• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang diajukan adalah, bagi pedagang kaki lima Perlu adanya pemahaman kembali tentang pentingnya pencatatan fisik akuntansi. Sedangkan bagi peneliti perlu dilakukan penelitian lanjutan yang memiliki target akhir terciptanya buku panduan pembukuan sederhana sistem pencatatan akuntansi sederhana bagi pedagang kaki lima. Penggalian informasi hendaknya dilakukan pada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha para pedagang kaki lima (contoh: rekanan dan konsumen) sehingga hasil penelitian mencerminkan kondisi utuh yang ada dalam usaha sektor informal yang dijalankan oleh pedagang kaki lima. PSAK masih dinilai terlalu tinggi untuk standar usaha kecil. Para pedagang membutuhkan informasi akuntansi yang sesuai dengan level usahanya. Dengan demikian perlu adanya pendampingan untuk sistem pencatatan akuntansi pedagang kaki lima melalui program pengabdian masyarakat hal ini juga sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Kamayanti (2016)

bahwa riset akuntansi harus memihak rakyat kecil salah satunya adalah usaha informal.

101

DAFTAR PUSTAKA

Agustuliani, A. dan J. Majid. Implementasi Nilai Itsar Membangun Konsep Harga Jual pada Pasar Pannampu Makassar. Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban, 1(1): 21-40. 2016.

Andika, M. dan I. Madjid. Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subyektif Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Syiah Kuala). Eco- Entrepreneurship Seminar & Call for Paper

Improving Performance by Improving Environment. Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang: 190–196. 2012.

Arlianto, T. 2014. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan UMKM (Studi Kasus pada Industri Konveksi Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus). Skripsi. Program Studi Akuntansi FEB-UKSW.

Arsip Kantor Lurah Malino. Data Profil Kelurahan Malino Tahun 2017. Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. 2017. Ary, Jacobs, dan Razavieh. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa

: Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional. 2000.

Asiyah., A. W. T. Atmaja dan N. T. Herawati. Analisis Makna Keuntungan Menurut Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Ahmad Yani Singaraja.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 7(1): 1-11. 2017.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa. Kecamatan Tinggimoncong Dalam

Angka Tahun 2017. BPS Kabupaten Gowa. 2017.

Barusman, M. Y. S. dan R. A. Setiawan. Studi Kualitatif Perkembangan Klaster Pedagang Kaki Lima Klaster Pasar Mambo dan Klaster Lapangan Korpri.

Jurnal Manajemen dan Bisnis, 5(1): 38-62. 2014.

Belkaoui, R. A. Accounting Theory (Teori Akuntansi) Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. 2011.

Breman, J. Menjinakkan Sang Kuli : Politik Kolonial, Tuan Kebun dan Kuli di

Sumatra Timur pada awal abad Ke-20. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

1997.

Chau, P.Y.K. dan Hu, P.J.H. Information Technology Acceptance by Individual Professionals: A Model Comparison Approach. Decision Sciences, 32(4): 699–719. 2001.

Creswell, J. W. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset (Memilih di Antara lima Pendekatan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015.

Damopoli, M. Pedoman Penulisan Karyatulis Ilmiah; Makalah, Skripsi,

Disertasi dan Laporan Penelitian. Makassar: Alauddin Press. 2013.

Dharmmesta, B. S. Theory of Planned Behavior dalam Penelitian Sikap, Niat, dan Perilaku Konsumen. Kelola, 18(VII): 85-103. 1998.

Donoghue, T. dan K., Punch. Qualitative Educational Research in Action: Doing

and Reflecting. London: Routledge. 2003.

Fauzia, I. Y. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Kencana. 2014.

Feige, E. Defining and Estimating Underground and Informal. Economies: The New Instituional Economic Approach. World Development, 18(7): 989-1002. 1990.

Fukuyama, F. Trust : The Social Virtue and The Creation of Properity. New York: Free Press. 1995.

Gambetta, I.D. Trust: Making and Breaking Cooperative Relations. Blackwell. pp. 49-72. 1988.

