BAB V PENUTUP
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Konflik yang terjadi di Filipina sejak tahun 1968 menjadi suatu konflik yang berkepanjangan disebabkan karena tindakan pemerintah Filipina yang kurang bijak menyelesaikan masalah, karena pemerintah tidak secara langsung bertemu dengan seluruh kelompok separatis yang ada di wilayah Selatan Filipina untuk melakukan perundingan. Cara pemerintah Filipina yang seperti ini pada akhirnya hanyalah menimbulkan kesalahpahaman oleh masing-masing kelompok separatis. Untuk itu, diharapkan pemerintah Filipina dapat
86
melakukan duduk bersama dengan seluruh kelompok separatis untuk melakukan perundingan secara bersama-sama.
2. Hendaknya pemerintah dari pihak yang bertikai dapat secara sigap melindungi orang-orang sipil yang tidak bersalah agar tidak dijadikan sasaran kekerasan. Bagi yang melakukan pelanggaran diberikan sanksi yang tegas/dihukum dengan hukuman yang berat.
3. Perlu diadakan suatu pembaharuan terhadap konvensi-konvensi internasional yang berkaitan dengan perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata, terutama dalam hal sanksi atau akibat hukum yang dapat dijatuhkan kepada setiap pelanggar konvensi tersebut.
Atmasasmita, Romli, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Refika Aditama, Jakarta, 2000.
Darmawan, Asep, Prinsip Pertanggungjawaban Pidana Komandan Dalam Hukum Humaniter, Kumpulan Tulisan, Jakarta: Pusat Studi Hukum Humaniter dan HAM Fakultas Hukum Universitas Trisakti, 2005.
Effendi Masjur, Moh. Ridwan, Muslich Subandi, Pengantar dan Dasar-dasar Hukum Internasional, IKIP Malang, 1995.
Esposito, John L., Islam in Asia Religion, Politics and Society. New York: Oxford University Press, 1987.
Gasser-Peter, Hans, International Humanitarian Law, An Introduction, Paul Haupt Publisher, Berne-Stuttgart-Vienna, 1993.
Gindroz, Sophie Anne, Sejarah dan Sumber-sumber Hukum Humaniter Internasional Makalah Penataran Hukum Humaniter, PSSH – Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Cipayung, 1966.
Haryomataram, Pengantar Hukum Humaniter, PT Raja Grafindo Persada, 2005. Iskandarsyah, Pengantar Hukum Humaniter, ICRC (International Committee of
Red Cross), PT. Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Kelima, 1999. Kalshoven, Frits , Constraint on the Waging of War, ICRC, 1991.
Kusumaatmadja, Mochtar, Hukum Internasional Humaniter dalam Pelaksanaan dan Penerapannya di Indonesia, 1980.
Majul, Cesar A., Dinamika Islam Filipina, LP3ES, Jakarta, 1989.
Pangandaralam, Syahbuddin, Mengenal Dari Dekat Filipina, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Pemanasari, Arlina, dkk, Pengantar Hukum Humaniter, ICRC, Jakarta, 1999. Rambotsham, Oliver, Conflict Resolution, Second Edition, Cambridge: Polity
88
Rufa, Cagoco-Guiam, Mindanao: Conflicting Agendas, Stumbling Blocks and Prospects Towards Sustainable Peace, Searching for Peace in Asia Pacific: an Overview of Conflict prevention and peace building activities, United States: Lynne Rienner Publisher,inc. 2004.
Siregar, Gandi Surianti, Peranan Indonesia Dalam Penyelesaian Sengketa Separatis MNLF Dengan Pemerintah Pusat Filipina Ditinjau Dari Segi Hukum Internasional, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 1997. Soemitro, Hanitjo Ronny, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1985.
Syed, Sirajul Islam, The Politics of Islamic Identity in Southeast Asia. Singapore: Thomson Learning, 2005.
Referensi Internet:
“Filipina Setujui Perjanjian Damai Dengan Muslim Moro”, http://www.hida yatullah.com/berita/internasional/read/2014/01/26/15504/filipina-setujui-perjanjian-damai-dengan-muslim-moro.html, diakses pada 26 Februari 2014.
http://berita.plasa.msn.com/internasional/okezone/pemberontak-moro-lumpuhkan-filipina-selatan, diakses pada tanggal 15 Desember 2013.
http://pusham.uii.ac.id/ham/15_Chapter9.pdf, diakses pada 29 Maret 2014. http://www.icrc.org/customary-ihl/eng/docs/v1_cha_chapter32_rules96, diakses
pada tanggal 12 Oktober 2013.
