• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

C. Saran

Penerapan metode pengajaran yang tepat pada anak usia prasekolah sangat penting mengingat periode emas kehidupan yang dilalui masing-masing anak sebagai individu. Beberapa saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Taman Kanak-kanak dan Dinas terkait

Mengingat anak usia prasekolah mempunyai kekhasan masing-masing sebagai individu dan tugas TK sebagai lembaga prasekolah

formal yang diakui di Indonesia untuk membantu anak mencapai perkembangan yang optimal, maka hendaknya pihak sekolah memperhatikan beberapa kebijakan mengenai :

a. Perbandingan jumlah guru dan murid di kelas. Banyaknya murid di kelas dan terbatasnya guru yang ada menyebabkan terbatasnya metode yang bisa digunakan di kelas. Guru akan lebih mempertimbangkan kontrol ketertiban kelas daripada perkembangan anak secara individual. Keterbatasan ini menyebabkan minimnya perhatian secara personal dari guru pada anak.

b. Perbaikan sistem kerja agar perencanaan dan pelaksanaan materi berjalan sesuai sehingga tidak ada materi yang terlewat dan tidak diberikan pada anak didik.

c. Peningkatan strategi pendidikan dengan melakukan kerjasama dengan orang tua secara lebih intensif. Hal ini dilakukan agar orang tua mempunyai kesamaan visi pendidikan dengan guru sehingga bisa membantu anak untuk mengenal lingkungannya secara lebih utuh tanpa dibingungkan berbagai perbedaan pendapat yang ada.

d. Peningkatan keterampilan dan kreativitas guru melalui berbagai kegiatan pelatihan gabungan dengan TK lain agar guru bisa saling berbagi pengalaman dan bertukar informasi sehingga meningkatkan kemampuan personal.

e. Kebijakan dan penanganan khusus bekerjasama dengan berbagai pihak bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus.

f. Kegiatan edukatif dan rekreatif bagi guru TK agar mereka mempunyai motivasi untuk semakin mengembangkan diri.

2. Bagi orang tua

a. Penting bagi orang tua untuk mengenali terlebih dahulu TK yang akan menjadi lingkungan sosial baru bagi anak.

b. Penting untuk mengetahui tahap perkembangan anak sehingga tidak terjadi kesalahartian mengenai pendidikan yang diberikan bagi anak.

c. Penting juga untuk andil secara aktif dalam program pendidikan yang dijalani anak. Sangat baik bila tidak lepas tangan terhadap pengembangan anak. Waktu di sekolah hanya mencakup kurang lebih 20 % dari waktu keseharian anak seluruhnya, selebihnya anak berada dirumah dan orang tualah yang berkewajiban membantu anak untuk mengembangkan dirinya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Peneliti perlu melakukan persiapan yang matang untuk menggunakan metode observasi dan akan lebih baik bila dibentuk tim penelitian sehingga data yang didapat mempunyai pembanding b. Data observasi, data pustaka dan wawancara cukup bisa

menggambarkan tujuan penelitian namun akan lebih baik jika menggunakan metode lain untuk melengkapi data yang ada.

c. Akan lebih lengkap apabila subjek penelitian TK swasta berasal dari berbagai yayasan agama sehingga bisa memperkaya khasanah pengetahuan.

d. Data dari penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk banyak penelitian selanjutnya misalnya seperti penelitian tentang bagaimana membuat proporsi pengajaran yang sesuai.

e. Peneliti selanjutnya dapat memasukkan aspek tentang guru baik itu berkaitan dengan kepribadian internal dan pengaruh eksternal yang dihadapi guru sebagai pihak yang paling berpengaruh terhadap pemilihan metode pengajaran.

f. Peneliti selanjutnya dapat menyoroti bagaimana indikator keberhasilan penerapan suatu metode pengajaran melalui perilaku yang muncul dengan menggunakan kriteria lain selain kriteria sosial yang digunakan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Atkinson, Rita. L. dkk. Pengantar Psikologi Edisi Kesebelas, jilid satu. Batam : Interaksara

Bennet, Neville. dkk (2005). Teaching Through Play. Jakarta : PT Grasindo. Craft, Anna. (2003). Membangun Kreatifitas Anak. Depok : Inisiasi Press. Dennison, Paul. & Gail. E. Dennison. (2003). Brain Gym. Jakarta: PT Grasindo. Drost, J.I.G.M. (1998). Sekolah : Mengajar Atau Mendidik?. Yogyakarta :

Kanisius.

Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak. Jakarta : Erlangga

Elliot, dkk. (2000). Educational Psychology Third Edition. Effective Teaching, Effective Learning. USA: McGrawhill – International Edition.

Government Ministry of Education. (2001). Preschool Education in Singapore. Retrieved Juni 2007. From http://www.moe.gov.sg/preschooleducation

Hawadi, Reni Akbar. (2001). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : PT Grasindo

Hastuti, Dwi. (2007) Pendidikan Dini. Retrieved Februari 2007. from http://www.halalguide.info/content/view.

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga Hurlock, Elizabeth B. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Irwin, Michelle. & Margareth Bushnell. (1981). Observational Strategies For Child Study. New York : Holt, Rinehart & Winston

Jamaris, Martini. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Grasindo

Kerlinger, Fred N. (2002). Asas- Asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Komunitas Sekolah Alam. (2005). Menemukan Sekolah Yang Membebaskan. Depok : PT Kawan Pustaka

Koran SINDO. 29 Mei 2007. Pentingkah Tes Masuk SD?

Kurikulum dan Pembelajaran Taman Kanak-Kanak (2004). Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan TK dan SD.

Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Murniramli. (2007). Taman Kanak - Kanak di Jepang. Retrieved Juni 2007. from www.murniramli.wordpress.com

Patmonodewo, Soemiarti. (2003).Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Pedoman Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. (2005). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.

Poerwandari, K.E. (1998). Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta : Universitas Indonesia

Rahman, Hibana S. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : PGTKI Press

Redaksi Familia. (2003). Perilaku Anak Usia Dini. Yogyakarta : Kanisius.

Riyanto, Theo. & Martin Handoko. (2004). Pendidikan Pada Usia Dini. Jakarta : PT Grasindo.

Romlah, M.Ag. ( 2004). Psikologi Pendidikan. Malang : UMM Press.

Santrock, J. W. (1995). Life – Span Development, Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga

Sears, David O. (1988). Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Sjafriani, Ririn. (2007). Cermat Memperkenalkan Abjad. Jakarta : Koran Seputar Indonesia.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. (2000). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif :Makalah Pidato Pelepasan Guru Besar Fakultas Psikologi UGM (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta.

Suyanto, Slamet. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Hikayat Publishing

Thomson, John.B. (1994). Natural Childhood. London : Gaia Books Limited. ______________. (1995). Natural Childhood : : A Practical Guide To The Firt

Tjundjing, Sia. (2004). Lima Jalan Menuju Penelitian Kualitatif Berkualitas. Manakah Pilihan Anda?. Anima, Indonesia Psychological Journal.

Whitham, Cynthia. (2003). Mengatasi Rengekan dan Perilaku Buruk Anak. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

A. LAMPIRAN I

1. Surat Ijin Penelitian

B. Lampiran II

1. Profile TK

2. Denah TK dan Pembagian Ruang 3. Profile Guru Kelas

TK Tarakanita.

1. Nama Resmi : TK Tarakanita Yogyakarta 2. Tahun Berdiri : 1952

3. Kepemilikan : Yayasan Tarakanita Indonesia

4. Dibawah Naungan : Kongregasi Suster Carolus Boromeus 5. Kurikulum : KBK 2004 (Dari Dinas Pendidikan)

6. Hal-hal Khusus : Kebijakan dan prigram pengajaran bersifat nasional 7. Jumlah guru dan masa kerja :

Jumlahnya guru tetap 8 orang ditambah 1 guru bahasa inggris dan 1 guru agama jadi total 10 guru.

Masa kerja terlama 36 tahun dari tahun 1970, paling sedikit 13 tahun

8. Cara pembuatan program pengajaran : melalui Rapat pleno Nasional dengan rincian sebagai berikut :

a. Dari kurikulum yang dibuat pemerintah terdapat perincian indikator perilaku yang menjadi indikator perkembangan anak

b. Kurikulum tersebut diolah berdasar jadwal tema yang sedang dilakukan

c. Pengolahan dengan bantuan spider web untuk mempermudah perincian berdasar bidang pengembangan (ada 5 bidang yaitu pembiasaan, bahasa, kognitif, motorik, seni)

d. Dari hasil spider web Indikator yang sesuai dipilih dan dibuat kedalam bentuk matrik hubungan kompetensi dasar / hasil belajar

e. Setelah itu dibuat analisis kompetensi dan materi pembelajaran (silabus) pertema dengan penjabaran materi, metode, alat yang digunakan

f. Dari tabel analisis dibuatlah program semester pertema

g. Program semester pertema dirinci dalam program mingguan dengan sub tema h. Dibuat perincian satuan kegiatan harian (SKH). Isinya adalah program

pengajaran yang dilakukan harian, evaluasi perkembangan anak dengan tiga simbol yang menunjukkan tingkat kemampuan anak (mampu, kurang mampu dan tidak mampu).

TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta didasari semangat cinta kasih St. Carolus Boromeus dalam pelayanan dan kekeluargaan bercita-cita membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh: beriman, jujur, mandiri, cerdas, terampil, kreatif, dan gembira melalui proses pembelajaran

Misi :

• Menumbuh kembangkan iman dalam suasana kasih agar peserta didik mampu

membangun hubungan yang erat dengan Tuhan dan sesama

• Mengupayakan suasana yang nyaman di sekolah agar peserta didik mampu

mengembangkan watak baik dan bertanggungjawab.

• Mengembangkan sikap mandiri guna mendorong peserta didik untuk berani

mengatasi kesulitan yang dihadapi

• Mengupayakan pembelajaran yang menarik sehingga intelektualitas dan emosi serta perilaku dapat berjalan seimbang

• Melalui pembelajaran yang kreatif mengupayakan agar peserta didik memiliki kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang berdaya cipta.

• Mengutamakan sikap siap sedia, rela berkorban, kepekaan sosial, tanggap

terhadap tantangan jaman, membantu yang lemah dan menderita.

10. Lain-lain berdasar keterangan Kepala Sekolah :

• mementingkan adanya alat peraga konkrit

• tidak memberikan PR pada anak

• adanya hari bakat minat sebagai pengganti ekstrakurikuler

• pertemuan rutin dengan orang tua adalah 3 bulan sekali dengan penyuluhan biasanya diawal ajaran baru

• kendala dari orang tua yang banyak menuntut agar sekolah memberikan pendidikan akademik yang cukup sehingga anak mereka bisa lancar baca, tulis, dan hitung.

• Pembagian kelas menjadi dua kelompok waktu. Kelas B masuk pukul 07.00 dan kelas A pukul 10.00

Denah pengaturan tempat duduk

Keterangan : Lemari Papan tulis Meja murid Bangku murid

1. 5 ruang kelas dengan luas 7x7 m². Ruang kelas ini dilengkapi berbagai fasilitas yang memadai antara lain loker tempat menyimpan perlengkapan tulis masing-masing anak, lemari mainan, meja pengumpulan buku, lemari arsip guru, meja guru, papan tulis, papan karya, tempat surat, handuk, dan alat kebersihan (seperti tempat sampah, lap, sapu). Penataan kursi dalam ruang kelas dibagi dalam tiga kelompok dengan masing-masing meja berisi 8-9 kursi. Sesekali posisi kursi berubah sesuai dengan kebutuhan.

2. 1 Ruang playgroup. Kelas playgroup diadakan tiap hari senin, rabu, jumat. Kelas ini dilapisi karpet dan permainan plastik knockdown.

3. 1 Ruang serba guna. Ruang ini diperuntukkan bagi pelaksanaan kegiatan bakat-minat anak dan kegiatan besar yang diadakan sekolah misalnya ulang tahun sekolah, misa, dan sebagainya. Dengan luas 5x10 meter dilengkapi panggung dan alat musik seperti angklung.

4. 1 Ruang perpustakaan. Berisi buku bacaan bergambar dan buku-buku kegiatan seperti mewarnai. Dilengkapi kursi dan meja untuk tempat membaca.

5. 1 Ruang UKS. Dengan seorang guru jaga yang selalu ada untuk melayani kebutuhan anak.

6. 2 kamar mandi (masing-masing 1 untuk laki-laki dan perempuan). Didesain khusus untuk anak sehingga memudahkan penggunaan.

9. 1 Ruang tamu. Tempat menerima tamu.