Gandarum, M. D. N. W. Pengantar Perancangan Kota Pertumbuhan dan

Perkembangan Kota. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti. 2017.

Gilbert, A. dan J. Gugler. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. 2007.

Grafiti, A. S. Minat Pelaku UMKM untuk Menyusun Laporan Keuangan: Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Studi Pada UMKM di Wilayah Bandungan). Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana. 2014.

Hanum, Z. Pengaruh Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan (Survei Pada Usaha-Usaha Kecil Di Kota Medan). Jurnal Riset Akuntansi Bisnis, 2(9). 2013.

Haris, D. M. Strategi Pengembangan Usaha Sektor Informal Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan.

Proceeding Simposium Nasional Otonomi Daerah. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. 2011.

Hart, K. Informal income Opportunities and Urban Employment in Ghana.

Journal of Modern African Studies, 11(1): 61 – 89. 1973.

Hasan, P., dan B. Ali. Psikologi Perkembangan Islam (Menyingkap Ruang

Kehidupan Manusia dari Pra Kelahiran hingga Pasca Kematian. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada. 2006.

Hasbiansyah, I. Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik dalam Penelitian Ilmu Sosial dan Komunikasi. Mediator, 9(1): 163-180. 2005.

Horngren, C. T., W. T. Harrison dan L. Bamber. Akuntansi, Edisi ke-6. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. 2006.

Idrus. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi Pada UMKM di Jawa Tengah. Thesis. Semarang: Universitas Diponegoro. 2000.

Isgiyarta J. Teori Akuntansi dan Laporan Keuangan Islami. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2009.

Isrohah, R. Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang). Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo. 2015.

Jacobs, K. dan J. Kemp. Exploring Accounting Presence And Absen: Case studies From Bangladesh. Accounting, Auditing, and Accountability Journal, 15(2): 143-161. 2002.

Jamaluddin M. Pengantar Kewirausahaan. Makassar: Alauddin Press. 2010. Jogiyanto. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta : Penerbit Andi. 2007. Juardi, M. S. S. Mengungkap Pratik Akuntansi Supir Panther (Sebuah Studi

Etnometodologi). Jurnal Masagena, 11(2): 295-313. 2016.

Juniariani, N. M. R dan M. G. Wirakusuma. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa Kewirausahaan pada Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pembuatan Keputusan Investasi. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 21(2): 161-171. 2016.

Jusup, A. H. Auditing (Pengauditan), Buku I, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi.Yogyakarta: YKPN. 2001.

Kamayanti, A. Metodologi Penelitian Kualitatif Akuntansi, Pengantar Religiotas

Keilmuan. Jakarta: Yayasan rumah peneleh. 2016.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia tahun 2012. Kieso D. E., Weygandt, J. J. dan P. D. Kimmel. Accounting Principles edisi 7

buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 2014.

Kieso D. E., Weygandt, J. J. dan T. D. Warfield. Akuntansi Intermediate edisi 12. Jakarta: Erlangga. 2008.

Kirana, A & Moordiningsih. 2010. Studi Korelasi Efikasi Diri Dan Dukungan Sosial Dengan Prestasi Akademik: Telaah Pada Siswa Perguruan Tinggi.

Indigenous, Jurrnal Ilmiah Berskala Psikologi. 12(1): 37-46. 2010.

Kusumo, B. A. P. Angels With Dirty Faces Dalam Ruang Masyarakat Kota.

Skripsi. Universitas Indonesia. 2011.

Lannai, D., M, Sudarma, G. Irianto, dan U. Ludigdo. Phenomenology Study About Performance Meaning At Indonesia Foundation (Case Studies At Wakaf Foundation Of Indonesian Muslim University). International

Journal of Business and Management Invention, 3(5): 8-16. 2014.

Lash, S. Sosiologi Postmodernisme. Jakarta:Kanisius. 2004.

Mazumdar, D. The urban informal sector. World Development, 4(8):655-679. 1984.

McGee, T.G. and Y.M. Yeung. Hawkers in Southeast Asian Cities: planning for

the Bazaar Economy. Ottawa: International Development Research Centre.

