BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti membedakan saran kepada beberapa pihak yang terkait antara lain sebagai berikut:
1. Kepada Guru
Dengan memahami bahwa keterampilan bertanya dan mengadakan variasi berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa, maka diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya terutama dalam penyampaian materi pelajaran. Dalam menyampaikan materi, hendaknya guru tidak hanya terpaku pada diri sendiri yang lebih banyak memberikan materi dan buku pelajaran saja, akan tetapi bisa mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan memanfaatkan benda-benda di sekitar sekolah untuk
124
membantu penyampaian materi pelajaran, sehingga rasa ingin tahu siswa yang muncul.
2. Kepada Orang Tua
Keluarga dalam hal ini orang tua perlu memfasilitasi anak dalam belajar, seperti menyediakan buku-buku pelajaran, buku pengetahuan umum, sehingga rasa ingin tahu anak akan meningkat.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan keterbatasan penelitian yang ada.
125
DAFTAR PUSTAKA
Alberti, Eric T and Witryol, Sam L. (1994). The relationship between curiosity and cognitive ability in third-and fifth-grade children. The Journal of
Genetic Psycology 155(2). Hlm. 129. Diakses dari
http://search.proquest.com/docview/228571551/C09DCB8808E24293PQ /5?accountid=31324 pada tanggal 02 Maret 2015, Jam 4:37 WIB.
Anwar, Herson. (2009). Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, 2(5). Hlm. 103-113.
Asep Sapa’at. (2012). Stop Menjadi Guru!. Jakarta: Tangga Pustaka.
Binson, Bussakorn. (2009). Curiosity Based Learning (CBL) program. US-China Education Review, 12(6). Hlm. 13-22.
Cavojová, Vladimíra and Sollár, Tomás. (2007). The Curiosity And Exploration Inventory: Structure And Reliability. Studia Psychologica49(1).
Hlm. 89-100. Diakses dari
http://search.proquest.com/docview/226914150/C09DCB8808E24293PQ /15?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 4:47 WIB.
Dharma Kesuma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktek di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dumteeb, Natthanan. (2009).Teacher’s Quetioning Technicues and Student’s
Critical Thinking Sklls: English Language Classroom In The Thai Context. Oklahoma State University. UMI Dissertations Publishing.
3372164. Diakses dari
http://e-resources.pnri.go.id:2057/docview/305089252/abstract/E73C537BD6324 54APQ/22?accountid=25704 pada tanggal 10 Agustus 2015, Jam 20:25 WIB.
Duster, Stephen. (1997). Classroom Questioning: How Teachers Use It To Promote Creativity And Higher Level Thinking. Pacific Lutheran University. UMI Dissertations Publishing. 1386331 Diakses dari http://e-resources.pnri.go.id:2057/docview/304430581/abstract/E73C537BD6324 54APQ/31?accountid=25704 pada tanggal 10 Agustus 2015, Jam 20:44 WIB.
126
Dwi Priyatno. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi.
Eko Putro Widoyoko. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Endah Sulistyowati. (2012). Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Engel, Susan. (2011). Children’s Need to Know: Curiosity in Schools. Harvard
Educational Review81(4). Hlm. 625-65,784. Diakses dari
http://search.proquest.com/docview/914260136/9AD53E3498DD4316P Q/1?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 4:55 WIB.
Hermawan Aksan. (2014). Seri Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Cinta Tanah Air dan Cinta Damai. Bandung: Nuansa Cendekia.
Jamal Ma’mur Asmani. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidian Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.
Jirout, J. & Klahr, D. (2011). Children’s scientific curiosity: In search of an
operational definition of an elusive concept. Department of Psychology, Temple University: Carnegie Mellon University.
J.J. Hasibuan dan Moedjiono. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset.
J.J. Hasibuan, dkk. (1988). Proses Belajar Mengajar: Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: CV Remadja Karya.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Marno dan M.Idris. (2010). Strategi & Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Mohammad Mustari. (2011). Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
127
Mohammad Nazir. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Moh. Uzer Usman. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Raka, G. (2011). Pendidikan Karakter di Sekolah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Reio, Thomas G, Jr. et al. (2006). The Measurement and Conceptualization of Curiosity. The Journal of Genetic Psychology167(2). Hlm. 117-35.
