• Tidak ada hasil yang ditemukan

4) Refleksi Siklus III

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

a. Bagi dosen ABA DCC diberikan sosialisasi tentang langkah-langkah pembelajaran Bahasa Inggris melalui teknik information gap task .

b. Bagi lembaga Perguruan Tinggi Dian Cipta Cendikia hendaknya dapat lebih menyiapkan media dan sumber belajar yang inovatif dan beragam sebagai upaya mendukung kualitas proses pembelajaran akademik.

c. Dosen/guru dan lembaga pendidikan hendaknya dapat menerapkan program evaluasi pembelajaran pada tes hasil belajar yang dianalisa lebih rinci dan akurat menggunakan program analisa atau standar pengukuran soal yang sudah ditentukan.

d. Bagi pendidik dan peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penguasaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris, hendaknya dapat menggunakan teknik information gap tasks.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA

INGGRIS PADA MATA KULIAH SPEAKING

3

MELALUI TEKNIK INFORMATION GAP

TASK PADA MAHASISWA SEMESTER 3

ABA DIAN CIPTA CENDIKIA

BANDAR LAMPUNG

(Tesis)

Oleh

JUNI HARTIWI

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

DAFTAR PUSTAKA

Andinurdiansah. 2011.Konsep Dasar Sistem Pembelajaran.

http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/konsep-dasar-sistem-pembelajaran.html 30 mei 2012.

Ausubel, David P., The Use of Advanced Organizersmin the Learning and Retention of Meaningful Verbal Material”Journal Of educational psychology,51.267-272, 29 Desember 2012

Arikunto, S.2001. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi dan Suhardjana. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Brown H. Doughlash.2000. Teaching by Principles. An Interactive Approach to Language Pedagogy. Second Edition. Weslet Longman Inc: A Pearson Education Company. Dick.W. and Carey, L. 1996. The Systemic Design of Instruction. Harper Collins College

Publisher.

Hadfield J.1992. Classroom Dynamics. Oxford: Oxford University Press.

Harris, David P. 1977. Teaching English as a Second Language. New Delhi:Tata Mc.Graw- Hill Publishing Company Ltd

Heinich, Molenda, Russell, Smaldino. 2005. Instructional Technology and Media for Learning. 8th edition . New Jersey. Pearson Merill Prentice.

Kaltsum, Umi. 2012. Definisi Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. http://mkhgfthj.blogspot.com/2012/10/definisi-model- pendekatan-strategi.html. 29 Desember 2012.

Kunandar.2010. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Rajawali Pers.

Kriswanti. 2006. Information Gap Task Merubah Perilaku Belajar.Malang: Universitas Muhamadiyah

Mardhiyanti.2010. Teori Belajar Bermakna David P. Ausubel.

http://mardhiyanti.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-bermakna-dari-david-p.html 29 Desember 2012

Mazrozikin.2010. Kerangka Model Pembelajaran Interaktif

http://masrozikin.wordpress.com/kerangka-model-pembelajaran-interaktif. 29 mei 2012/

Misriyah. 2010. Proses Pembelajaran Melalui Information Gap Task dengan Efektif Dapat Meningkatkan Perolehan Berbicara Bahasa Inggris Siswa. Malang: Universitas Muhammadiyah.

Mustofa Arif.2009. Information Gap Task dapat Mengatasi Masalah Kelancaran.

http://inovasipendidikan.net/jurnalptk/Jurnal%20PTK%20DBE%203_Anw- revisi%20%28Main%20Files%29.pdf/diunduh tanggal 13 agustus 2012

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nation, Paul. 1996. The Four Strands of Language Course. TESOL in context volume 6 June 1996

Niaelhaq. 2011. Metode Langsung dan Metode Alami

alami.http://niaelhaq.wordpress.com/2011/05/11/metode-langsung-dan-metode- alami/.2012.

