• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENUTUP

B. Saran

1. Bagi Pihak SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman

a. Pihak sekolah agar mempersiapkan jauh-jauh hari tentang program diklat yang akan dibebankan kepada mahasiswa praktikan sehingga persiapan proses pengajaran akan lebih maksimal dan fasilitas sekolah perlu lebih diperlengkap guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

b. Pihak sekolah diharapkan membuka forum komunikasi kepada mahasiswa PPL sehingga terjalin hubungan yang lebih kekeluargaan.

c. Program yang dijalankan secara berkelanjutan hendaknya tetap dijaga dan dilanjutkan serta dimanfaatkan semaksimal mungkin dan seefektif mungkin.

2. Bagi Pihak Universitas Negeri Yogyakarta

a. Program pembekalan PPL hendaknya lebih diefisienkan, dioptimalkan dan lebih ditekankan pada permasalahan yang sebenarnya yang ada dilapangan agar hasil pelaksanaan PPL lebih maksimal.

19

dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.

c. Hendaknya permasalahan teknik di lapangan yang dihadapi oleh mahasiswa praktikan yang melaksanakan PPL saat ini maupun sebelumnya dikaji dan dicari solusinya untuk diinformasikan kepada mahasiswa PPL yang akan datang agar mereka tidak mengalami permasalahan yang sama. d. Hendaknya pelaksanaan PPL terpisah dengan KKN, karena hal tersebut

menyebabkan pelaksanaan keduanya menjadi tidak maksimal. Atau dengan cara pelaksanaan KKN dilakukan menjadi satu dengan PPL yaitu di lingkungan sekolah.

3. Bagi Mahasiswa

Berikut ini merupakan saran bagi PPL yang akan datang berdasarkan hasil belajar dan pengalaman praktikan selama PPL di SMK Muhammadiyah Prambanan:

a. Praktikan harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan secara matang sedini mungkin, sehingga mempermudah dalam proses pelaksanaan PPL.

b. Praktikan hendaknya melakukan koordinasi secara proaktif dan intensif dengan guru maupun dosen pembimbing lapangan untuk meminta saran dan masukan demi kelancaran pelaksanaan program PPL.

c. Sebaiknya dalam mengajar menggunakan media yang bervariasi agar siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I 2014. Yogyakarta : UPPL UniversitasNegeri Yogyakarta.

Panduan Pengajaran Mikro 2014. Yogyakarta : UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.

LAMPIRAN 1 KALENDER AKADEMIK

KETERANGAN

AHAD 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 14 - 15 Juli 2014 MOS / Hari Pertama SENIN 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27 21 - 26 Agustus 2014 Libur Akhir Ramadhan SELASA 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28 28 - 29 Agustus 2014 Libur Idul Fitri 1433 H RABU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29 30 Jul - 05 Agt 2014 Libur Umum Idul Fitr KAMIS 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 17 Agustus 2014 HUT RI ke 68

JUMAT 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 25 Sep - 02 Okt 2014 Ulangan Tengah Seme SABTU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 03 Oktober 2014 Milad Muhammad

04 Oktober 2014 Libur Puasa Hari Arafah 05 Oktober 2014 Libur Idul Adha 1434 H AHAD 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 06 - 08 Okt 2014 Libur khusus Hari Tas SENIN 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 18 Oktober 2014 Pembagian Transkr

SELASA 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24 25 Oktober 2014 Libur Tahun Baru Hijri RABU 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25 25 November 2014 Libur Khusus Hari Gu KAMIS 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 01 - 09 Desember 2014 Ulangan Umum Seme JUMAT 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27 10 - 16 Des 2014 Perbaikan Nilai/pors SABTU 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28 20 Desember 2014 Pembagian LHBS/Rap

22 Des 2014 - 03 Jan 2015 Libur Semester Gasal 25 Desember 2014 Libur Hari Natal AHAD 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 7 14 21 28 01 Januari 2015 Tahun Baru Masehi SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 03 Januari 2015 Maulid Nabi Muhamma SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30 19 Februari 2015 Libur Tahun Baru Im RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24 02 - 10 Maret 2015 Ulangan Tengah Seme KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25 11 - 20 Maret 2015 Ujian Praktik

JUMAT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26 21 Maret 2015 Libur Umum Hari Raya SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 23 Maret 2015 Pembagian Transkrp

