• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. PENUTUP

2. Saran

kemasyarakatan serta percakapan sosial. Kedua menetapkan pengetahuan tentang pembangunan menjadi peraturan desa.

1.2. Wujud pengetahuan dan kekuasaan dalam pelaksanaan pembangunan di desa woro ialah berkaitan dengan elit pemerintah desa memproduksi pengetahuan-kekuasaan tentang lebih penting pembangunan fisik daripada pembangunan non fisik, kemudian selanjutnya pengetahuan-kekuasaan yang di produksi oleh elit pemerintah desa juga ilah tentang posisi pemerintah di mana pemerintah lebih tahu persoalan pembangunan dari pada masyarakat, dan yang terakhir pengetahuan dan kekuasaan yang di produksi dalam pelaksanaan pembangunan ialah yang berkaitan dengan bahwa lebih di utamakan unsure kekeluargaan dan kedekatan di bandingkan masyarakat yang lain dalam pelaksanaan pembangunan.

1.3. Justifiksi teori.

Beberapa temuan dalam penelitian ini dapat di potret dan di analisis dengan menggunakan teori pengetahuan dan kekuasaan Michel foucault, baik itu dalam kaitanya dengan peran subjek dalam proses produksi pengetahuan dalam hal ini yang menjadi subjek ialah elit pemerintah desa yaitu kepala desa, ketua BPD, serta sekertaris desa. selanjutnya dalam kaitanya dengan strategi produksi sebgaimana yang di jelaskan di atas serta yang terakhir ialah dalam kaitanya dengan wujud pengetahuan sebagai upaya pemisah-misahan anatara objek yang satu dengan objek yang lainya.

2. Saran.

Berangkat dari sebuah pemahaman bahwa tidak ada karia sempurna tentu saja menyertai hasil penelitian ini, namun di balik banyak kekurangan tentu saja ada banyak temuan-temuan menarik yang sebagai bahan masukan baik itu untuk kebutuhan teoritis maupun kebutuhan praktis. Beberapa hal penting yang menjadi rekomendasi peneliti dalam hal ini ialah sebagai berikut;

2.1. Diharapkan dalam pelaksanaan pembangunan desa untuk tidak menyelenggarakan kekuasaan yang di dominasi oleh sekelompok elit penguasa. Dalam hal ini pemegang kekuasaan di tingkatan desa harus membuka ruang

28

yang seluas-luasnya untuk masyarakat melibatkan diri dalam pembangunan tampa diskriminatif.

2.2. Di harapkan juga dalam pelaksanaan pembangunan, elit pemerintah yang memegang kekuasaan untuk selalu menyediakan ruang diskusi untuk mengoptimalkan peranan berbagai lembaga dan stakeholder dalam pelaksanaan pembangunan desa sehingga terlaksana pembangunan yang partisipatif, demokratis, dan gotong royong.

2.3. Dalam kaitanya dengan produksi pengetahuan dan kekuasaan dalam pelaksanaan pembangunan di haruskan meletakkan pengetahuan yang tidak menyesatkan masyarakat yang berdampak pada masyarakat terpinggirkan dan terisolir dalam pembangunan karena merasa tidak di butuhkan sebagai stakeholder dalam pelaksanaan pembangunan.

2.4. Upaya-upaya menjagkau dan mempertahankan kekuasaan dengan mekanisme produksi pengetahuan agar masyarakat terdisiplin dan tidak kontra terhadap kekuasaan harusnya di hindari dalam pelaksanaan pembangunan. Hasrat ingin mengusai dan mempertahankan status quo sudah sesungguhnya sudah tidak lagi relevan dengan spirit pembangunan desa hari ini di mana undang-undang nomor 6 tahun 204 tentang desa membawa sprit gotong royong, partisipatif, akuntabel, dan transparansi sehigga semua orang subjek memiliki hak yang sama dalam pelaksanaan pembangunan.

2.5. Di harapkan kepada peneliti selanjutnya yang mengangkat lokus dan tema penelitian yang sama dapat menyempurnakan kekurangan-kekuarangan yang di lakukan pada penelitian ini, baik itu pada segi metodologis maupun pada segi-segi lainya.