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-09-19/militer-filipina-paksa-pemberontak-menyerah/1192638, diakses pada tanggal 16 Januari 2014.
http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/09/11/msytiq-mnlf-harapkan-mediasi-internasional, diakses pada tanggal 6 Januari 2014. http://www.suarapembaruan.com/home/militer-filipina-bebaskan-para
sandera/41942, diakses pada tanggal 6 Januari 2014.
http://www.suarapembaruan.com/home/mnlf-tolak-negosiasi-dengan-pemerintah-filipina/41732, diakses pada tanggal 15 Desember 2013.
http://www.unep.org/dewa/Africa/publications/AEO2/content/203.htm, diakses pa da tanggal 12 Desember 2013.
“Human Right Watch for Philippines: Mistreatment, Hostage Taking in Zamboanga”, http://www.hrw.org/news/2013/09/19/philippines-mistreatm ent- hostage-taking-zamboanga, diakses pada tanggal 6 Maret 2014.
“Impact of War”, http://cultureofpeace.org/impactofwar, diakses pada tanggal 14 Desember 2013.
“Information Impact of Armed Conflict on Children: Wars Against Children”, http://www.unicef.org, diakses pada tanggal 16 Januari 2014.
“International Convention Against The Taking of Hostages”, https://treaties.un.or g/pages/ViewDetails.aspx?src=TREATY&mtdsg_no=XVIII-5&chapte r= 18&lang=en, diakses pada tanggal 1 November 2013.
“Laporan Sekretaris Jenderal kepada Dewan Keamanan (A/67/845-S/2013/245)”, http://childrenandarmedconflict.un.org/countries/philippines/, diakses pada tanggal 16 Januari 2014.
“Manila and Rebel Group Take Step Toward Peace Plan”, http://www.nytimes.com/2012/10/08/world/asia/manila-and-rebel-group-take-step-toward-peace-plan.html, diakses pada tanggal 25 Februari 2014.
“Many Hostages Escape Amid Army Assaults in Philippines”, http://www.arabne ws.com/news/465009, diakses pada tanggal 2 Maret 2014.
“Militer Sudutkan Gerak MNLF”, http://www.koran-jakarta.com/index.php/detail/ view01/128860, diakses pada tanggal 19 Januari 2014.
“Moro Lumpuhkan Filipina Selatan”, http://berita.plasa.msn.com/internasional/ok ezone/pemberontak-moro-lumpuhkan-filipina-selatan,diakses pada tanggal 2 Maret 2014.
“Perjanjian perdamaian pemerintah Filipina dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) bisa menghadapi tantangan hukum dari kelompok pemberontak Moro lain”, http://www.radioaustralia.net.au/ indonesian/2012-10-10/perjanjian-damai-
filipinamilf-hadapi-ancaman/1028140, diakses pada tanggal 21 Februari 2014.
“Philippines Mistreatment Hostage Taking Zamboanga”, http://www.hrw.org/new s/2013/09/19/philippines-mistreatment-hostage-taking-zamboanga, diakses pada tanggal 2 Maret 2014.
90
“Sandera”, http://id.wikipedia.org/wiki/Sandera, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.
“The State Moro Armed Conflict in The Philippines: Unresolved National Question or Question of Governance”, https://www.academia.edu/306854 7/The_state Moro_armed_conflict_in_the _Philippines_Unresolved_nation al_question_or_question_of_governance, diakses pada tanggal 19 Januari 2014.
“Timeline: Crisis in Zamboanga City”, http://www.gmanetwork.com/news/story/3 25855/news/regions/timeline-crisis-in-zamboanga-city, diakses pada tangg al 2 Maret 2014.
”Philippine: Conflicts Collateral Damage”, http://blogs.aljazeera.com/blog/asia/ph ilippine-conflicts-collateral-damage, diakses pada tanggal 6 Maret 2014. ”Tantangan Pembangunan Negara Bangsa di Filipina: Gerakan Separatisme
Moro”, Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR-LIPI), http://www.katalog.pdii.lipi.go.id diakses pada tanggal 6 Desember 2013. United Nations Environment Programme, “Environtmental and Socioeconomic
Impacts of Armed Conflict”, http://www.unep.org/dewa/Africa/publicatio ns/AEO-2/content/203.htm, diakses pada tanggal 14 Desember 2013.