• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa memberikan saran – saran ini masih jauh dari tepat dan benar, maka dengan segala kekurangan yang ada penulis mencoba memberikan saran –

1. Untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi kerja di CV Firman Cell, maka sistem yang sudah berjalan akan lebih baik jika diubah menjadi sistem yang terkomputerisasi sebab untuk meminimalisir kesalahan – kesalahan, seperti banyaknya waktu yang terbuang pada saat proses transaksi serta kehilangan data –

data yang diperlukan.

2. Perlu adanya back up data – data yang berhubungan dengan CV Firman Cell agar data – data tidak hilang dan dalam pencarian data, waktu yang dibutuhkan bisa lebih cepat.

3. Harus ada pemeriksaan secara berkala terhadap sistem yang telah dioperasikan agar apabila terjadi kesalahan dapat diperbaiki dengan cepat.

4. Sistem penjualan ini bisa lebih dispesifikan lagi dalam pengolahan datanya, seperti adanya penambahan penggajian pegawai perusahaan, sistem keamanan (security system), serta e-learning, dll.

5. Perlu dilakukan pelatihan kepada pegawai peusahaan terhadap sistem baru yang dibangun supaya lebih optimal dalam penggunaanya.

data lama yang masih tersimpan.

7. Keamanan pada pemakai komputer sangat diperlukan, untuk sebaiknya pemakaian komputer diperuntukan pada orang yang berhak saja yang mempunyai wewenang untuk memakai komputer.

Bin Ladjamudin, Al Bahra.2005.Analisis & Disain Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta

Harianto. 2000. Penggambaran Entitas Relation Diagram. Graha Ilmu, Yogyakarta

Hartono, Jogiyanto. 2000. Analisis & Disain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Aplikasi Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta

Hartono, Jogiyanto. 2000. Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset, Yogyakarta

Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Kurniadi, Adi.1999. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6. Elex Media Komputindo, Jakarta

Kristanto, Ir. Harianto. 1994. Konsep & Perancangan Database. Penerbit Andi, Yogyakarta

Lukito, Edi. 2009. Studi Literatur. 5hlm. http://

mti.ugm.ac.id/~lukito/knowledge-sharing/menempuh-studi-s3/studi-literatur/ 20 Juni 2009, pk. 17.00 WIB.

Nugroho, Adi, ST, MMSI. 2002. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek. Informatika Bandung, Bandung

Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi, Edisi 1. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tosin, Riyanto.2000. Flowchart Untuk Siswa dan Mahasiswa. Elex Media Komputindo, Jakarta

Waliyanto. 1998. Sistem Basisdata Analisa dan Pemodelan Data. Erlangga, Bandung.

(http://news.google.co.id/news/search?um=1&cf=all&ned=id_id&hl=id&q=reportviewer/12/10/ 09/01:01)

(http://news.google.co.id/news/search?um=1&cf=all&ned=id_id&hl=id&q=voucher+isi+ulang+ adalah&cf=all&start=12/10/09/01:05)

(ghilman azim nugraha/pengertiancv.com/2009/04/pengertian-cv.html/16/02/2010/14:06)

Hendra Bayu Susenoa, Zainuddin Bey Fananieb danDedi Surantoc aStaf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315

e-mail : Hendra_bayu@yahoo.co.id

b

Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315 e-mail:zainuddin_bey@yahoo.com

cMahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

CV Firman Cell adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa penjualan voucher handphone. Seiring berkembangnya waktu dan usaha perusahaan maka perusahaan juga semakin membutuhkan suatu pemikiran baru untuk bisa menunjang kinerja perusahaan. Minimnya pemanfaatan teknologi komputer menjadi salah satu hambatannya, karena setiap kegiatan yang dikerjakan belum menggunakan teknologi komputer.Sistem informasi penjualan dapat untuk menyimpan data berupa data pelanggan, data transaksi penjualan, sehingga memudahkan pelayanan dalam transaksi penjualan dengan pelanggan dan terdapat laporan hasil transaksi Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metodologi System Development Life Cycle (SDLC). Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi penjualan menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio.NET dan basis data menggunakan Microsoft Excel. Setelah melalui penelitian, penulis menganalisis sistem yang sedang berjalan pada CV Firman Cell, dan merancang sistem informasi penjualan voucher handphone dengan menggunakan sebuah sistem yang sudah menggunakan teknologi komputer, sehingga proses pengolahan data pelanggan, pesanan, proses pembayaran, dan pembuatan laporan penjualan dapat berjalan lebih baik sehingga minim terdapat kesalahan.