10. Halaman bermain. Terdapat dua halaman bermain yaitu di tengah bangunan kelas dengan fasilitas lantai konblok dan permainan seluncur, panjat tangga dan tangga sangkar yang cukup teduh karena atapnya dirambati tumbuhan rambat. Sedangkan di halaman belakang terdapat seluncuran berpasir. (lihat denah 3)

Jumlah murid keseluruhan mencapai kurang lebih 250 anak dengan pembagian ke dalam dua kelompok yaitu TK A dan TK B yang masing-masing terdiri dari lima kelas dan tiap kelasnya terdapat kurang lebih 25 anak. TK ini mempunyai 8 orang guru kelas, 1 guru bahasa inggris, 1 guru agama dan 1 bagian administrasi. Seorang guru untuk satu kelas dianggap cukup mengingat masa kerja terlama guru-guru TK ini adalah 36 tahun dan terpedek 13 tahun. Guru memegang kendali langsung kegiatan di dalam kelas.

Terdapat pembagian waktu belajar yaitu pukul 07.00-09.00 untuk kelompok B dan pukul 09.30-11.30 untuk anak kelompok A. Jadwal program ekstrakurikuler diadakan pada hari kegiatan bakat-minat yaitu hari rabu. Ekstrakurikuler yang disediakan antara lain menari, melukis atau melipat kertas, dan menyanyi. Peserta ekstrakurikuler diseleksi dan dipilih oleh guru dengan memperhatikan bakat yang dimiliki masing-masing anak. Setiap kegiatan mempunyai ruang yang berbeda jadi pada hari rabu anak bergabung dengan anak kelas lain untuk melakukan aktivitas sesuai bakat yang dimiliki.

lain). Anak-anak yang bersekolah di TK ini sebagian besar berasal dari golongan menengah ke atas. Uang sekolah rata-rata per-bulan adalah Rp. 200.000; (Dua ratus ribu rupiah). Selain itu terdapat dana perlengkapan siswa yang dibayarkan pada awal tahun ajaran. Ini menunjang pemenuhan kebutuhan murid seperti buku dan berbagai alat kegiatan yang memadai.

Posisi duduk utama didalam kelas adalah posisi berkelompok. Pada posisi ini murid terbagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8-9 orang. Setiap harinya posisi duduk anak bergeser satu kursi (masih dalam kelompok yang sama) agar anak tidak bosan pada posisi itu dan tidak lelah melihat ke papan tulis.

Gambar 1. kegiatan doa pagi bersama

Gambar 2. sesi kegiatan inti

Gambar 4. kegiatan inti

Gambar 5. kegiatan mencuci tangan sebelum makan

Gambar 6. makan bersama

Gambar 9. guru mengantar anak didik ke gerbang

Gambar 10. natal bersama

Gambar 11. ruang kelas dilihat dari depan

1. Nama Resmi : TK Grha Asih Anak 2. Tahun Berdiri : 2001

3. Kepemilikan : Yayasan Papa – Miskin

4. Dibawah Naungan : Gereja Katolik St. Antonius Kotabaru yogyakarta 5. Kurikulum : KBK 2004

6. Hal khusus : tidak memiliki cabang dikota lain 7. Jumlah guru dan masa kerja :

Jumlah guru 3 orang dengan masa kerja 2-4 tahun 8. Pembuatan program pengajaran :

a. Kurikulum dari dinas pendidikan beserta KBK

b. Dirinci kedalam program semester sesuai dengan perkembangan yang ingin dituju oleh guru TK secara intern

c. Dirinci lagi ke dalam satuan kegiatan mingguan d. dijabarkan lagi ke dalam satuan kegiatan harian

e. menggunakan metode evaluasi khusus yaitu menuliskan catatan harian (anekdot) tiap anak. berisi kejadian, perilaku atau pengalaman yang diperoleh anak setiap harinya. Buku ini akan dikomunikasikan pada orang tua tiap minggunya.

9. Visi – Misi

Visi : Bekerja untuk anak dan dengan anak berdasarkan ajaran Tuhan yaitu cinta kasih dan tolong menolong antar sesama.

Misi : Mempersiapkan anak didik untuk masuk ke jenjang sekolah formal yaitu sekolah dasar.

10. Hal-hal lain :

• TK ini berada dalam satu areal dengan Tempat Penitipan Anak Grha Asih Anak dan SDK Gayam. Ruang yang digunakan adalah ruang milik SDK Gayam dengan status pinjam-pakai.

• Jumlah murid keseluruhan adalah 30 orang.

• Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan cukup beragam yaitu menari, pengenalan komputer, sempoa, bahasa Inggris, melukis. Guru kegiatan ekstrakurikuler ini khusus didatangkan (bukan guru tetap).

• Subidi dana utama berasal dari yayasan Papa-Miskin

• Uang sekolah perbulan antara Rp.20.000; – Rp. 50.000;

• Beberapa anak TK adalah anak yang juga dititipkan di TPA.

• Tingkat ekonomi keluarga adalah menengah kebawah dengan mata pencaharian rata-rata wiraswasta.

Pembagian ruang yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Ruang kelas A. Ruang ini berukuran 7 x 8 m² berbatasan langsung dengan ruang guru dan ruang administrasi (hanya disekat dengan lemari). Selain itu di ruang ini terdapat rak buku tempat menyimpan berbagai macam majalah dan buku cerita anak. Terdapat pula komputer yang digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler anak dan rak sebagai loker masing-masing anak.

2. Ruang kelas B. Ruang ini berukuran 2,5 x 8 m² bersekat dengan gudang tempat penyimpanan alat-alat drumband sekaligus berbagai alat permainan dan rak yang digunakan sebagai loker anak.

3. Halaman bermain anak. Areal ini cukup luas dan dilengkapi dengan fasilitas permainan jungkat-jungkit, seluncuran, tangga bundar, bak pasir dan ban-ban rintangan. Selain itu, terdapat tempat mencuci tangan yang di desain khusus bagi anak-anak sehingga memudahkan mereka untuk mencuci tangan sendiri.

4. sebuah ruang untuk latihan menari. Ruang ini digunakan bergantian dengan anak-anak SD.

5. fasilitas umum lain seperti kamar mandi menggunakan fasilitas yang dimiliki SD Kanisius Gayam.

b. Menari Bersama

c. Melukis bersama a. Komputer

Pengaturan kursi

Kegiatan kelompok

Proses pengerjaan tugas

Berbaris bersama

Lemari loker sekaligus presensi anak (perhatikan pelat kayu bertulis nama yang dibalik)

Kegiatan mencuci tangan sendiri-sendiri

Halaman bermain

anak melatih perkembangan sosial dengan inisiatifnya sendiri melalui bermain dalam kelompok

Bermain balok, motorik halus

Dibuat berdasar wawancara dengan kepala sekolah TK Negeri 2, Yogyakarta. 1. Nama Resmi : TK Negeri 2, Yogyakarta

2. Tahun Berdiri : 1 Agustus 1952 3 Kepemilikan : Pemerintah

4. Dibawah naungan : Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

5. Kurikulum : KBK 2004 menggunakan model pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM), dan pengembangan lifeskill. 6. Hal-hal khusus : -

7. Jumlah Guru dan Masa Kerja :

Terdapat 13 guru dan 11 pegawai tetap. Masa kerja guru diatas 4 tahun 8. Cara Pembuatan program pengajaran :

a. Kurikulum dari Dinas Pendidikan

b. Kisi-kisi KBK telah ada dari Dinas Pendidikan

c. Diolah kedalam program semester yang dibuat bersamasama oleh seluruh guru dalam satu TK

d. Dari program semester, diolah menjadi Satuan Kegiatan Mingguan e. SKM dijabarkan dalam Satuan Kegiaatan Harian.

9. Visi -Misi

Visi : kreatif dan mandiri maksudnya sebagai ajang untuk mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi kreatif anak yang dinamis, bermutu, dan dapat memenuhi harapan kita yaitu anak yang mandiri, tidak cengeng, serta tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

Misi yang hendak dilaksanakan adalah :

1) Membangun karakter serta mengembangkan mengoptimalkan seluruh potensi kreatif dan kemandirian.

2) menyediakan sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, serta program komprehensif yang bermutu, dinamis, inovatif, dan mengikuti trend saat ini.

4) mengajak para pakar profesional diberbagai bidang keahlian dan ketrampilan untuk bersama-sama merencanakan program dan metode terbaik sesuai tuntutan dan perubahan yang terjadi

10. Lain –lain :

• Ketersediaan ruang memadai.

• Fasilitas bermain dan berkreasi terpenuhi (lihat denah)

• Evaluasi melalui hasil karya dan anekdot

• Ekstrakurikuler yang diberikan adalah komputer, sempoa, bahasa Inggris, drumband, Iqro’, menari, pelajaran agama sesuai agamanya

• Pengadaan dana bagi anak dengan bantuan pemerintah, komite sekolah, wali murid dan donatur.

