• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran yang dianjurkan penulis berdasarkan penelitian ini adalah perlunya diadakan penelitian lanjutan tentang penggunaan dosis yang lebih rendah untuk mengetahui dosis yang optimal dalam penggunaan vitamin B kompleks sebagai bahan penyemprotan telur itik tegal terhadap daya tetas.

50

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2009. Membuat dan Mengelola Mesin Tetas Semi Modern. Agromedia Pustaka. Depok.

Achadi, E. L. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Radja Grafindo Persada. Jakarta.

Applegate, T.J, D. Harper and L. Lilburn. 1998. Effects of hen age on egg

composition and embryo development in commercial Pekin ducks. Poultry Science 77:16081612.

Badan penelitian dan pengembangan pertanian. 2000. Penyusunan

Ransum untuk Itik Petelur. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta.

Baruah, K.K, P.K. Sharma dan N.N, Bora. 2001. Fertility, hatchability and embryonic mortality inducks. J. IndianVeteterinary 78:529--530. Darmanto K. P, Achmanu, dan E. Sudjarwo. 2014. Pengaruh suhu dan lama

simpan telur tetas itik hibrida terhadap daya tetas dan kematian embrio. Universitas Brawijaya. Malang.

Dewanti R, Yuhan, dan Sudiyono. 2014. Pengaruh bobot dan frekuensi pemutaran telur terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas itik lokal. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Departemen Gizi dan Kesahatan Masyarakat. 2011. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyrakat, Universitas Indonesia. Jakarta.

Fathul, F. N. Purwaningsih, dan S. Tantalo. 2003. Bahan Pakan dan Formulasi Ransum Buku Ajar. Jurusan produksi ternak. Fakultas pertanian. Universitas lampung.

Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur. Liberty. Yogyakarta.

Hariyanto. A. 2010. Manajemen penetasan telur itik. http://itikmojosari. Cara cara mudah menetaskan telur-itik. html.

51

Hartono, T dan Isman. 2012. Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Istiana. 1994. Kematian embrio akibat infeksi bakteri pada telur tetas di penetasan itik alabio dan perkiraan kerugian ekonominya. Jurnal penyakit hewan. Balai Penelitian Veteriner. Bogor. 26 (45):36--40. Istiana, A. 2012. Pengaruh Pengelolaan Penetasan terhadap Fertilitas dan Daya

Tetas Telur Hasil Persilangan Itik Tegal dan Mojosari. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Kartasapoetra dan Marsetyo. 2010. Ilmu Gizi. Rineka Cipta. Jakarta.

Kartasudjana, R. dan E. Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

King’ori, A. M. 2011. Review of thefactors that influence egg fertility and hatchability in Poultry. Int. J. Poult. Sci. 10: 483--492.

Kortlang, 1989. Study on the temperature regime in incubation of muscovy duck eggs. (20 Februari 2015).

Kurtini.T dan Riyanti. 2011. Buku Ajar Teknologi Penetasan. Universitas Lampung. Bandar lampung.

Kurtini. T . 1993. Pengaruh warna kulit telur terhadap daya tetas itik tegal. BKS-PTN Barat. Palembang.

Meliyanti, N. 2012. Pengaruh Umur Telur Tetas Itik Mojosari dengan Penetasan Kombinasi terhadap Fertilitas dan Daya Tetas. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Mulyadi T. 2015. 5 Contoh Pelapukan Kimia. Budisma.net. (12 Agustus 2015). Ningtyas, M. S. 2013. Pengaruh temperatur terhadap daya tetas dan hasil tetas

teluritik(Anasplathyrinchos).(20 Februari 2015).

North, M.O. and D.D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Edition. By Van Nostrand. Rainhold. New York.

Nuryati. T, Sutarto, Khamim, S. Hardjosworo. 2000. Sukses Menetaskan Telur. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Peebles, E. D. and J. Brake. 1985. Relationship of Egg Shell Porosity of Stage of Embryonic Development in Broiler Breeders. Poult. Sci. 64 (12) : 2388. Permatasari, I. 2014. Blog Resmi Toko Mirah Pasar Ngajuk. Ngajuk. Jawa

52

Putri, R. 2009. Pemberian tepung cangkang telur ayam ras dalam ransum terhadap fertilitas, daya tetas dan mortalitas burung puyuh cortunix cortunixjaponica. (06 Juli 2015).

Rasyaf. 1990. Pengaruh temperatur terhadap daya tetas dan hasil tetas telur itik (Anasplathyrinchos). (06 Juli 2015).

Rasyaf. 1991. Pengelolaan Penetasan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Roni, P. 2012. Umur dan bobot telur terhadap persentase.daya tetas telur ayam arab. (20 Februari 2015)

Rukmana. N. 2009. Berita-Info Bisnis, Info Produk, Kategori lainnya, Peluang Bisnis, Potensi Bisnis Daerah.http://bisnisukm.com/potensi

pengembangan-itik-di-tegal.html.

