• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perusahaan hendaknya dapat menjaga kadar air produk agar tidak melebihi nilai 4%. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan standar mutu pada bahan-bahan baku yang akan digunakan. Ditemukannya bakteri E.coli pada produk setelah masa penyimpanan menunjukkan higienitas dan sanitasi yang kurang baik. Untuk menghindari adanya bakteri E.coli, sanitasi dan higienitas pekerja, alat, dan bahan-bahan yang digunakan untuk produksi juga perlu diperhatikan. Produk kopi instan formula lebih baik disimpan pada suhu kamar dan kondisi udara yang kering. Dengan penyimpanan ini, maka dapat dihasilkan umur simpan produk yang lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, YMS, MS Iskandar, IN Aini, MDN Habi. 2003. Palm Based Non-Hydrogenated Creamer.www.mpob.my

Arpah. 2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluarsa Produk. Program Studi Ilmu Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Association of Official Analytical Chemist. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Official Chemist. 14th ed. AOAC,Inc. Arlington, Virginia.

Badan Standardisasi Nasional. 1992. SNI 01-2983-1992 : Kopi Instan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional. 1998. SNI 01-4444-1998 : Krimer Nabati Bubuk.

Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Belitz, HD dan W Grosch. 1999. Lehrbuch der Lebensmittelchemie. Terjemahan.

Food Chemistry. Hessel, P, dkk. Springer-Verlag. Berlin.

Buckle, KA, RA Edwars, GH Fleet, M Wooton. 1985. Food Science. Terjemahan.

Hari Purnomo dan Adiono. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia.

Jakarta.

Clarke, RJ. 1985. Green coffee processing. di dalam. Coffee: Botany, Biochemistry, and Production of Beans and Beverage. Ed. MN Clifford dan KC Willson. Croom Helm Ltd. London.

---. 1988. International standardisation. di dalam Coffee. Vol 6:

Commercial and Technico-legal Aspects. Ed. RJ Clarke dan R Macrae.

Elsevier Science Publishers Ltd. London.

Clifford, MN. 1985. Chemical and physical aspects of green coffee and coffee products. di dalam. Coffee: Botany, Biochemistry, and Production of Beans and Beverage. Ed. MN Clifford dan KC Willson. Croom Helm Ltd.

London.

Clysdale, FM. 1998. Color: origin, stability, measurement, and quality. di dalam.

Food Storage Stability. Ed. Irwin A Taub dan RP Singh. CRC Press. New York.

Dart, SK dan HE Nursten. 1989. Volatile components. di dalam. Coffee Volume 1: Chemistry. Ed. RJ Clarke dan R Macrae. Elsevier Applied Science.

London.

Ellis, MJ. 1994. The methodology of shelf life determination. di dalam. Shelf Life Evaluation of Foods. Ed. CMD Man dan AA Jones. Blackie Academic and Professional. Glasgow.

Encyclopedia Britanica. Vol. 4. 15th Edition. 1983. Helen Hemingway. Benton Publisher. Chicago.

Floros, JD. 1993. Shelf Life Prediction of Packaged Foods. di dalam. Arpah.

2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluarsa Produk. Program Studi Ilmu Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Frijters, JER. 1987. Aspects of sugar substitution in sweet foods and drinks. di dalam. Food Acceptance And Nutrition. Ed. Solms, J, dkk. Academic Press Inc. San Diego.

Goutara dan S Wijandi. 1975. Dasar Pengolahan Gula. Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hine, DJ. 1997. Modern Packaging, Packaging, And Distribution System For Food. Blackie. London.

Khan, R. 1979. Advances in sucrose chemistry. di dalam. Sugar : Science And Technology. Ed. Birch, GG dan Parker, K. Applied Science Publishers Ltd. London.

Labuza, TP 1982. Open shelf-life Dating of Foods. Food Science and Nutrition.

Press Inc., Westport, Connecticut.

Lawless, HT dan H Heyman. 1999. Sensory Evaluation Of Food: Principles And Practices. Kluwer Academic Publishers. New York.

Lindley, MG. 1987. Acceptance effects of sugar and intense sweeteners. di dalam.

Food Acceptance And Nutrition. Ed. Solms, J, dkk. Academic Press Inc.

San Diego.

Meilgaard, M, GV Civille, dan BT Carr. 1999. Sensory Evaluation Techniques 3rd Edition. CRC Press. New York.

Najiyati, S dan Danarti. 2001. Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Pintauro, ND. 1975. Coffee Solubilization Commercial Processes and Techniques.

