• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Guna meningkatkan kualitas telur asin dari segi aroma direkomendasikan menggunakan ekstrak teh pada level 40 %.

DAFTAR PUSTAKA

Astawan. 2003. Teknologi Pengawetan Bahan Pangan. Terj Michji Mulyoharjo. UI Press. Jakarta.

Anggraeni, R. 2017. Macam-Macam Panelis dalam Pengujian Organoleptik. (Online), diakses 23 Desember 2017.

Bharoto, K.D. 2001. Cara Beternak Itik. Edisi ke-2. Aneka Ilmu :Semarang. Chi, S. P. and K. H. Tseng. 1998. Physicochemical properties of salted picled yolk

from duck and chicken eggs. J. Food Sci. 63 : 27-30. (11 Nov 2017).

Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Bahan Pangan. Terj Michji Mulyoharjo. UI Press. Jakarta.

Depertemen Agama RI. 2012. Al Quran dan Terjemahannya. Al- Jumanatul „Ali.

Jakarta.

Dimasyqi, Al-Imam Abu Fida Ismail Ibnu Katsir. 2004. Tafsir Ibnu Katsir Juz 2. Semarang: Sinar Baru Algensindo.

Elisa. 2015. Komposisi dan Kualitas Telur. Yogyakarta: UGM.

Gaspersz, V. 2002. Metode Perancangan Percobaan untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-Ilmu Teknik, Biologi. Bandung. CV. Armico.

Ganesan, P., T. Kaewmanee, S. Benjakul, and B.S. Baharin. 2014. Comparative study on the nutritional value of pidan and salted duck egg. Korean J for Food Sci Animal Resource. 34 (1): 1-6. (15 Juni 2017).

Harianto A. 2016. Cara Pembuatan Telur Asin Metode Pemeraman http: //www. Indo forum. org/t34666/#ixzz1NnHisx00 (15 Juni 2017).

Haryan, R. 2017. Kualitas telur.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimusgdl-rinaharyan-5167-3-bab2.pdf, 2015. (15 Juni 2017).

Hutabarat H. 2014. Pengaruh Penggunaan Daun Teh Sebagai Bahan Pengawet Telur Konsumsi. Lembaga Penelitian Universitas Hkbp Nommensen: Medan.

Ilham N. J, dan Muklisin M. 2010. Membuat Telur Asin Metode Pasta. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.

Kadir, IA. 2013. Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Daun Teh (Camelia Sinensis) dengan Asap Cair (Liquid Smoke) Dan Lama Pengasinan Terhadap Kualitas Telur Asin. UIN Press: Makassar.

Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Telur (Teori dan Praktek). Ebook pangan:Jakarta.

Mahendradratta, M. 2007. Pangan Aman dan Sehat Prasyarat Kebutuhan Mutlak Sehari-hari. LEPHAS. Makasar.

Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 2005. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Martawijaya, E. I. Martantoe dan N. Tinaprilla. 2004. Panduan Beternak Itik Petelur Secara Intensif. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Muhammad Quraish Shihab, 2002. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Penerbit Lentera Hati.

Nur, T. 2011. Makanan Halal Toyyiban Perspektif Islam. Penyelenggara Syariah Way Kanan: Penyuluh Agama Islam Kementrian Agama.

Oktaviani, H., N. Kariada dan N. R. Utami. 2012. Pengaruh pengasinan terhadap kandungan zat gizi telur bebek yang diberi limbah udang. Unnes Journal of Life Science. (25 Nov 2017).

Pingle, H. 2009. Waterfowl Production for Food Security. Proc. World Water fowl Conference (IV): 5-15. (15 Juni 2017).

Rasyaf, M. 2002. Ternak Itik. Kanisius : Yogyakarta.

Rose. 2001. Cara Beternak Itik. Edisi ke-2. Aneka Ilmu :Semarang.

Roman K. 2012. Manfaat Telur Asin untuk Kesehatan. . (05 Oktober 2017). Rustanti E, Akyunul Jannah, A. Ghanaim Fasya. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri

Senyawa Katekin Dari Daun Teh (Cameliasinensis L.Var Assamica) Terhadap Bakteri Micrococcusluteus. Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim: Malang.

Saputra D. 2000. Kinetika Pindah Massa Dehidrasi Osmosis Nanas. di Dalam Prosiding Seminar Pemberdayaan Industri Pangan Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Menghadapi Era Perdagangan Bebas. Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia: Surabaya.

Soewedo. 1983. Hasi-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur. Liberty. Yogyakarta.

Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah mada University Press, Yogyakarta.

Syamsinan, S.T. dan Suekarta. 1982. Penggunaan Teh pada Proses Pengasinan Telur Bebek. (Muscovy sp) Pusbangtepa.

Sahria. 2017. Pengaruh Metode dan Lama Pengasinan yang Berbeda Dengan Penambahan Asap Cair Terhadap Kualitas Telur Asin. UIN Press: Makassar.

Suprapti, L. 2006. Pengawetan Telur Asin, Tepung Telur, dan Telur Beku. Kanisius: Yogyakarta.

Stadelman, W. J. and O. J. Cotteril. 1977. Egg Science and Technology. The AVI Publishing Company, Inc, Connecticut. (12 Agustus 2017).

Suardana, I W., dan I B.N. Swacita. 2009. Higiene Makanan. Udayana Uneversity Press :Denpasar.