• Jumlah murid 23-28 tiap kelas. Masing-masing dikelola oleh dua orang guru kelas.

• Tingkat ekonomi menengah keatas

• Uang sekolah perbulan rata-rata Rp. 200.000;

Bentuk bangunan dan fasilitas memadai antara lain :

1. 8 ruang kelas yang terbagi menjadi 3 kelas kelompok A dan 4 kelas kelompok B dengan ukuran yang berbeda berkisar antara 5x5 m² sampai 7x7m². 1 ruang kelas digunakan sebagai ruang pertemuan.

2. 1 ruang kepala sekolah dan ruang tamu 3. 1 ruang administrasi

4. 1 dapur yang digunakan sebagai tempat menyiapkan makanan dan makanan kecil bagi konsumsi anak setiap hari

7. 1 ruang serba guna

8. 1 kolam renang anak dengan ukuran 3x5 m² yang digunakan bergantian sesuai jadwal yang telah dibuat setiap harinya

9. 3 kamar mandi umum

10. Beberapa arena bermain baik itu di dalam maupun di halaman depan. Fasilitas bemain lengkap dengan berbagai alat permainan seperti ayunan, seluncuran, panjat tangga, kursi putar, panjat jaring, bak pasir dan taman. (lihat denah dan gambar ruang kelas berikut ini)

Denah pengaturan tempat duduk Keterangan : Lemari Papan tulis Meja murid Bangku murid

a. Pengerjaan tugas

b. Sesi Tugas bebas

c. Pengerjaan Tugas Klasikal

a. Halaman Depan

b. Halaman Dalam

c. Lorong kelas

C. Lampiran III 1. TK Tarakanita

a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak 2. TK Grha Asih Anak

a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak 3. TK Negeri 2

a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak

No Materi dan kegiatan Metode Rincian Keterangan 1 Pengenalan hitungan

dalam bentuk

himpunan. Dilakukan dengan ilustrasi gambar dan ditulis (disalin) ke buku tulis

PTg Perintah guru untuk mengerjakan tugas :

Diawali dengan meggambar bentuk balon di papan tulis lalu guru meminta perhatian anak-anak untuk menyimak apa yang dikatakan guru “ayo semua perhatikan ibu di sini”. Lalu guru membuat soal cerita lisan dengan ilustrasi gambar balon tersebut “ibu punya balon, lalu ibu kasikan satu buat nadin satu buat langit (sambil mencoret gambar balon). Nah berapa balon yang masih dipegang bu guru?” Setelah memberi penjelasan yang cukup, guru memberikan perintah untuk mengambil alat tulis masing-masing.

“kita akan mengerjakan tugas dari bu nora, sekarang ambil tempat pensilnya”. ( guru menyebut kan nama anak satu persatu untuk mengambil tempat pensil)

Guru menyuruh anak-anak bertanya bila tidak bisa.

Pemberian tugas ini berkaitan dengan pengembangan ketrampilan berhitung. Guru memberikan detail perintah bagaimana mengerjakan tugas yang diberikan.

menghadap ke papan tulis. Lalu memerintahkan anak-anak untuk membuka halaman majalah yang diminta dan mengisi isian yang ada serta menyalinnya ke buku tulis masing-masing. Guru membimbing anak untuk mengisi dengan benar lalu memberi instruksi lengkap tentang cara penulisan di buku tulis.

duduk dilakukan oleh guru untuk memudahkan anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Instruksi yang diberikan mengandung unsur urutan pengerjaan 3 Drama Natal TJw Guru membuka percakapan tentang

proyek drama natal yang mereka buat. “bagaimana dengan yang mengisi drama natal? apakah anak-anak sudah hafal?” “ buat yang belum menghafal dihafal ya anak-anak, kan sebentar lagi sudah tanggal 18 desember. Ingat sekarang tanggal berapa ya?” Murid : “tanggal 9 bu”

Guru : “o ya tanggal 9 ya. Jadi yang mau main drama belajar menghafal dirumah ya”

Nadin : “bu, Karls nakal kalau latian, suka lari-lari”

Guru : “betul karls?”

Guru : “ayo karls besok janji sama suster mau jadi Yusuf yang baik ya, semua anak-anak bu nora itu pinter-pinter kan.”

Dokumen terkait