Keywords: Sistem, Informasi, Akademik, SDLC, Visual Studio.NET, Microsoft Excel.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin pesatnya teknologi pada saat ini membuat banyak perusahaan ingin terus mengembangkan pelayanan dan produk yang di hasilkannya berkualitas sehingga dibutuhkan sarana di bidang informasi dan pengolahan data yang cepat sesuai waktu yang diharapkan oleh berbagai bidang kegiatan usaha. maka kebutuhan akan informasi menjadi hal yang sangat penting dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam segala proses bisnis. Dengan adanya kemajuan teknologi, maka proses transaksi bisnis dapat dilakukan dengan cepat dan efisien (Jogiyanto,

dalam bidang jasa penjualan voucher handphone, baik secara elektrik maupun fisik. dimana sistem penjualan yang diterapkan saat ini masih secara manual. Yaitu mulai dari proses pengiklanan, proses pencatatan transaksi, dan pembayaran. Dalam hal ini dapat menimbulkan suatu kendala yang mengakibatkan lambatnya proses bisnis tersebut. Karena ketepatan waktu dalam perusahaan tersebut sangat memegang peranan yang penting, untuk itu diperlukan perancangan sistem yang dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumen serta kelancaran jalannya perusahaan.

Sistem Informasi Penjualan Voucher Handphone Pada CV Firman Cell

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem yang dapat memberikan hasil atau manfaat yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem yang dapat mengolah kegiatan transaksi penjualan menjadi lebih mudah diakses oleh pegawai perusahaan.

3. Bagaimana merancang dan mengembangkan proses pencarian data pelanggan serta laporan penjualan perusahaan secara cepat.

4. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem yang dapat meningkatkan efektifitas penjualan pada perusahaan.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi kali ini tidak melebar kemana-mana, maka peneliti menggunakan beberapa batasan, yaitu:

1. Pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman visual studio.net

dan microsoft excel 2003 sebagai

database nya.

2. Pengembangan sistem penjualan yang digunakan dalam perusahaan ini adalah dengan menggunakan System

Development Life Cycle (SDLC).

Tahapan untuk mengembangkan sistem informasi ini terdiri dari tahap analisis, tahap perancangan dan tahap implementasi, serta tidak membahas tahapan untuk perawatan atau

maintenance.

3. Pada perancangan sistem hanya memproses transaksi penjualan, input data voucher, input data pelanggan, serta laporan data penjualan..

4. Sistem informasi ini tidak membahas

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian pada CV Firman Cell adalah:

a. Mempermudah dalam pendistribusian dan penyimpanan data.

b. Membantu proses perhitungan penjualan dan penerimaan kas.

c. Mengurangi kemungkinan terjadinya kehilangan data.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem menurut (Jogiyanto, 2005) dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dan yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Pengertian tentang sistem pertama kali diperoleh dari definisinya. Definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable-variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

Dibawah ini pendekatan sistem ini perhatian dicurahkan kepada interaksi dari seluruh bagian sistem tersebut. Bagian-bagian ini disebut komponen sistem. Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu untuk melaksanakan pencapaian tujuan dari keseluruhan sistem.

Juga terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem. Pendekatan yang pertama, sistem yang menekankan pada prosedur. Beberapa pendapat yang mengemukakan pendekatan ini diantaranya Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr., (Jogiyanto, 2005) mengemukakan definisinya sebagai berikut.

Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pendekatan yang kedua, sistem yang menekankan kepada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

surya dan masih banyak lagi bentuk sistem yang lain. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan. Model dasar dari bentuk sistem ini adalah adanya masukan, pengolahan dan keluaran. Namun demikian sistem ini dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan. Sistem dapat terbuka dan tertutup. Sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka, yang berarti bahwa sistem tersebut dapat menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. (Jogiyanto, 2005)

2.2 Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi dan menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. (Jogiyanto, 2005)

Perancangan sistem menurut Scott adalah perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem. (Jogiyanto, 2005)

Tujuan perancangan sistem yaitu memahami kebutuhan pemakai (user) dan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap serta untuk memberikan sustu alternatif penyelesaian terhadap masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang telah ada. (Jogiyanto, 2005)

Tahap-tahap yang dilakukan dalam perancangan sistem:

1. Melakukan dekomposisi terhadap proses-proses

2. Menentukan daerah yang terdapat permasalahan dan daerah yang harus diperbaiki kemudianDikembangkan alternatif solusi untuk dipilih mana yang akan diterapkan.

2.3 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan dari analisis dan perancangan sistem informasi adalah :

informasi baru merupakan volume pengolahan data yang lebih besar. (jogiyanto, 2005)

2.4 Analisis Sistem

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan

kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan

perbaikannya.(jogiyanto, 2005).

2.5 Langkah – Langkah Pada Analisis Sistem

Internet merupakan jaringan global

Langkah – langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah – langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek – proyek sistem yang akan di kembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisis sistem, ruang lingkup tugasnya adalah lebih terinci (detail). Di analisis sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut ini.

1. 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari

sistem yang ada.

3. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4 Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data. Diagram alir data sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data

input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.

b. Aliran data

Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir diantara process (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses

Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu aliran datayang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudut tumpul.

d. Penyimpan Data (Data Store)

Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa: - Suatu file atau basis data di sistem komputer.

- Suatu arsip atau catatan manual. -. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

-. Suatu tabel acuan manual. -. Suatu agenda atau buku.

2.7 Entitas Relation Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD)

adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak.

Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan objek data (Entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada obyek tersebut.

Pada pembahasan ERD ini, penggambaran ERD dilakukan dengan menggunakan simbol yang telah dikembangkan oleh Chen yang dikutip oleh Harianto (Harianto, 2000).

1. Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia

konseptual/abstrak atau nyata hadir di dunia nyata.

2. Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Sebagai contoh entitas mahasiswa, atribut-atribut yang dimiliki adalah nim, nama mahasiswa, alamat dan lain-lain. 3. Hubungan antar relasi adalah hubungan

antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya.

Misalnya, entitas mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas matakuliah (mahasiswa mengambil matakuliah). Pada penggambaran model E-R, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas yang lainnya.

4. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh: entitas-entitas pada himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas atau tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa:

a. Satu ke Satu (One to One) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya. b. Satu ke Banyak (One to Many) Setiap

entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. c. Banyak ke Satu (Many to One)

Setiap entitas pada himpunan

entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap

Menurut (Jogiyanto, 2005) kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Kamus data mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti dari simbol yang dijelaskan yang disebut NOTASI, dimana notasi kamus data lebih mudah menjelaskan data.

2.9 Metode Pengumpulan Data

2.9.1 Studi Pustaka

Menurut (Purwono, 2009) studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

2.9.2 Studi Lapangan

1.Pengamatan (Observasi)

Menurut (Jogiyanto, 2005) observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Dengan mengamati secara langsung proses atau kegiatan penjualan dari suatu perusahaan.

2.Wawancara (Interview)

Menurut (Jogiyanto, 2005) wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan.

3. Daftar pertanyaan (kuesioner)

Menurut (Jogiyanto, 2005) daftar pertanyaan (questionnaire) adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis

“peta” tentang domain penelitian yang

akan dilaksanakan. Peta domain ini sebenarnya berwujud pengetahuan tentang penelitian-penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dalam area penelitian yang sedang diteliti.

Pengetahuan ini tidak hanya berupa pemahaman terhadap penelitian-penelitian tersebut, tetapi juga saling-kait yang terbentuk antar penelitian-penelitian tadi.

Seperti diketahui, sebuah penelitian tidak muncul begitu saja, tetapi ia selalu mencoba menyelesaikan atau menjawab persoalan yang ditinggalkan penelitian sebelumnya, Kegiatan ini dilakukan dengan melihat hasil karya atau project atau juga penulisan yang sejenis dengan pembuatan skripsi ini.

