• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-saran

Dalam rangka menjalankan kegiatan program rehabilitasi peneliti memberikan saran-saran yang berdasarkan hasil penelitian yaitu:

1. Peniliti melihat perlunya penyeleksian dalam menerima pekerja atau dengan di bekalinya ilmu-ilmu tentang merawat atau mengasuh anak dengan baik sebelum terjun langsung memegang anak.

2. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam menjalankan program yang sedang berjalan kegiatan fisioterapi bisa di aplikasikan ketika anak sedang berbaring di dalam kamar seperti diperhatikanya posisi anak.

3. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana dalam mendukung jalannya program rehabilitasi anak, penambahan tenaga kerja pada bagian fisioterapi, care giver dan pendidikan.

70

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Akila smart: Anak Cacat Bukan Kiamat Metode Pembelajaran dan Terapi untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Yogyakarta: Katahati, 2010.

Berry David. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta: RajaGrafindopersada, 1995. Balitbang Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial Jakarta:

Balitbang Departemen Soisal RI, 2003

Departemen Sosial RI, Panduan Kriteria Penyandang Cacat Tubuh, Departemen Sosial RI. Departemen Sosial RI, Panduan Kriteria Penyandang Cacat Tubuh ,Jakarta: Departemen

Sosial RI cat ke-2, 2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1991.

Informan Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, vol 10, No1, April 2005, Jakarta: Pusat Penelitian Permasalahan Kesejahteraan Sosial Badan Penelitian dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial Sosial Republik Indonesia, 2005.

Kodir, Abdul Karding, Evaluasi Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Semarang, Semarang: Universitas Diponegoro, 2008

_Kementerian Sosial Dalam Angka Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Desember 2012.

Pramuito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta: Departemen Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997

71

Menteri Sosial Republik Indonesia, Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia NO:30/HUK/2011: Standar Nasional Pengasuhan Anak untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak

Sarwono, Sarlito Wirawan, Teori-teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali,1984. Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo persada, 1994. Soekanto Soerjono, Sosiologui suatu pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002 Somantri Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa Bandung: Refika Aditama, 2006.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet ke-3

Sugiyono, Prof.Dr, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta, 2011. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Pt. Refika Aditama, 2005.

Suharso, Darto, Cerebral Palsy Diagnosis dan Tatalaksana, Surabaya: FK Unair RSU Dr Soetomo, 2006

Sutopo, Heribertus B, Metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi Penelitian untuk Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1996.

Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

WAWANCARA

72

Wawancara Pribadi dengan Ibu Ayu, Bintaro, 19 Mei 2014.

Wawancara dengan Guru play Group Bapak Agus, Bintaro 19 mei 2014.

Wawancara dengan kabid. Personalia dan kesehatan Ibu Tuti Hendawati, Bintaro senin 23 Juni 2014.

Wawancara dengan terapis bapak Marno, Bintaro Senin 23 Juni 2014 Wawancara dengan perawat mbak Erna, Bintaro Senin 23 Juni 2014. Wawancara dengan perawat mbak Rosi, Bintaro Senin 23 Juni 2014. Wawancara dengan bu Rini dan mbak ayu, Bintaro,

UNDANG - UNDANG

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 32ayat 1 UU RI No. 4/1997 Tentang Penyandang Cacat UU No.11 Tahun 2009 tentangKesos

UU No.4 Tahun 2004 tentang Kesejahteraan Anak. WEBSITE

http://ysibintaro.blogspot.com/2011/07/profil-yayasan.html 1

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MATERI%20KULIAH%20REHABILITASI%20PE KERJAAN%20SOSIAL.pdf di akses 22-juni-2016 jam 11:53

LAIN – LAIN

File Yayasan Sayap Ibu Bintaro

1. Apa Program yayasan untuk kesejahteraan anak Cerebral palsy? 2. Bagaimana Cara yayasan untuk kesejahteraan anak-anaknnya? 3. Tingkat keberhasilan program yayasan menurut Ibu/Bapak? 4. Tingkat keberhasilan dilihat dilihat dari apa, indikatornya apa? 5. Penghambat pelaksanaan untuk anank cerebral palsy?

