• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

5.2 Saran

pilihan kata meningkat 18,72%. Pada aspek kemenarikan judul meningkat 35,18%. Pada aspek ejaan meningkat 33,81%.

Faktor lain yang mempengaruhi peningkatan kemampuan pembelajaran menulis teks berita adalah model teks berita yang dipakai oleh guru dan pengaturan tempat duduk siswa. Dengan adanya model, siswa terbiasa menemukan unsur 5W + 1H dan memahami cara penulisan suatu berita. Pengaturan tempat duduk yang paling efektif adalah berbentuk huruf U karena semua siswa dapat berkonsentrasi dengan baik dan mendapatkan perhatian dari guru.

Kemampuan menulis teks berita siswa meningkat secara bertahap. Ketuntasan siswa untuk memenuhi indikator yang ditentukan dapat tercapai dengan baik. Pada pra-siklus, 37,14% siswa tuntas dengan nilai rata-rata kelas 61,83. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas meningkat 6,4 dan ketuntasan siswa 48,57%. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat 5,68 dan ketuntasan siswa 57,14%. Pada siklus III, nilai rata-rata kelas meningkat 6,12 dan ketuntasan siswa 80%.

5.2. Saran

1. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual video dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII B semester 2 SMP Negeri 3 Tempel. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu memperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sarana penunjang untuk mempermudah penggunaan media audiovisual seperti stop contact, viewer, dan loudspeaker (pengeras suara).

2. Bagi Guru Bahasa Indonesia

Penggunaan media audiovisual video dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII B semester 2 SMP Negeri 3 Tempel. Guru Bahasa Indonesia dapat menerapkan media tersebut pada kelas lain untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Guru dapat memilih bahan audiovisual sesuai kemampuan siswa. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan ejaan yang digunakan siswa tidak hanya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tetapi dalam mata pelajaran yang lain.

Metode dalam pembelajaran dapat dibuat variasi secara kelompok. Namun guru perlu mencermati keaktifan tiap siswa dalam kelompok. Tak jarang beberapa siswa tidak mengerjakan tugas. Untuk mengatasi siswa yang tidak aktif dalam kelompok, guru dapat memberi tugas yang berbeda pada tiap siswa. Hal tersebut akan memacu tiap siswa untuk aktif dalam kelompok.

3. Bagi Peneliti Lain

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan media audiovisual dapat mengaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Misalnya peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran menyimak, berbicara,

134  

yang digunakan tidak terbatas video saja, media lain yang dapat digunakan misalnya film dokumenter, rekaman puisi, drama, cerita, dongeng, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1991. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Enre, Fachudin Ambo. 1988. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta:

Debdikbud.

Harahap, Arifin S. 2006. Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita. Bogor: PT. Indeks.

Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas. Khorib, Farhan. 2005. Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Pembelajaran

Kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Diakses dengan alamat digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHc69e/...dir/d oc.pdf tanggal 30 Maret 2010 pukul 17.15 WIB.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan Praktik. Rosdakarya: Bandung.

Lestari, Ika Bekti Tina. 2010. Meningkatkan Kemampuan Menulis Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas V SDN Sutojayan 01 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Diakses dengan alamat http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ KSDP/article/view/5564 tanggal 15 April 2010 pukul 13.05 WIB. Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Nugraha, Y.F. Setya Tri. 2009. Pengembangan Metode dan Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Pendekatan Kontekstual. Makalah Seminar Nasional: Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

136  

Putra, R. Masri Sareb. 2006. Teknik Menulis Berita & Feature. Jakarta: PT Indeks.

Rachman, Maman. 1993. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rahardi, Kunjana. 2006. Paragraf Jurnalistik: Menyusun Alenia Bernilai Rasa dalam Bahasa Laras Media. Yogyakarta: Santusta.