1977.

Megginson, W.L., M.J. Byrd, and L.C. Megginson. Small Business Management:

An Entrepreneur’s Guidebook. Boston: Third Ed. Irwin McGraw-Hill. 2000.

Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 2007.

Muhadjir, N. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Rake Sarasin. 2001.

Mulawarman, A. D. 2009. Akuntansi Syariah: Teori Konsep dan Laporan

Keuangan. Jakarta: EPublishing Company. 2009.

Mulawarman, A. D. Nyanyian Metodologi Akuntansi Ala Nataatmadja: Melampaui Derridian Mengembangkan Pemikiran Bangsa “Sendiri”. Jurnal

Akuntansi Multiparadigma, 4(1): 149-164. 2013.

Mulawarman, A. D. Pendidikan Akuntansi Indonesia: Pro Neoliberal atau Pancasila?. Deklarasi Surabaya Kongres Pancasila III - 1 Juni 2011. Surabaya. 2011.

Mustafa, A. A. Model Transformasi Sosial Sektor Informal, Sejarah, Teori, dan

Praksis Pedagang kaki lima. Malang : Trans Publishing. 1995.

Newman, L. Metodologi Penelitian Sosial (pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif). Jakarta: PT. Indeks. 2013.

Norain, A. Pemikiran Iwan Triyuwono Tentang Akuntansi Kelembagaan Ekonomi Syariah. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya. 2016.

Permadi, G. Pedagang Kaki Lima: Riwayatmu Dulu, Nasibmu Kini. Jakarta:Yudistira. 2007.

Pinasti, M. Penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan usaha para pedagang kecil di pasar tradisional kabupaten Banyumas. Jurnal Ekonomi

Bisnis dan Akuntansi, 3(1): 1-21. 2001.

Pradana, R. A. dan P. Handoyo. Fenomenologi Eksistensial Waria Bunderan Waru. Paradigma, 2(1): 1-10. 2014.

Priyanti, N. Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT. Indeks. 2013.

Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT). Pengaruh Sistem

Pencatatan Akuntansi Terhadap Laba dan Perkembangan Usaha Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Kampus Kabupaten Jember. Universitas Jember.

2008.

Pura, R. Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2013.

Rahmadhania, C. Analisis pendapatan para migran sektor informal untuk berahan hidup (studi kasus pedagang berstatus migran di Kota Malang). skripsi. Universitas Brawijaya Malang. 2013.

Rakhmawati, T. M. Analisis Penggunaan Informasi Akuntansi Oleh Pedagang Pasar Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Pasar Kliwon Karanglewas Banyumas Jawa Tengah). Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. 2015.

Ramadhan, R. Perubahan Sosial – Ekonomi Pkl ( Pedagang Kaki Lima ) Dalam Program Sentralisasi Sektor Informal Perkotaan Di Dtc Wonokromo.

Journal Universitas Airlangga. 4(3):1-10. 2015.

Ramli, R. Sektor Infomal Perkotaan Pedagang Kaki Lima di Indonesia. Jakarta: Ind-Hill-Co. 2003.

Robichibin, D. J. Dan A. Hamid. Ekonomi Informal Perkotaan: Gejala Involusi

Gelombang kedua. Jakarta : LP3ES. 1994.

Rudianto. Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik Penyusunan Laporan

Keuangan. Jakarta: Erlangga. 2012.

Saleh, A., dan M. A. Wahib. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media. 2004.

Sastrawan, I. W. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha Pedagang Kaki Lima di Pantai Penimbangan Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. e-Journal S1 Ie Universitas Pendidikan Ganesha, 5(1): 1-10. 2015.

Setiawan, A.R. dan A. Kamayanti. Mendobrak Reproduksi Dominasi Maskulinitas dalam Pendidikan Akuntansi: Internalisasi Pancasila dalam Pembelajaran Accounting Fraud. Prosidig Konferensi Nasional Pendidikan

Akuntansi Indonesia, Jurusan Akuntansi FEB Universitas Brawijaya & IAI KAPd. Universitas Brawijaya Malang. 2012.