6. Bagaimana cara yayasan sayap ibu bintaro dalam memenuhi kebutuhan fisik, belajar, psikologis, religius, dan sosial?

7. Bagai mana pengawasan terhadap jalannya program sehingga program itu bisa berjalan dengan baik?

Nama : Astrida Daulay Jabatan : ketua umum

1. Apa Program yayasan untuk kesejahteraan anak Cerebral palsy?

Jawaban: Cerebral palsykan ada dua anak dalam panti dan luar panti jadi anak dalam panti kita juga termasuk banyak yang cerebral palsy juga diluar panti jadi cerebral palsy sendiri adalah kondisi dimana anank harus dilatih motorik-motoriknya jadi program kita yang paling rutin yang sudah kita lakukan adalah terapi dari mulai fisioterapi, speech therapy (terapi wicara), sampai hidro therapy karena dengan adanya terapi-terapi tersebut yang paling sangat meningkatkan motorik secara fisik dan juga mental juga anak-anak terapi ini banyak juga yang cerdas jadi mereka ada yang kita sekolahkan di sekolah luar biasa ada juga yang aktifitas rutin dipanti seperti belajar bersama.

2. Bagaimana Cara yayasan untuk kesejahteraan anak-anaknnya?

Jawaban: jadi kalau anak kita itu memang kita buat mereka suatu program rutin dari mereka babgun tidur sampai malam hari jadi semua program mengarah pada untuk pengentasan kemandirian anak jadi bagai mana mereka itu bisa punya aktifitas seperti pagi ada yang pergi speech therapy (terapi wicara) kerumah sakit misalnya ada juga yang hidro therapy didalam panti ada juga yang fisioterapi ada juga yang sekolah ke sekolah luar biasa jadi apa potensi anak yang bisa kita maksimalkan ya kita maksimalkan supaya mereka kelak bisa mandiri walaupun kondisi anak-anak disini anak-anak cacat ganda yang cukup berat kondisinya namun kita terus menerus melakukan stimulasi-stimulasi fisik dan mental karna anak-anak ini kalau dibiarkan sajakan lama-lama akan penurunan retaldasi mental (penurunan kecerdasan) dan fisik dan itu yang tidak kita inginkan jadi ada kegiatan dimana suster setiap pagi perlima belas meit punya interaksi rutin dengan anak lalu juga perlima belas menit menganti posisi anak untuk yang tidur saja lalu buat

juga belajar.

3. Tingkat keberhasilan program yayasan menurut Ibu/Bapak?

Jawaban: Tingkat keberhasilan program itu karna anak kita ini memang anak berkebutuhan khusus dari yang kelas ringan sampai kelas berat jadi masing-masing keberhasilan program itu personal jadi tidak bisa kita sama ratakan jadi ada anak yang hanya dengan mengangkat tangan saja tadinya tidak mampu mengangkat lalu mampu mengangkat itu merupakan keberhasilan bagi kami, jadi misalnya tadi anak hanya duduk saja lalu dilatih melangkah nah itu juga merupakan keberhasilan jadi tidak bisa disama ratakan karna kondisi kecacatan anak berbeda-beda.

4. Tingkat keberhasilan dilihat dilihat dari apa, indikatornya apa?

Jawaban: indikatornya adalah misalnya satu, keberhasilan anak tidak sering sakit lalu kedua, anak punya keceriaan atau kegembiraan jadi masa mereka bersinar, lalu kalau disini mungkin yang sekolah apakah mereka bisa naik kelas kita ada dua yang sekolah reguler itu juga termasuk indikator tetapi kalau yang lain memang leih banyak pada indikator masalah kesehatan dan kegembiraan itu indikator keberhasilan program.