30 Mar - 04 Apr 2015 Ujian Sekolah

KETERANGAN 03 April 2015 Libur Wafat Isa Almasi

AHAD 5 12 19 26 13 - 16 Apr 2015 Ujian Nasional

SENIN 6 13 20 27 Ajaran Baru 01 Mei 2015 Hari Buruh Nasional

SELASA 7 14 21 28 02 Mei 2015 Hari Pendidikan Nas

RABU 1 8 15 22 29 Pengajian/Pembinaan 14 Mei 2015 Libur Kenaikan Isa A

KAMIS 2 9 16 23 30 02 Juni 2015 Libur Hari Raya Wais JUMAT 3 10 17 24 31 Mid Semester Libur Isra' Mi'raj SABTU 4 11 18 25 08 - 16 Juni 2015 Ulangan Kenaikan Ke

? Ulangan Umum Ujian Praktik 17 - 23 Juni 2015 Perbaikan Nilai (Ulan 27 Juni 2015 Pembagian LHBS/Rap Pembagian Rapor/Transkrip Awal dan Akhir Uji Kompetensi 29 Juni - 11 Juni 2015 Libur Kenaikan Kelas Libur Umum/Sekolah Ujian Sekolah

? Ujian Nasional Perbaikan Nilai

April 2015 Mei 2015 Juni 2015

Juli 2015

Januari 2015 Februari 2015

Maret 2015

Desember 2014 November 2014

KALENDER PENDIDIKAN SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Juli 2014

TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Oktober 2014 Agustus 2014 September 2014

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

MATA PELAJARAN : KOMPETENSI KEJURUAN

KELAS/SEMESTER : XII/ 1

STANDAR KOMPETENSI : Memelihara unit final drive

KODE : OTO.KR40.30-010.03

ALOKASI WAKTU : 48 jam @45 menit

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

MATERI

PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KARAKTER PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU SUMBER

BELAJAR

TM PS PI

Memelihara/servis unit final drive dan komponen-komponenya.

 Melaksanakan

pemeliharaan/servis unit final drive/gardan dan komponen-komponennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

 Memahami informasi yang benar dengan mengakses spesifikasi pabrik.

 Melaksanakan perbaikan unit final drive/gardan dan

komponen-komponennya dengan

menggunakan metode dan peralatan yang tepat sesuai dengan spesifikasi.

 Melengkapi data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil perbaikan final drive/gardan.  Melaksanakan seluruh kegiatan

perbaikan unit final drive/gardan berdasarkan SOP, Undang-undang K3, peraturan perUndang-undang- perundang-undangan dan prosedur kebijakan perusahaan.

 Prinsip kerja final drive/gardan.

 Komponen final drive/gardan yang perlu dipelihara/di servis.

 Spesifikasi teknis unit final drive/gardan dan komponen-komponennya.

 Prosedur

pemeliharaan.servis unit final drive/gardan.

 Standar prosedur keselamatan kerja pada pemeliharaan/servis unit final drive/gardan.

 Melakukan pemeliharaan/servis unit final drive/gardan dan komponen-komponennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

 Melakukan akses terhadap informasi yang benar dari spesifikasi pabrik.  Melakukan pemeliharaan/servis unit

final drive/gardan dan komponen-komponennya dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat sesuai dengan spesifikasi.

 Melakukan pendataan hasil pemeliharaan/servis unit final drive/gardan.

 Melakukan seluruh kegiatan perbaikan unit final drive/gardan berdasarkan SOP (Standar Operational Procedures), Undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.  Disiplin  Tanggung Jawab  Kerjasama  Unjuk Kerja  Sikap  Test Tertulis  Unjuk Kerja  Porto Folio  Sikap 8 20 (40) 20 (80)  BSE Gardan  New Step 1 Toyota

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

MATA PELAJARAN : KOMPETENSI KEJURUAN

KELAS/SEMESTER : XII/ 1&2

STANDAR KOMPETENSI : Memperbaiki poros penggerak roda

KODE : OTO.KR30.012/014.03

ALOKASI WAKTU : 56 jam @45 menit

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

MATERI

PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KARAKTER PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI 1. Memelihara/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponenya.