Siegel and Marconi . Behavioral Accounting. Ohio: Shouth Western. Publising Co. 1989.

Sobary, M. Kesalehan Sosial. Yogyakarta: LkiS. 2007.

Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I. Jakarta: Salemba Empat. 2004. Sofiah, N., dan A. Muniarti. Persepsi pengusaha UKM keramik Dinoyo atas

informasi akuntansi keuangan berbasis Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Jurnal JIBEKA 8(1): 1-9. 2014.

Sofiana, Y. Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perkembangan Desain Modern.

Humaniora, 5(2): 833-841. 2014.

Solovida, G. T. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Tengah. Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro.

Subanar, H. Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta: BPFE. 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2013.

Supriyono, R. A. Akuntansi Manjaemen 2: Struktur Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2009.

Suwanto, W. L., Niswatin dan L. O., Rasuli. Makna Akuntansi Dalam Perspektif Pedagang Bakso “Arema” Perantauan Di Kota Gorontalo. Jurnal Akuntansi

Aktual, 3(4): 282–289. 2016.

Suwardjono. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. 2013.

Tafsir, A. Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2004. Thomas, S. Perpajakan Indonesia. Jakarta: PT. Indeks. 2013.

Triyuwono, I. Mengangkat “Sing Liyan” untuk Formulasi Nilai Tambah Syariah.

Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 2(2): 186-200. 2011.

Triyuwono, I. Organisasi dan Akuntansi Syariah. Yogyakarta: LKiS. 2000.

Tung, L. C. The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention of Engineering Students. Disertasi. Cityu University of Hongkong. 2011.

Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995.

Wafirotin, K. Z., dan D. Marsiwi. Persepsi Keuntungan Menurut Pedagang Kakilima di Jalan Baru Ponorogo. Jurnal Ekulilibrium, 13(2): 24-36. 2015. Warsono, S., Amalia dan Rahajeng. Corporate Governance Concept and Model.

Yogyakarta: CGCG FEB UGM. 2009.

Widjajanti, R. Penataan Fisik Kegiatan Pedagang Kaki Lima pada Kawasan Komersial Di Pusat Kota (Studi Kasus: Simpang Lima Semarang). Tesis

tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung. 2000.

Widodo. Peran Sektor Informal di Indonesia. Makalah pada diskusi yang digelar Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) dengan topik Sektor Informal, Yogyakarta. 2005.

Wikipedia. Malino, Tinggimoncong, Gowa. wikipedia.org.

https://id.wikipedia.org/wiki/Malino,_Tinggimoncong,_Gowa. Diakses pada

10 Juni 2018.

Yasir. Paradigma Komunikasi Kritis: Suatu Alternatif Bagi Ilmu Komunikasi.

Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1): 8-17. 2012.

Yilmaz A., and Atalay C. A theoretical analyze on the concept of trust in organizational life. European Journal of Social Sciences. 8(2): 341-352. 2009.

Young, M. Cultural Influences on Accounting and Its Practices. Senior Thesis. Honors Program of Liberty University. 2013.

Yousafzai, AK., Filteau, S and Wirz, S. Feeding difficulties in disabled children leads to malnutrition: experience in an Indian slum. The British journal of

nutrition, 90 (6): 1097-106. 2003.

Yunus, A. I. : Potret Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima Di Kota Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar. 2011.

Zuhdi, R. Makna Informasi Akuntansi Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Jurnal Akuntansi Multiparadigma,

Lampiran 1

Transkip wawancara Putra Hardiansyah

1. Pertanyaan : Berapa lama maki jualan di sini?

Jawaban : Barupa ini kapang tiga tahun dibikinggang kios sendiri. Saya dulu sering ikut mamaku ke pasar jualan kalau pulangma sekolah. Biasa itu tidak pulangja ke rumahku na langsunga pergi pasar.