5. Penghambat pelaksanaan untuk anank cerebral palsy?

Penghambat pelaksanaan program ini mungkin saat ini kita kan masih mengandalkan volunteer-volunteer atau relawan-relawan jadi saat ini kami kepingin itu kita punya sahabat yang banyak jadi kita ada program circle of friend (lingkaran teman) bahwa setiap anak itu harus mempunyai orang-orang yang perduli secara spesifik mengenai kebutuhan anak-anak tersebut jadi seperti ini yah, kita ada satu anak itu kalaubisa punya lima sampai sepuluh sahabat, sahabat ini adalah relawan kami harapkan ada relawan-relawan yang banyak yang bisa berpartisipasi jadi setiap relwan ini punya satu spesifikasi anak mereka konsen misalnya begini satu relawan memperhatikan maslah pendidikan

perduli sekali dengan pendidikanya misalnya dia sekolah di sekolah luar biasa mana, bagaimana perkembangannya disekolah interview dengan gurunya misalnya lalu kira-kira apalagi nih yang untuk peningkatan kapasitas dan kemandiriannya lalu mungkin sahabat yang lain dalam bidang misalnya kesehatanya si bayu ini minum obat apa setipa hari apakah ada obat kejang, apakah ada obat pilek, apakah ada apa nah ini perlu orang yang betul-betul konsenterasi detail jadi bisa mendampingi bayu kerumah sakit lalu memperhatikan obat-obatan yang perlu dimakan atau yang tidak yang mana yang harus di stop nah jadi ini yang kami kekurangan tenaga dan kami berharap banyak masyarakat bisa berpartisipasi menjadi sahabat anak disabilitas didalam panti jadi ada kesehatanya ada pendidikanya sampai kepada leisure (rekreasi) tu kegembiraannya misalnya siapa yang mengajak bayu ini piknik misalnya, ya kan, sebulan berapa kali dia harus piknik kalau sekarang kita hanya punya keterbatasan sebulan Cuma duakali tapi mungkin dengan banyak sahabat dia bisa dibawa piknik seminggu sekali nah itu termasuk sampai kepada rencana masa depanya jadi kalau dia punya banyak banyak sahabat jadi banyak yang memberikan perhatian fokus kepada masing-masing anak jadi saat ini kita masih kurang tenaga staf, staf karyawan yang ada masih sangat kurang untuk dapat memetakan masing-masing kebutuhan anak satu persatu itu kendalanya.

6. Bagaimana cara yayasan sayap ibu bintaro dalam memenuhi kebutuhan fisik, belajar, psikologis, religius, dan sosial?

Jawaban: kebutuhan fisik: ya kalau fisiknya yaitu tadi yah dengan penjadwalan dengan misalnya makannya dan gizi yang baik sesuai dengan kebutuhan tubuhnya lalu juga dengan kegiatan-kegiatan tadi ada terapi, fisioterapi, ada terapi wicara itukan, dari olahraga dan juga ada kegiatan berkumpul bersama itu membuat mereka bahagia fisiknya mudah-mudahan mengikuti

selain mereka pergi belajar keluar panti didalam panti sendiri kita ada waktu-waktu tertentu yang punya kegiatan dan kita punya staff khusus untuk itu behaviour therapy (terapi perilaku)

Kebutuhan psikologis: kebutuhan psikologis anak memang pada saat ini lebih kepada pendekatan para suster jadi tiga anak dihendel oleh dua suster jadi kami sangat berharap atau kami memfokuskan para suster ini paham mengenai kebutuhan anak secara psikologisnya sendiri diluar itu kami para pengurus juga yaitu tadi menjadi salah satu circle of friend (lingkaran teman) sahabat anak jadi semuanya harus berpartisipasi