Diakses dari
http://search.proquest.com/docview/228536998/C09DCB8808E24293PQ /21?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 5:02 WIB.
Reio, Thomas G, Jr & Wiswell, Albert. (2000). Field investigation of the relationship among adult curiosity, workplace learning, and job performance. Human Resource Development Quarterly11(1). Hlm. 5-30.
Diakses dari
http://search.proquest.com/docview/234904565/C09DCB8808E24293PQ /20?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 5:10 WIB.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Saifuddin Azwar. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Samani, M. & Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Rosdakarya.
Sardiman, A.M. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Schmitt, Frederick F & Lahroodi, Reza. (2008). The Epistemic Value Of Curiosity. Educational Theory58(2). Hlm. 125-148. Diakses dari http://search.proquest.com/docview/214139535/C09DCB8808E24293PQ /23?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 5:15 WIB.
128
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno Hadi. (1994). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. Sutrisno Hadi & Nilam Permata. (2010). Kamu Bisa jadi Ilmuwan. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departement Pendidikan Nasional.
Thompson, Janet. (2009). To Question Or Not To Question: the Effect Of Two teaching Approaches On Students Thinking Dispositions, Critical Thinking Skills, and Course Grades In A Critical Thinking Course. Capella University. UMI Dissertations Publishing. 3355859. Diakses dari
http://eresources.pnri.go.id:2057/docview/305160556/abstract/E73C537 BD632454APQ/10?accountid=25704 pada tanggal 10 Agustus 2015, Jam 20:35 WIB.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.
Tim Penyusun Panduan Pengajaran Mikro. (2014). Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UNY Press.
Tulus Winarsunu. (2009). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.
Turgeson, Susan. (2014). How Children Succeed: Grit, Curiosity, and the Hidden Power of Character. Journal of Family and Consumer Sciences106(1).
Hlm 56-57. Diakses dari
http://search.proquest.com/docview/1551727612/9AD53E3498DD4316P Q/2?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 5:25 WIB.
Tutik Rachmawati & Daryanto. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003.
US Fed News Service. (2010). Sparking Children's Curiosity. Including US State
129
http://search.proquest.com/docview/472132678/C09DCB8808E24293PQ /9?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 5:35 WIB.
Wahid Murni, dkk. (2010). Keterampilan Dasar Mengajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Wallace H. Maw & Ethel W. Maw. (2009). Children's Curiosity and Parental Attitudes. National Council on Family Relations. Journal of Marriage and Family, Vol. 28, No. 3 (Aug., 1966), pp. 343-345. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/349885 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 5:05 WIB.
Yang, Ya-Ting Caroly. (2002). Use Of Structure Web-Based Bulletin Board Discussions With Socratic Questioning To Enhance Students Critical Thinking Skills In Distance Education. Purdue University. UMI Dissertations Publishing. 3105051. Diakses dari http://e-resources.pnri.go.id:2057/docview/305548852/abstract/E73C537BD6324 54APQ/1?accountid=25704 pada tanggal 10 Agustus 2015, Jam 20:15 WIB.
Zainal Asril. (2012). Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.