2. Pertanyaan : Apa motivasita untuk berjualan di sini?

Jawaban : Untuk bantu orang tuaku. Sessai bela ka barupi pagi-pagi dibawami barang-barang pergi pasar. Di sana banyak tongi penjual tenteng. Takkala bilanga sama mamakku bangun

tommaki kios di pinggir jalan deh sayapa menjual kalau pulanga sekolah.

3. Pertanyaan : Ini jualanta dibikin sendirikah atau dibeli?

Jawaban : Anu na bikinja mamakku. Ituji gula (seraya menunjuk gula aren yang digantung) nabeli sama pedagang pasar langananna, orang Gantarang bikin gula. Baru saya jualki lagi.

4. Pertanyaan : Jadi selama jualanki di sini bagaimana carata aturki keuangan usahata?

Jawaban : Biasa ku hitung-hitungmi berapa se‟ kudapat ini hari. Tidak kuhitung semuai itu di kalenga bilang itu penjualanku. Ka setiap hari ada uang kecil-kecil na kasika mamaku untuk passussung ka biasa tawwa orang beli baru uangna besarki.

5. Pertanyaan : Jadi hasil penjualanta setiap hari di kasiki mamata?

Jawaban : Iyye kak. Kalau maumi magrib pulangmi mamaku dari pasar kesini‟i dulu. Biasayya kalo ada mau ku kerja itu kalau datangmi mamaku pulangma. Tapi‟na biasa tonji ku tunggui sampai tutup kiosku.

6. Pertanyaan : Inikan usaha berdagang, setiap hariki ada uang yang di kelola. Ada pencatatanta mengenai keuangannya ini?

Jawaban : Tidak di catatji. Ka kalau ada orang yang beli langsung di simpanji uanga. Anu di tauja do‟ ka setiap hari tonjaki mahhitung penjualanta.

7. Pertanyaan : Kenapa memang tidak catat keuangannya?

Jawaban : Kalau dipikir-pikirki iyya bisaji juga dicatat. tapi alele lanikurai ni catat kak, ka menjual tonji do‟ tidak adaji orang ma‟utang. 8. Pertanyaan : Kalau niat untuk mencatat keuangan usahata iyya?

Jawaban : Tidak sampai ada di pikiranku ka kubilang usaha sendiriji kecilji pole, Coba pedagang lain na catatanmi keuangan usahana na poreja, mulaima tomma mencatat.

9. Pertanyaan : Belajarki akuntansikah di sekolah? Jawaban : Iyye

10. Pertanyaan : Terus kenapa pale tidak dicatat keuangannya usahata? ka akuntansi itu pencatatan keuangan toh?

Jawaban : Cocokmi. Tapi ka bukan pencatatan begitua kak yang ku pelajari. Akuntansi itu pencatatan keuangan perusahaan supaya

bisai di tau masalah keuangan dalam itu perusahaanga supaya bisaki di tau berapa pengeluaran dan pemasukannya ka kalau tidak di tauki nanti ka rugimi tapi tidak na sadari itu perusahaan. 11. Pertanyaan : Samaji pale itu ka adaji juga modalta toh, dan pendapatannya

juga untuk usahata adaji. Bagaimana pale carata hitung itu nanti ka rugi maki tapi dianggap untung?

Jawaban : Ka di tau memangji berapa modalta ini minggu dan berapa biasa didapat.

12. Pertanyaan : Jadi menurutta akuntansi itu hanya untuk perusahaan besar saja di?

Jawaban : Ka memang kak selama ini kelas 2 ka sampai kelas 3 ma belajar akuntansi tidak pernahpi dibahas pencatatan akuntansi untuk kios-kios penjualan begini. Palingan tentang anuji, hitung- hitung uang perusahaan.

13. Pertanyaan : Kalau biaya-biayanya iyya di tauji bilang berapa biaya yang dikeluarkan?

Jawaban : Kalo yang biasa ku bawa kesini setiap hari itu rata-rata 1 kantong tenteng . Itu 1 kantonga gula merah 2 biji sama 2 liter kacang tanah. Tassatu liter kacang tanah 15 ribu, berarti 30 memangmi. gula merah na 2 liter kacang 2 biji tompa nipake, tassatu biji gula merah 15 ribu jadi 30 pole gula kak. Hitung maki itu 30 ribu tambah 30 ribu berarti 60 ribu untuk bahan- bahanna.