Octaria,Dina. 2012. Teori Belajar Bermakna David P. Ausubel.

http://dinaoctaria.wordpress.com/2012/10/15/teori-belajar-bermakna-dari-david-p- ausubel/ 29 Desember 2012

Peterson, P. L.1981. Student diversity and student achievement in large-group and small- group approaches.Paper presented at the annual meeting of the American Educational Research Association, Los Angeles

Purwadarminta, WJS. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Resources,Educational.2007. Komponen Strategi Pembelajaran

http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/17/komponen-strategi-pembelajaran/. 29 mei 2012

Ramlannarie.2011. Pembelajaran Berbicara Dengan Model Pembelajaran Debat.

http://ramlannarie.wordpress.com/2011/10/22/pembelajaran-berbicara-dengan-model- pembelajaran-debat/. 29 mei 2012

Sadiman, Arief. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful.2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Salkind, N.J. 2004. Statistic for people who( think they) hate statistic. Kansas: SAGE

Saryanta. 2012. Teori-Teori Belajar .http://www.sariyanta.com/kuliah/teori-teori-belajar/. 28 mei 2012

Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

Soelarko. 1980. Psikologi pendidikan, Jakarta : Depdikbud

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Sudjianto. 2004. Makalah Pendekatan Komunikatif

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/1959060519850 31-SUDJIANTO/8._Makalah_Pendekatan_Komunikatif.pdf. 29 mei 2012

Sunarto. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:Rineka Cipta.

Supriyatna.2009. Klasifikasi Model Desain Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers.

Syahari. 2010. Information Gap Task Dapat Meningkatkan Kemampuan Speaking Siswa. Bandung: UNISBA.

Tarigan, Henry. 1993.Pengajaran Kosakata. Jakarta; Rineka Cipta.

Thorndike, R.L., and Hagen E,E.,2011. Measurement and Evaluation in Psychology and Education. New York

Thobroni, Mustofa. Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, hal 101, Ar-Ruzz Media

http://www.ayobukasaja.com/2012/05/teori-belajar-kognitif.html 29 Desember 2012. Uno, Hamzah B.2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi aksara

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Woodward T (1995) ‘Pair and groupwork –confessions of ignorance’ in The Teacher Trainer Vol 9/1 pp. 8-9.

Yufrizal, Hery. 2007. Negotiation of Meaning by Indonesia EFL Learners. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mat_060909_chapter2.pdf 29 Desember 2012 www.sekolahoke.com .Belajar Bahasa Inggris Online di sekolahoke.com yuk

MOTTO

TAKE RISKS

IF YOU WIN, YOU WILL BE HAPPY IF YOU LOSE, YOU WILL BE WISE

MAN ONLY CAN DO THE BEST. LET ALLOH TAKE FOR THE REST

I.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Bahasa digunakan tidak hanya untuk mengungkapkan isi hati dan pandangan manusia, melainkan juga menggambarkan cara bagaimana orang itu menafsirkan berbagai kenyataan dan menyusunnya kembali serta mengkomunikasikan kepada orang lain. Kian baik seseorang menguasai bahasanya dan kian banyak bahasa yang dikuasainya dengan baik, maka orang tersebut mempunyai kemampuan berfikir yang tinggi. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang digunakan secara luas dalam setiap aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, bisnis dan hiburan. Ketika kita berkomunikasi tentu ada pihak lain yang terlibat.

Pembelajaran bahasa asing atau bahasa kedua ada tiga aspek kebahasaan yang harus dikuasai yaitu aspek bunyi bahasa, aspek tata bahasa dan aspek penguasaan kosakata. Ketiga aspek ini terlebur dalam empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Seseorang dianggap terampil dalam berbahasa apabila menguasai ketiga aspek dan keempat keterampilan berbahasa tersebut, akan tetapi fakta menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia belum maksimal, seperti terlansir dalam pidato pengukuhan guru besar Profesor Bambang Setiyadi di Universitas Lampung pada November 2009. Kegagalan ini dapat dibuktikan dengan ketidak mampuan mahasiswa maupun lulusan perguruan tinggi menggunakan Bahasa Inggris dengan baik untuk berkomunikasi maupun untuk kepentingan terapan yang lainnya. Keberhasilan ataupun kegagalan suatu pendidikan pada dasarnya dapat dilihat dari perubahan tingkah laku atau prestasi yang dicapai oleh mahasiswa. Namun demikian kalau tidak diperhatikan maka mereka lebih memilih untuk berbicara dalam Bahasa Indonesia ataupun dalam bahasa daerah

