• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang diajukan adalah perlu dilakukan penelitian dengan konsentrasi urea yang berbeda pada kultur mikroalga lain.

38

DAFTAR PUSTAKA

Afriza, Zahira. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Urea Dengan Dosis berbeda Terhadap Kepadatan Sel Dan Laju Pertumbuhan Porphyridium sp. Pada Kultur Fitoplankton Skala Laboratorium. [Skripsi]. Universitas Sriwijaya. Afriza, Zahira, Gusti Diansyah, dan Ida Sunaryo Purwiyanto. 2015. Pengaruh

Pemberian Pupuk Urea Dengan Dosis berbeda Terhadap Kepadatan Sel Dan Laju Pertumbuhan Porphyridium sp. Pada Kultur Fitoplankton Skala

Laboratorium. Jurnal Maspari. Vol 7 (2): 33-40.

Alhad, A. 2008. Pengaruh Pemberian Chaetoceros sp., Isochrysis sp., Nitzchia sp., Terhadap Pertumbuhan Populasi Kopepoda Acartia sp. Pada Skala Laboratorium. Skripsi. Indralaya.

Andersen, Robert.A. 2005. Algal Culturing Techniques. Elsevier Academic Press. UK.

Arad, Shoshana Malis and A. Richmond. 2004. Industrial Production of

Microalgal Cell-mass and Secondary Products–Species of High Potential Porphyridium sp. Dalam Richmond A, editor. Handbook of Microalgal Culture: Biotechnology and Applied Phycology. United Kingdom: Blackwell Publishing Company.

Arad, Shoshana Malis, Friedman O, and Rotem A. 1988. Effect of nitrogen on polysaccharide production in a Porphyridium sp. Applied and

Environmental Microbiology 54(10): 2411-2414.

Balai Budidaya Laut. 2002. Budidaya Fitoplankton dan Zooplankton. Direktorat Jendral Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan. 9: 7-8.

Barsanti, Laura. and Paolo Gualtieri. 2006. Algae : Anatomy, Biochemistry, and Biotechnology. CRC Press. United States of America.

Barus, Ternala. Alexander. 2004. Faktor- faktor Lingkungan Abiotik dan

Keanekaragaman Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba. Jurnal Manusia dan Lingkungan.

Becker, E. W. 1994. Microalgae Biotechnology And Microbiology. Cambridge University Press. Great Britain E ngland.

Borowitzka, M.A. 1988. Vitamins and Fine Chemical from Microalgae. Dalam Borowitzka MA dan Borowitzka MJ, editor. Microalgal Biotechnology. New York: Cambridge University Press.

Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara.Jakarta. Creswell, Leroy. 2010. Phytoplankton Culture for Aquaculture Feed. Southern

Regional Aquaculture Center Publication, No. 5004.

Djarijah, Abbas.Siregar. 1996. Pakan Alami Ikan. Kanisius. Yogyakarta. Fogg, GE. 1975. Alga Culture and Phytoplankton (Edisi ke-4). Mc. Graw-Hill

Book co. New York.

Frandy, Yuki Hana Eka. 2009. Dinamika Komunitas Plankton dan Potensinya Sebagai Pakan Alami di Kolam Pemeliharaan Lava Ikan Nilem. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.

Gunawan. 2012. Pengaruh Perbedaan pH pada Pertumbuhan Mikroalga Klas Chlorophyta. Jurnal Bioscientiae, 9 (2): 62 – 65.

Hadi, Khoirul. 2012. Kandungan DHA, EPA dan AA dalam Mikroalga Laut dari Spesies Spirulina platensis, Botryococcus braunii, Chlorella aureus dan Porphyridium cruentum yang Dikultivasi Secara Heterotrof [Skripsi]. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Depok.

Hakim, N., Y. Nyakpa, M. Lubis, S.G. Nugroho, A. Dika, dan H.H. Bailey, 1986. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Isnansetyo, A. dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton, Pakan Alam Untuk Pembenihan Organisme Laut. Kanisius.Yogyakarta.

Kadhary, M. 1995. Pengaruh Penggunaan Berbagai Dosis Pupuk anorganik

“BARATA” Terhadap Komunitas fitoplankton Pada Petak-Petak Percobaan

di Tambak Percontohan Karanganyar Kodya Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Koesoebiono. 1979. Dasar-Dasar Ekologi Umum. Bag. IV Ekologi Perairan. PSL Sekolah Pasacasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kurniastuty dan Julinasari. 1995 Pertumbuhan Alga Dunaleilla sp. Pada Media Kultur Yang Berbeda dalam Skala Masal (Semi Out door) dalam Buletin Budidaya Laut No 9 .BBL Lampung.