130
131 Lampiran 1. Populasi dan Sampel
a. Daftar Jumlah Siswa Kelas IV SD se-Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo yang dijadikan populasi
No. NAMA SEKOLAH JUMLAH SISWA
1. SD NEGERI PLUMBON 26 2. SD NEGERI KEDUNDANG 22 3. SD NEGERI DEMEN 21 4. SD NEGERI KULUR 16 5. SD NEGERI KALIGINTUNG 11 6. SD NEGERI KALISARI 21 7. SD NEGERI TEMON 14 8. SD NEGERI KEBONREJO 5 9. SD NEGERI JANTEN 25 10. SD NEGERI JANGKARAN 20 11. SD NEGERI PASIRMENDIT 17 12. SD NEGERI 1 GLAGAH 17 13. SD NEGERI 2 GLAGAH 19
14. SD NEGERI PALIHAN LOR 18
15. SD NEGERI 3 GLAGAH 15
16. SD NEGERI TEMON KULON 20
17. SD NEGERI TRUKAN 13 18. SD NEGERI KARANGWULUH 11 19. SD NEGERI PANGINAN 9 20. SD NEGERI NGENTAK 13 21. SD MUH KEDUNDANG 10 22. SD MUH KULUR 18 23. SD BOPKRI TEMON 5 24. SD MUH TEMON 9 25. SD BOPKRI PALIHAN 4
26. SD MAARIF NURUL JANNAH -
27. MIN SINDUTAN 39
132
b. Daftar Nama SD yang Siswanya Menjadi Sampel dan Jumlahnya
No. NAMA SEKOLAH JUMLAH SISWA
1. SD NEGERI PLUMBON 14 2. SD NEGERI KEDUNDANG 11 3. SD NEGERI DEMEN 10 4. SD NEGERI KULUR 8 5. SD NEGERI KALIGINTUNG 5 6. SD NEGERI KALISARI 10 7. SD NEGERI TEMON 7 8. SD NEGERI KEBONREJO 3 9. SD NEGERI JANTEN 12 10. SD NEGERI JANGKARAN 10 11. SD NEGERI PASIRMENDIT 8 12. SD NEGERI 1 GLAGAH 8 13. SD NEGERI 2 GLAGAH 9
14. SD NEGERI PALIHAN LOR 9
15. SD NEGERI 3 GLAGAH 7
16. SD NEGERI TEMON KULON 10
17. SD NEGERI TRUKAN 6 18. SD NEGERI KARANGWULUH 5 19. SD NEGERI PANGINAN 4 20. SD NEGERI NGENTAK 6 21. SD MUH KEDUNDANG 5 22. SD MUH KULUR 9 23. SD BOPKRI TEMON 3 24. SD MUH TEMON 4 25. SD BOPKRI PALIHAN 2 26. MIN SINDUTAN 19 Jumlah total 204
133 Lampiran 2. Instrumen Uji Coba
a. Skala Hasil Expert Judgement
SKALA PENELITIAN RASA INGIN TAHU SISWA
Nama : ... Kelas : ... No. Absen : ... PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Berdo’a terlebih dahulu sebelum mengisi skala.
2. Tulislah nama, kelas, dan no absen pada kolom yang telah disediakan. 3. Bacalah dengan seksama dan teliti semua pertanyaan atau pernyataan di
bawah ini.
4. Jawablah pernyataan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
5. Berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan pendapat kalian dari pernyataan tersebut, yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah.
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 1. Saya tertarik dengan
pembahasan materi dari guru.
Layak 2. Saya bosan mengikuti
pelajaran di kelas.
Layak 3. Saya mencatat semua
materi yang dijelaskan oleh guru.
Layak 4. Saya mengikuti semua
perintah dari guru.
Tidak Layak 5. Saya mengikuti semua
perintah dari guru walaupun saya tidak menyukainya.
Layak (Perbaikan) 6. Saya berani
mengemukakan pendapat jika diminta oleh guru.
Layak
7. Saya senang jika guru memberi tugas.
134
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 8. Saya bertanya mengenai
materi yang belum jelas kepada guru.
Tidak Layak 9. Saya bertanya kepada
guru mengenai materi yang belum jelas.
Layak (Perbaikan) 10. Saya berdiskusi dengan
teman mengenai mata pelajaran maupun pengetahuan umum.
Layak
11. Saya senang membaca buku hanya di
perpustakaan sekolah untuk menambah wawasan.
Layak
12. Saya lebih senang menonton kartun daripada menonton berita.
Layak
13. Saya bertanya kepada guru terkait mata pelajaran tetapi di luar materi yang sedang dibahas.
Tidak Layak
14. Saya bertanya kepada guru di luar materi yang sedang dibahas.
Layak (Perbaikan) 15. Saya juga membaca
buku di luar buku sumber.