Noyes Data Corporation. New Jersey.

Singh, RP. 1994. Scientific priciples of shelf life evaluation. di dalam. Shelf Life Evaluation of Foods. Ed. CMD Man dan AA Jones. Blackie Academic and Professional. Glasgow.

Siswoputranto, P.S. 1992. Kopi Internasional dan Indonesia. Penerbit Kanisius.

Yoyakarta.

Smith, AW. 1989. Introduction. di dalam. Coffee Volume 1: Chemistry. Ed. RJ Clarke dan R Macrae. Elsevier Applied Science. London.

Smith, RF. 1985. A history of coffee. di dalam. Coffee: Botany, Biochemistry, and Production of Beans and Beverage. Ed. MN Clifford dan KC Willson.

Croom Helm Ltd. London.

Syarif, R, dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Pusat Studi Antar Universitas. IPB.Bogor.

Van Der Vossen, HAM. 1985. Coffee selection and breeding. di dalam. Coffee:

Botany, Biochemistry, and Production of Beans and Beverage. Ed. MN Clifford dan KC Willson. Croom Helm Ltd. London.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat dan penurunan mutu produk kopi instan formula

a. Kadar air (AOAC, 1995)

Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven.

Prinsip dari metode ini adalah menguapkan air yang ada dalam bahan pangan dengan jalan pemanasan. Cawan kosong dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC selama 10 menit. Sebanyak 2-10 gram sampel ditimbang di dalam cawan yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC selama 5 jam, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai bobot konstan. Kadar air dihitung dengan menggunakan persamaan

Kadar air (%) = B1 – B2 x 100 % B1

Dimana :

B1 = Bobot contoh awal (g) B2= Bobot contoh akhir (g)

b. Kadar abu (AOAC, 1995)

Cawan porselin dikeringkan dalam oven bersuhu 100oC, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang bobotnya (A). Sebanyak 3-5 gram sampel dimasukkan ke dalam cawan yang kemudian ditimbang kembali bobotmnya (B). Cawan berisi sampel selanjutnya dibakar diatas hot plate hingga tidak berasap kembali. Sampel kemudian dilakukan pengabuan di dalam tanur pada suhu 500oC selama 6 jam hingga diperoleh abu berwarna keputih-putihan. Cawan berisi sampel selanjutnya dikeluarkan dari tanur dan didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Setelah bobotnya konstan, cawan dan abu ditimbang bobotnya (C).

Kadar Abu (%) = C – A x 100%

B – A

c. Kadar lemak kasar metode soxhlet (AOAC, 1995)

Labu lemak dikeringkan pada oven bersuhu 100oC, kemudian didinginkan dalam desikator, lalu ditmbang bobotnya (A). Sebanyak 5 gram contoh diambil dan dimasukkan ke dalam kertas saring berbentuk tabung dan dimasukkan ke dalam tabung soxhlet. Tabung ekstraksi dipasang pada alat destilasi, labu soxhlet diisi dengan menggunakan pelarut heksana sebanyak 2/3 isi labu. Ekstraksi dilakukan selama 6 jam.

Setelah selesai, biarkan hingga dingin dan sampel yang terbugkus kertas saring diambil dari dalam tabung. Tabung kosong dipasang kembali pada rangkaiannya dan dipanaskan kembali untuk memisahkan lemak dari pelarutnya. Lemak yang tertinggal dalam labu soxhlet dikeringkan dalam oven selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang bobotnya (B). Kadar lemak kasar diketahui berdasarkan persamaan

Kadar lemak (%) = B – A x 100 %

Bobot sampel

d. Kadar protein kasar (Metode Kjedahl)

Sebanyak 0,1 gram sampel ditimbang, lalu ditambahkan dengan katalis yang berupa CuSO4 dan Na2SO4 dengan perbandingan 1:1,2 dan 2,5 ml H2SO4

pekat. Sampel kemudian didestruksi sampai bening (hijau), kemudian didinginkan dan dicuci dengan aquades secukupnya. Selanjutnya didestilasi dan dilakukan penambahan NaOH 50% sebanyak 15 ml. Destilat yang terbentuk ditampung dengan HCl 0,02 N. Proses dihentikan bila volume destilat mencapai dua kali volume sebelum destilasi. Destilat kemudian dititrasi dengan NaOH 0,02 N dan indikator mensel.

