• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pemasangan GPS Collar pada kelompok gajah agar pergerakan gajah dapat terpantau.

2. Taman Nasional Way Kambas dan stakeholders melakukan pembinaan kepada masyarakat berkonflik guna meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya hutan dan konservasi flora-fauna serta kemampuan penanganan konflik.

3. Melaksanakan peningkatan kapasitas sumberdaya Elephant Response Unit. 4. Penelitian lanjutan disarankan meneliti tentang daya dukung Taman Nasional

Way Kambas terhadap populasi gajah liar.

5. Penelitian lanjutan disarankan meneliti tentang kandungan hara pada feses gajah yang telah digunakan petani sebagai pupuk organik.

93

94

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1. Buku. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 303 p.

Alikodra, H.S. 2010. Teknik Pengelolaan Satwa Liar. Buku. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 296 p.

Balai Taman Nasional Way Kambas. 2012. Sekilas Informasi Taman Nasional Way Kambas Kab. Lampung Timur, Provinsi Lampung. Buku. Balai Taman Nasional Way Kambas. Lampung Timur. 32 p.

Balai Taman Nasional Way Kambas. 2013. Evaluasi Kegiatan Pam Swakarsa Penanggulangan Tahun 2013 dan Pemantapan Pam Swakarsa Tahun 2014. Laporan Kegiatan. Balai Taman Nasional Way Kambas. Lampung Timur. Tidak dipublikasikan.

Balai Taman Nasional Way Kambas. 2014. Sebaran Gangguan Gajah Setiap Bulan Terjadi di Desa-Desa Taman Nasional Way Kambas Tahun 2014. Laporan Kegiatan. Balai Taman Nasional Way Kambas. Lampung Timur. Tidak dipublikasikan.

Barua, M., Bhagwat, S.A., dan Jadhav, S. 2013. The hidden dimension of human-wildlife conflict: health impact, opportunity and transaction costs. Journal of Biological Conservation. 157:309—316.

Chong, D. K. F. dan Norwana, D. 2005. Guidelines on the Better

Management Practices for the Mitigation and Management of Human-Elephant Conflict in and Around Oil-Palm Plantations in Indonesia and Malaysia, Version 1. Buku. WWF-Malaysia. Petaling Jaya. 36 p.

Departemen Kehutanan. 2007. Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera dan Gajah Kalimantan 2007-2017. Buku. Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan RI. Jakarta. 31 p.

Departemen Kehutanan. 2008. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 48 Tentang Pedoman Peanggulangan Konflik Manusia dan Satwa Liar. Departemen Kehutanan RI. Jakarta. 82 p.

95

Di Fonzo, M.M.I. 2007. Determining Correlates of Human-Elephant Conflict Report Within Fringe Vilage of Kaziranga National Park, Assam. Tesis University of London and the Diploma Imperial College. London. 47 p. Gubby.S. 2012. Pattern and correlates of human – elephant conflict around a

South Indian reserve. Jounal of Biological Conservation. 148:88—95. Hedges, S dan Gunariyadi, D. 2009. Reducing human-elephant conflict: do

chillies help deter elephants from enetring crop fields?. Journal of Oryx. 4(1):139—146.

Hedges, S., Tyson, M.T., Sitompul, A.F., Kinnaird, M.F., Gunariyadi, D dan Aslan. 2005. Distribution, status, and conservation needs of Asian elephants (Elephas maximus) in Lampung Province, Sumatra, Indonesia. Journal of Biological Conservation .124:35—48.

Maroba, D. 2013. Faktor-Faktor yang Memegaruhi Kesuksesan Tim Patroli Gajah dalam Mitigasi Konflik Manusia dan Gajah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tesis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 123 p.

Meytasari, P. 2014. Penyusunan Kriteria Domestikasi dan Evaluasi Praktek Pengasuhan gajah: Studi di Taman nasional Way Kambas

Kabupaten Lampung Timur. Skripsi. Universitas Lampung. Bandarlampung. 88 p.

Meytasari, P., Bakrie, S., dan Herwanti, S. 2014. Penyusunan kriteria domestikasi dan evaluasi praktek pengasuhan gajah: studi di Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari 2(2):79—88.

Miles, M.B. dan Huberman, M. 1984. Qualitative Data Analysis: Sourcebook of New Methods. Buku. Sage Publication, Inc. London. 263 p.

Nyhus, P.J., Tilson, R dan Sumianto. 2000. Crop-raiding elephants and

conservation implication at Way Kambas National Park, Sumatra, Indonesia. Journal of Oryx. 34:262—274.

