• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Kepada Remaja

Untuk remaja yang mengalami perceraian orang tua hendaklah tetap optimis dan tidak larut dalam kesedihan. Sebab masa depan yang cerah tidak melihat dari keluarga seperti apa orang itu dilahirkan. Melainkan dengan bagaimana cara seseorang bangkit dari keterpurukan.

2. Kepada Orang Tua

Untuk orang tua meskipun sudah tidak lagi merawat anak bersama dengan pasangan hendaklah menyisihkan waktu untuk mengawasi dan memberikan perhatian sebagaimana yang pernah dilakukan agar anak tidak larut dalam keterpurukan dengan merasa bersalah atas berpisahnya kedua orang tuanya

3. Kepada Masyarakat

Untuk masyarakat hendaklah tidak mengucilkan anak yang berasal dari keluarga bercerai sebab semua yang terjadi menimpanya bukan sepenuhnya keinginan sang anak. Dukung dan beri kekuatan secara emosional agar anak tersebut tidak larut dalam dukanya

4. Kepada Peneliti Selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya significant other lebih baik tidak hanya dilakukan oleh teman terdekat informan melainkan dapat dilakukan oleh orang tua informan.

b. Informan yang dipilih selanjutnya hendaklah saat kasus orang tuanya bercerai usianya masih remaja. Karena dampak perceraian yang dialami akan berbeda jika usianya masih anak-anak.

c. Informan yang dipilih bisa dari remaja lain atau tidak hanya dari remaja awal.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, Cet. Ke-3, Jakarta: Kencana, 2008, Abi Yahya Zakariya al-Anshori, Fath al-Wahhab, Juz II,

Adhi Baskoro, dalam Skripsi dengan judul Hubungan antara Presepsi terhadap Perceraian Orang Tua dengen Optimisme Masa Depan Pada Remaja Korban Perceraian. (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012) Hal 7

Adibul Farah, Kawin Paksa Sebagai Alasan Perceraian (Studi Atas Putusan Pengadilan Agama Kendal No. 0044/Pdt. G/ 2006/ PA. Kdl), Semarang: IAIN Walisongo, 2008, hlm. 35

Ali, M. & Asrori, M.(2006). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara

Amirta, Yolanda.(2008). Sehat Mental Berjiwa Besar Berfikir Positif Tidak Cukup Tanpa Kekuatan Hati, Yogyakarta : Kreasi Wacana

Ancok, Djamaludin (1987) Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.

Arsita Kencana Ningrum. 2010. “Pengaruh Minat Belajar dan Kepedulian

Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SMP Negeri 2

Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011”. Surakarta: FKIP UMS

Jurusan Pendidikan Akuntansi

Ayescha Ajrina, Dalam Skripsi dengan judul Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Anak di Kecamatan Pontianak Barat Kalimantan Barat. (Pontianak: Universitas Tanjungpuira Pontianak, 2015) hal 7

Bandura, A. (1986). The explanatory and predictive scope of self-efficacy theory. Journal of Clinical and Social Psychology, 4,359-373

Bart, Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. PT. Gramedia Widiasama Indonesia: Jakarta

Carver, C. S., & Scheire, M. F. (2001). Optimism, Pesimism, and Self-Regulation. In E. C. Washington, DC: American Psychological Association.

Cole, K. (2004). Mendamping Anak Menghadapi Perceraian Orangtua. Alih bahasa: Tisa Asiantari Jakarta : Prestasi Pustakaraya

Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Djaelani Aunu Rofiq. 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Majalah Ilmiah Pawitatan. Vol: 20, No 1 Maret 2013

Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pres

Gunarsa, Singgih D. (2004). Psikologi Praktis Anak. Remaja dan keluarga, Cetakan. 7. Jakarta: PT. Gunung Mulia

Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitihan dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Hurlock, E. B. (1980) Psikologi Perkembangn: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Gramedia

Hurlock, E. B. (2006). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Alih Bahasa Istiwidayanti dan Soedajarwo. Jakarta: Erlangga

Idham, E. 2011. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik dan Kompetensi terhadapKinerja Karyawan di PT. Pertamina (Persero) daerah operasi hulu Jawa bagian Barat, Cirebon.

Ihromi. (2004). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Indonesia, ed. Ke- 3, cet. Ke-3, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, hlm. 208

Jahja, Y. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

John W. Creswell. (1998). Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing Among Five Traditions. London: SAGE Publications

Kartini Kartono. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: CV Mandar Maju

Kartini Kartono. 1995. Psikologi anak (Psikologi Perkembangan) . Bandung : CV Mandar Maju

Kerlinger, Fred N. (2003). Asas-Asas Penelitian Behavioral / Fred N Kerlinger, Penerjemah Landung R Simatupang, Editor H.J Koesoemanto. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres

Mardani, Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta Prenada Media Grup. 2016. h,23

Papalia, D, E, Old, S, W,. Feldman & R. D. (2008). Human Development (Terjemahan A.K. Anwar). Jakarta: Predana Media Groupp

Pengadilan Agama (2014) Laporan Perceraian Bulan Desember 2014. Surabaya: Pengadilan Agama Surabaya.

Perdata, Cet. Ke-34, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2004, hlm. 549 http://syaichuhamid.blogspot.com/2012/10/putusnyaperkawinanka Putri Rosalia Ningrum, Perceraian Orang Tua dan Penyesuaian Driri Remaja,

eJournal Psikologi Vol. 1 No. 1, 2013.

R. Subekti dan R. Tjitrosudibjo, Kitab Undang-Undang Hukum

Rasjidi, Lili. (1991).Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia, Bandung : Remaja Rosdakarya

renaperceraian.html, diakses pada tanggal 16 September 2014 pukul 10:49 S. Wirawan, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.

23

Santrock, (2003). John W. Adolscense. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Sarwono, S. W. (2010). Psikologi Remaja, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Seira Valentina, dalam skripsi yang berjudul Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Religiusitas Anak. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta) Hal xxiii

Seligman, M. (2008).Menginstal optimisme. (Budhy Yogapranata, Trans). Bandung: PT Karya Kita.

Seligman, Martin E.P. (1995). The Optimistic Child. Boston-New York: Houghton Mifflin Company

Semarang: Toha Putra, hlm. 72

Sidik Jatmika, Genk Remaja, Anak Haram Sejarah ataukah Korban Globalisasi?,(Yogyakarta:Kanisius, 2010), hlm.10-11.

Soekanto, Soerjono. 2001. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suryabrata, Sumadi. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali

Syaikh Hasan Ayyub. Fikih Keluarga. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006) hal. 206

T.O Ihromi, Bunga Rampai Sosiologi Keluarga, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004

Thalib, S.B. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana Media Group

Weinstein, N. D. (1980). Unrealistic optimism about futures life events. Journal of Personality and Social Pysychology, 39(5), 806-820. Washington DC: American Pysychological Association.

Widi Tri Estuti, Dalam Skripsi dengan Judul Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Tingkat Kematangan Emosi Anak Kasus Pada 3 Siswa kelas VII SMP Negri 2 Pekuncen Banyumas.(Fakulta Ilmu Pendidikan Universitas Nergri Semarang, 2013), hal 36.

Wismanto, dalam skripsi yang berjudul “Dampak Perceraian Terhadap

Pembinaan Keislaman Anak di Dusun Regedeg Giripanggung Tepus Gunungkidul” (Yogyakarta: UMY Yogyakarta, 2013)

Dokumen terkait