• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pencemaran udara di Kota Tanggerang terhadap tanaman jenis lain, sehingga pemerintahan Pusat Kota Tanggerang dapat mengatasi pencemaran udara dengan cara lebih efisien dan biaya yang murah.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004.Kimia Lingkungan. Andi. Yogyakarta

Alfa, Devie Fitriany. 2003. Kemampuan Genjer, Kangkung Air, dan Selada Air Untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Timbal (Pb) di dalam Air. Skripsi. Jurusan Kimia, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Antari, A.A Raka Juni dan I. K. Sundra. 2002. Kandungan Pb pada Tanaman Peneduh Jalan Di Kota Denpasar: Jurnal. Universitas Udayana. Denpasar. http://ejournal.unud.ac.id/. 4 January 2010.

Ariestanti, E. 2002.Cemaran Logam Berat Pb Pada Sayuran dan Rambut di Kota Bogor, Cipanas dan Sukabumi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Badan Standardisasi Nasional (BSN). 2005. SNI 06-6989-45-2005: Air dan Air

Limbah_Bagian 45: Cara Uji Kadar Timbal (Pb) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara Ekstraksi. Badan standarisasi Nasional. Jakarta.

Fardiaz, S. 1992.Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta.

KLH-JICA. 2005. Optimasi Penggunaan Spektrofotometer Serapan Atom dan Spektrofotometer UV-Vis.ASDEP SARPEDAL. Serpong.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB). 1999. Dampak Pemakaian Bensin Bertimbal dan Kesehatan. Jakarta. http://www. kpbb.org /download/ Terbentuk Komite Bensin Bertimbe (KPBB).pdf. 2 februari 2010.

Kristanto, P. 2002.Ekologi Industri. Andi. Yogyakarta.

Mulia, Ricki M. 2005.Kesehatan Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999: tentang Pengendarian Pencemaran Udara. http://www.go.id. 2 January 2010. Rachmawati, D. 2005. Peranan Hutan Kota dalam Menjerap dan Menyrap Pb di

Udara Ambien (Studi Kasus).Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ronald E, Walpole. 1995.Pengantar Statistika. Edisi ke-3. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Santi, Devi Nuraini. 2001. Pencemaran Udara oleh Timbal (Pb) serta Penanggulangannya. Fakultas Kedokteran . Universitas Sumatra Utara. Santosa. R.Gunawan. 2004. Statistik. Andi. Yogyakarta.

Sastrawijaya, T. 1996.Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Surabaya.

Sembiring dan Sulistyawati. 2006. Akumulasi Pb dengan Pengaruhnya pada Kondisi Daun Swietenia Marcophyllya king. Institut Teknologi Bandung. Bandung.http://www.sith.itb.ac.id/profile/databuendah/publication/7.IATP I2006.pdf. 26 Januari 2010.

Siregar, Edi Batara Mulya. 2005. Pencemaran Udara, Respon Tanaman dan Pengaruhnya Pada Manusia. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Soedomo, Moestikahadi. 1999. Pencemaran Udara. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Steenis, Van C.G.J., Den Hoed. D, Bloembergen. S, Eyma P.J. 1992. Flora untuk Sekolah Indonesia. Cetakan Keenam. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Sudjana, M.A. 1992.Metode Statistika.Edisi ke-5. Tarsito. Bandung.

Sudarmaji, Mukono, dan Corie I.P. 2002. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampak Terhadap Kesehatan. http://mukono.blog.unair.ac.id/2009/07/17/ dampak-pencemaran-terhadap-kesehatan-manusia-dan-lingkungan. 1 Januari 2010.

Sukarsono. 1998. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Tumbuhan di Kebun Raya Bogor. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sulasmini, Luh Komang M., M. S. Mahendra, dan Komang Arthawa Lila. 2007.

Peranan Tanaman Penghijauan Angsana, Bungur, dan Kupu-Kupu Sebagai Penyerap Emisi Pb dan Debu Kendaraan Bermotor Di Jalan Cokroaminoto, Melati, dan Cut Nyak Dien Di Kota Denpasar. Jurnal. Pertanian Ecotrophic 2 (1) : 1- 11.

Sunarya, W.L.R. Kusmadji, A. Djalil, E. Nurdin, W. Whardana dan I. M. Idil. 1991. Tumbuhan sebagai Bioindikator Pencemaran Udara oleh Timbal. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perguruan Tinggi. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Depdikbud Jakarta.

Supriatno, Djufri dan Agus Halim S. 1998. Analisis Kandungan Klorofil, Logam Berat Timbal dan Kerusakan Jaringan Daun Tanaman Penghijauan Jalur Hijau Akibat Emisi Gas Polutan Kendaraan Bermotor dalam Kotamadya Banda Aceh. Laporan Penelitian. Universitas Syiah Kuala: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Surtipanti. S, Suwira. S, Sofyan. Y, Thamzil. L. 1983.Studi Kandungan Pb dalam Rumput di Sepanjang Jalan Jendral Sudirman Jakarta. Makalah BATAN Vol. XVI No.4. BATAN- Serpong. ISSN 0303-2876.