Tidak Layak 16. Saya juga membaca
buku di luar buku mata pelajaran.
Layak (Perbaikan) 17. Saya lebih senang
bermain daripada membaca buku.
Layak 18. Saya lebih senang
membaca novel
dibandingkan membaca buku pengetahuan.
Layak
19. Saya senang membaca surat kabar untuk
menambah pengetahuan.
135
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 20. Saya mendengarkan
radio untuk menambah pengetahuan saya.
Layak 21. Saya kurang suka
membaca surat kabar tentang materi
pelajaran.
Layak
22. Saya menerima
pengetahuan dari guru sewaktu di sekolah.
Layak 23. Jika ada materi yang
belum jelas, saya berusaha mencarinya di sumber lain.
Layak
24. Saya mengikuti les untuk menambah pengetahuan. Layak 25. Saya menerima pengetahuan dari berbagai sumber. Layak 26. Saya kurang tertarik
untuk belajar mengenai pengetahuan umum selain mata pelajaran di seolah.
Layak
27. Saya berdiskusi dengan teman mengenai
peristiwa yang baru saja terjadi.
Layak
28. Saya kurang peduli dengan peristiwa alam yang terjadi.
Layak 29. Jika berbeda pendapat
dengan teman, saya berani mengemukakan pendapat saya. Tidak Layak 30 Saya berani mengemukakan pendapat jika berbeda dengan teman.
Layak (Perbaikan) 31. Saya dapat menerima
masukan dari teman jika berbeda pendapat.
Tidak Layak
136
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 32. Saya mau menerima
masukan dari teman jika berbeda pendapat.
Layak (Perbaikan) 33. Jika berbeda pendapat
dengan guru, saya berani mengemukakan pendapat saya. Tidak Layak 34. Saya berani mengemukakan pendapat jika berbeda dengan guru.
Layak (Perbaikan) 35. Saya dapat menerima
masukan dari guru jika berbeda pendapat.
Tidak Layak 36. Saya mau menerima
masukan dari guru jika berbeda pendapat.
Layak (Perbaikan) 37. Saya kurang tertarik
dengan hal-hal yang berkaitan dengan politik.
Layak 38. Saya menonton televisi
daripada membaca buku.
Layak 39. Saya bertanya dengan
guru mengenai
kebudayaan yang ada.
Layak 40. Saya bertanya dengan
guru mengenai peristiwa sosial yang ada.
137
SKALA PENELITIAN
KETERAMPILAN BERTANYA GURU Nama : ...
Kelas : ... No. Absen : ... PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Berdo’a terlebih dahulu sebelum mengisi skala.
2. Tulislah nama, kelas, dan no absen pada kolom yang telah disediakan. 3. Bacalah dengan seksama dan teliti semua pertanyaan atau pernyataan di
bawah ini.
4. Jawablah pernyataan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
5. Berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat kalian dari pernyataan tersebut, yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah.
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 1. Guru menyampaikan
pertanyaan dengan suara yang jelas.
Layak 2. Guru memberikan
pertanyaan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Layak
3. Saya sulit memahami pertanyaan dari guru.
Layak 4. Guru menjelaskan
materi terlebih dahulu sebelum memberikan pertanyaan.
Layak
5. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
Layak 6. Guru memberikan pertanyaan sebelum memulai pembelajaran. Layak 7. Guru memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban disertai dengan penjelasan. Layak
138
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Keterangan 8. Guru memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban lebih dari satu.
Layak
9. Guru memberikan
jawaban yang hanya dapat dijawab oleh satu siswa.
Layak
10. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru, maka pertanyaan tersebut diberikan kepada siswa yang lain.
Layak
11. Guru langsung
menjawab pertanyaan
yang tidak dapat
dijawab oleh siswa.
Layak
12. Guru memberikan
pertanyaan kepada lebih dari satu siswa.
Tidak Layak
13. Guru memberikan
pertanyaan kepada lebih dari satu siswa pada waktu yang sama.
Layak (Perbaikan) 14. Guru selalu menunjuk
siswa yang sama saat memberi pertanyaan.