 Melaksanakan

pemeliharaan/servis poros penggerak roda dan komponen-komponennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

 Membaca dan memahami informasi yang benar dengan mengakses spesifikasi pabrik.  Melaksanakan perbaikan dan/atau

penggantian pada poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat sesuai dengan spesifikasi terhadap kendaraan/alat industri/pabrik.  Melengkapi data yang tepat sesuai

hasil pemeliharaan/servis.  Melaksanakan seluruh kegiatan

pemeliharaan/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya

berdasarkan SOP, Undang-undang K3, peraturan perUndang-undang- perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

 Prinsip kerja poros penggerak roda  Komponen poros

penggerak roda/drive shaft yang perlu

diperbaiki/diganti.  Data spesifikasi pabrik.  Langkah kerja

pemeliharaan/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponennya sesuai SOP, K3, peraturan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

 Prosedur perbaikan dan atau penggantian komponen poros

penggerak roda/drive shaft.

 Mengikuti prosedur perbaikan dan atau penggantian komponen poros penggerak roda/drive shaft.

 Persyaratan keselamatan diri.  Prinsip memeriksa sistem poros

penggerak roda/drive shaft.

 Memahami konstruksi dan kerja sistem poros penggerak roda/drive shaft.

 Melakukan prosedur pemeriksaan sistem poros penggerak roda/drive shaft.

 Menentukan prosedur kondisi sistem/komponen poros penggerak roda/drive shaft.

 Melakukan prosedur perbaikan dan atau penggantian komponen poros penggerak roda/drive shaft.

 Melaksanakan pemeliharaan/servis poros penggerak roda dan komponen-komponennya secara berkala.

 Melaksanakan perbaikan dan penggantian komponen-komponen poros penggerak roda/drive shaft.

 Disiplin  Tanggung Jawab  Kerjasama  Unjuk Kerja  Test Tertulis  Unjuk Kerja  Porto Folio  Sikap 4 12 (24) 12 (48)  BSE Poros Penggerak  New Step 1 Toyota

2. Memperbaiki poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya.

 Melaksanakan perbaikan poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.  Memahami informasi yang benar

dengan mengakses spesifikasi pabrik.

 Melaksanakan perbaikan dan/atau penggantian pada poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap pabrik/kendaraan.  Melengkapi data yang tepat sesuai

hasil pemeriksaan poros penggerak roda.

 Melaksanakan seluruh kegiatan pemeliharaan/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya

berdasarkan SOP, undang-undang K3, kebijakan perusahaan.

 Konstruksi dan prinsip kerja poros penggerak.

 Identifikasi kerusakan dan metode perbaikan.  Spesifikasi teknis unit poros

penggerak roda/drive shaft dan

komponen-komponennya.  Prosedur perbaikan

dan/atau penggantian pada poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya.  Standar prosedur

keselamatan kerja.

 Melakukan perbaikan poros penggerak roda/drive shaft, dan komponen-komponennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.  Melakukan akses terhadap informasi

yang benar dari spesifikasi pabrik.  Melakukan perbaikan dan/atau

penggantian pada poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap pabrik/kendaraan.  Melakukan pendataan hasil

pemeriksaan poros penggerak roda.  Melakukan seluruh kegiatan

pemeliharaan/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya berdasarkan SOP, undang-undang K3, kebijakan perusahaan.  Disiplin  Tanggung jawab  Kerjasama  Unjuk kerja  Tes tertulis  Unjuk kerja  Portofolio  Sikap  BSE Poros Penggerak  New Step 1 Toyota

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Prambanan

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Mata Pelajaran : Sistem Pemindah Tenaga 2 Kelas/Semester : XII/Ganjil

Tahun Pelajaran : 2014/2015 Pertemuan Ke : 1 (Teori) Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memelihara unit final drive.

B. Kompetensi Dasar : 1.1 Memelihara unit final drive dan komponennya. C. Indikator :

1.1.1 Memahami prinsip kerja gardan dan transaxle.

1.1.2 Memahami komponen-komponen unit gardan dan transaxle.

1.1.3 Memahami spesifikasi teknis unit gardan dan transaxle serta komponen-komponennya.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Setelah mengikuti pembelajaran teori sistem pemindah tenaga siswa dapat memahami prinsip kerja unit gardan dan transaxle.

2. Setelah mengikuti pembelajaran teori sistem pemindah tenaga siswa dapat memahami komponen-komponen unit gardan dan transaxle.

3. Setelah mengikuti pembelajaran teori sistem pemindah tenaga siswa dapat memahami spesifikasi teknis unit gardan dan transaxle serta komponen-komponennya.