29

DAFTAR PUSTAKA

Ainillah, S. R. (2016). Elite Politik Dalam Kontenstasi Di Desa Dengan Menggunakan Studi Peran Blater Dalam Pilkades Di Desa Banjar, Galis, Bangkalan Madura. Jurnal Politik Muda, 5(3), 282–290. Retrieved From

Http://Www.Journal.Unair.Ac.Id/Download-Fullpapers-Jpm018f034c4e2full.Pdf

Amin, K. (2017). Elit Dan Kekuasaan Pada Masyarakat Desa (Studi Relasi Antara Pemerintah Dan Masyarakat Di Desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kep. Bangka Belitung. Jurnal Sosiologi Usk (Media Pemikiran & Aplikasi, 11(2), 167–187. Retrieved From Http://Www.Good2u.Ru/Jsu/Article/View/10096/7962

Arifin, S. (2018). Relasi Kekuasaan Dan Pengetahuan Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia ( Mui ) No . 56 Tahun 2016 Tentang Larangan Atribut Non Muslim. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Asep Muslim. (2016). Relasi Kekuasaan Antara Bupati Dan Kepala Desa Dan Kemiskinan Di Pedesaan Pandeglang (Institut Pertanian Bogor). Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Ash-Shidiqq, E. A., & Wibisono, H. (2018). Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi Pengelolaan Dana Desa. Jurnal Hukum Unes, 4(1), 111–131.

Bahasoan, A., & Kotarumalos, A. F. (2014). Praktek Relasi Wacana Dan Kekuasaan Foucaltdian Dalam Realias Multi Profesi Di Indonesia. Populis, 8(1), 13–22. Bataona, M. R., & Bajari, A. (2017). Relasi Kuasa Dan Simbol Ekonomi-Politik

Gereja Dalam Kontestasi Politik Lokal Provinsi Ntt. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(2), 121. Https://Doi.Org/10.24198/Jkk.V5i2.8831

Birsyada, M. I. (2016). Legitimasi Kekuasaan Atas Sejarah Keruntuhan Kerajaan Majapahit Dalam Wacana Foucault. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 24(2), 311. Https://Doi.Org/10.21580/Ws.24.2.974

Bpkp. (2015). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (Bpkp). Creswell, J. W. (2017). Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

30

Jakarta: Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi. Fadli, M., Bailusy, M. K., Nas, J., & Zulfikar, A. (2018). Keterlibatan Elit Lokal

Dalam Peningkatan Partisipasi Politik Pada Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Toraja Utara Tahun 2015. Aristo, 6(2), 301. Https://Doi.Org/10.24269/Ars.V6i2.1025

Febryano, I. G., Suharjito, D., Darusman, D., Kusmana, C., & Hidayat, A. (2015). Aktor Dan Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Mangrove Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia (Actors And Power Relation In Mangrove Management In Pesawaran Regency, Lampung Province, Indonesia). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(2), 125–141. Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Fitri, A. (2019). Dinasti Politik Pada Pemerintahan Di Tingkat Lokal. Kemudi :

Jurnal Ilmu Pemerintahan, 4(1), 91–111.

Https://Doi.Org/10.31629/Kemudi.V4i1.1333

Forrester, J. (2017). Foucault, Power-Knowledge And The Individual. Psychoanalysis And History, 19(2), 215–231. Https://Doi.Org/10.3366/Pah.2017.0215

Foucault, M. (1995). Discipline & Punish: The Birth Of The Prison. New York: Vintage Books.

Foucault, M. (2002). Archaeology Of Knowledge. London And New York: Routledge.

Foucault, M. (2019). Discourse & Truth And Parrēsia. Chicago: Te University Of Chicago Press.

Gerbangntb. (2019). Aliansi Pmwb Desak Pemdes Woro Serahkan Salinan Kegiatan Program Desa. Retrieved From Gerbangntb Website: Https://Www.Gerbangnewsntb.Id/2019/07/Aliansi-Pmwb-Desak-Pemdes-Wo Gilliam, C. (2018). Vrais Amis: Reconsidering The Philosophical Relationship

Between Foucault And Deleuze. Foucault Studies, (25), 191–212. Https://Doi.Org/10.22439/Fs.V25i2.5580

Hannan, A., & Abdillah, K. (2019). Hegemoni Religio-Kekuasaan Dan Transformasi Sosial Mobilisasi Jaringan Kekuasaan Dan Keagamaan Kyai Dalam Dinamika Sosio-Kultural Masyarakat Madura. Sosial Budaya, 16(1).

Harianto. (2016). Pergeseran Kekuasaan Elit Lokal Di Desa Bontobulaeng Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Uin Alauddin Makassar.

31

Haryanto. (2017). Elit, Massa, Dan Kekuasaan : Suatu Bahasan Pengantar. Yogyakarta: Polgov.