36

Kusmiyati dan Ni Wayan Sri. Agustini. 2007. Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari Mikroalga Porphyridium cruentum. Jurnal Biodiversitas. Vol. 8 (1): 48-53.

Kusumawarni, E. 1998. Mempelajari Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Sel, Produksi Polisakarida, dan Pigmen dari Mikroalga Porphyridium cruentum. [skripsi]. Bogor : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Instituit Pertanian Bogor. Lavens, P and Sorgeloos Patrick. 1996. Manual on the production and Use Of Life

Food Aquaculture, FAO. Fisheries Technical Paper No. 361. University of Ghent. Ghent, Belgum.

Lee, Robert Edward. 2008. Phycology. Cambridge University Press. New York. Li, Rong-hua., Pei-guo Guo, Baum Michael, Grando Stefania, and Ceccarelli

Salvatore. 2006. Evaluation of Chlorophyll Content and Fluorescence Parameters as Indicators of Drought Tolerance in Barley. Agricultural Sciences in China 5 (10): 751-757.

Madigan, M. 2010. Brock Biology Of Microorganism. Englewood Cliff: Prentice Hall.

Manza, H. 2010. Penghasil Oksigen Terbesar. http://www.huteri.com/715/ penghasil-oksigen-terbesar. Diakses tanggal 04 September 2015. Martosudarmo dan Wulani (1990), Petunjuk Pemeliharaan Kultur Murni dan

Massal Mikroalga. Proyek Pengembangan Budidaya Udang Situbondo. Situbondo.

Mudjiman, A., 2007. Makanan Ikan Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. Nontji, A. 2008. Plankton Laut. LIPI Press: Jakarta.

Percival, E. and R.A.J. Foyle. 1979. The extracellular polysaccharides of Porphyridium cruentum and Porphyridium aerugineum. Carbohydrate Research 72: 165-176.

Purwoko,T. 2007. Fisiologi Mikroba. Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta. Rahman, Dwi Abdia. 2011. Aktivitas Antihiperglikemik dari Biomassa dan

Polisakarida Ekstraseluler Porphyridium cruentum sebagai Inhibitor alfa- glukosidase [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor. Reynolds, Colin S. 2006. Ecology of Phytoplankton. Cambridge University Press.

Roberfroid, Marcel B. 2000. An European consensus of scientific concepts of functional foods.Nutrition, 16 : 689– 691.

Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Rostini, I. 2007. Kultur Fitoplankton (Chlorella sp. dan Tetraselmis chuii) pada Skala Laboratorium. FPIK Universitas Padjadjaran. Jatinangor

Roswiem, Anna Priangani. 2006. Karbohidrat. Dalam Roswiem et al., editor. Biokimia Umum Jilid 1. Bogor : Departemen Biokimia FMIPA IPB. Salisbury, Frank B., dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan. Jilid 1

Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumaryo. ITB, Bandung.

Sasmita. 2004. Pengembangan Teknik Ultrafiltrasi untuk Pemekatan Mikroalga [Seminar]. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Semarang.

Sirappa, M.P. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian.

Spolaore P, C. Joannis, E. Duran, and A. Isambert. 2006. Comercial applications of microalgae. Jounal Bioscience and Bioengineering 101 (2): 87–96. Suminto. 2009. Penggunaan Jenis Media Kultur Teknis Terhadap Produksi dan

Kandungan Nutrisi Sel Spirulina platensis. Jurnal Saintek Perikanan. Vol. 4 (2): 53-61.

Taw, N. 1990. Petunjuk Pemeliharaan Kultur Murni dan Massal Mikroalga. Di dalam : Proyek Pengembangan Udang. United Nations Development Programme: Food and Agriculture Organizations of the United Nations. Van der Mescht, J.A. de Ronde, and F.T Rossouw. 1999. Chlorophyll

Flurenscence and Clorophyll Content as A Measure of Drought Tolerance in Potato. South African Journal of Science 95: 407-412.

Vey, James P., 1995. CRC Handbook of Mariculture Vol 1 Crustacean

Aquaculture, CRC Series in Marine Science. In Moore, J. P. (Eds). Boca Raton: CRC. Press Inc.

Villegas, Cesar T. 1982. Culture and Screening of Food Organism as Potential Larva Food for Finfish and Shelfish. Report of the Training Course on Growing Food Organism for Fish Hatchery. FAO-SEAFDEC. I1oilo. Vonshak, A. 1988. Porphyridium. Di dalam: Borowitzka MA dan Borowitzka MJ,

38

Widianingsih, Ridho, A., Hartati, R., dan Harmoko. 2008. Kandungan Nutrisi Spirulina platensis yang Dikultur pada Media yang Berbeda. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol.13, no.3. hal.167-170

Dokumen terkait