sehingga mereka tidak terlatih dan belum mampu menggunakan Bahasa Inggris secara optimal. Sebagai sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau pola- pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat.

Mahasiswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris dituntut menguasai tiga aspek bahasa yaitu pelafalan (pronunciation), aspek tata bahasa (grammar) dan aspek kosa kata (vocabulary). Ketiga aspek ini direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa permasalahan yang dapat dijumpai pada mahasiswa ABA DCC Bandar Lampung semester dua jurusan Bhasa Inggris tahun 2012, misalnya prestasi belajar mahasiswa pada di mata kuliah Speaking 2 belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata kelas yang dicapai mahasiswa.

Tabel 1.1 rata-rata kelas yang dicapai mahasiswa pada Speaking 2

NO Kelas Nilai rata-rata

1 D3-BI1 65

2 D3-BI2 70

3 D3-BI3 68

Sumber : BAAK DCC Bandar Lampung

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah keterampilan berbicara (Speaking 2) belum mencapai standar keberhasilan. Nilai yang harus dicapai mahasiswa untuk standar keberhasilan adalah 71. Standar belum tercapai disebabkan oleh beberapa faktor seperti; kurangnya penguasaan kosa kata, tidak pernah mencoba untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dikelas dan malu untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris.

Salah satu upaya yang terus digalakkan supaya terjadi peningkatan prestasi mahasiswa adalah dengan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa yang masih kurang dan mengupayakan peningkatan penguasaan kosa kata yang dimiliki mahasiswa. Sebagaimana diketahui,

motivasi adalah unsur psikologis yang mendorong seseorang untuk berupaya memperoleh keberhasilan terhadap apa yang dilakukannya.

Selain keterampilan siswa dalam berbicara masih rendah, pembelajaran juga belum dirancang sesuai prinsip information gap task dimana mahasiswa belum dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Dosen masih terlihat dominan dalam pembelajaran, seperti ceramah dan memberikan hafalan sehingga mahasiswa lebih banyak duduk dan diam mendengarkan dosen selama proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris seharusnya mahasiswa terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris melalui kegiatan yang menyenangkan, namun kenyataannya mereka kurang aktif dalam proses pembelajaran hal ini terlihat dari kurang antusiasnya mereka dalam menerima materi yang diberikan. Tanpa disadari berbagai kenyataan tersebut seringkali ditimpakan pada anak didik dengan berbagai alasan. Namun apabila dicermati sungguh-sungguh adakah faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Bahasa Inggris mahasiswa? Misalnya faktor dosen. Apakah pembelajaran Bahasa Inggris selama ini baik dan menyenangkan? Apakah dosen sudah menggunakan media dan teknik bervariasi untuk ketercapaian tujuan pembelajaran?

Dalam penggunaan keterampilan berbahasa, dosen seharusnya dapat lebih optimal dalam proses pelaksanaan pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan media ataupun teknik pembelajaran. Mahasiswa senang dengan adanya inovasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Mereka akan lebih merespon mata kuliah Bahasa Inggris dengan diterapkannya berbagai macam bentuk media ataupun teknik.