% total N = (ml titrasi (blanko-contoh)) x N NaOH x 14,007 x 100 %

Gram contoh x 1000

% Protein = % total N x 6,25

e. Uji Jumlah Mikroorganisme

Uji total mikroba dilakukan untuk menghitung jumlah mikrobiologi yang terdapat pada produk kopi instan. Metode yang digunakan adalah metode hitungan cawan dengan menggunakan metode agar tuang. Sebanyak 1 gram sampel diencerken dengan 9 ml larutan garam fisiologis sehingga terbentuk pengenceran 10-1. Pengenceran dilakukan lagi dengan memipet 1 ml larutan, dicampurkan dengan 9 ml larutan garam fisiologis, sehingga terbentuk pengenceran 10-2. Pengenceran dilakukan terus hingga didapatkan pengenceran hingga 10-5. Pada pengenceran 10-4 dan 10-5, masing-masing dipipetkan 1 ml ke cawan petri dan dituangkan media agar PCA (Plate Count Agar) sebanyak 15 ml hingga menutupi dasar cawan. Cawan diinkubasi selama 2 hari pada suhu 37oC. Seluruh koloni mikroorganisme yang tumbuh pada media dihitung. Penghitungan jumlah koloni dilakukan dengan menggunakan alat Quebec Colony Counter

f. Uji Bakteri E. Coli

Uji bakteri E. coli digunakan untuk menghitung banyaknya bakteri Eschericia coli dalam produk kopi instan. Metode yang digunakan adalah metode hitungan cawan dengan menggunakan metode agar tuang. Sebanyak 1 gram sampel diencerken dengan 9 ml larutan garam fisiologis sehingga terbentuk pengenceran 10-1. Pengenceran dilakukan lagi dengan memipet 1 ml larutan, dicampurkan dengan 9 ml larutan garam fisiologis, sehingga terbentuk pengenceran 10-2. Masing-masing pengenceran dituangkan ke cawan petri dan ditambahkan agar EMB (Eosine Methylene Blue) sebanyak 15 ml hingga menutupi dasar cawan. Cawan diinkubasi selama 2 hari pada suhu 35oC. Bakteri E.coli ditandai dengan koloni yang berwarna biru metalik.

Penghitungan jumlah koloni dilakukan dengan menggunakan alat Quebec Colony Counter.

g. Warna (metode Hunter)

Analisa warna dilakukan dengan menggunakan alat colorimeter.

pengukuran dengan menggunakan alat ini akan menghasilkan nilai-nilai L, a, dan b. Pengertian dari lambang tersebut adalah sebagai berikut.

L = kecerahan nilai : + berarti berwarna cerah - berarti berwarna gelap a = nilai (+) merah; nilai (-) hijau

b = nilai (+) kuning; nilai (-) biru

h. Waktu Penyeduhan

Pengukuran waktu penyeduhan digunakan untuk mengetahui lamanya waktu penyeduhan dan pengaruh lama penyimpanan terhadap waktu penyeduhan. Sebanyak 12 gram sampel kopi diambil dan diseduh dengan air panas sebanyak 48 ml. Pengadukan dilakukan dengan menggunakan stirrer hingga kopi larut seluruhnya. Waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan kopi secara sempurna dicatat sebagai waktu penyeduhan.

i. Kadar VRS (Volatile Reducing Substance)

Sebanyak satu gram contoh dimasukkan ke dalam labu aerasi VRS apparatus dan ditambahkan 10 ml air destilata dan 10 ml KMnO4 0,02 N. Alat VRS dipasang selama lebih kurang 40 menit, kemudian kedalam tabung aerasi tersebut segera ditambahkan 5 ml H2SO4 6N dan 3 ml KI 20%. Isi labu reaksi dituangkan ke dalam Erlenmeyer, lalu reaksi dibilas dengan air destilata. Air bilasan dituangkan juga kedalam Erlenmeyer. Titrasi dilakukan dengan menggunakan natrium tiosulfat 0,02 N sampai terbentuk warna kuning.

