• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah di uraikan di atas, maka saran dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penelitian selanjutnya agar membahas masing-masing komponen Alokasi Dana Desa secara rinci, detail dan mendalam.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan lagi jumlah informan yaitu BPD dan masyarakat desa yang lebih banyak jumlahnya agar dapat menilai dengan pasti mengenai prinsip good governance dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan agar dapat mencari objek penelitian yang dapat terbuka agar penelitian yang dilakukan bisa sedetail dan serinci mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Nor Z.Z., Kuppusamy S., dan Zaherawati Z. (2015). Diminishing Obligations of Local Government: Effect on Accountability and Public Trust. Procedia Social and Behavioral Sciences 211 (2015) 255-259.

Astuti, Titiek Puji dan Yulianto. (2016). Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa Menyongsong Berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1 No. 1 : 1-14.

BPKP. (2015). Membangun Good Governance Menuju Clean Government. Warta Pengawasan Vol. XXII/ Edisi HUT Ke-70 RI/2015, ISSN: 0854-0519. 17 November 2016. www.bpkp.go.id.

David, Fatima., Rute Abrue, and Odete Pinheiro. (2013). Local Action Groups: Accountability, Social Responsibility and Law. International Journal of Law and Management Vol. 55 No. 1, 2013 pp. 5-27.

Dercon, Bruno. (2007). Corporate Governance after the Asian Crisis. Managerial Law Vol. 49 No. 4, 2007 pp. 129-140.

Diansari, Rani Eka. (2015). Analisis Implementasi Alokasi Dana Desa (ADD) Kasus Seluruh Desa di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung Tahun 2013. Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015. ISBN 978-602-73690-3-0.

Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa. (2016). Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan Permendagri No. 113 Tahun 2014. 7 Desember 2016. www.djpk.kemenkeu.go.id.

Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. (2015). Pokok-pokok Kebijakan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016. 7 Desember 2016. www.djpk.kemenkeu.go.id.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan RI. (2015). Kebijakan Dana Desa TA 2016. 7 Desember 2016. www.djpk.kemenkeu.go.id.

Hehamahua, Hayati. (2015). Impact Analysis of the Village Fund Allocation (ADD) Toward Economic Community (Case Study on the Rural District of Namlea Siahoni), Buru Regency. Journal of Social and Development Sciences Vol. 6 No. 3 pp 15-23 ISSN 2221-1152.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Kaihatu, Thomas S. (2006). Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 8 No. 1.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2016). Transparansi Informasi Kebijakan Fiskal. Media Keuangan Vol. XI/ No. 107/ Agustus 2016. 17 November 2016. www.kemenkeu.go.id.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2016). Kebijakan Pengalokasian dan Penyaluran Dana Desa Tahun 2017. Workshop Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah mengenai Tata Cara Perhitungan Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa TA 2017, Jakarta. www.kemenkeu.go.id

Krina P, Loina Lalolo. (2003). Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi dan Partisipasi. Bappenas: Jakarta.

Kurrohman, Taufik. (2015). Accountability of Planning on Village Fund Allocation Osing Community in Banyuwangi. International Conference on Accounting Studies (ICAS), 17-20 August 2015 Johor Bahru, Johor, Malaysia. www.icas.my

Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (2000). Akuntabilitas dan Good Governance. Bogor.

Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: ANDI.

Oleh, Helen Florensi. (2014). Pelaksanaan Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Memberdayakan Masyarakat Desa di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Kebijakan dan Manajemen Publik Vol. 2 No. 1 Januari 2014 ISSN 2303-341X.

Prahono, Agus dan Elidjen. (2015). Evaluating the Role e-Government on Public Administration Reform: Case of Official City Government Websites in Indonesia. Procedia Computer Science 59 ( 2015 ) 27 – 33.

Pramusinto, Agus dan M. Syahbudin Latief. (2011). Dinamika Good Governance di Tingkat Desa. Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 11 No. 1, Januari 2011: 1 -13.