2.10 Metode Pengembangan Sistem 2.10.1 SDLC (System Development Life Cycle)

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Al Bahra, 2005). Daur hidup pengembangan sistem/ SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan – tahapan utama dan langkah – langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :

1. Analisis. 2. Perancangan. 3. Implementasi.

Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan dan hasil kegiatannya

(Al Bahra, 2005).

1. Analisis

Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan. Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi dengan baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya, perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya dengan profesional.

c. Analisa kebutuhan sistem (Requirement

Analysis).

d. Mensortir kebutuhan sistem (Generation

of System Alternatives).

e. Memilih sistem yang baik (Selection of

Proper System).

2. Perancangan

Tahapan perancangan (Design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini meliputi perancangan output, input, dan file (Al Bahra, 2005).

Dalam tahapan desain terdapat juga perancangan keluaran yang bertujuan menentukan keluaran – keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan – tampilan layar, dan juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan (Al Bahra, 2005).

Perancangan masukan yang termasuk didalam tahapan desain bertujuan menentukan data – data masukan, yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data – data masukan tersebut dapat berupa formulir – formulir, faktur, dan lain – lain yang berfungsi memberikan data masukan bagi pemrosesan sistem. Pada tahapan ini perlu juga ditentukan format data masukan agar sesuai dengan kebutuhan sistem (Al Bahra 2005). Dan perancangan file masuk dalam bagian perancangan basis data, yang diawali dengan merancang diagram hubungan antara entitas. Seluruh file yang telah lulus uji normalisasi yang harus dibuatkan spesifikasi datanya (Al Bahra, 2005).

3. Implementasi

Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun atau dikembangkan, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap

menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan top down

(pemrograman modular).

Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatkanlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman terpilih.

Program yang telah selesai dibuat secara modular tersebut perlu dilakukan tes data, dengan memasukan sejumlah data kedalam program tersebut, dan dilihat hasilnya, serta cara pemrosesan yang dilakukan oleh program yang baru dibuat tersebut (Al Bahra, 2005).

Setelah dilakukan programming &

testing, maka dilakukanlah tahap selanjutnya

yaitu tahapan training. End user akan mengoperasikan sistem yang baru tersebut perlu dilatih secara keseluruhan.

Materi pelatihan bisa saja berupa keuntungan dan kerugian sistem yang baru, tip dan trik menggunakan sistem aplikasi yang baru, pengenalan syntax dasar dari bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi tersebut, dan dokumen – dokumen yang akan digunakan dalam sistem yang baru tersebut (Al Bahra, 2005).

Setelah seluruh sistem siap dioperasikan dan seluruh end user selesai dilatih, maka pada tahap ini dilakukan pergantian sistem yang lama dengan sistem yang baru. Teknik pergantiannya bisa secara perlahan/ bertahap atau secara keseluruhan (Al Bahra, 2005).

3.METODE PENELITIAN

Pada metode pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa hal seperti studi pustaka, studi lapangan, dan studi literatur.

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku serta mengunjungi website yang berhubungan dengan analisis dan pengembangan sistem dan lain-lain yang berhubungan dengan topik dalam penelitian ini. Ada 14 daftar buku dan 4

website yang menjadi referensi dalam

literatur sejenisnya dapat dilihat pada akhir bab II hal 52. Pada metode literatur, peneliti membandingkan research yang sejenis, yang dibandingkan khususnya pada sistem penjualan saja, di antaranya:

1. Deni Ramayanto (2008) dalam penelitian

skripsinya yang berjudul “Aplikasi Penjualan Dan

Konsultasi Desain Interior Secara Online Menggunakan PHP Dan Data Base MySQL (Studi Kasus Pada PT.Nusa Indah Design)”.

2. Nuri Sobirini (2009) dalam penelitian skripsinya yang berjudul ”Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Multiuser Berbasis GUI Sebagai Alat Bantu Pemasaran (Studi kasus pada X-COOMA Distribution Store)”

3. Danu Oktara (2008) dalam penelitian

skripsinya yang berjudul ” Sistem Informasi Penjualan Jamu Tradisional Berbasis Client

Dokumen terkait