Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah pemberian dosis terbaik untuk pertumbuhan tanaman damar mata kucing pada dosis 10 ml/polibag dan 20 ml/polibag dapat dilihat dari pertambahan berat kering pucuk, berat kering total, luas daun, dan persen kolonisasi.
41 41
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, H. 2008. Belajar dari Bungo : Mengelola Sumberdaya Alam di Era
Desentralisasi. Buku. Center For International Forestry Research (CIFOR).
Bogor. 495p.
Alamsjah, F. 2010. Keanekaragaman fungi ektomikoriza di rizosfer tanaman meranti (Shorea sp) di Sumatera Barat. Jurnal Biospectrum. 6 (3) : 155— 160.
. 2015. Effects of indigenous fagaceae-inhabiting ectomycorrhizal
fungi scleroderma spp., on growth of lithocarpus urceolaris seedling in greenhouse studies. Pakistan Journal of Biological Sciences. 18 (3) : 135—140.
Appanah, S., dan Turnbull J.M., 1998. A Review of Dipterocarps: Taxonomy,
Ecology and Silviculture. Buku. Centre for International Forestry Research
(CIFOR). Bogor. 219p.
Aryulina, D., Muslim, C., Manaf., dan Winarni, E.W. 2006. Biologi 1. Buku. Erlangga. Jakarta. 341p.
Bintoro, A. 1995. Pengaruh Cara Penyapihan dan Inokulasi Tanah Bermikoriza
pada Beberapa Medium Campuran Tanah Latosol terhadap Pertumbuhan Semai Merawan (Hopea dryobalanoides Miq). Tesis. Universitas Gajah
Mada. 7—24p.
Brundrett, M., Boughter, N., Dell, B., Grove T., dan Malajcjuk, N. 1996.
Working with Mycorrhizas in Forestry and Agriculture. Buku. Australian
Centre for International Agricultural Research. Canberra. Australia. 374p. Budi, S.W. 2012. Pengaruh sterilisasi media dan dosis inokulum terhadap
pembentukan ektomikoriza dan pertumbuhan Shorea selanica Blume.
Jurnal Silvikultur Tropika. 3 (2) : 76—80.
Darwo dan Sugiarti. 2008. Beberapa jenis cendawan ektomikoriza di kawasan Hutan Sipirok, Tongkoh, dan Aek Nauli, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian
41 42
Davis, L.S., and Jhonson, K.E.N. 1987. Forest Management. Buku. Mc. Grow. Hill Book Company. New York. 790p.
Delvian. 2004. Aplikasi Cendawan Mikoriza Arbuskula dalam Reklamasi Lahan
Kritis Pasca Tambang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 21p.
. 2010. Keberadaan cendawan mikoriza arbuskula di hutan pantai
berdasarkan gradien salinitas. Jurnal Ilmu Dasar. 11 (2) : 133—142. Edriana, E., Dahlian, E., dan Sumadiwangsa, E.S. 2004. Teknik pembuatan
pernis dari damar untuk usaha kecil. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 22 (4) : 205—213.
Fakuara ,Y., dan Setiadi, Y. 1990. Aplikasi mikroba dalam pembangunan hutan
tanaman industri. Prosiding. Prosiding Seminar Bioteknologi Hutan. 12-
13 Februari 1990. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Garpersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan. Buku. Armico. Bandung. 472p.
Gusmiaty. 2012. Pengaruh dosis inokulan alami (ektomikoriza) terhadap
pertumbuhan semai tengkawang (Shorea pinanga). Jurnal Perennial. 8 (2) : 69—74.
Hadi, S. 1999. Status ektomikoriza pada tanaman hutan di Indonesia. Prosiding. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza I, Bogor 15—16 November 1999. Asosiasi Mikoriza Indonesia. Bogor.
. 2001. Patologi Hutan : Perkembangannya di Indonesia. Buku. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 516p.
Hanafiah, K.A. 2011. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Buku. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. 259p.
Indriyanto. 2008. Pengantar Budi Daya Hutan. Buku. Bumi Aksara. Bandar Lampung. 234p.
. 2013. Teknik dan Manajemen Persemaian. Buku. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 267p.
Jannah, H. 2011. Respon tanaman kedelai terhadap asosiasi fungi mikoriza arbuskular di lahan kering. Jurnal Ganec Swara. 5 (2) : 28—31.
Karmilasanti dan Fernandes, A. 2012. Pengaruh dosis inokulan alami terhadap pertumbuhan cabutan Shorea macrophylla Asal PT. Gunung Gajah Abadi Kalimantan Timur di persemaian. Jurnal Penelitian Dipterokarpa. 6 ( 2) : 111—119.