Rinanto, Andre. 1982. Peranan Media Audiovisual dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Romli, Asep Syamsul M. 2006. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Setiawati, Lis. 2007. Kontribusi Mata Kuliah Menulis Terhadap Kemampuan Menulis Mahasiswa Berprofesi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan. Universitas Terbuka. Diakses dengan alamat httphtml-pdf-convert.comcaricontoh-jurnal-tentang-keterampilan-menulis.html tanggal 3 Agustus 2010 pukul 15.05 WIB.

Soeparno. 1998. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara. Soewandi, A.M. Slamet. 1996. Modul Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Yogyakarta: USD.

Suadi, Arief. 2007. Mengarang & Menulis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sujarweni, V. Wiratna. 2007. Panduan Mudah Menggunakan SPSS dan Contoh

Penelitian Bidang Ekonomi. Yogyakarta: Ardana Media.

Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan. Jakarta: Gramedia.

Sumadiria, Haris AS. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbosa Rekatama Media.

Supranto. 2009. Statistik: Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Suwandi, Sarwiji. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis: Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Widayanti, Theresia. 2009. Peningkatan Kemampuan dan Keterlibatan Siswa Kelas 3 SD Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/ 2009 dalam Pembelajaran Menyimak Cerita Anak Melalui Media Film Animasi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Widharyanto, dkk. 2003. Student Active Learning. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Wiharyanto, A. Kardiyat. 2005. Teknik Menulis Berita. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1a

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BAHASA INDONESIA

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah

pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan selama ini?

Pembelajaran yang biasa dilakukan selalu diawali dengan tanya jawab. Tanya jawab tujuannya agar siswa mengetahui apa akan dipelajari dan dapat digunakan sebagai ukuran sejauh mana siswa mengetahui hal tersebut. Kemudian guru menjelaskan materi. Kalau ada yang harus praktek dilakukan praktek. Misalnya untuk pembelajaran membacakan naskah berita, siswa praktek menjadi penyiar-penyiar seperti di televisi.

2 Bagaimanakah

pembelajaran Bahasa Indonesia terutama keterampilan menulis yang telah dilakukan selama ini?

Untuk keterampilan menulis biasanya guru menerangkan dahulu kemudian tanya jawab. Guru kadang membawa contoh. Misalnya saat KD menulis petunjuk, guru membawa bungkus mi instan atau pertemuan sebelumnya guru memberi tugas untuk membawa contoh petunjuk. Kebanyakan siswa paham. Begitu juga dengan KD yang lain, guru menyuruh siswa mencari tahu terlebih dahulu.

3 Bagaimanakah interaksi antara guru dan siswa maupun sebaliknya?

Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat atau bertanya. Tapi kadang saat guru memberikan kesempatan bertanya, tidak ada yang bertanya. Ketika mengerjakan banyak yang tidak bisa. Guru kadang harus memancing dengan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu. Padahal guru selalu mengatakan untuk jangan takut atau malu bertanya. Lama kelamaan siswa mulai bertanya walaupun hanya siswa tertentu saja.

4 Metode apakah yang digunakan guru ketika pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas?

Metode yang digunakan lebih banyak menjelaskan. Dalam penjelasan terkadang ada yang tidak paham dari situ bisa muncul tanya jawab. Jika menemukan permasalahan guru menyuruh siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya. 5 Bagaimana pemanfaatan media ketika pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis?

Guru menyuruh siswa membawa contoh dari rumah. Kemudian di kelas mereka membuat seperti contoh yang mereka bawa. Guru juga memakai media gambar untuk menulis berita, tapi jadi menulis pengalaman pribadi.

139  

6 Bagaimanakah

tanggapan siswa dengan pemanfaatan media tersebut?

Tanggapan siswa cukup baik daripada hanya diberi tugas menulis berita. Siswa dapat melihat sebuah gambar sebagai panduan menulis berita. Tapi ada juga yang sibuk menambah gambar-gambar pada kertas yang dibagikan guru.

7 Bagaimana sumber bahan yang digunakan untuk mengajar?

Sumber bahan digunakan untuk mengajar selain dari buku paket guru berusaha mencari dari media massa atau sumber yang kira-kira bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran.