Layak
15. Guru memberikan
pertanyaan hanya
kepada siswa yang
duduk di depan.
Layak
16. Guru memberikan pertanyaan kepada semua siswa secara merata.
Layak
17. Guru memberi
kesempatan bertanya yang sama kepada semua siswa.
Tidak Layak 18. Semua siswa diberi
kesempatan bertanya yang sama.
Layak (Perbaikan)
139
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 19. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk berfikir mengenai jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru.
Layak
20. Guru menunjuk siswa terlebih dahulu sebelum memberikan pertanyaan.
Layak
21. Guru memberikan
pertanyaan yang harus dijawab langsung oleh siswa.
Layak
22. Jika siswa belum paham, guru mengulangi kembali pertanyaan dengan suara yang lebih jelas.
Tidak Layak
23. Jika siswa belum paham,
guru mengulangi
kembali pertanyaan
dengan suara yang lebih jelas.
Layak (Perbaikan)
24. Jika siswa belum paham,
guru mengganti
pertanyaan dengan pertanyaan yang lebih mudah.
Layak
25. Guru tidak pernah
memberikan pancingan
kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan.
Layak
26. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan disertai dengan alasan.
Layak 27. Guru meminta siswa
menjawab pertanyaan disertai dengan contoh.
Layak 28. Guru meminta siswa
menjawab pertanyaan sesuai dengan yang telah dijelaskan guru.
140
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Keterangan 29. Guru memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa pendapat dari siswa sendiri.
Layak
30. Guru memberikan pertanyaan dari yang mudah ke yang sulit.
Layak
31. Guru mengajukan
pertanyaan secara tidak urut (mudah ke sulit, sulit ke mudah, dan begitu seterusnya)
Layak
32. Guru memberikan
pertanyaan dari yang sulit ke yang mudah.
Layak 33. Guru tidak memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk menjelaskan atau memberi alasan terhadap jawabannya.
Layak
34. Bila jawaban siswa kurang tepat, guru membahas jawabannya dengan siswa lain.
Tidak Layak 35. Bila jawaban dari
beberapa siswa kurang tepat, guru membahas jawabannya dengan siswa lain.
Layak (Perbaikan)
36. Guru meminta pendapat kepada siswa lain untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap jawaban temannya. Layak 37. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawabannya dengan teman sebangku. Layak
141
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Keterangan 38. Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan dari siswa.
Layak
39. Guru tidak pernah
membahas jawaban dari siswa.
Layak
SKALA PENELITIAN
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI GURU
Nama : ... Kelas : ... No. Absen : ... PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Berdo’a terlebih dahulu sebelum mengisi skala.
2. Tulislah nama, kelas, dan no absen pada kolom yang telah disediakan. 3. Bacalah dengan seksama dan teliti semua pertanyaan atau pernyataan di
bawah ini.
4. Jawablah pernyataan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
5. Berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan pendapat kalian dari pernyataan tersebut, yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah.
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 1. Guru memperjelas suara
pada kata-kata dari materi yang penting.
Layak 2. Guru melakukan
perubahan nada suara sesuai dengan materi yang diajarkan.
Layak
3. Guru memusatkan perhatian pada hal yang dianggap penting dengan kata-kata.
142
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah
Keterangan 4. Guru menjelaskan
materi sambil menunjuk benda-benda yang ada di kelas yang berkaitan dengan materi yang sedang dijelaskan.
Tidak Layak
5.
Guru menggunakan benda-benda yang ada disekitar siswa untuk menjelaskan materi.
Layak (Perbaikan)
6. Jika kelas ramai maka guru hanya diam.
Tidak Layak 7. Ketika kelas ramai, guru
hanya diam.
Layak (Perbaikan) 8. Guru langsung menegur
siswa yang ramai.
Layak 9. Sebelum memberikan
pertanyaan, guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk
membaca materi yang telah diajarkan. Layak 10. Saat proses pembelajaran, pandangan guru ke seluruh kelas. Layak 11. Saat proses pembelajaran, guru berekspresi wajah sesuai dengan materi yang diajarkan.