Kenyataan-kenyataan di atas terjadi juga di ABA DCC Bandar Lampung, melalui diskusi dengan teman-teman sejawat ternyata peneliti sebagai dosen Bahasa Inggris menghadapi

masalah-masalah seperti, pembelajaran terasa monoton, mahasiswa merasa bosan untuk belajar Bahasa Inggris. Berikutnya diketahui pula bahwa dosen merupakan salah satu sumber belajar dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Dosen diharapkan mampu meyakinkan mahasiswa untuk berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris. Dengan demikian mahasiswa menjadi terbiasa menggunakan Bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran. Dengan melihat kenyataan tersebut muncul pertanyaan upaya apakah yang seharusnya dilakukan dosen untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang optimal?

Masalah lainnya adalah tentang kriteria evaluasi dalam pembelajaran berbicara yang masih belum digunakan secara optimal oleh dosen. Mengevaluasi keterampilan berbicara dianggap lebih sulit dibandingkan keterampilan berbahasa lain, karena meliputi beberapa komponen yang harus dikuasai mahasiswa seperti; kosakata, pengucapan, kelancaran dan tata bahasa sehingga perlu adanya kriteria penilaian berbicara yang lebih rinci. Peningkatan keterampilan berbicara mata kuliah Speaking 3 dengan menggunakan information gap task pada mahasiswa semester 3 ABA DCC Bandar Lampung perlu diupayakan secara maksimal dengan berbagai cara agar mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan berbicara.

Proses pembelajaran dapat dikembangkan dengan memberikan berbagai macam media seperti media animasi, audio visual ataupun teknik seperti teknik information gap task. Menurut Yufrizal (2007:232) teknik information gap task dapat mendorong seseorang untuk melakukan negosiasi makna, dan melalui negosiasi makna terjadilah pemerolehan bahasa. Teknik ini dapat memberikan beberapa keuntungan yang sangat menarik dan menyediakan input serta kesempatan bagi mahasiswa untuk penggunaan bahasa yang bermakna yang tentu saja dipandang penting bagi penguasaan bahasa, khususnya penguasaan kosakata yang dapat membuat mahasiswa lancar dalam menerapkan komunikasi berbahasa Inggris.

Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasi masalah-masalah yang perlu dipecahkan dosen pada kegiatan pembelajaran Speaking 3 di ABA DCC Bandar Lampung, yaitu:

1. Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing belum maksimal 2. Mahasiswa belum terampil berbicara Bahasa Inggris

3. Prestasi belajar mahasiswa belum memuaskan pada mata kuliah Speaking 2 4. Keterampilan berbicara belum mencapai standar keberhasilan.

5. Motivasi mahasiswa masih kurang

6. Pembelajaran belum dirancang dan direncanakan sesuai prinsip information gap task 7. Mahasiswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

8. Dosen belum optimal dalam peroses pelaksanaan pembelajaran Speaking 3 9. Pembelajaran Bahasa Inggris masih monoton

10.Proses evaluasi dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada mata kuliah Speaking 3 kurang optimal.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi kemampuan, pengetahuan, biaya, tenaga maupun waktu, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada:

1. Perencanaan pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan teknik information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung.

3. Peningkatan keterampilan berbicara mahasiswa pada mata kuliah Speaking 3 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik information gap tasks.

4. Evaluasi pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan teknik information gap untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian pada permasalahan yang sebenarnya, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah desain perencanaan pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan teknik information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung?

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara mahasiswa pada mata kuliah Speaking 3 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik information gap?

4. Bagaimanakah evaluasi pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan teknik information gap untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung?

1.5 Tujuan Penelitian

Seiring dengan apa yang dipaparkan pada latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keberhasilan kinerja dosen dalam melakukan perbaikan pembelajaran Bahasa Inggris khususnya keterampilan berbicara pada Speaking 3 dengan menggunakan teknik information gap task dan tercapainya pendidikan yang berkualitas. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:

1. Desain perencanaan pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung.

3. Hasil pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung.

4. Evaluasi pembelajaran Speaking 3 dengan menggunakan information gap task untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mahasiswa semester tiga ABA DCC Bandar Lampung.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kegunaan penelitian ini mencakup manfaat teoritis dan praktis.