14. Pertanyaan : Kalau gula merah yang dijual iyya berapa itu dibelikangi sama dijual berapa?

Jawaban : Ada tong 15 ribu sama yang 20 ribu harganya. itu 15 ribua dibelikangi biasa pale kujual 20 sampai 25 ribu. Njo (menunjuk gula yang lebih besar) ka 20 memang di belikangi biasa ku jual 30 ribu. Ku lia‟-liati dulu kalau diliatmi nasepertija orang banyak uanna biasa kujual tinggi, biasa tidak natawarji langsung naambil. Tapi semua yang beli harga tertinggiji dulu ku kasiki nanti menawarpi kalau tidak sekke‟ji biasa kukurangianmi. ka ada tong itu orang menawar sekke sekali nadia mau beli. 15. Pertanyaan : Berapa biasa didapat kalo 1 kantong begitu?

Jawaban : 1 kantong tenteng itu kalau dijual perkantong 100 ribu. Tapi kalau mauki ecerki biasa 1 tempat-tempat begitu (seraya menunjuk tenteng dalam kemasan plastik) 10 ribu 1 tempat. 16. Pertanyaan : Jadi setiap hari 1 kantong tenteng dibuat untuk dijual?

Jawaban : Banyak biasa nabikin orang tuaku karena menjualki juga di pasar. Yang kubawa ke kiosku ini iyya 1 kantong dalam 1 hari ka pulangpa sekolah biasa baru menjualka. Hari sabtu minggupi itu biasaka bawa sampai 5 kantong kesini. 17. Pertanyaan : Berarti ini pendapatanta dihitung perhari juga atau

bagaimanakah?

Jawaban : Iyye. Dalam perhari itu selaluji dihitung setiap tutupmi kios berapa pendapatanta ini hari. Kira-kira iyya 100 ribu paling

rendah kalau hari-hari biasa tapi kalau hari-hari libur biasa didapat 500 ribu sampai 600 ribu satu hari. Cuma kurang jelaski ba‟ karena ini masih pendapatan kotor jadi kalau

pendapatan bersihnya tidak ditau jelaski.

18. Pertanyaan : Memangnya sulitkah untuk mencatat keuangan usahata? Jawaban : Hmmm, tidak sulitji sebenarnya kak, di sekolah belajarja

pencatatan akuntansi. Tapi ka tidak pernahka ada bilang mauka catat-catat apa selama menjualka ini 3 tahun tidak pernah. 19. Pertanyaan : Pernahki bantu sesamata pedagang lain? Bagaimana carata

bantuki?

Jawaban : Saya tidak natentengji saja kujual tapi kubantu juga itu depan kiosku jualki kerupukna. Tambah untungki selain membantuki sesama ada juga sedikit didapat. Itu didepan juga biasa kalau ada orang singgah cari tenteng nakasi taumi bilang di sini penjual tenteng.

Transkip wawancara Ibu Hamsiah

1. Pertanyaan : Siapang taung maki akbalu kunne?

Jawaban : Rekengmi anjo punna wattunaji taung 95. Sallo mentongmi anne, sallo mentongmi. Akkulle appasikola sakgenna niakmo anakku anjama ri Mangkasarak, niakmo anjari bidan kuntu lauk ri puskesmaska assele battu ri balu-balukanji.

Alhamdulillah.

Jawaban : Nakke ka tenamo ku akkulle apparek jari anu ku balli anne tenteng ku balukanga. Tenapa pole anne ni bayaraki battu ri nipammallia. Iapa ni bayaraki punna nalaloangmo allo sabtu minggu atau libur. Umpama kita ambil barang hari selasa, biasa hari senin nibayaraki ka antamakmi waktu kantor (hari kerja senin-jumat) ka tena tommo anjo na jai tamu. Biasami pole ammotere‟mi anjo modalaka la nisareangi ni tempatia anggalle.