Kebutuhan religius: itu kita belum bisa detail kebutuhan religius mungkin ada saat ini yang satu anak yang agak konsen seperti kaka ubay itu sudah 17 tahun dia meminta sendiri untuk memakai jilbab dan dia juga sholat karna melihat para pengurus dan staff pelaksana kadang-kadang ubay sholat sama para pengurus, memang disini itu lintas agama sehingga kalau anak-anak yang non muslim biasanya kita ada tamu-tamu dari gereja mereka suka berdoa bersama disini juga dan bagi anak-anak muslim biasanya masih dari para susternya contoh mereka bisa makan dengan bismilahirihman nirohom, mereka lalu sholat anak-anak melihat jadi ada anak-anak yang ikut sholat tapi memang belum-belum spesifik kami menangani soal religius ini karna tadi terbentur dengan kita lintas agama itu memang yang harus saya cari tau lebih detail bagaimana seharusnya.

Kebutuhan sosial: mereka juga keluar untuk fisioterapi dan lain-lain juga karna memang disini begitu banyaknya tamu-tamu jadi kelihatanya si kebutuhan mereka untuk bersosilallisasi terpenuhi memang belum mampu seperti kebutuhan sosial misalnya ke mall atau mengikuti apa ibadah diluar itu memang belum sampai ketahap situ, kecuali memang seperti uya anak-anak yang bisa mobile biasanya kita sholat jum’at diajak sama

dengan baik?

Jawaban: jadi memang program-program itukan kita rencanakan pada awal tahun maksudnya sebelum tahun berjalan kita sudah ada program dan program itu sudah kita siapkan dipisahkan oleh pembina pengawas yayasan sayap ibu sehingga kita melakukan activity kita sehari-hari sehubungan dengan program yang sudah ada tapi memang kadang-kadang ditengah jalan ada program baru yang mungkin baik atau mungkin dari masyarakat itu biasanya kita rapatkan lagi apakah program ini baik untuk kita laksanakan atau tidak dan jika bersentuhan dengan dana-dana yang besar biasanya kita mita persetujuan pembina dan pengawas sertapengurus pusat.

Nama : Tuti Hendawati

Jabatan : kabid. Personalia dan kesehatan

1. Apa Program yayasan untuk kesejahteraan anak Cerebral palsy?

Jawaban : yang pertama kita harus maping dulu, dan assesmen Anak kebutuhannya apa e... nanti dari situ kita bisa tentukan kelompok-kelompokan anak menjadi anak mampu rawat, mampu latih dan mampu didik kaya mampu rawat berarti kebutuhan dia hanya perawatan terapi, terapi itu dalam bentuk fisioterapi bisa, hidroterapi bisa, berbagai macam terapi lah. terapi pemijatan bisa, sensor integrasi juga bisa untuk anak. Anak mampu latih dan mampu didik berarti dia bisa kita sekolahkan, bisa di didik keterampilan bisa memiliki keahlian lah gitu.

2. Bagaimana Cara yayasan untuk kesejahteraan anak-anaknnya?

Jawaban : yang pertama tentu aja kita harus berusaha untuk memandirikan anak e.. dia punya kemandirian untuk melakukan banyak hal, baru setelah itu kalau memang ya tadi kalau si anak bisa dilatih bisa dengan kemampuan apa, yang kita harapkan bisa untuk kemandirian dan kesejahteraan. Misalnya ada anak yang e.. apa? Kalau kasus-kasus down syndrom kan dia bisa diajarkan bermusik kalau kasus di sayap iu sendiri belum ada yah karena kita masih mereka masih balita lah, rata-rata yang mampu latih dan mampu didik ini jadi mereka kita sekolahkan itu harapkan kita kelak dia bisa mandiri dan sejahtera. 3. Tingkat keberhasilan program yayasan menurut Ibu/Bapak?