E. Materi Pembelajaran

1. Prinsip kerja gardan dan transaxle.

2. Komponen-komponen unit gardan dan transaxle.

3. Spesifikasi teknis unit gardan dan komponen-komponennya. 4. Powerflow/aliran tenaga transaxle.

F. Metode Pembelajaran: 1. Ceramah.

2. Diskusi. 3. Tanya jawab.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tahap Kegiatan Metode Media Waktu Sumber

Guru Siswa

PERTEMUAN 3 1.Kegiatan

awal

 Membuka dengan salam dan doa  Melakukan presensi

 Menginformasikan materi yang akan dipelajari

 Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai  Menyampaikan kompetensi yang

akan dicapai

 Memberikan apersepsi

 Membuat kaitan pada

pembelajaran  Berdoa  Mendengarkan dan mengacungkan jari  Mendengarkan  Ceramah  15 menit

2. Kegiatan inti  Menyampaikan materi prinsip kerja unit gardan dan transaxle.

 Menyampaikan materi

komponen-komponen unit gardan dan transaxle.

 Menyampaikan materi

spesifikasi teknis unit gardan dan transaxle dan komponen-komponennya.

 Mendengarkan  Ceramah  White board, papan tulis  150 menit  New Step 1 Toyota  BSE Gardan, Transaxle 3.Kegiatan akhir

 Memberi kesempatan bertanya  Review, menyimpulkan materi  Menutup pelajaran  Bertanya  Menjawab pertanyaan  Tanya jawab  15 menit

H. Materi Pembelajaran Differential/Gardan 1. Prinsip kerja gardan

Prinsip kerja unit roda gigi differential dapat dipahami dengan menggunakan peralatan yang terdiri dari pinion gear dan dua rack seperti diperlihatkan pada gambar (a). Kedua rack dapat menggelincir dengan bebas pada arah vertikal sejauh guide (berat rack dan tahanan gelincir terangkat secara bersamaan). Pinion gear diletakkan di antara dua rack, pinion dihubungkan ke shackle dan dapat digerakkan oleh shackle.

Bila beban (w) yang sama diletakkan pada setiap rack kemudian shackle ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama sejauh shackle ditarik ke atas, selama tahanan yang terdapat pada kedua sisi pinion sama, hal ini akan mencegah agar pinion tidak berputar.

Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas seperti pada gambar (b), pinion akan berputar sepanjang gerigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion. Dan ini mengakibatkan rack yang

mendapat beban lebih kecil akan terangkat. Jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion. Dengan kata lain bahwa rack mendapat tahanan yang lebih besar tidak bergerak, sementara rack yang tahanannya lebih kecil akan bergerak. Prinsip gerakan rack dan pinion tersebut digunakan pada perencanaan roda-roda gigi defferential.

2. Konstruksi dan komponen-komponen roda gigi differential

Putaran poros engkol yang diteruskan oleh propeller shaft diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan drive pinion ke ring gear. Sebaliknya momen bertambah dan arah transmisi berubah tegak lurus terhadap arah asalnya. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, dua (atau empat pada beberapa kendaraan) differential pinion dan dua roda gigi sisi (side gear) terletak di dalam rumah differential yang menjadi satu dengan ring gear.

Bila rumah differential berputar, pinion differetial yang terikat pada rumah differential ikut berputar menyebabkan side gear berputar. Side gear dihubungkan ke poros belakang (rear axle shaft) dan memindahkan tenaga ke roda.

Komponen-komponen Final Drive/Gardan 3. Spesifikasi teknis unit final drive/gardan

a. Runout ring gear differential

Pengukuran dilakukan menggunakan DTI. Bila runout-nya melebihi maksimum, ring gear perlu diganti dengan yang baru.

b. Backlash ring gear differential

Jika backlash tidak masuk dalam spesifikasi, maka setel preload side bearing atau perbaiki bila diperlukan.

Backlash: 0,06 – 0,13 mm (0.0031 – 0,0052 in)

c. Preload drive pinion differential

Pengukuran dilakukan menggunakan kunci momen, pengukuran preload adalah dari backlash antara drive pinion dan ring gear.

Preload (saat permulaan) : 0.78 – 1.17 Nm

d. Preload total

Pengukuran preload total dilakukan menggunakan kunci momen. Pengukuran preload yaitu ketika gigi drive pinion dan dan ring gear berhubungan.

Preload total (saat permulaan) : preload drive pinion ditambah 0,20 – 0,39 Nm.

