• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah dalam hal ini dinas terkait harus lebih mengintensifkan pengawasan dan pembinaan terhadap kelompok pengelola hutan rakyat di Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja kelompok pemilik hutan rakyat dalam melaksanakan usahanya.

DAFTAR PUSTAKA

Alviya, I., N. Sakuntaladewi dan I. Hakim. 2007. Pengembangan Sistem Pengelolaan Hutan Rakyat di Kabupaten Pandeglang. Vol. 7 No. 1, Maret 2007. 45–58 p.

Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Astuti, A. N. 2010. Analisis Efektivitas Kelompok Tani di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Awang, San Afri, W. T. Widayanti, B. Himmah, A. Astuti, R. M. Septiana,

Solehudin dan A. Novenanto. 2008. Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Harapan Prima. Jakarta.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2013. Menjadi Produktif di Usia Produktif. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia. Jakarta.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 1994. Informasi Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2014.Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta.

Bahruni. 1999. Penilaian Sumber Daya Hutan dan Lingkungan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Basir, Bartos. 1999.Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro.

Bumi Aksara. Jakarta.

Departemen Kehutanan. 1999. Undang-undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Salinan Kepala Biro Hukum dan Organisasi. Dephutbun. Jakarta.

Dewandini, S. K. R. 2010. Motivasi Petani Dalam Budidaya Tanaman Mendong (Fimbristylis globulosa) di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman.Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Dewi, Devita Ayu. 2011. Persepsi Petani Terhadap Pola Pengelolaan Hutan Rakyat dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dinas Kehutanan Kabupaten Malang. 2011. Sasaran Pelayanan. Diakses pada tanggal 6 Januari 2015. Pukul 15.00 WIB. Sumber: http://kehutanan.mal angkab.go.id/index.php?kode=41

Dirjen RRL Departemen Kehutanan. 1996. Hutan Rakyat dan Perannya dalam Pembangunan Daerah. Dalam Majalah Kehutanan Indonesia Edisi 06 Tahun 1995/1996: 3-11. Departemen Kehutanan. Jakarta.

FAO. 2014. Non-Wood Forest Product (NWFP). Diakses pada tanggal 6 Januari 2015. Pukul 17.00 WIB. Sumber: http://www.fao.org/forestry/nwfp /6388/en/

Fauziyah, E. 2009. Tingkat Partisipasi Masyarakat Pontren Dalam Program Pengembangan Hutan Rakyat. Jurnal Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian Balai Kehutanan Ciamis. 342–349 p.

Fandeli, C. 1985. Agroforestry. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Forest Watch Indonesia. 2014.Potret Keadaan Hutan di Indonesia Periode 2009- 2013. Forest Watch Indonesia. Bogor.

Haeruman, H. 1995. Pengelolaan Hutan Rakyat. Makalah Seminar Hutan Rakyat Menuju Model Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. DPP HKTI. Jakarta.

Hardiatmi, JM. Sri. 2010. Investasi Tanaman Kayu Sengon Dalam Wanatani Cukup Menjanjikan. Jurnal Inovasi Pertanian. Vol. 9 No. 2, September 2010. 17–21 p.

Hardjosoediro, S. 1980. Pemilihan Jenis Tanaman Reboisasi dan Penghijauan Hutan Alam dan Hutan Rakyat. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Hilmanto, Rudi. 2013.Pengelolaan Hutan Rakyat.Penerbit Universitas Lampung. Lampung.

Jaffar, E.R. 1993. Pola Pengembangan Hutan Rakyat Sebagai Upaya Peningkatan Luasan Hutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Propinsi DIY. Makalah pada Pertemuan Persaki Propinsi DIY tanggal 17 Juli 1993,Yogyakarta.

Lakitan, Benyamin. 1995. Hortikultura Teori, Budidaya, dan Pasca Panen. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

88

Mahbub, M, A, S. 2007. Penyuluhan Kehutanan Partisipatif. Jurnal Hutan dan Masyarakat. Vol. 2 No. 3. 313 - 318 p.

Marsono, D. 1992. Prinsip-Prinsip Silvikultur. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Martono, D.S. 2011. Kontribusi Pendapatan Dari Kayu Hutan Rakyat (Kasus di Desa Candi Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan). Agritek Vol. 12 No. 1, Maret 2011.

Mulyana, D dan Asmarahman, C. 2010.7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Nano. 2008.Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dian Desa Yogyakarta Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Utara Tegal Jawa Tengah. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Pemerintah Republik Indonesia, (2003),Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Jakarta.

Perum Perhutani. 1990. Pedoman Agroforestry Dalam Program Perhutanan Sosial. PHT- 62 Seri 39 Perum Perhutani.

Pramono, A.A., Fauzi, M.A., Widyani, N., Heriansyah, I. dan Roshetko, J.M. 2010. Pengelolaan Hutan Jati Rakyat: Panduan Lapangan Untuk Petani. CIFOR, Bogor, Indonesia.

Pranandari, R. 2008. Pengelolaan Hutan Rakyat oleh Kelompok Tani di Desa Suka Marga Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Saihani, A. 2011. Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Padi Ciherang di Desa Sungai Durait Tengah Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara. ZIRAA’AH, Volume 31 Nomor 3, Oktober 2011. 219-225 p.

Sajogyo. 1977. Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan. Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan LPPM-Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Santosa, E. 2006. Berbagai Urusan Kemiskinan. Diakses pada tanggal 16 Desember 2014. Pukul 22.00 WIB. Sumber: http://eprints.undip.ac.id /3647/1/Artikel_Edi_Santosa.pdf.

Setiawan, A,I. 1996. Penghijauan Lahan Kritis. PT. Penebar Swadaya. Anggota IKAPI. Jakarta.

Simon, Hasanu. 2004.Membangun Desa Hutan Kasus Dusun Sambiroto. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sudiana, E., Hanani, N., Yanuwiadi, B., Soemarno. 2009. Pengelolaan Hutan Rakyat Berkelanjutan di Kabupaten Ciamis. Agritek Vol. 17 No. 3, Mei 2009. 543–555 p.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suharjito, D. 2000.Hutan Rakyat di Jawa. P3KM Fakultas IPB. Bogor.

Suhendang, E. 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan (YPFK). Kampus Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Jawa Barat. Indonesia.

Suprapto, E. 2010. Hutan Rakyat Aspek Produksi, Ekologi dan Kelembagaan.

Lembaga Arupa. Yogyakarta.

Suryaningsih, W. H., H. Purnaweni, dan M. Izzati. 2012. Persepsi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Rakyat di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan tanggal 11 September 2012. Semarang. 93–97 p.

Syahadat, E. 2012. Penatausahaan Pemasaran Kayu Rakyat. Diakses pada tanggal 6 Januari 2015. Pukul 11.30 WIB. Sumber: www.fordamof.org /files/penatausahaan-kayu-epi.pdf

Widayati, W .T dan S. Riyanto. 2005. Penelitian Potensi Hutan Rakyat dan Analisis Interaksi Masyarakat dengan Sumberdaya Alam di Kabupaten Boyolali. Vol. 7 No. 2, Tahun 2005.

Widiyanti, Septi. 2009. Studi Kelembagaan Kelompok Tani Hutan Rakyat di Wilayah Cianjur Selatan.Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yitnosumarto. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Zain. A. S. 1998. Aspek Pembinaan Kawasan Hutan dan Stratifikasi Hutan Rakyat.Rineka Cipta. Jakarta.

Dokumen terkait