8 Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menggunakan media/ metode tersebut dan faktor apa yang mempengaruhi?

Hasilnya ada yang bagus, ada juga yang tidak. Di kelas VIII B, siswa yang nilainya di atas KKM 75 kurang dari 40%. Sedangkan di kelas VIII A dan VIII C 50% siswa tuntas.

Menurut guru, siswa di kelas VIII B sebagian besar kurang tertarik dengan bidang tulis menulis. Mungkin juga media yang saya gunakan kurang pas bagi siswa di kelas VIII B.

9 Bagaimana suasana

kelas ketika pembelajaran

berlangsung?

Suasana cukup kondusif walaupun masih ada siswa yang ngobrol dengan teman sebangkunya. Biasanya guru menegur dan siswa disuruh pindah duduk di bangku paling depan.

10 Hambatan apa sajakah yang dialami ketika pembelajaran Bahasa Indonesia?

Apabila ingin memakai media elektronik harus pindah tempat jika tempat tersebut tidak dipakai kelas yang lain. Hal itu menyebabkan pembelajaran bahasa monoton sehingga kurang menarik antusias siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1b

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VIII B

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah guru menguasai materi?

Guru menguasai materi. 2 Bagaimanakah cara

mengajar guru di kelas?

Guru menerangkan setelah itu siswa diberi tugas atau pertanyaan-pertanyaan. Apabila tidak dijelaskan lebih dahulu siswa kurang dapat memahami. Jika tidak menerangkan biasanya guru memancing dengan pertanyaan-pertanyaan.

3 Apakah guru sering memberi kesempatan untuk bertanya?

Guru sering memberi kesempatan untuk bertanya. Terkadang siswa merasa paham sehingga tidak bertanya pada saat guru menjelaskan namun setelah mengerjakan tugas ternyata siswa tidak bisa mengerjakan. Ada juga siswa yang malu bertanya.

4 Media apakah yang digunakan oleh guru ketika pembelajaran menulis?

Guru memakai teks dari buku. Selain itu guru memakai media koran, contoh pengumuman, contoh iklan, poster, atau gambar-gambar. 5 Apakah Anda tertarik

dengan media yang digunakan guru tersebut?

Siswa merasa tertarik ingin tahu isi gambar, tapi mereka kesulitan dalam membuat tulisan karena terkadang gambar kurang jelas. 6 Apakah Anda merasa

puas dengan nilai yang telah Anda capai?

Belum puas.

7 Apa saja kesulitan yang Anda hadapi ketika pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran teks berita?

Siswa mengalami kesulitan dalam pembelajran menulis khususnya teks berita. Siswa merasa binggung karena tidak tahu harus membuat berita seperti apa.

141  

8 Bagaimanakah saran

Anda untuk memperbaiki proses

pembelajaran agar lebih menarik?

Sekali-kali guru mengajak siswa untuk nonton berita dari televisi agar siswa tidak bosan atau belajar di luar ruangan kelas. Siswa juga ingin dibentuk kelompok-kelompok dalam mengerjakan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SILABUS

Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 TEMPEL

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/2 (dua)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembalajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber/ Bahan/ Alat

12. Mengungkap kan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/ poster 12.1. Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas - Hakikat teks berita - Unsur-unsur berita - Bahasa berita - Contoh teks berita 12.1.1. Siswa menyusun daftar pertanyaan sesuai teks berita

12.1.2. Siswa meng-analisis unsur-unsur yang ada dalam teks berita

12.1.3. Siswa memilah pokok-pokok penting peristiwa dalam video 12.1.4. Siswa menulis teks berita sesuai video secara singkat, padat, dan jelas

12.1.1. Siswa mampu menyusun daftar pertanyaan sesuai dengan teks berita

12.1.2. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur teks berita

12.1.3. Siswa mampu memilah pokok-pokok penting peristiwa dalam video

12.1.4. Siswa mampu menuliskan teks berita secara singkat, padat, dan jelas Jenis tagihan: Teknik tes Penugasan Tes tertulis: 1.Susunlah daftar pertanyaan sesuai dengan teks berita yang berjudul “Usia Boleh Tua, Semangat Tetap Muda”!