Unila. 2013. Deskripsi Telur Itik. Digital Library. Universitas Lampung: Lampung.

Utomo, B. 2006. Pengaruh Umur Telur Terhadap Kualitas Kemasiran Telur Asin yang Diasin Selama 14 Hari (Skripsi). Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Warisno.2012. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta : PT Agromedia Pustaka Winarno, F.G. 1998. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia: Jakarta.

Wibowo, A. 2011. Uji Organoleptik Hasil Jadi Kue Bolu menggunakan Telur Ayam dan Telur Itik. Universitas Bina Nusantara : Jakarta.

Lampiran 1: Hasil Analisis Sidik Ragam dan Uji Lanjut BNT pada Uji Organoleptik Pengaruh Ekstrak Teh (Camelia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin Berdasarkan Aroma.

Tabel 7. Analisis Sidik Ragam ANOVA

SK JK Db KT Fhit F tabel 0,05 0,01 P 0.9475 3 0.315833 3.414414 * 3,06 4,89 G 1.11 12 0.0925 Total 2.0575 15 0.408333

Keterangan: tn= tidak berpengaruhnyata, * =berpengaruhnyata (P>0,05), ** =sangat berpengaruhnyata (P>0,01)

Tabel 8. Analisis Uji Lanjut BNT (Beda NyataTerkecil) Pengaruh Ekstrak Teh (Camelia Sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin Berdasarkan Aroma.

Perlakuan Rata-rata

Kontrol (0%) 3,2a

P1 (20%) 2,85a

P2 (30%) 3a

P3 (40%) 3,5b

Keterangan: Angka denganhuruf yang berbeda pada baris yang sama menyatakan perbedaan yang nyata (P>0,05).

Lapiran 2: Hasil Analisis Sidik Ragam dan Uji Lanjut BNT pada Uji Organoleptik Pengaruh Ekstrak Teh (Camelia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin Berdasarkan Kemasiran.

Tabel 9. Analisis Sidik Ragam ANOVA

SK JK Db KT Fhit F tabel

0,05 0,01

P 2.6075 3 0.869167 3.996169 * 3,06 4,89

G 2.61 12 0.2175

Total 5.2175 15 1.086667

Keterangan: tn = tidak berpengarunyata, * = berpengarunyata (P>0,05), ** = sangat berpengarunyata (P>0,01)

Tabel 10. UjiLanjut BNT (Beda NyataTerkecil) Pengaruh Ekstrak Teh (Camelia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin Berdasarkan Kemasiran.

Perlakuan Rata-rata

Kontrol (0%) 3,55b

P1 (20%) 3,5b

P2 (30%) 3,05b

P3 (40%) 2,55a

Keterangan: Angka dengan huruf yang berbeda pada baris yang sama menyatakan perbedaan yang nyata (P>0,05).

Lampiran 3: Hasil Analisis Sidik Ragam UjiOrganoleptik Pengaruh Ekstrak Teh (Camelia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin Berdasarkan Rasa.

Tabel 11. AnalisisSidikRagam ANOVA

SK JK Db KT Fhit F tabel

0,05 0,01

P 0.46 3 0.153333 0.544379 tn 3,06 4,89

G 3.38 12 0.281667

Total 3.84 15 0.435

Keterangan: tn = tidak berpengaruhnyata, * = berpengaruhnyata (P>0,05), ** = sangat berpengaruhnyata (P>0,01)

Lampiran 4: Hasil Analisis Sidik Ragam Uji Organoleptik Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia Sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin Berdasarkan Warna Yolk.

Tabel 12. Analisis Sidik Ragam ANOVA

SK JK Db KT Fhit F tabel 0,05 0,01 P 0.9 3 0.3 1.005587 tn 3,06 4,89 G 3.58 12 0.298333333 Total 4.48 15 0.598333333 Keterangan: tn = tidakberpengarunyata, * = berpengarunyata (P>0,05), **= sangat berpengarunyata (P>0,01)

Lampiran 5: Tahap persiapan Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap kualitas Organoleptik Telur Asin

Gambar 1. Telur Itik Segar yang Digunakan dalam Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbedap terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin Sebelum Mendapatkan Perlakuan

Gambar 2. Alat dan Bahan Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin sebelum perlakuan

Gambar 3. Mencuci Telur Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin.

Gambar 4. Mengamplas Telur Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin.

Gambar 5. Penimbangan Telur Itik Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin sebelum MendapatkanPerlakuan.

Gambar 6. Menimbang Teh Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin sebelum perlakuan.

Gambar 7. Menimbang Bahan Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin sebelum perlakuan.

Gambar 8. Pencampuran Bahan Penelitian Pengaruh Ekstrak Teh (Camellia sinensis) pada Level yang Berbeda terhadap Kualitas Organoleptik Telur Asin.

RIWAYAT HIDUP

GIFARI WALKATIN SAPUTRA, 607 001 13 061 lahir di Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, 25 Desember 1993. Penulis yang akrab disapa “Ari” anak Pertama dari 3 bersaudara dari pasangan H.Baharuddin dan Hj Musliati. Memulai pendidikan awal di SDN 5 Alas dan tamat pada tahun 2005, dilanjutkan ke pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Alas dan tamat pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMK Negeri 1 Alas dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan

diperguruan tinggi dan diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.

Dokumen terkait