Indikator kanji ditambahkan pada akhir penitrasi. Titrasi dihentikan apabila warna biru hilang. Hal yang sama juga dilakukan terhadap blanko. Kadar VRS dihitung dengan persamaan

Micro eq. reduksi/gram contoh = (a-b ml)x Na-tiosulfat x 1000 Dimana :

a = ml titran untuk mentitrasi blanko b = ml titran untuk mentitrasi contoh N = Normalitas Na-tiosulfat

j. Evaluasi Sensori

Evaluasi sensori atau uji organoleptik dilakukan dengan menggunakan 10 orang panelis semi terlatih. Pengujian dilakukan melalui uji hedonik terhadap atribut aroma seduhan kopi instan formula menggunakan tiga jenis sampel, yaitu kopi instan formula yang disimpan pada suhu 30oC, 45oC, dan 50oC. Setiap sampel diberikan kode acak berupa huruf N, O, dan P yang kemudian disajikan kepada panelis secara bersamaan. Panelis memulai dengan membaca informasi yang tertera pada quesioner. Selanjutnya panelis melakukan pengujian sesuai dengan perintah yang tertera pada quesioner.

Pengujian terhadap aroma seduhan kopi dilakukan dengan cara mencium secara langsung kopi yang telah dilarutkan dengan air panas sesuai takaran saji yang tertera pada kemasan produk. Penilaian panelis terhadap aroma seduhan kopi dituliskan dalam bentuk skala hedonik 1-5 dengan tingkat kesukaan yang semakin meningkat seiring semakin tingginya angka skala (1 = sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = netral, 4 = suka, 5 = sangat suka).

Panelis mengisi penilaiannya pada form yang telah disediakan sesuai dengan tingkat kesukaan terhadap masing-masing sampel tanpa membandingkan satu sama lainnya.

Analisis data hasil uji hedonik dilakukan secara statistik menggunakan Analisis ragam dengan program SPSS 12.0. Pengujian Analisis ragam dilakukan untuk melihat ada-tidaknya perbedaan secara nyata dari skor hedonik masing-masing sampel. Bila terdapat perbedaan yang nyata, analisis dilakukan dengan uji lanjut Duncan (Post Hoc Test).

Lampiran 2. Hasil pengamatan perubahan mutu selama penyimpanan

a. Kadar air

Nilai pada hari ke- (%) Sampel

Nilai Pada Hari Ke- (%)

Sampel 1 50

c. Kadar lemak kasar

Nilai Pada Hari Ke- (%)

Sampel 1 50

d. Kadar protein (metode Kjedahl)

Nilai Pada Hari Ke- (%)

Sampel 1 50

e. Pengukuran TPC

Jumlah pada hari

Ke-Sampel 1 50

A A1 0 9.00 x 104

A2 1.00 x 104 6.00 x 104 Rata-rata 7.50 x 104

B B1 0

B2 0 5.00 x 104

Rata-rata 5.00 x 104

C C1 1.00 x 104

C2 1.00 x 104 6.00 x 104 Rata-rata 5.00 x 103 3.00 x 104

f. Pengukuran E.coli

Jumlah pada hari

Ke-Sampel 1 50

A A1 0 40

A2 0 60

Rata-rata 0 50

B B1 0 60

B2 0 180

Rata-rata 0 120

C C1 0 360

C2 0 80

Rata-rata 0 220

g. Nilai kecerahan (L) bubuk kopi instan formula

Nilai Pada Hari

Ke-Sampel 4 8 16 24 30 36 43 51

A A11 52.35 63.16 70.33 67.35 70.05 66.40 67.44 69.02 A12 - - 65.86 65.74 66.39 66.42 66.01 64.73 A21 51.97 67.30 70.49 65.94 68.84 66.53 66.73 66.65 A22 - - 71.96 63.13 68.94 64.98 67.12 64.52 Rata-rata 54.74 65.23 69.66 65.54 68.55 66.08 66.82 66.23 B B11 52.18 70.45 70.76 69.79 69.08 68.36 67.22 71.78 B12 - - 71.21 68.41 68.70 68.19 63.24 71.36 B21 54.99 71.37 71.44 66.96 71.69 71.07 66.10 68.70 B22 - - 65.48 64.57 69.76 69.18 65.32 66.65 Rata-rata 54.74 70.91 69.72 67.43 69.80 69.20 65.47 69.62 C C11 58.50 68.55 68.05 69.46 69.40 69.58 67.14 68.88 C12 - - 70.35 67.21 66.93 63.57 66.00 67.36 C21 58.48 69.17 66.81 65.91 70.42 69.47 64.63 67.51 C22 - - 70.38 63.45 70.56 69.30 63.99 67.46 Rata-rata 54.74 68.86 68.89 66.50 69.32 67.98 65.44 67.80