Transaxle

1. Prinsip Kerja

Momen yang dihasilkan oleh mesin mendekati tetap, sementara tenaga bertambah sesuai dengan putaran mesin. Kendaraan memerlukan momen yang besar untuk mulai berjalan atau menempuh jalan yang tinggi. Pada jalan yang mendaki, roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubah momen.

Putaran roda berkurang tetapi momen bertambah. Tetapi momen yang besar tidak diperlukan selama kecepatan tinggi pada saat roda membutuhkan putaran yang cepat.

Pada saat kendaraan menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup untuk menggerakkan kendaraan.

Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tesebut ke roda-roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah ke roda-roda. Transaxle merupakan transmisi jenis FF yang digabung menjadi satu dengan differential.

2. Konstruksi dan komponen-komponen transaxle

Konstruksitransaxle Shift dan gear

Mekanisme bagian dalam transmisi tipe FF hampir sama seperti transmisi tipe FR. Transmisi tipe FF tidak mempunyai poros roda gigi counter (counter gear shaft) dan poros outputnya langsung menggerakkan differential. Tidak seperti halnya pada transmisi tipe FR, bagian ujung depan poros input tidak dihubungkan melalui bearing ke ujung belakang daripada poros engkol.

Bearing

Bantalan jarum (needle bearing) digunakan pada bearing-bearing gigi satu sampai gigi lima untuk menjamin konstruksi agar lebih kuat dan tahan lama. Sedangkan split needle bearing digunakan untuk bearing pada gigi tiga, gigi empat dan gigi lima karena gigi-gigi inilah yang sering bekerja. Hal ini dilakukan untuk menjamin distribusi beban pada setiap bearing sama rata.

Penempatan bearing pada transaxle 3. Power flow (aliran tenaga) transaxle

Poros input (input shaft) bersatu dengan gigi penggerak untuk gigi satu, gigi dua dan gigi mundur sehingga tidak diperlukan pilot bearing pada poros engkol. Sedangkan poros output dibuat bersatu dengan gigi penggerak ring gear pada differential. Powerflow (aliran tenaga) pada transaxle sebagai berikut:

I. Alat dan Bahan Ajar 1. Alat Pembelajaran:

 White board, papan tulis. 2. Bahan Ajar:

 New Step 1 Toyota  BSE Gardan, Transaxle. J. Sumber Belajar/Referensi

1. ______, 2000. Toyota New Step 1; Toyota astra Motor. 2. Manual service kendaraan (menyesuaikan).

K. Penilaian Tes Tertulis

No Soal Bobot

1. Jelaskan fungsi dari gardan ! 20

2. Jelaskan cara kerja gardan ketika kendaraan berjalan lurus dan membelok ke kiri!

20

4. Jelaskan perbedaan antara transmisi jenis FR dengan jenis FF ditinjau dari mekanisme bagian dalamnya !

20 5. Gambarkan powerflof/aliran tenaga pada transaxle ketika

gigi kecepatan dua !

20

Jumlah Skor 100

Kunci jawaban:

1. Untuk menyesuaikan putaran roda kanan dan kiri, ketika kendaraan membelok.

2. - Kendaraan berjalan lurus:

Pinion gear akan memutar ring gear, selanjutnya menggerakkan side gear. Karena kondisi lurus, maka tidak ada hambatan yang bekerja pada salah satu poros sehingga putaran antara roda kanan dan kiri sama.

- Kendaraan membelok ke kiri

Pinion gear akan memutar ring gear, selanjutnya menggerakkan side gear dan differential pinion. Ketika membelok ke kiri maka pada sisi roda kiri akan menerima tahanan yang besar sedangkan tahanan pada roda kanan lebih kecil, sehingga putaran roda kanan lebih cepat dibanding roda kiri. 3. Fungsi dari tansaxle adalah sama dengan fungsi dari transmisi manual pada

umumnya, yaitu digunakan untuk mengatasi kebutuhan kendaraan dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tesebut ke roda-roda. Transaxle merupakan transmisi jenis FF yang digabung menjadi satu dengan differential.