Prastowo, Andi. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rahmat, Pupu Saeful. (2009). Penelitian Kualitatif. Equilibrium Vol. 5 No. 9, Januari - Juni 2009: 1-8.

Randa, Fransiskus dan Paulus Tangke. (2015). Developing Accountability Model of Local Government Organization: From Managerial Accountability To Public Accountability (Naturalistic Study on Local Government Tana Toraja). Procedia Social and Behavioral Sciences 211 (2015) 665-672. Rasul, Sjahruddin. (2009). Penerapan Good Governance di Indonesia dalam

Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi. Mimbar Hukum Vol. 21 No. 3 Oktober 2009.

Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah No. 72 Tentang Desa. Jakarta.

Republik Indonesia. (2006). Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta.

Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Jakarta.

Republik Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah No. 60 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jakarta.

Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No. 22 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017. Jakarta.

Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 49/PMK.07/2016 Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluas Dana Desa. Jakarta.

Rozaki, Abdur dan Sg. Yulianto. (2015). Buku Saku Pelembagaan Demokrasi Melalui Musyawarah Desa. Yogyakarta: IRE-CCES.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sukmadilaga, Citra., Arie Pratama, dan Sri Mulyani. (2015). Good Governance Implementation In Public Sector: Exploratory Analysis of Government Financial Statements Disclosures Across ASEAN Countries. Social and Behavioral Sciences 211 ( 2015 ) 513 – 518.

Sumiati. (2015). Pengelolaan Alokasi Dana Desa Pada Desa Ngatabaru Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. E-Jurnal Katalogis Vol. 3 No. 2

Februari 2015 hlm 135-142 ISSN: 2302-2019.

Supriadi, Edy. (2015). Pertanggungjawaban Kepala Desa Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jurnal IUS.

Temenggung, Yuswandi A. (2016). Rural Financial Managements Perspective Law No. 6 of 2014 Concerning the Village. International Journal of Social Sciences Vol.43. No.1 ISSN 2305-4557.

Toksoz, Fikret. (2008). Good Governance: Improving Quality of Life. Istanbul: TESEV Publication.

Tomuka, Shinta. (2012) Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pelayanan Publik di Kecamatan Girian Kota Bitung (Studi tentang Pelayanan Akte Jual Beli).

Warsono, Hardi dan Ruksamin. (2014). The Obstacles of Implementation of Village Allocation Fund Program in the North Konawe Southeast Sulawesi. Journal of Management and Sustainability Vol. 4 No. 3, ISSN 1925-4725 E-ISSN 1925-4733.

Jadwal Penelitian

No Bulan Maret April Mei Juni Juli Agustus September

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal X X X X X 2 Konsultasi X X X X 3 Revisi Proposal X X X 4 Seminar Proposal X 5 Pengumpulan Data X X X X X 6 Analisis Data X X X X X X 7 Penulisan Akhir Naskah Skripsi X X 8 Pendaftaran Munaqosah X 9 Munaqosah X 10 Revisi Skripsi X

Lampiran 2

Pedoman Wawancara

A. Tahap Perencanaan

1. Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintah Desa Ngombakan?

2. Bagaimana pemerintah Desa Ngombakan mewujudkan prinsip transparansi dan partisipasi dalam proses perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

3. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance? 4. Siapa saja yang hadir pada Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan

Desa dalam rangka perencanaan dan pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

5. Apa sajakah program pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat yang di danai oleh Alokasi Dana Desa Ngombakan?

B. Tahap Pelaksanaan

1. Bagaimana proses pelaksanaan dan mekanisme penatausahaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

2. Apakah ada kesulitan dari pemerintah Desa Ngombakan dalam melakukan proses pelaksanaan dan penatausahaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

3. Bagaimana peran pemerintah Desa Ngombakan dalam mendukung keterbukaan dan penyampaian informasi secara jelas kepada masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang di danai dari Alokasi Dana Desa? 4. Bagaimana peran masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang di

danai dari Alokasi Dana Desa?