h. Nilai kecerahan (L) seduhan kopi instan formula

Nilai Pada Hari

Ke-Sampel 4 8 16 24 30 36 43 51 A A11 44.06 46.87 40.15 35.87 39.70 42.55 39.43 43.33 A12 - - 43.97 35.15 39.21 46.11 42.45 44.55 A21 43.80 45.23 49.62 36.25 37.93 47.11 39.01 42.89 A22 - - 47.09 36.88 39.45 49.68 38.39 42.81 Rata-rata 43.39 46.05 45.20 36.03 39.07 46.36 39.82 43.40 B B11 40.18 42.15 41.39 37.97 35.56 51.33 38.72 42.31 B12 - - 42.43 37.28 35.69 48.08 35.64 41.64 B21 45.94 43.11 44.01 38.13 39.52 50.91 45.38 42.12 B22 - - 49.84 35.79 40.46 47.49 40.61 43.10 Rata-rata 43.39 42.63 44.41 37.29 37.81 49.45 40.09 42.29 C C11 41.38 45.78 45.70 34.80 38.15 47.45 41.60 44.16 C12 - - 47.29 36.12 38.16 46.41 44.82 46.02 C21 44.97 47.26 47.15 37.41 38.01 50.36 40.08 46.31 C22 - - 43.63 36.98 37.37 49.84 40.77 42.06 Rata-rata 43.39 46.52 45.94 36.32 37.92 48.52 41.82 44.64

i. Waktu penyeduhan

Nilai Pada Hari Ke- (detik)

Sampel 4 8 16 24 30 36 43 51

j. Nilai volatile reducing substance

Nilai Pada Hari

Ke-Sampel 14 16 23 30 37 44 51 Rata-rata 7.67 10.50 8.50 8.50 9.00 5.50 6.00

C C11 10.00 10.00 4.00 6.00 6.00

C12 4.00 12.00 6.00 8.00 8.00 4.00 8.00

C21 10.00 8.00 6.00 12.00 10.00 - 4.00

C22 10.00 8.00 4.00 8.00 8.00 - 6.00

Rata-rata 7.67 9.50 5.00 8.50 8.67 5.00 6.00

Lampiran 3. Rekapitulasi Analisis ragam terhadap parameter perubahan mutu

Tengah F Hitung F Tabel

Model 652.578(a) 10 65.258 1953.442

Perlakuan 0.893 2 0.446 13.358 3.74

Waktu 5.322 7 0.760 22.761 2.76

Error 0.468 14 0.033

Total 653.045 24

Perlakuan : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata Waktu : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata

Uji Lanjut Duncan Untuk Perlakuan Suhu Penyimpanan Subset

Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Penyimpanan

Subset

Waktu N 1 2 3 4 5 6 7

1 3 4.55

8 3 4.62 4.62

15 3 4.90 4.90

24 3 5.0633 5.0633

29 3 5.2367 5.2367

36 3 5.4600 5.46

43 3 5.77 5.7700

50 3 5.9167

b. Kadar Lemak Kasar

Tengah F Hitung F Tabel

Model 123.409(a) 4 30.852 10953.423

Perlakuan 0.006 2 0.003 1.000 19.00

Waktu 0.096 1 0.096 34.178 18.51

Galat 0.006 2 0.003

Total 123.414 6

Perlakuan : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata Waktu : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata

c. Kadar Protein

Tengah F Hitung F Tabel

Model 94.740(a) 4 23.685 51.187

Perlakuan 0.925 2 0.463 1.000 19.00

Waktu 0.042 1 0.042 0.090 18.51

Error 0.925 2 0.463

Total 95.666 6

Perlakuan : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata Waktu : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

d. Warna Produk Kopi Instan

Tengah F Hitung F Tabel Model 105735.601(a) 10 10573.560 7721.631

Perlakuan 12.330 2 6.165 4.502 3.74

Waktu 482.474 7 68.925 50.334 2.76

Galat 19.171 14 1.369

Total 105754.772 24

Perlakuan : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata Waktu : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata

Uji Lanjut Duncan Untuk Perlakuan Suhu Penyimpanan

Subset

Perlakuan N 1 2

30oC 8 65.3562

50 oC 8 66.1913 66.1913

45 oC 8 67.1113

Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Penyimpanan

Subset

Waktu N 1 2 3 4

4 3 54.7400

43 3 65.9100

24 3 66.4900 66.4900

36 3 67.7533 67.7533 67.7533

51 3 67.8833 67.8833 67.8833

8 3 68.3333 68.3333

30 3 69.2233

16 3 69.4233

e. Warna Seduhan Kopi

Analisis Ragam Sumber

Keragaman

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

Model 43814.778(a) 10 4381.478 3377.179

Perlakuan 4.015 2 2.007 1.547 3.74

Waktu 311.886 7 44.555 34.342 2.76

Galat 18.163 14 1.297

Total 43832.942 24

Perlakuan : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata Waktu : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata

Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Penyimpanan

Subset

Waktu N 1 2 3 4

24 3 36.5467

30 3 38.2667

43 3 40.5767

4 3 43.3900

51 3 43.4433

8 3 45.0667

16 3 45.1833

36 3 48.1100

f. Waktu Penyeduhan

Analisis Ragam Sumber

Keragaman

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

Model 272.542(a) 10 27.254 205.208

Perlakuan 0.016 2 0.008 0.059 3.74

Waktu 2.583 7 0.369 2.779 2.76

Galat 1.859 14 0.133

Total 274.402 24

Perlakuan : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata Waktu : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata

Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Penyimpanan

Subset

Waktu N 1 2

4 3 2.8300

24 3 2.8333

51 3 3.3333 3.3333

36 3 3.4167 3.4167

43 3 3.4167 3.4167

16 3 3.5833

8 3 3.6667

30 3 3.7500

g. Volatile Reducing Substance

Analisis Ragam Sumber

Keragaman

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

Model 1287.662(a) 9 143.074 148.567

Perlakuan 2.585 2 1.292 1.342 3.89

Waktu 44.142 6 7.357 7.639 3.00

Galat 11.556 12 .963

Total 1299.218 21

Perlakuan : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata Waktu : F Hitung > F Tabel è Penilaian antar sampel berbeda nyata

Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Penyimpanan

Subset

Waktu N 1 2

44 3 5.4167

51 3 5.8333

23 3 7.6667

14 3 7.6700

30 3 8.6667

37 3 9.0567

16 3 9.5000

Lampiran 4. Rekapitulasi nilai hedonik terhadap atribut aroma seduhan kopi

Lampiran 5. Rekapitulasi Analisis Ragam terhadap atribut seduhan kopi

Tengah F Hitung F Tabel

Model 361.467(a) 12 30.122 71.973

sampel 0.467 2 0.233 0.558 3.55

panelis 7.367 9 0.819 1.956 2.46

Galat 7.533 18 0.419

Total 369.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

b. Hari ke-8

Tengah F Hitung F Tabel

Model 393.200(a) 12 32.767 60.184

sampel 0.867 2 0.433 0.796 3.55

panelis 10.700 9 1.189 2.184 2.46

Galat 9.800 18 .544

Total 403.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

c. Hari ke-15

Tengah F Hitung F Tabel

Model 371.800(a) 12 30.983 54.676

sampel 0.467 2 .233 0.412 3.55

panelis 10.800 9 1.200 2.118 2.46

Galat 10.200 18 .567

Total 382.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

d. Hari ke-24

Tengah F Hitung F Tabel

Model 394.467(a) 12 32.872 62.066

sampel 1.800 2 0.900 1.699 3.55

panelis 3.867 9 0.430 0.811 2.46

Galat 9.533 18 0.530

Total 404.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

e. Hari ke-29

Tengah F Hitung F Tabel

Model 351.800(a) 12 29.317 64.354

sampel 1.800 2 0.900 1.976 3.55

panelis 3.200 9 0.356 0.780 2.46

Galat 8.200 18 0.456

Total 360.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

f. Hari ke-36

Tengah F Hitung F Tabel

Model 315.467(a) 12 26.289 104.382

sampel 0.800 2 0.400 1.588 3.55

panelis 7.467 9 0.830 3.294 2.46

Galat 4.533 18 0.252

Total 320.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

g. Hari ke-43

Tengah F Hitung F Tabel

Model 321.933(a) 12 26.828 34.329

sampel 2.600 2 1.300 1.664 3.55

panelis 12.133 9 1.348 1.725 2.46

Galat 14.067 18 0.781

Total 336.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

h. Hari ke-50

Tengah F Hitung F Tabel

Model 340.800(a) 12 28.400 38.727

sampel 3.467 2 1.733 2.364 3.55

panelis 4.000 9 0.444 0.606 2.46

Galat 13.200 18 0.733

Total 354.000 30

Sampel : F Hitung < F Tabel è Penilaian antar sampel tidak berbeda nyata

Dokumen terkait