4. Mekanisme bagian dalam transmisi tipe FF hampir sama seperti transmisi tipe FR. Transmisi tipe FF tidak mempunyai poros roda gigi counter (counter gear shaft) dan poros outputnya langsung menggerakkan differential. Tidak seperti halnya pada transmisi tipe FR, bagian ujung depan poros input tidak dihubungkan melalui bearing ke ujung belakang daripada poros engkol.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Prambanan

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Mata Pelajaran : Sistem Pemindah Tenaga 2 Kelas/Semester : XII/Ganjil

Tahun Pelajaran : 2014/2015 Pertemuan Ke : 2 (Teori) Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memelihara unit poros penggerak.

B. Kompetensi Dasar : 1.1 Memelihara unit poros penggerak dan komponennya.

C. Indikator :

1.1.1 Memahami prinsip kerja poros penggerak.

1.1.2 Memahami komponen-komponen poros penggerak. 1.1.3 Memahami spesifikasi teknis poros penggerak. D. Tujuan Pembelajaran:

1. Setelah mengikuti pembelajaran teori sistem pemindah tenaga siswa dapat memahami prinsip kerja poros penggerak.

2. Setelah mengikuti pembelajaran teori sistem pemindah tenaga siswa dapat memahami konstruksi dan komponen-komponen poros penggerak.

3. Setelah mengikuti pembelajaran teori sistem pemindah tenaga siswa dapat memahami spesifikasi teknis poros penggerak.

E. Materi Pembelajaran

1. Prinsip kerja poros penggerak.

2. Kostruksi dan komponen-komponen poros penggerak. 3. Spesifikasi teknis poros penggerak.

F. Metode Pembelajaran: 1. Ceramah.

2. Diskusi. 3. Tanya jawab.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tahap Kegiatan Metode Media Waktu Sumber

Guru Siswa

PERTEMUAN 3 1.Kegiatan

awal

 Membuka dengan salam dan doa  Melakukan presensi

 Menginformasikan materi yang akan dipelajari

 Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai  Menyampaikan kompetensi yang

akan dicapai

 Memberikan apersepsi

 Membuat kaitan pada

pembelajaran  Berdoa  Mendengarkan dan mengacungkan jari  Mendengarkan  Ceramah  15 menit

2. Kegiatan inti  Menyampaikan materi prinsip kerja poros penggerak.

 Menyampaikan materi

konstruksi dan komponen-komponen poros penggerak.

 Menyampaikan materi

spesifikasi teknis poros penggerak.

 Mendengarkan  Ceramah  White board, papan tulis  150 menit  New Step 1 Toyota  BSE poros penggerak 3.Kegiatan akhir

 Memberi kesempatan bertanya  Review, menyimpulkan materi  Menutup pelajaran  Bertanya  Menjawab pertanyaan  Tanya jawab  15 menit

H. Materi Pembelajaran

1. Prinsip kerja poros penggerak

Poros penggerak (drive shaft) berfungsi menggerakkan roda-roda kendaraan, yang menggunakan sistem suspensi independent. Sudut joint dan jarak antara differential dengan roda akan berubah sesuai dengan perubahan sudut antara body kendaraan terhadap permukaan jalan selama bergerak. Untuk alasan ini digunakan kombinasi Fixed Constant Velocity Joint dan Slidable Constant Velocity Joint. Bila terjadi perubahan (rebound) seperti pada gambar, jarak antara joint menjadi ℓ + α + ℓ, disebabkan perubahan pada sudut joint.

Karena jaraknya akan tetap, sementara kendaraan terus melaju, diperlukan penggunaan Slidable joint.

2. Konstruksi dan komponen-komponen poros penggerak a. Tripod Joint

Tripod joint mempunyai tiga roller dan bentuknya sederhana, ini mengurangi biaya pembuatannya. Umumnya joint tipe ini dibuat sedemikian rupa agar dapat bergerak pada arah axial.

b. Birfield Joint

Joint ini mempunyai beberapa steel ball agar kecepatan yang seragam dapat dipertahankan dengan ketelitian yang tinggi. Alur khusus dibuat pada steel ball, sedemikian rupa sehingga untuk kontak antara drive shaft dan poros yang digerakkan selalu dalam jalur itu dibagi dua sudut perpotongan dari poros. Beberapa birfield joint dibuat sedemikian rupa hingga perubahan panjangnya berlaku sesuai gerak kendaraan, seperti tripod joint.

Beberapa tipe drive shaft yang digunakan pada kendaraan seperti pada gambar di bawah ini

3. Spesifikasi teknis poros penggerak  Backlash axle hub

Pemeriksaan backlash dekat axle hub mengunakan DTI.

Dokumen terkait