5. Bagaimana pemerintah Desa Ngombakan melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam proses pelaksanaan dan penatausahaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

C. Tahap Pertanggungjawaban

1. Bagaimana proses pertanggungjawaban pengelolan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

2. Apa sajakah jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah Desa Ngombakan dalam proses pertanggungjawaban pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

3. Apakah ada kesulitan dari pemerintah Desa Ngombakan dalam membuat pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku?

4. Apakah dalam proses pelaporan telah melalui jalur struktural dan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku?

5. Bagaimana pemerintah Desa Ngombakan melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam pertanggungjawaban pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

Lampiran 3

Transkrip Hasil Wawancara

Informan : Sumidi

Jabatan : Kepala Desa Ngombakan

Tempat : Kantor Kepala Desa Ngombakan Tanggal : 18 Juli 2017

Waktu : 10.15 WIB A. Tahap Perencanaan

1. Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintah desa Ngombakan?

Jawaban:

“Untuk alur perencanaannya, dimulai dari rapat tiap RW, kemudian dibawa ke Musdes untuk menentukan skala prioritas. Sekdes menyusun RAPB Des yang dibahas bersama BPD dan disetujui Kades, nanti RAPB Des diserahkan ke Bupati melalui Camat. Jika ada evaluasi maka harus diperbaiki dalam waktu paling lambat tujuh hari kerja. Jika telah disetujui maka Perdes tentang APB Des dapat segera ditetapkan”.

2. Bagaimana pemerintah desa Ngombakan mewujudkan prinsip akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dalam proses perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

Jawaban:

“Untuk akuntabilitas itu dapat dilihat dari Perdes yang ditempel di papan pengumuman. Terkait prinsip transparansi, dengan adanya Musyarah tiap RW maupun Musrenbangdes itu sudah menjadi bentuk transparansi, karena kita membahas bersama tanpa ada hal yang ditutup-tutupi. Sedangkan untuk prinsip partisipasi, kami berkomitmen untuk selalu melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan terkait ADD. Pemdes dalam merencanakan itu mengumpulkan lembaga-lembaga desa yang lain seperti RT, RW, tokoh masyarakat, PKK, dan Karang Taruna untuk memberikan masukan tentang pembangunan dan bidang lain, yang diwadahi dengan adanya Musrenbangdes. Kalau mengenai partisipasi masyarakat disini, masyarakat sangat antusias mbak. Bahkan mereka selalu menanyakan kapan akan dilaksanakan program-program yang telah direncanakan.

Karena mereka telah membuat panitia lokal untuk melaksanakan program kerja sesuai dengan hasil Musrenbangdes”.

3. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance? Jawaban:

“Tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi. Mereka yang diundang selalu mengusahakan untuk datang. Jika dibandingkan dengan yang tidak datang ya banyak yang datang”.

4. Siapa saja yang hadir pada Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa dalam rangka perencanaan dan pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Kami mengundang seluruh elemen masyarakat. Ada dari BPD, RT, RW, Tokoh masyarakat, PKK, Karang Taruna dan lembaga masyarakat yang lain”.

5. Apa sajakah program pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang di danai oleh Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Untuk tahun 2017 ini ADD difokuskan untuk pembangunan infrastruktur desa. Ada yang digunakan untuk betonisasi jalan dan gorong-gorong, ada juga pembangunan gedung PAUD baru, pembangunan pasar desa, rehab jalan, dan membuat talud jalan sawah”.

B. Tahap Pelaksanaan

1. Bagaimana proses pelaksanaan dan mekanisme penatausahaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Untuk pelaksanaannya, setelah Perdes tentang APBDes ditetapkan, maka langkah selanjutnya TPK yang telah ditunjuk harus segera mengajukan

Rencana Anggaran Biaya (RAB). Setelah RAB disahkan maka TPK berhak untuk belanja barang dan jasa yang dibutuhkan. Setelah menerima kuitansi atau faktur atau nota, kemudian TPK wajib mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Sekretaris untuk diverifikasi dan disetujui oleh Kepala Desa. Baru setelah SPP disetujui, TPK dapat mencairkan uang ke Bendahara desa. Untuk penatausahaannya langsung saja ditanyakan ke Kaur Keuangan”.