43 Killham, K. 1996. Soil Ecology. Buku. Cambridje University Press. United
Kingdom. 242p.
Kuswanto. 1990. Teknologi produksi inokulan ektomikoriza dan peranan mikoriza di kehutanan. Makalah Seminar Bioteknologi Hutan 12—13
Februari 1990. Yogyakarta. 1-8p.
Maharani, R., Handayani P., dan Hardjana A.K. 2013. Panduan Identifikasi
Jenis Pohon Tengkawang. Buku. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan, ITTO Project PD 586/10 Rev.1 (F). Samarinda. 66p.
Margarettha. 2010. Pemanfaatan tanah bekas tambang batubara dengan pupuk hayati mikoriza sebagai media tanam jagung manis. Jurnal Hidrolitan. 1 (3) : 1—10.
Miska, M.E.E. 2015. Respon Pertumbuhan Bibit Aren (Arenga pinnata (Wurmb)
Merr.) terhadap Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula Indigenous. Tesis.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 52p.
Noor, M., dan Abdurachman. 2014. Pengaruh pemberian inokulum spora
Scleroderma verrucosum terhadap pertumbuhan bibit Shorea spp. di rumah
kaca. Jurnal Penelitian Dipterokarpa. 8 (2) : 89—96.
Novi dan Rizki. 2014. Tingkat kolonisasi perakaran bibit pisang jantan yang diinokulasi dengan beberapa dosis inokulan fungi mikoriza arbuskula serta lama pemberian fosfat. Jurnal Pelangi. 6 (2) : 99—108.
Prawiranata, W., Harran, S dan Tjondronegoro, H. 1995. Dasar-dasar Fisiologi
Tumbuhan. Jilid II. Buku. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 138p.
Riniarti, M. 2002. Perkembangan Kolonisasi Ektomikoriza dan Pertumbuhan
Semai Dipterocarpaceae dengan Pemberian Asam Oksalat dan Asam Humat serta Inokulasi Ektomikoriza. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 46p.
. 2005. Pemberian asam organik dan inokulasi ektomikoriza untuk
meningkatkan pertumbuhan semai Shorea mecistopteryx. Prosiding
Seminar Nasional dan Workshop Mikoriza, 9 – 10 Mei 2005. Universitas
Jambi. Jambi. 111—119p.
. 2009. Uji teknologi inokulum fungi ektomikoriza dan penambahan
asam oksalat untuk meningkatkan pertumbuhan Hopea mengarawan.
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 14 (3) : 170—176.
. 2010. Dinamika Kolonisasi Tiga Fungi Ektomikoriza Scleroderma
spp. dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Tanaman Inang. Disertasi.
44 Smith, S.E, dan Read, D.J. 2008. Mycorrhizal Symbiosis. Buku. Elsevier.
Amsterdam. 803p.
Soegiharto, S., Kholik, A., Rachman, A., dan Supriyanto, A. 2010. Faktor
Kesesuaian Ectomycorrhiza 01 Berbagai Tipe Ekosistem Dipterocarpaceae.
Laporan Akhir Penelitian. Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda. 35p.
Sudjadi, B dan Laila , S. 2006. Biologi SMA/MA Kelas X. Buku. Yudhistira. Jakarta. 159p.
Sufaati, S. 2011. Endomikoriza yang berasosiasi dengan tanaman pertanian non legum di lahan pertanian daerah transmigrasi Koya Barat, Kota Jayapura.
Jurnal biologi papua. 3(1) : 1—8.
Suhardi. 1989. Pedoman Kuliah Mikoriza Vesikular Arbuskular. Buku. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 178p.
. 1991. Ektomikoriza. Bahan Kuliah Kursus Bioteknologi Kehutanan. PAU. Universitas Gajah Mada Juli-Agustus 1991. Yogyakarta. 1—19p. Sumadiwangsa, E.S., dan Gusmailina. 2006. Teknologi Budidaya, Pemanfaatan,
dan Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu. Buku. Departemen
Kehutanan. Bogor. 164p.
Supriyanto. 1999. The effectiveness of some ectomycorrhizal fungi in alginate beads in promoting the growth of several Dipterocarp seedlings. Jurnal
Biotropika. 5 (12) : 59—77.
Susanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan
Pengembangannya. Buku. Kanisius. Yogyakarta. 221p.
Syamsiyah, S. 2008. Respon Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) terhadap
Stres Air dan Inokulasi Mikoriza. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
58p.
Syarif, A. 2001. Infektivitas dan efektivitas terhadap pertumbuhan bibit manggis.
Jurnal Stigma an Agricultural Science Journal. 5 (2) : 137.
Widyastuti, S.M. 2007. Peran Trichoderma spp. dalam Revitalisasi Kehutanan