Tugaswati, A. Tri. 2007. Emisi Buang Kendaraan Bermotor dan Dampak TerhadapKesehatan.http://www.kpbb.org/makalah_ind/emisigasbuangber motor&dampaknya terhadap kesehatan.pdf. 4 Januari 2010.

Usman, Husaini dan Purnomo S.A. 2008. Pengantar Statistika.Edisi ke-2. Bumi Aksara. Jakarta

Wardhana, Wisnu A. 1995.Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi. Yogyakarta. Widagdo, Setyo. 2005. Tanaman Elemen Lanskap Sebagai Biofilter untuk

Mereduksi Polusi Pb (Pb) di Udara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Widowati, W., A. Sastiono, R. Jusuf R . 2008. Efek Toksik Logam. Andi. Yogyakarta.

Wijayanti, R. 2006. Hubungan Tingkat Penurunan Partikulat dengan Kerapatan Pohon dan Luas Bidang Dasar (LBDS) Tegakan (Studi Kasus Tol Jagorawi). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yulizal. 1995. Anatomi Daun dan Jumlah Stomata dari Beberapa Jenis Anakan Tanaman Peneduh di Balitro dan Jalan Tol Jagorawi. Skiripsi. Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lampiran 1. Perhitungan Kadar Pb dalam Daun Angsana dan Rumput Gajah Mini

Keterangan: Cy’ = kandungan Pb pada daun (μg/g)

Cy = konsentrasi Pb terukur pada AAS (mg/L) V = volume pengenceran (L)

W = berat kering daun (g). 1000 = konversi mg keμg

Cy’ = 0,213 mg/L X = 0.00204 mg/g X 1000 = 2.04μg/g (pada daun) Cy’ = 0,089 mg/L X = 0.00212 mg/g X 1000 = 2.12μg/g (pada rumput)

Lampiran 2. Perhitungan Luas Daun dan Kadar Debu pada Daun Angsana dan Rumput Gajah Mini.

Perhitungan Luas daun pada daun Angsana dan rumput Gajah Mini

Keterangan: A = Luas daun (cm2)

Wt = Berat kertas dari masing-masing sampel daun (g) Wi = Berat kertas yang dijadikan standar (g).

A = X 1 cm2= 66,22 g/cm2( pada daun Angsana)

A = X 1 cm2= 6,650 g/cm2(pada rumput Gajah Mini)

Luas Daun bulan Maret 2009 Luas Daun bulan April 2009 Lokasi Daun Angsana

(g/cm2)

Rumput Gajah Mini (g/cm2) Daun Angsana (g/cm2) Rumput Gajah Mini (g/cm2) A1. 66.22 6.65 52.17 4.85 A2. 61.85 5.18 51.53 4.80 A3. 46.24 3.20 54.32 4.95 A4. 36.67 3.38 35.21 5.91 A5. 36.63 5.96 39.85 3.18 A6. 46.22 4.73 37.51 2.35 A7. 36.29 3.61 44.74 4.14 A8. 47.17 4.50 36.64 3.31 A9. 62.27 4.21 45.75 4.01 A10. 67.27 6.0 56.49 5.05 Keterangan Lokasi: A1 = Jl.M.Yamin A6 = Jl.TMP.Taruna

A2 = Jl.Kali Pasir A7 = Jl. A.Yani

A3 = Jl.DR.Sitanala A8 = Jl. Daan Mogot 3 A4 = Jl.Perintis Kemerdekaan I A9 = Jl. Veteran A5 = Jl.Perintis Kemerdekaan II A10 = Jl. Irian Jaya

Contoh perhitungan Kadar Debu pada daun Angsana dan rumput Gajah

W= )

Keterangan : W = Berat Debu (gr/cm3) Wa = Berat Awal (gr) Wak = Berat Akhir (gr) A= Luas daun/rumput (g/cm2)

W = ( ) = 4,042 g/cm2(pada daun Angsana)

Lampiran 3. Uji ANOVA pada Daun Angsana

1. Hipotesa

Ho:μ1=µ2=µ3=µ4=µ5=µ6=µ7=µ8=µ9=μ10

Ha : paling sedikit 2 rata-rata kandungan Pb dari 10 lokasi pengambilan

tersebut berbeda

2. Tingkat signifikasiα= 0.01 ; n1= 10-1=9 dan n2= 20-9=11 F (0.01 ; 9,11) = 4.632 didapat dari tabel Distribusi F 3. Daerah Penolakan, bila Fh> 4.632

4. Kesimpulan

Ho ditolak artinya masing-masing lokasi memilki kandungan Pb pada daun Angsana yang berbeda di setiap lokasi sampling.