2. Apakah ada kesulitan dari Pemerintah desa Ngombakan dalam melakukan proses pelaksanaan dan penatausahaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Selama ini tidak ada kesulitan mbak”.

3. Bagaimana peran pemerintah desa Ngombakan dalam mendukung keterbukaan dan penyampaian informasi secara jelas kepada masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang di danai dari Alokasi Dana Desa? Jawaban:

“Untuk mewujudkan prinsip transparansi, pemerintah desa Ngombakan menyarankan untuk membuat panitia lokal. Jadi untuk masalah pembangunan yang sifatnya di setiap RT misalkan pembangunan gorong-gorong, pembangunan jalan beton dan sebagainya yang di RT-RT itu kita sosialisasikan. Sebelum membangun itu kita mendatangi RT, kita kumpulkan warga satu RT, untuk warga itu kami sarankan untuk membentuk Tim Panitia Lokal, walaupun sebenarnya untuk pembelanjaan kan penuh tanggungjawab TPK. Tetapi demi mewujudkan prinsip transparansi, kami sarankan dari tim panitia lokal untuk membuat tim penerima barang, jangan sampai nanti barang yang dikirim oleh TPK itu nantinya tidak diketahui masyarakat. Kalo setiap ada barang, kita sarankan panitia lokal bagian penerima barang itu mencatat, berapa barang yang datang dan diterima di lapangan. Nanti dikemudian hari itu, untuk TPK nanti akan melaporkan ke RT dan kita akan crosscheck kebenaran dari laporan TPK terhadap realisasi penerimaan barang di lapangan. Kalo mungkin masyarakatnya sudah menyetujui dan tidak ada selisih itu berarti dianggap memang tujuan kita untuk transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan itu sudah tercapai”.

4. Bagaimana peran masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang di danai dari Alokasi Dana Desa?

Jawaban:

“Kalau di Permendagri-kan untuk pelaksanaannya diwajibkan dengan swakelola masyarakat, jadi kita juga mencoba untuk mewujudkan hal itu dengan cara mencari masyarakat yang kurang mampu untuk diikutsertakan dalam proses pembangunan”.

5. Bagaimana pemerintah desa Ngombakan melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam proses pelaksanaan dan penatausahaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

Jawaban:

“Jadi dalam mewujudkan prinsip akuntabilitas, pemerintah desa Ngombakan dan tim panitia lokal akan membentuk tim penerima barang, yang betugas untuk mencatat barang yang datang di lapangan. Hal ini bertujuan untuk crosscheck kebenaran dari laporan TPK terhadap realisasi penerimaan barang di lapangan. Supaya laporan yang dibuat oleh TPK tidak ada penyelewengan sedikitpun yang dapat merugikan pemerintah desa dan juga warga desa. Kalau mungkin masyarakatnya sudah menyetujui dan tidak ada selisih itu berarti dianggap memang tujuan kita untuk akuntabel kepada masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan itu sudah tercapai”.

C. Tahap Pertanggungjawaban

1. Bagaimana proses pertanggungjawaban pengelolan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Untuk proses pertanggungjawaban di desa Ngombakan, dimulai dari penyusunan laporan pertanggungjawaban semester satu dan semester akhir, kemudian nanti di akhir tahun akan disusun laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Des yang disampaikan kepada Bupati melalui Camat. Dan kami juga telah melakukan mekanisme pertanggungjawaban sesuai dengan Peraturan yang berlaku dari Kabupaten”.