Pratama, M.D.P dan Dewi, B.S. 2012. Mitigasi konflik manusia dan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus temminck, 1847) menggunakan gajah patroli di Resort Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Sains Mipa. 18(3):91—100.

Ribai., Setiawan, A. dan Dharmawan, A. 2012. Perilaku Menggaram Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas . Skripsi. Universitas Lampung. Bandarlampung. 95 p. Riddle, H.S dan Stremme, C. 2011. Captive elephants-an overview. Journal of

96

Sari, R.R.A.P. 2010. Nilai Ekonomi Konflik Manusia dan Gajah (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) di Desa Lunuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 78 p.

Setiawan, T. 2015. Peta Lokasi pada Penelitian Upaya Mitigasi Konflik Manusia dan Gajah oleh Elephant Respon Unit di Resort Toto Projo Taman Nasional Way Kambas. Tidak dipublikasikan.

Shosani, J dan Eisenberg, F. 1982. Elephas maximus. Journal of Mammalian Species.182:1—8.

Sitompul, A.F. 2011. Ecology and Conservation of Sumatran Elephants (Elephas maximus sumatranus) in Sumatra, Indonesia. Disertasi. University of Massachusetts. Amherst. 105 p.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Buku. Alfabeta. Bandung. 456 p.

Sukatmoko. 2006. Sampai Kapankah Gajah Jadi “Musuh”Petani?: Warta

Konservasi Edisi IV. Buletin. Balai Taman Nasional Way Kambas. Lampung Timur. 32 p.

Sukumar, R. 2003. The Living Elephants. Evolutionary Ecology, Behavior, and Conservation. Buku. Oxford University Press. 478 p.

Sukmantoro W., Syamsuardi., Sudibyo., dan Adan Suprahman. H. 2011.

Desain Kanal atau Parit Gajah sebagai bagian dari teknik mitigasi konflik Gajah-Manusia di Tesso Nilo Propinsi Riau. 15 Juni 2011. //www.academia.edu/3125669/Desain_Kanal_atau_Parit_Gajah_sebagai_bag ian_dari_teknik_mitigasi_konflik_Gajah_Manusia_di_Tesso_Nilo_Propinsi_ Riau. Diakses pada 17 Maret 2016.

Sukumar, R. 1989. The Asian Elephants: Ecology and management. Buku. Cambridge University Press. Cambridge. 255 p.

Sukumar, R. 1991. The management of large mammals in relation to make strategies and conflict with people. Journal of Biological Conservation. 55:93—102.

Steers, R.M. 1985. Efektivitas Organisasi. Buku. Erlangga. Jakarta. 232 p. Syamsuardi dan Sukmantoro, W. 2013. Kajian Elephant Flying Squad (Pasukan

Gajah Reaksi Cepat) Tahun 2012 untuk Mitigasi Konflik Gajah-Manusia di Desa Lubuk Kembang Bunga dan Sekitarnya. Laporan. WWF-Indonesia Program Riau. Pekanbaru. 20 p.

97

Riyadin., Heri, E dan Prawoto, J. 2010. Prosedur Operasional Standar untuk Elephant Flying Squad (Pasukan Gajah Reaksi Cepat) dalam Mitigasi Konflik Manusia dan Gajah. Buku. Tim Flying Squad. Pekanbaru. 58 p. Syamsuardi. 2005. Mengenal Gajah Sumatera. 3 Maret 2005. http://www.wwf

.or.id/program/wilayah_kerja_kami/jawa_sumatera/tessonilobukittigapuluh/fo cal_species /elephants/aboutsum_elephants/. Diakses pada 5 Agustus 2015. Vesswic. 2013. Sumatran Elephants and Mahouts Working for Conservation

Elephant through Conservation Response Unit of Way Kambas, Lampung, Sumatra. Laporan. Vesswic. Lampung Timur. 14 p.

Wildlife Conservation Society. 2014. Laporan Studi Terapan Analisis Penanganan Konflik Satwa Liar Manusia-Gajah Di Desa-Desa Sekitar Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur. Laporan. Wildlife Conservation Society-Indonesia Program. Way Jepara. 20 p.

Wilson, S., Davies, T.E., Hazarika, D.N., dan Zimmermann, A. 2013.

Understanding spatial and temporal patterns of human-elephant conflict in Assam, India. Journal of Fauna & Flora International, Oryx.

49(1):140—149 p.

Yarrow, G. 2009. Habitat Requirements of Wildlife: Food, Water, Cover and Space. May 2009. http://www.clemson.edu/extension /natural_resources / wildlife/publications/fs14_habitat_requirements. Diakses pada 17 Maret 2016.

Dokumen terkait