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F-hitung Sig. Perlakuan 1.991 1 1.991 0.453 Galat 60.777 18 3.377 0.590 Total 62.768 19

Lampiran 4. Uji ANOVA pada Rumput Gajah Mini Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F-hitung Sig. Perlakuan 15.190 1 15.190 2.279 0.148 Galat 119.963 18 6.665 Total 135.153 19 1. Hipotesa Ho:μ1=µ2=µ3=µ4=µ5=µ6=µ7=µ8=µ9=μ10

Ha : paling sedikit 2 rata-rata kandungan Pb dari 10 lokasi pengambilan

tersebut berbeda

2. Tingkat signifikasiα= 0.01 ; n1= 10-1=9 dan n2= 20-9=11

F (0.01 ; 9,11) = 4.632 didapat dari tabel Distribusi F 3. Daerah Penolakan, bila Fh> 4.632

4. Kesimpulan

Ho ditolak artinya masing-masing lokasi memilki kandungan Pb pada rumput Gajah Mini yang berbeda.

Lampiran 5. Uji ANOVA pada Kadar Debu Daun Angsana Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F-hitung Sig. Perlakuan 82.900 1 82.900 243.431 0.000 Galat 6.130 18 0.341 Total 89.030 19 1. Hipotesa H0:μ1=μ2=μ3=μ4=μ5=μ6=μ9=μ10

Ha: paling sediit 2 rata-rata kandungan Pb dari 10 lokasi pengambilan tersebut berbeda.

2. Tingkat Signifikasiα=0.01 ; n1= 10-1=9 dan n2=20-9=11

F(0.01;9,11)= 4.632 didapat dari tabel Distribusi F 3. Daerah Penolakan, bila Fh>4.632

4. Kesimpulan

H0 ditolak artinya masing-masing lokasi memiliki kadar debu pada daun Angsana yang berbeda.

Lampiran 6. Uji ANOVA pada Kadar Debu Rumput Gajah Mini Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F-hitung Sig. Perlakuan 1.077 1 1.077 15.474 0.001 Galat 1.253 18 0.070 Total 2.330 19 1. Hipotesa H0:μ1=μ2=μ3=μ4=μ5=μ6=μ7=μ8=μ9=μ10

Ha: paling sedikit 2 rata-rata kadar debu dari 10 lokasi pengambilan tersebut berbeda

2. Tingkat Signifikasiα=0.01 ; n1= 10-1=9, n2= 20-9=11

F (0.01 ; 9,11) = 4.632 didapat dari tabel Distribusi F 3. Daerah Penolakan, bila Fh> 4.632

4. Kesimpulan

Ho ditolak artinya masing-masing lokasi memiliki kadar debu pada rumput Gajah Mini yang berbeda.

Lampiran 7. Contoh Pengulangan pada Daun Angsana bulan Maret 2009

1. Hipotesa

Ho:μ1=µ2=µ3=µ4=µ5=µ6=µ7=µ8=µ9=μ10

Ha : paling sedikit 2 rata-rata kandungan Pb dari 10 lokasi pengambilan

tersebut berbeda

2. Tingkat signifikasiα= 0.01 ; n1= 9-1=8 dan n2= 18-8=10 F (0.01 ; 8,10) = didapat dari tabel Distribusi F

4. Daerah Penolakan, bila Fh>

5. Kesimpulan

Ho di terima artinya pada pengulangan di setiap lokasi memilki kandungan Pb pada daun Angsana yang tidak berbeda.

Sumber Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah Fh Sig. Perlakuan 0.009 1 0.009 0.945 Galat 29.491 16 1.843 0.005 Total 29.500 17

Lampiran 8. Kurva Kalibrasi Pb Konsentrasi (mg/L) Absorbansi (A) 0.0016 0.5 0.0073 1.5 0.015 3

Lampiran 9. Jumlah Kendaraan bulan Maret dan April 2009

Keterangan Lokasi:

A1 = Jl.M.Yamin A6 = Jl.TMP.Taruna

A2 = Jl.Kali Pasir A7 = Jl. A.Yani

A3 = Jl.DR.Sitanala A8 = Jl. Daan Mogot 3 A4 = Jl.Perintis Kemerdekaan I A9 = Jl. Veteran A5 = Jl.Perintis Kemerdekaan II A10 = Jl. Irian Jaya

Lampiran 10. Lokasi Penelitian

Keterangan:

A1 = Jl.M.Yamin A6 = Jl.TMP. Taruna Skala 1:12.500 A2 = Jl.Kali Pasir A7 = Jl. A.Yani Sumber:Peta/Map A3 = Jl.DR.Sitanala A8 = Jl. Daan Mogot 3 Jakarta A4 = Jl.Perintis Kemerdekaan I A9 = Jl. Veteran 2005 A5 = Jl.Perintis Kemerdekaan II A10 = Jl. Irian Jaya

Dokumen terkait