2.Analisislah unsur-unsur berita yang ada dalam teks tersebut! 3.Pilahlah pokok-pokok

penting peristiwa

3 x 40’ Rekaman video: “Lumpur Lapindo”

Teks berita “Usia Boleh Tua, Semangat Tetap Muda” KR 7 Mei 2010 hal. 7

Ishwara, Luwi. 2005.

Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas. Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat.

2005. Jurnalistik Teori dan

Praktik. Rosdakarya:

Bandung.

Putra, R. Masri Sareb. 2006.

Teknik Menulis Berita & Feature. Jakarta: PT Indeks.

Rahardi, Kunjana. 2006.

143

 

kamu simak!

4.Tuliskanlah teks berita berdasarkan video yang disimak secara singkat, padat, dan jelas!

Media. Yogyakarta: Santusta. Romli, Asep Syamsul M.

2006. Jurnalistik Praktis

untuk Pemula. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumadiria, Haris AS. 2005.

Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbosa Rekatama Media.

Wiharyanto, A. Kardiyat. 2005. Teknik Menulis Berita. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Mengetahui, Tempel, 30 April 2010

Guru Mata Pelajaran Praktikan

A. Esti Wijayanti, S. Pd. Yosephin Widiyastuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 3 Tempel

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/ 2 (dua)

Standar Kompetensi : 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks

berita, slogan/ poster

Kompetensi Dasar : 12.2. Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas

Indikator : 12.2.1. Siswa mampu menyusun daftar pertanyaan sesuai

dengan teks berita

12.2.2. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur teks berita

12.2.3. Siswa mampu memilah pokok-pokok penting

peristiwa dalam video

12.2.4. Siswa mampu menuliskan teks berita secara singkat,

padat, dan jelas.

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

12.2.1. Siswa dapat menyusun daftar pertanyaan sesuai dengan teks berita

12.2.2. Siswa dapat menganalisis unsur-unsur teks berita

12.2.3. Siswa dapat memilah pokok-pokok penting peristiwa dalam video

Siklus I

145

 

B. Materi Pembelajaran

- Hakikat Teks Berita

Wiharyanto (2005: 3) mengemukakan berita adalah suatu laporan

yang hangat, padat, akurat mengenai suatu kejadian atau peristiwa.

Kusumaningrat (2005: 40) menyatakan bahwa berita adalah informasi aktual

tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang. Sedangkan

menurut Sumadiria (2005: 65) berita adalah laporan tercepat mengenai fakta

atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar

khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media

on line internet.

Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah

laporan tercepat dari suatu peristiwa yang menarik, penting, berguna dan

dimuat di media massa untuk disampaikan kepada masyarakat. Teks berita

berupa naskah dari peristiwa yang diceritakan kembali dan mengandung unsur

penting, baru, berguna, dan menarik.

- Unsur-unsur berita

Wiharyanto (2005: 40) berpendapat bahwa berita pada umumnya

memuat lengkap unsur-unsur berita karena sifatnya ingin menonjolkan

bagian-bagian penting dari suatu peristiwa. Unsur-unsur berita yang lazimnya

disebut 5W + 1H harus terdapat dalam berita.

Romli (2006: 10-11) mengatakan bahwa seorang wartawan mengacu

kepada nilai-nilai berita untuk kemudian dipadukan denggan unsur-unsur

berita sebagai “rumus umum” penulisan berita, agar tercipta sebuah berita

yang lengkap. Unsur-unsur berita itu dikenal dengan 5W + 1H, kependekan

dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. What berarti peristiwa apa yang terjadi.

b. Where berarti di mana hal itu terjadi.

c. When berarti kapan peristiwa itu terjadi: tahun, bulan, minggu,

hari, jam, menit.

d. Who berarti siapa yang terlibat (pelaku) dalam kejadian itu.

e. Why berarti mengapa peristiwa itu sampai terjadi.

f. How berarti bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara

menanggulangi peristiwa tersebut.