2. Apa sajakah jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah desa Ngombakan dalam proses pertanggungjawaban pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Jenis pelaporan yang disusun pemerintah desa Ngombakan ada laporan semester awal dan akhir; laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Des dan juga menyusun Perdes Pertanggungjawaban”. 3. Apakah ada kesulitan dari pemerintah desa Ngombakan dalam membuat

pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku? Jawaban:

“Mengenai kesulitan dalam penyusunan pertanggungjawaban tidak ada. Yang ada hanya kendala dari pusat yaitu Kabupaten, dimana dalam penjadwalan setiap mekanisme pengelolaan ADD itu terlambat, dan itu berdampak terhadap setiap proses dari pengelolaan Alokasi Dana Desa terutama dalam pelaporan. Sedangkan kalau kita melaporkannya telat maka pencairan dana tahun berikutnya juga akan terlambat”.

4. Apakah dalam proses pelaporan telah melalui jalur struktural dan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku?

Jawaban:

“Ya harus itu mbak, kami sudah melakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Acuannya itu kan Perbup Sukoharjo dan Permendagri No. 113 Tahun 2014”.

5. Bagaimana pemerintah desa Ngombakan melaksanakan prinsip akuntabilitas dan transparansi pada tahap pertanggungjawaban pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

Jawaban:

“Dalam melaksanakan prinsip akuntabilitas dan transparansi terhadap masyarakat, kami selaku pemerintah desa Ngombakan akan mencetak banner yang menginformasikan tentang Alokasi Dana Desa dan

penggunaannya mbak. Biasanya banner itu kita keluarkan ketika ada acara besar di balai desa Ngombakan, supaya warga dapat mengetahui besaran ADD yang didapat oleh desa dan penggunaannya”.

Transkrip Hasil Wawancara

Informan : Rastri Ismawati

Jabatan : Sekretaris Desa Ngombakan Tempat : Kantor Kepala Desa Ngombakan Tanggal : 30 Mei 2017

Waktu : 10.20 WIB A. Tahap Perencanaan

1. Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintah desa Ngombakan?

Jawaban:

“Ada tim perencanaannya mbak, terdiri dari Ketua atau sering disebut dengan koordinator, sekretaris, bendahara. Dimana sekretaris desa sebagai koordintor, bendahara sebagai pemegang uang, kemudian kaur pembangunan, kaur sosial, kaur pemerintahan dan beberapa warga masuk sebagai anggota tim. Tim itu nantinya akan menyusun Raperdes tentang APB Des, baru kemudian dibahas dan disepakati bersama dengan BPD dan warga untuk ditetapkan menjadi peraturan desa yang akan dikirim ke Bupati melalui Camat. Kami telah melakukan tiap tahapannya sesuai dengan peraturan yang berlaku”.

2. Bagaimana pemerintah desa Ngombakan mewujudkan prinsip akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dalam proses perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

Jawaban:

“Akuntabilitas di desa Ngombakan dapat dilihat dari penyusunan Perdes. Untuk masalah transparansi, saat diadakan Musrenbangdes kita akan menampung segala pendapat. Tetapi kemudian kita juga akan memilah, pendapat manakah yang paling mendesak dan kita juga harus memikirkan dari segi anggaran dananya mbak. Jika mampu didanai oleh ADD maka akan masuk ke APB Des, tetapi jika dana itu tidak mampu didanai oleh ADD maka nantinya akan kita ajukan ke Kecamatan. Maksimal Alokasi Dana yang didanai oleh ADD itu 200 juta Rupiah, kalau lebih dari 200 juta Rupiah maka harus diajukan ke Kecamatan. Tinggal nanti Kecamatan akan menyetujui atau tidak. Nantinya hasil Musrenbangdes akan tertuang di

Peraturan Desa dan ditempel di papan pengumuman desa. Sedangkan untuk partisipasi sudah jelas dapat silihat dari warga yang diundang dalam rapat RW dan Musrenbangdes”.

3. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance? Jawaban:

“Tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi. Banyak yang mau datang di setiap rapat yang diadakan”.