Karim, A. (2017). Pariwisata Dan Kekuasaan: Sebuah Teaah Foucauldian. Jurnal

Kajian Ruang Sosial-Budaya, 1(1), 81–105.

Https://Doi.Org/10.21776/Ub.Sosiologi.Jkrsb.2017.001.1.07

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2017). Buku Saku Dana Desa. Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 1–103.

Kessa, W. (2015). Buku 6: Perencanaan Pembangunan Desa. In Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia. Jakarta: Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi. Khoiriah, S., & Meylina, U. (2018). Analisis Sistem Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan Regulasi Keuangan Desa. Masalah-Masalah Hukum, 46(1), 20. Https://Doi.Org/10.14710/Mmh.46.1.2017.20-29

Kholmi, M. (2017). Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Di Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang). Journal Of Innovation In Business And Economics, 7(2), 143. Https://Doi.Org/10.22219/Jibe.Vol7.No2.143-152

Leavy, P. (2017). Research Design Quantitative, Qualitative, Mixed Methods, Arts-Based, And Community-Based Participatory Research Approaches. In The Guilford Press. New York.

Lemke, T. (2016). Foucault, Govermentality, And Crritique. In Routledge Taylor And Francis Group.

M. Silahuddin. (2015). Kewenangan Desa Dan Regulasi Desa. Jakarta: Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi.

Malik, A., & Nugroho, A. D. (2016). Menuju Paradigma Penelitian Sosiologi Yang Integratif. Sosiologi Reflektif, 10(2), 66–84. Https://Doi.Org/10.21082/Fae.V29n1.2011.55-66

Meutia, I., & Liliana. (2017). Pengelolaan Keuangan Dana Desa. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 8(2), 336–352. Https://Doi.Org/10.18202/Jamal.2017.08.7058 Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis A

Methods Sourcebook. In Sage Pubblication (Third Edit). Los Angelas: Sage Pubblication.

32

Paskarina, C. (2016). Kompetisi Dan Penundukan Birokrasi Pada Rezim Knowledge-Based Development. Sosiohumaniora, 18(1), 20–26. Https://Doi.Org/10.24198/Sosiohumaniora.V18i1.9352

Prayitno, G., & Subagyo, A. (2018). Membangun Desa Merencanakan Desa Dengan Pendekatan Partisipatif Dan Berkelanjutan. Malang: Ub Pres.

Ritzer, G., & Stepnisky, J. (2018). Sociological Theory. In Sage Pubblication. Los Angelas.

Salahudin. (2019). Pemdes Woro Di Demo, Berikut 10 Tuntutan Masyarakat.

Retrieved From Indikator Ntb Website:

Http://Www.Indikatorntb.Com/2019/07/Pemdes-Woro-Di-Demo-Berikut-10-Tuntutan.Html

Suharman, Y. (2014). Relasi Kekuasaan-Pengetahuan Dalam Wacana Global War On Terror. Universitas Gadjah Mada.

Sutoro, E., Khasanah, T. I., Widuri, D., Handayani, S., Handayani, N., Qomariah, P., & Kurniawan, B. (2014). Desa Membangun Indonesia. In Academia.Edu. Https://Doi.Org/10.1038/Ncomms12854

Syieh, A. R. (2017). Dekonstruksi Kekuasaan Tingkat Desa (Studi Terhadap Terpilihnya Supir Angkutan Dalam Pilkades Serentak Desa Mattaoangin Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba). Uin Alauddin Makasar.

Tim Penyusun Yustisia. (2015). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Dan Peraturan Terkait (L. Sutian, Ed.). Jakarta: Visimedia.

Wardiyanto, B., Aminah, S., & Martanto, U. (2016). Percikan Pemikiran Tata Kelola Dan Pembangunan Desa. Surabaya: Airlangga University Press.

Wiradnyana, K. (2018). Arkeologi Pengetahuan Dan Pengetahuan Arkeologi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Wisnumurti, A. A. G. O. (2012). Relasi Kuasa Penguatan Demokrasi Lokal Di Bali. In Journal Of Chemical Information And Modeling (Vol. 53). Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Yudha, T., Utamidewi, W., & Resmana Adiarsa, S. (2018). Prostitusi Online Dan Eksistensi Kekuasaan Pemerintah. Juss (Jurnal Sosial Soedirman). Https://Doi.Org/10.20884/1.Juss.2018.2.1.1178

Dokumen terkait