- Bahasa Berita

Menurut Siregar dalam Khorib (2005: 26) ciri khas bahasa berita terletak pada

kata, kalimat, dan isi pernyataan.

a. Kata

Gunning dalam Ishwara (2005: 105) menyarankan untuk 1) memilih

kata-kata yang lazim. Kata-kata yang pendek, sederhana yang lazim bagi

setiap orang adalah yang terbaik. Hindari yang rumit, yang megah, yang

genit, dan yang berbuga-bunga. 2) Gunakan istilah yang bisa

digambarkan oleh pembaca. Penulis berita tidak boleh berasumsi bahwa

semua pembaca tahu dengan istilah yang kurang lazim. Bila kata itu mau

dipakai maka harus ada penjelasan sehingga dapat dimengerti oleh semua

pembaca. 3) Beri kekuatan pada kata kerja. Kata kerja aktif yang kuat

dalam penulisan akan memberikan lonjakan dan menahan perhatian

pembaca. Penggunaan kalimat aktif dinilai lebih langsung dan kuat

daripada kalimat pasif.

147

 

b. Kalimat

Putra (2006: 48) menyarankan untuk menggunakan kalimat singkat.

Upayakan tulisan kita dapat dipahami orang tanpa harus membaca ulang.

Gunakanlah kata yang sederhana dengan kalimat yang singkat. Makin

pendek sebuah kalimat, makin mudah dimengerti. Ia juga menambahkan

bahwa buatlah paragraph yang singkat. Biasanya rumusannya adalah

setiap ganti ide, ganti paragraf.

c. Isi pernyataan

Isi pernyataan yang dimaksud adalah cara penyampaian yang akan

disampaikan kepada pembaca. Paragraf jurnalistik sungguh-sungguh

merupakan kesatuan dan kepaduan ekspresi, kesatuan dan kepaduan

pengungkapan pikiran atau kesatuan dan kepaduan gagasan yang padat,

mampat, dan ketat (Rahardi, 2006:39).

- Contoh Teks Berita

C. Metode Pembelajaran

1. Diskusi

2. Tanya jawab

3. Penugasan

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama (2x40 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kegiatan Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

Apersepsi

a. Guru memberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

b. Tanya jawab tentang hal yang berkaitan dengan materi.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa membentuk kelompok 2 orang.

b. Guru membagikan contoh teks berita dari koran yang

berjudul “Usia Boleh Tua, Semangat Tetap Muda”.

c. Tiap kelompok mendiskusikan isi teks berita.

d. Siswa menyusun daftar pertanyaan yang berkaitan dengan

isi teks berita.

e. Siswa menganalisis unsur-unsur yang ada dalam teks berita

seperti unsur 5W + 1H.

f. Guru menunjuk beberapa kelompok untuk membacakan

hasil diskusinya.

g. Siswa yang lain memberi saran atau komentar.

3. Kegiatan Akhir

Siswa dan guru melakukan refleksi.

3’

7’

3’

3’

12’

10’

10’

7’

15’

10’

149

 

Pertemuan Kedua (1x40 menit)

Kegiatan Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi pertemuan

sebelumnya.

2. Kegiatan Inti

a. Guru memutarkan video rekaman Lumpur Lapindo sebanyak 2

kali. Putaran rekaman pertama siswa mengamati peristiwa yang

terjadi. Putaran rekaman kedua siswa mencatat pokok-pokok

penting (5W + 1H) dalam peristiwa tersebut.

b. Siswa menulis teks berita dengan bahasa sendiri pada lembar

kerja yang dibagikan guru.

c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan hasil

kerjanya di papan tulis.

d. Siswa mendiskusikan hasil tulisannya dengan bimbingan guru.

e. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.

