,704 ,114 jumlah apoteker ,083 ,220 ,258 ,378 ,742