4. Siapa saja yang hadir pada Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa dalam rangka perencanaan dan pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Banyak yang datang, mulai dari BPD, RT, RW, Tokoh masyarakat, PKK, Karang Taruna dan lembaga masyarakat yang lain”.

5. Apa sajakah program pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat yang di danai oleh Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Untuk tahun 2017 ADD kita gunakan untuk betonisasi Dukuh Ngombakan RT 02/05, betonisasi jalan dan gorong-gorong di Dukuh Geneng RT 02/02, pembangunan gedung PAUD baru Ngombakan, pembangunan pasar Desa Ngombakan, rehab jalan Dukuh Plampang dan Dukuh Pengkol RW 06, rehab jalan aspal Dukuh Plumbungan RT 01/05, dan membuat talud jalan sawah”.

B. Tahap Pelaksanaan

1. Bagaimana proses pelaksanaan dan mekanisme penatausahaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

“Untuk tahap pelaksanaan di lapangan, kami membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK). TPK ini dibawahi langsung oleh PTPKD yang dikoordinatori oleh Sekretaris Desa. Tim ini terdiri dari lima sampai delapan anggota yang bertugas untuk menjalankan, mengawasi, dan melaporkan segala kegiatan dari program kerja yang ada di lapangan”. 2. Apakah ada kesulitan dari pemerintah desa Ngombakan dalam melakukan

proses pelaksanaan dan penatausahaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Tidak ada kesulitan. Alhamdulillah lancar-lancar saja”.

3. Bagaimana peran pemerintah desa Ngombakan dalam mendukung keterbukaan dan penyampaian informasi secara jelas kepada masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang di danai dari Alokasi Dana Desa? Jawaban:

“Untuk transparansi itu bisa dilihat di blog desa Ngombakan dan juga dapat dilihat dari catatan pihak penerima barang dalam panitia lokal. Karena pihak penerima barang bertugas untuk mencatat setiap barang yang datang di lapangan, yang nantinya akan dicocokkan dengan catatan sari pihak TPK”.

4. Bagaimana peran masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang di danai dari Alokasi Dana Desa?

Jawaban:

“Peran masyarakat itu kalau dalam proses pelaksanaan, dapat dilihat dari swakelola masyarakat dalam mengerjakan program kerja. Misal Dukuh Geneng dapat program kerja pembuatan gorong-gorong, nantinya yang mengerjakan itu merupakan masyarakat Geneng juga, jadi bergotong-royong demi mencapai kesejahteraan bersama”.

5. Bagaimana pemerintah desa Ngombakan melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam proses pelaksanaan dan penatausahaan pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam mewujudkan good governance?

Jawaban:

“Untuk prinsip akuntabilitas, dapat dilihat dari pembentukan panitia lokal dan tim penerima barang. Kemudian dapat dilihat pula dari bentuk laporan yang dibuat oleh TPK”.

C. Tahap Pertanggungjawaban

1. Bagaimana proses pertanggungjawaban pengelolan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Untuk proses pertanggungjawaban, dimulai dari penyusunan laporan pertanggungjawaban semesteran, kemudian nanti di akhir tahun akan disusun laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Des dalam bentuk Perdes pertanggungjawaban yang disampaikan kepada Bupati melalui Camat. Bila nanti masih terdapat kesalahan maka dari pihak Kabupaten akan mengembalikan laporan dan diberi waktu paling lama 7 hari kerja untuk memperbaiki. Tetapi jika sudah benar maka Perdes pertanggungjawaban tersebut sudah dapat ditetapkan”.

2. Apa sajakah jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah desa Ngombakan dalam proses pertanggungjawaban pengelolaan Alokasi Dana Desa Ngombakan?

Jawaban:

“Jenis pelaporan yang disusun pemerintah desa Ngombakan sangat banyak. Ada laporan tiap semester; laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Des beserta lampirannya yaitu LPPD dan laporan kekayaan milik Desa per 31 Des TA berkenaan; dan juga menyusun

Dokumen terkait