3. Kegiatan Akhir

Siswa dan guru melakukan refleksi.

2’

12’

14’

3’

5’

1’

3’

E. Sumber Belajar

1. Contoh teks berita yang berjudul “Usia Boleh Tua, Semangat Tetap Muda

diambil dari koran Kedaulatan Rakyat halaman 17 tanggal 7 Mei 2010.

2. Video Rekaman Lumpur Lapindo

3. Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori

dan Praktik. Rosdakarya: Bandung.

5. Putra, R. Masri Sareb. 2006. Teknik Menulis Berita & Feature. Jakarta: PT

Indeks.

6. Rahardi, Kunjana. 2006. Paragraf Jurnalistik: Menyusun Alenia Bernilai

Rasa dalam Bahasa Laras Media. Yogyakarta: Santusta.

7. Romli, Asep Syamsul M. 2006. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

8. Sumadiria, Haris AS. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan

Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbosa Rekatama

Media.

9. Wiharyanto, A. Kardiyat. 2005. Teknik Menulis Berita. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

F. Penilaian

Bentuk tagihan : tertulis

Soal

1. Susunlah daftar pertanyaan berkaitan dengan isi teks berita yang berjudul

Usia Boleh Tua, Semangat Tetap Muda”!

*skor = 30

Pedoman penilaian

No Deskriptor Skor

1 Siswa menyusun 6 pertanyaan 30

2 Siswa menyusun 5 pertanyaan 25

3 Siswa menyusun 4 pertanyaan 20

151

 

4 Siswa menyusun 3 pertanyaan 15

5 Siswa menyusun 2 pertanyaan 10

6 Siswa menyusun 1 pertanyaan 5

7 Siswa tidak menyusun pertanyaan 0

2. Analisislah unsur-unsur dalam teks berita yang berjudul “Usia Boleh Tua,

Semangat Tetap Muda”!

*skor = 30

Pedoman penilaian

No Deskriptor Skor

1 Siswa menemukan 6 unsur berita 30

2 Siswa menemukan 5 unsur berita 25

3 Siswa menemukan 4 unsur berita 20

4 Siswa menemukan 3 unsur berita 15

5 Siswa menemukan 2 unsur berita 10

6 Siswa menemukan 1 unsur berita 5

7 Siswa tidak menemukan unsur berita 0

3. Pilahlah pokok-pokok penting dari rekaman video yang kamu simak!

*skor = 40

Pedoman penilaian

No Deskriptor Skor

1. Siswa memilah 8 pokok penting 40

2 Siswa memilah 6 pokok penting 30

3 Siswa memilah 4 pokok penting 20

4 Siswa memilah 2 pokok penting 10

5 Siswa tidak memilah pokok penting 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Tuliskanlah teks berita sesuai rekaman video secara singkat, padat, dan jelas!

*skor = 100

Pedoman penilaian

No Aspek yang dinilai Skor maksimum Skor siswa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kelengkapan isi berita

Keruntutan pemaparan

Penggunaan kalimat

Pilihan kata

Kemenarikan judul

Ejaan

30

15

15

15

10

15

Jumlah 100 …

Nilai Akhir =

Tempel, 30 April 2010

Guru Mata Pelajaran Praktikan

A. Esti Wijayanti, S. Pd Yosephin Widiyastuti

153

 

Teks Berita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transkrip video

Lumpur Lapindo (durasi 06.00)

Sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu diganti dan berpindah posisi.

Presiden berharap perombakan ini akan meningkatkan kinerja kabinet ke depan.

Namun bagi korban lumpur lapindo, reshufle kabinet tidak banyak berarti jika nasib

mereka tidak berubah. Untuk mengetahui, sikap warga korban lumpur lapindo dan

kondisi terakhir tanggul utama penampung lumpur. Kita bergabung dengan reporter

Ratna Dumila di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Mila, silahkan dengan laporan Anda.

Dokumen terkait