Jawaban : kalau sekarang ini kita memang keberhasilan anak “buat anak-anak disabilitas

ini” hal yang menurut kita sepelepun bisa kita anggap keberhasilan, misalnya ada anak yang tadinya hanya mampu rawat kemudian dengan terapi dengan bantuan kita dengan perawatan kita ternyata ini anank bisa memiliki progres yang kemudian menjadikan dia menjadi anak mampu latih itu sudah keberhasilan. Ada misalnya conyoh ada anak autis

mampu eh kemudian setelah terapi setelah kita latih ternyata ini anak bisa berjalan. Ada anaka yang tadinya misalnya karena trauma berat untuk berinteraksi dengan orang saja dia sangat tidak mampu sekarang setelah terapi setelah pendekatan ternyata ini anak luar biasa percaya diri ya itu keberhasilan. Misalnya ini anak ada spastis kaku semua kemudian bisa melentur bisa membuka telapak tangan aja itu sudah keberhasilan untuk anak Cerebral Palsy misalnya tadi kaya nurul dua-duanya tidak bisa di fungsikan organ tubuhnya, sekarang bisa ngesot ibarat kata atau terapi berjalan dengan percayadirinya dengan satu kaki itu sudah suatu keberhasilan.

4. Tingkat keberhasilan dilihat dari apa, indikatornya apa?

Jawaban: macem-macem yah dari komunikasi indikatornya indikatornya bisa dari kemampuan bisa dari postur tubuh kemampuan si anak untuk-untuk bahkan menggerakan badannya sendiri itu bisa jadi indikator keberhasilan kalau untuk terapi dari kemandirian, kemampuan anak berkomunikasi bisa, dari apa yah bahasa tubuh,bukan bahasa tubuh , gerak tubuh bisa kemudian tadi indikator kemandirian ada anak non panti kita yang udah diatas delapan belas tahun yang kemudian kita pekerjakan itu jugakan paktor kemandirian yah kemandirian unuk lebih jejasnya indikator-indikator pak agus deh.

5. Penghambat pelaksanaan untuk anank cerebral palsy?

Jawaban: ada beberapa pasilitas yang mungkin masih belum ada di sayap ibu sehingga kita harus akses keluar seperti misalnya beberapa terapi yang dibutuhkan kita masih berusaha mencari keluar itu menjadi hambatan karna perlu waktu, perlu tenaga ekstra kalau tersedia semua di pantikan akan sangat memudahkan misalnya sensor integrasi dikita belum ada sehingga anak harus keluar kerumah sakit, ke tempat –tempat terapi atau ketempat terapi untuk anak autis khusus itu belum ada di tempat kita langsung kita carikan sekolah khusus autis itu menjadi kendala.

psikologis, religius, dan sosial?

Jawaban: kebutuhan fisik: kita berikan scara langsung nutrisi yang baik kemudian terapi yang baik itu juga kebutuhan fisik yah hidroterapi, terapi pemijatan itu langsung berkaitan dengan fisik, speech therapy (terapi wicara) itu juga dengan fisik ada kaitannya dengan kemampuan anak untuk menelan untuk makan dengan baik itu secara fisik.

Kebutuhan belajar: kebutuhan belajar kita ada spesial edukasi ada guru untuk spesial edukasi yang kita hire (pekerjakan) secara propesional dia membentuk beberapa grup sekolah dipanti kemudian usaha lain juga kita menyekolahkan anak-anak sesuai dengan kebutuhan yang membutuhkan sekolah tuna netra kita sekolahkan khusus disekolah tuna netra sekolah autis kesekolah autis seperti itu.

Kebutuhan psikologis: kebutuhan psikologis e.. ya kitaberusaha untuk memberikan anak ini kasih sayang seperti yang mereka inginkan karena fungsi orang tua harus digantikan oleh para suster para staf, itu yang berusaha kita sangat tonjolkan sehingga program pelayanan kita di dalam panti ini dua suster menangani tiga anak yang akan mendekatkan anak kepada suster itu kita juga tentunya ada terapi-terapi yang mengandeng psikiater, psikologi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kebutuhan religius: karna kita lintas agama jadi baru sebatas misalnya ada anak yang kaya ubay dia sholat lima waktu rajin yakita tekankan kepenjaganya ke suster bahwa anak ini harus menjalankan ibadah dengan baik di ajarin ngaji dia sudah bisa ngaji kemudian puasa senin kamis dia jalankan kita support kalau untuk karyawannya sendiri memang dia suka ikut juga, ada kegiatan rutin pengajian di panti seminngu sekali kalau untuk penganut agama nasrani memang kita juga ada beberapa tamu kunjungan dari komunitas gereja dan sebagainya mereka misalnya ada acara berdoa disini kita gabungkan anak nasrani dengan

merayakan lebaran yang kristen merayakan natal.