3. Pertanyaan : Jadi selama akbalukki antekamma carata aturki keuangan usahata?

Jawaban : Itumi nak. Punna le‟bami ni bayara inranga na ammotere‟ tommo pole modal ku passuluka lalangna siminggu anjomi katte pemasukanta.

4. Pertanyaan : Punna pencatatan keuangan usahata iyya Ibu?

Jawaban : Ahh, tenaja kamunjo-kamunjo nak. Ka niissengji siapa jaina barang nialle ri papareka lalangna siminggu. Na barang assuluka (telah dijual) niisseng tonji siapa jumlahna na pangguppaanna.

5. Pertanyaan : Anggapa natena ni catatki Ibu, Nantikah di belajnami uang usahata na tidak di tauki?

Jawaban : Menjualki untuk ni balanjaji toh? assala amminromi modalka berarti pendapatanmi. Punna lakbi maki ni balanjaia

modal. Anjariji pole doik kalengta assala assulu ngasemmi lanibayaraka ritaua.

6. Pertanyaan : Kalau akuntansi iyya Ibu, lekbakki allanggere pencatatan akuntansi?

7. Jawaban : Manna kwitansi tenaja ni ammake ka tau ammallia tenaja biasa napalaki kwitansi pembelianna. Punna kunneji pabalu riampi-ampikku tena nia mencatat kwitansi, issengmi punna pabalu maaenganna kunne mae.

8. Pertanyaan : Modalta iyya Ibu berapa biasana nipassulu punna anggalleki barang dagangan?

Jawaban : Tena na tata‟ak punna allo-allo liburu biasaji sabtu minggu biasa, modal ku pakea ammalli balu-balukang sekitar 3 juta 500 ribu. Punna allo libur panjang apa atau libur lompoi (nasional) na nia acara ri Malino biasa 8 sampai 10 juta modal. Takbage- bagemi anjo, punna modal 3 juta 500 ribu biasa ni paballi ri tenteng 1 juta, bannang-bannang 500 ribu, bipang 500 ribu, dodol 500 ribu, markisa stroberi 500 ribu, na gara-garappo kamuntua nai (menuntuk kerupuk yang tergantung) 500 ribu. Punna modal 8 juta biasa appesang memang maki tenteng 4 juta, bannang-bannang 500 ribu, bipang 500 ribu, dodol 500 ribu, sirup markisa 500, markisa sama stroberi 1 juta gara-garappo 1 juta.

9. Pertanyaan : Berapa biasa di dapat Ibu untuk masing-masing modalta yang di pakai?

Jawaban : Sebenarna lanukurai nuisseng manna pangguppanagku?

10. Pertanyaan : Tidakji Ibu, saya bukan untuk mau buat masalah atau kasi rugi usahata. Ini untuk tugas penelitianku di kampus. Apa ni issengangi ammuko ammembarak nia pentinna anne untuk lebih kembangkan usahata.

Jawaban : Tena niissengi pastina iyya nak. Ka anne barang biasa tena na langsung la‟busu lalanna siminggu. Biasa anggalleki barang tapi nia umpaja barang anjo salloamo ni balukang. Cuma ka tena ku aknassa rekengi ka yang penting kebutuhan sehari-hari nia na tata‟akji modalka tena ni kuranggi.

11. Pertanyaan : Susaikah Ibu itu mencatatka pengeluaran sama pemasukan usahata?

Jawaban : Aiii tidak bisai nakke nak, ka lulusan SD ja. Riolo waktuku assikola assala anggissengi ammaca na annulisi iajia anjo parallu. Karri kusa‟ring punna laaccatatka. Sallo tomma pole

a‟balu na baji tonja manna tena ni catatki.

12. Pertanyaan : Lekbakki anggirang barang atau uang pedagang lain? antekamma langka-langkana?

Jawaban : Pinjam meminjam biasa maki nak, punna nakke lakbusuki barang daganganku kalakui, biasa angginranga balu-balukanna

Dokumen terkait