• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Sebanyak 48,68% siswa kelas XII dengan self-efficacy beliefs rendah menunjukan pengahayatan kurang yakin diri terkait pilihan yang dibuatnya

5.2.2 Saran Praktis

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai self-efficacy beliefs pada siswa kelas XII dalam menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 1 Bandung, berikut merupakan informasi yang diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penelitian ini:

1. Bagi siswa angkatan 2016 yang akan naik ke kelas XII, dapat diberikan informasi mengenai self-efficacy beliefs oleh guru di bagian konseling, maupun wali kelas sehingga siswa dapat menemukan kelebihan diri yang sebelumnya belum disadari. Dengan demikian keyakinan akan kemampuan diri siswa yang bersangkutan diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi ujian nasional tahun depan.

2. Berdasarkan data yang diperoleh dari data penunjang, bagi pihak SMA Negeri 1 Bandung diharapkan dapat menyelenggarakan try out berkala maupun pemantapan yang dimulai sejak akhir semester pertama. Mengingat kesiapan siswa yang diharapkan dapat lebih mantap dengan upaya try out yang dilaksanakan lebih dini.

3. Bagi orangtua disarankan untuk senantiasa memberikan dukungan bahwa siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah, sebagai bentuk latihan soal ujian nasional. Dengan demikian

63

Universitas Kristen Maranatha diharapkan siswa kelas XII akan lebih yakin diri dalam menghadapi ujian nasional.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil diskusi dan saran yang diberikan oleh para penguji dalam sidang hari Selasa, tanggal 14 April 2015 di ruang sidang Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, disepakati beberapa hal yang harus diperbaiki mengenai indikator self-efficacy

beliefs siswa kelas XII dalam menghadapi ujian nasional di SMA Negeri

1 Bandung.

Perbaikan ini dicantumkan untuk menjadi informasi, dan perhatian bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian mengenai

self-efficacy beliefs di masa mendatang. Hasil diskusi yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

1. Indikator sebaiknya dibuat ke dalam situasi yang spesifik yaitu, terfokus pada situasi menghadapi ujian nasional. Indikator untuk setiap aspek

self-efficacy beliefs akan diseragamkan menjadi:

a) Mengikuti bimbingan belajar.

b) Mengikuti try out yang diselenggarakan oleh pihak sekolah maupun tempat bimbingan belajar.

c) Mengerjakan latihan soal pada buku bank soal. d) Mengurangi waktu bermain.

Universitas Kristen Maranatha Agar dapat menggambarkan self-efficacy beliefs yang terfokus pada situasi menghadapi ujian nasional, keseluruhan indikator tersebut dikaitkan dengan 4 aspek yang dapat menunjukan tinggi atau rendahnya self-efficacy

beliefs yang dimiliki oleh siswa.

2. Perubahan indikator pada setiap aspek dari self-efficacy beliefs, berdampak pula pada berubahnya definisi operasional dari aspek-aspek self-efficacy

beliefs. Perubahan definisi operasional dapat dicontohkan sebagai berikut:

2.1. Aspek pilihan yang dibuat oleh siswa, yaitu mengenai seberapa yakin siswa SMAN 1 dalam membuat pilihannya terkait lulus ujian nasional dengan mengikuti bimbingan belajar, mengikuti try out, mengerjakan latihan soal di buku bank soal, dan mengurangi waktu bermain guna mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional.

2.2. Aspek usaha yang dikeluarkan oleh siswa, yaitu mengenai seberapa yakin siswa SMAN 1 untuk mengerahkan usaha dalam menghadapi ujian nasional. Siswa yakin untuk berusaha mengikuti bimbingan belajar, mengikuti try out, mengerjakan latihan soal di buku bank soal, dan mengurangi waktu bermain dalam menghadapi ujian nasional.

2.3. Aspek lamanya kemampuan bertahan dalam menghadapi rintangan, yaitu mengenai seberapa yakin siswa SMAN 1 untuk bertahan dalam situasi yang dianggap sebagai rintangan. Siswa yakin untuk tetap bertahan mengikuti bimbingan belajar, mengikuti try out,

65

Universitas Kristen Maranatha mengerjakan latihan soal di buku bank soal, dan mengurangi waktu bermain agar siap menghadapi ujian nasional.

2.4. Aspek penghayatan perasaan siswa SMAN 1 untuk menghadapi ujian nasional, yaitu mengenai seberapa yakin siswa mampu memiliki perasaan positif dalam menghadapi ujian nasional.

66 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. 1997. Self Efficacy – The Exercise of Control (Fifth Printing, 2002). New York: W.H. Freeman & Company.

Bandura, A. 2001. Guide for constructing celf efficacy scales. (online). (http://www.uky.edu/~eushe2/Bandura/BanduraGuide2006.pdf, diakses 08 Oktober 2014 pukul 17:36 wib)

Bandura, A. 1994. Self efficacy. Encyclopedia of human behavior (Vol.4, pp.

71-81). (online). New York: Academic Press. (http://www.uky.edu/

~eushe2/Bandura/BanEncy.html, diakses 08 Oktober 2014 pukul 17:32 wib).

Brown, J.L. Self efficacy theory. (online). School of Psychology, University of New England. (http://samples.jbpub.com/9781449689742/Chapter2. pdf, diakses 08 Oktober 2014 pukul 17:25 wib).

Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education Third

Edition. New York: Mc. Graw Hill.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.

Lunenberg, F. C. 2011. “Self-Efficacy in the Workplace: Implications for Motivation and Performance”. (online). Sam Houston State University. Noor, Hasanuddin. 2009. Psikometri: Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen

Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba.

Santrock, John W. 2002. Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup. terjemahan Damanik, Juda. Jakarta: Erlangga.

Santrock, John W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja) 6th edition. Jakarta: Erlangga

Sudjana, Prof., DR., MA., MSc. 2005. Metoda Statistika Edisi Ke-6. Bandung: Tarsito.

Sugiyono, Prof., DR. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan

67 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Andiny, Laura. 2008. “Perbedaan self efficacy pada guru SMA ‘Plus’ dengan SMA ‘Non-Plus’”. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hasibuan, A.Z. 2014. Buletin BSNP-Media Komunikasi dan Dialog Standar

Pendidikan (Vol. IX/No.4/ Desember 2014). (online). (http://www. bsnp-indonesia.org, diakses 30 Januari 2015 pukul 18:00 wib).

Kusumawati, Putri. 2005. “Studi deskriptif mengenai self efficacy pada siswa/i sma kelas 1 SMA “x” yang mengikuti program kelas akselerasi di kota Bandung”. Usulan Penelitian. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2009. Berlarutnya verifikasi nilai un, pelajar bandung gelisah.(online). (http://edukasi.kompas.com/read/2009/06/25/19323218/Berlarutnya.Verifi kasi.Nilai.UN..Pelajar.Bandung.Gelisah, diakses 23 Maret 2013 pukul 16:05 wib).

Sadili, M. J. 2013. Bisa! siswa peserta un bandung 100 persen lulus. (online). (http://fokusjabar.com/2013/03/04/bisa-siswa-peserta-un-bandung-100-persen-lulus, diakses 23 Maret 2013 pukul 15:57 wib).

Undang – undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2003. (online).

(http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, diakses 23 Maret 2013 pukul 11:12 wib).

Wicaksono, S. 2012. Standar UN 2013 Ditingkatkan. (online). (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/10/11/1324 82/Standar-UN-2013-Ditingkatkan, diakses 23 Maret 2013 pukul 14:06 wib).

Dokumen terkait