Kebutuhan sosial: kalau sosial kita ada program wisata anak idealnya si seminggu sekali harus tercapai Cuma memang karena kesibukan faktor lain kadang kala baru bisa tercapainya itu dua minggu sekali bahkan sebulan sekali tapi terus kita upayakan, kalau sekedar misalnya keluar panti, ketaman kota itu kita lakukan karna buat mereka itu satu kebutuhan

7. Bagai mana pengawasanterhadap jalannya program sehingga program itu bisa berjalan dengan baik?

Jawaban: kita ada rapat koordinasi, ada rapat koordinasi pelaksana setiap seminngu yang itu kita meriview-riview semua kegiatan anak-anak semua kegiatan dipanti apakah berjalan baik atau tidak, kalau tidak kenapa kalau berjalan baik apalagi yang bisa kita lakukan selanjutnya supaya lebih baik kemudian ada rapat pengurus plan setiap satu bulan sekali dimana disitu akan kita bisa juga mengepaluasi setelah memonitor sebelumnyakemudian di evaluasi sampai mana perogramnya gitu.

Nama : pak Agus Jabatan : Terapis

1. Apa Program yayasan untuk kesejahteraan anak Cerebral palsy?

Jawaban: disini diyayasan sayap ibu di unit rehabilitasi terutama anak-anak kita heppy personal menjadi bahagia, menjadi sehat kalau program yang sifatnya untuk kebahagiaan itu mungkin adalah e...semua anak punya agenda dalam agendanya itu bisa diterjemahkan kegiatan, kegiatanya itu pertama semua anak harus turun dari dalaam tempat tidur yang kedua kemudaian harus punya kursi roda, semua anak yang bisa duduk dan bisa sekolah diluar harus sekolah, kemudian kalau anak-anak tidak memungkinkan disini saya membuatkan mereka play group di pagi dan sore hari setiap hari senin sampai jum’at.

2. Bagaimana Cara yayasan untuk kesejahteraan anak-anaknnya?

Jawaban: yayasan itu fisi misinya sekarang itu kurang lebih ingin menjadi pusat rehabilitasi bersekala internasional di yayasan itu dan sayap ibu punya fisi punya misi itu menjadi pusatrehabilitasi tapi kualitasnya internasional itu yang di gaung-gaungkan dalam 2013 awal walaupun sekarang dalam proses tetapi agenda-agenda itu selalu ada bahwa kita membentuk unit-unit tertentu maksud unit-unit dalam artian ada unit rehabilitasi, ada unit ini ada unit itu itu bagian dari yayasan menterjemahkannya kemudian ada juga misalkan kita menggandeng banyak relawan dari dalam dan luar negri itu juga bagian dari mewujudkan kesejahteraan kemudian membuat SOP (Standar Oprasional Prosedur) baik proses kemudian juga ini memberikan binaan baik anak dalam panti, non panti, orang tua seperti itu terus menyelenggarakan kegiatan rutin seperti donor darah dan lain-lain itu bagian dari satu yayasan, kita ingin menjadi satu yayasan yang bisa berkontribusi secara luas kepada masyarakat yang berhubungan dengan hal-hal semacam itu, terus kalau

anak-menggandeng dari dalam dan luar negri, menggandeng pemerintah, menggandeng rumah sakit, menggandeng non pemerintah tujuannya adalah kurang lebih seperti ini sendiri kita

Dokumen terkait