Rusnandih. 2001. Susut Tetas dan Jenis Kelamin Itik Berdasarkan Klasifikasi Bobot dan Nisbah Kelamin. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sandjaja dan Atmarita. 2009. Kamus Gizi. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta. Sayib. A, 2013. Pengaruh umur dan frekuensi pemutaran telur itik lokal terhadap

mortalitas, daya tetas, kualitas tetas dan bobot tetas. (14 Februari 2015). Septiwan, 2007. Respon produktivitas dan reproduktivitas ayam kampung dengan

umur induk yang berbeda. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Setiadi, P., A.P Sinurat, A.R. Setioko, dan A. Lasmini. 1994. Perbaikan Sanitasi untuk Meningkatkan Daya Tetas Telur Itik di Pedesaan. Prosiding. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Setioko, A. R. 1998. Penetasan telur itik di Indonesia. /Wartazoa volume 7 (2) tahun 1998. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Setioko, A.R, T. Susanti, L.H. Prasetyo dan Supriyadi. 2004. Produktivitas itik alabio dan MA dalam sistem perbibitan di BPTU Pelaihari. Di dalam; IPTEK Sebagai Motor Penggerak Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Peternakan. Prosding. Seminar Nasional Teknologi

Peternakan dan Veteriner; Bogor, 4--5 Agustus 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian. Bogor.

Solihat, S. Suswoyo dan I. Ismoyowati. 2003. Kemampuan Performan Produksi Telur dari Berbagai Itik Lokal. Jurnal Peternakan Tropis 3 (1):27--32.

53

Sinabutar, 2009. Pengaruh Frekuensi Inseminasi Buatan terhadap Daya Tetas Telur Itik Lokal yang di Inseminasi Buatan dengan Semen Entok. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. Medan.

Silversides, F.G. dan K. Budgell. 2004. The relationships amoung measures of egg albumen height, pH, and whipping volume. Poultry Sci. 83 : 1619--1623. Soedjarwo, E. 2007. Membuat Mesin Tetas Sederhana. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Srigandono B. 1986. Ilmu Unggas Air. Gajah Mada press. Yogyakarta. Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu

Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Subiharta, 2010. Menejemen penetasan telur itik tegal. Bahan pelatihan dan

kegiatan FEATI (Famer empowerment trought agricultural teghnology and inovation).

Sudaryani, T. 2003. Kualitas Telur. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suharno, B. 2010. Beternak Itik Secara Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta. Suryana, Sholih, N. H., H. Kurniawan, Suprijono, dan R. Qomariah. 2013.

pengaruh perbandingan jantan-betina terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Kalimantan Selatan.

Sudaryani, T. dan Santosa. 1999. Pembibitan Ayam Ras.Penebar Swadaya. Jakarta.

Sudaryanti. 1990. Pentingnya Memperhatikan Berat Telur Tetas Pada

Pemeliharaan Semi Intensif. Prosiding Seminar dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Ciawi-Bogor. Bogor.

Sulaksono, S. 2013. Manfaat vitamin B kompleks bagi kesehatan kita. (14 Januari 2015).

Supriyanto. 2004. Evaluasi telur tetas hasil IB antara itik mojosari putih dengan pejantan peking. (22 Februari 2015).

Suryana. 2011. Karakterisasi Fenotipik dan Genetik Itik Alabio (Anas

Platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan dalam Rangka Pelestarian dan Pemanfaatannya secara Berkelanjutan. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Bogor.

54

Syekhfani. 2013.From soil, eating soil, back to soil-Leading a decent life. Universitas Brawijaya. Malang. (20 Januari 2015)

Whendarto. I dan I. M. Madyana. 1986. Beternak Itik Tegal Secara Populer. Eka Offset. Semarang.

Wibowo, B., Juarini dan E. Sunarto. 2005. Analisa ekonomi usaha penetasan teluritik di sentra produksi. Di dalam: merebut peluang agribisnis melalui pengembangan usaha kecil dan menengah unggas air. Prosiding lokakarya unggas air II. Balai Penelitian Ternak dan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 261--270.

Wibowo, Y. T dan Jafendi, 1994. Penentuan daya tetas dengan menggunakan metode gravitasi spesifik pada tingkat berat inisial ayam kampung yang berbeda. Buletin peternakan vol(18).

Widyaningrum, A. E. 2012. Pengaruh jenis bahan dan frekuensi penyemprotan terhadap daya tetas, bobot tetas, dan dead embrio telur itik khaki campble. Universitas Brawijaya. Malang.

Dokumen terkait