Layak
12. Saat proses
pembelajaran, guru hanya berdiri di depan.
Layak 13. Saat proses
pembelajaran, guru hanya duduk di kursi.
Layak 14. Saat proses pembelajaran, guru sambil mengelilingi murid. Layak
143
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Keterangan 15. Guru tidak menggunakan alat peraga setiap menjelaskan materi. Layak
16. Guru menggunakan alat peraga yang dapat dilihat.
Tidak Layak 17. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat dilihat, misalnya: gambar
Layak (Perbaikan) 18. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat didengar.
Tidak Layak 19. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat didengar, misalnya: video, rekaman suara.
Layak (Perbaikan) 20. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat diraba.
Tidak Layak 21. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat diraba, misalnya: gelas.
Layak (Perbaikan) 22. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat dibau.
Tidak Layak 23. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat dibau, misalnya: rempah-rempah.
Layak (Perbaikan) 24. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat dirasa.
Tidak Layak 25. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat dirasa, misalnya: bumbu.
Layak (Perbaikan) 26. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat dibentuk.
Tidak Layak 27. Guru menggunakan alat
peraga yang dapat dibentuk, misal: plastisin
Layak (Perbaikan)
144
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Keterangan 28. Saat proses pembelajaran, guru yang lebih banyak memberikan materi.
Layak
29. Saat proses
pembelajaran, siswa dibiarkan belajar secara bebas sendiri-sendiri. Layak 30. Saat proses pembelajaran, kegiatan pembelajaran tidak pernah berkelompok. Tidak Layak 31. Setiap proses pembelajaran, siswa dibentuk kelompok. Layak (Perbaikan) 32. Susunan kelas seperti
penataan meja dan kursi sama setiap hari.
Layak 33. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi. Layak
34. Guru segera merespon kondisi kelas.
Layak 35. Guru tidak memahami
sifat masing-masing siswa.
Layak
b. Skala untuk Uji Coba (disebar ke siswa)
SKALA PENELITIAN RASA INGIN TAHU SISWA
Nama : ... Kelas : ... No. Absen : ... PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Berdo’a terlebih dahulu sebelum mengisi skala.
145
3. Bacalah dengan seksama dan teliti semua pertanyaan atau pernyataan di bawah ini.
4. Jawablah pernyataan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
5. Berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat kalian dari pernyataan tersebut, yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah.
No. Pernyataan Selalu Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah 1. Saya tertarik dengan pembahasan
materi dari guru.
2. Saya bosan mengikuti pelajaran di kelas.
3. Saya mencatat semua materi yang dijelaskan oleh guru.
4. Saya mengikuti semua perintah dari guru.
5. Saya berani mengemukakan pendapat jika diminta oleh guru.
6. Saya senang jika guru memberi tugas. 7. Saya bertanya mengenai materi yang
belum jelas kepada guru. 8. Saya berdiskusi dengan teman
mengenai mata pelajaran maupun pengetahuan umum.
9. Saya senang membaca buku hanya di perpustakaan sekolah untuk
menambah wawasan.
10. Saya lebih senang membaca buku cerita daripada membaca buku pelajaran.
11. Saya bertanya kepada guru terkait mata pelajaran tetapi di luar materi yang sedang dibahas.
12. Saya juga membaca buku di luar buku sumber.
13. Saya lebih senang bermain daripada membaca buku.
14. Saya lebih senang membaca novel dibandingkan membaca buku pengetahuan.
15. Saya senang membaca majalah/ surat kabar untuk menambah pengetahuan. 16. Saya mendengarkan radio untuk
146
No. Pernyataan Selalu Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah 17. Saya kurang suka membaca surat
kabar tentang materi pelajaran.
18. Saya menerima pengetahuan dari guru sewaktu di sekolah.
19. Jika ada materi yang belum jelas,saya berusaha mencarinya di sumber lain. 20. Saya mengikuti les untuk menambah
pengetahuan.
21. Saya menerima pengetahuan dari berbagai sumber.