1.6.1 Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat:

Memberikan sumbangan pada kajian bidang kawasan teknologi pendidikan khususnya kawasan desain dan pengelolaan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

1.6.2 Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini berguna bagi dosen Bahasa Inggris untuk:

(a) Peneliti, untuk menambah wawasan, pengalaman, dan pengembangan keilmuan Teknologi Pendidikan.

(b) Pendidik (dosen), sebagai motivasi untuk lebih kreatif dan terampil dalam memilih dan menggunakan teknik pembelajaran, khususnya dengan menggunakan information gap task.

(c) Peserta didik (mahasiswa), sebagai dorongan untuk menerapkan pembelajaran menggunakan teknik information gap task.

(d) Akademi (ABA DCC Bandar Lampung), sebagai kontribusi ilmiah dalam rangka perbaikan pembelajaran keterampilan berbicara pada mata kuliah Speaking 3 dengan menggunakan information gap task.

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua

: Dr. Herpratiwi, M.Pd.

…….

Sekretaris

: Drs. Sudirman, M.Pd.

……

Penguji Anggota

: I. Dr. Sulton Djasmi, M.Pd.

…….

: II. Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. ……

2.

Dekan Fakultas Kguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003

3.

Direktur Program Pascasarjana

Prof. Dr. Sudjarwo, M.Sc.

NIP

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan sebenarnya bahwa :

1. Tesis dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Pada Mata Kuliah Speaking 3 Melalui Teknik Information Gap Tasks pada Mahasiswa Semester 3, ABA DCC Bandar Lampung Tahun 2012” adalah karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain dengan cara yang tidak sesuai dengan tata etika ilmiah yang berlaku dalam masyarakat akademik atau yang disebut plagiatisme.

2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada Universitas Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila kemudian hari ternyata ditemukan adanya ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya, saya bersedia dan sanggup dituntut dengan hokum yang berlaku.

Bandar Lampung, Desember 2012 Pembuat Pernyataan,

Juni Hartiwi NPM 0723011037

PERSEMBAHAN

TESIS INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA :

BAPAK DAN IBU TERCINTA, YANG SETIA DENGAN DOANYA

SUAMI TERCINTA, YANG MENJADI SPIRIT DAN MOTIVASIKU

MY DEAR SON, “MARVEL ZAKI SASIKIRANA”,

YOU ARE MY SUNSHINE

REKAN SEPERJUANGAN “LASKAR 2007”

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS PADA MATA KULIAH SPEAKING 3 MELALUI TEKNIK INFORMATION GAP TASK PADA MAHASISWA SEMESTER 3 ABA DCC BANDAR LAMPUNG

Nama : JUNI HARTIWI

NPM : 0723011037

Program Studi : Pascasarjana Teknologi Pendidikan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Herpratiwi, M.Pd. Drs. Sudirman, M.Pd.

NIP. 196409141987122001 NIP.195507121986031002

2. Ketua Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan

Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. NIP.195310181981122001

SANWACANA

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahuwataala, atas segala rahmat dan karunia-Nya pada penulis, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang

berjudul “Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris pada Mata Kuliah Speaking 3 melalui Teknik Information Gap Task pada Mahasiswa Semester 3 Akademi Bahasa Asing Dian Cipta Cendikia, Bandar Lampung”.

Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pascasarjana Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan-bantuan dari berbagai pihak. Secara khusus pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Lampung 2. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang telah

memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini;

3. Prof. Dr. Sudjarwo, M.Sc., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Lampung beserta segenap jajarannya yang telah berupaya meningkatkan situasi kondusif pada Program Pascasarjana Universitas Lampung;

4. Direktur ABA DCC Bandar Lampung, Sri Astuti, S.S. dan seluruh staf dan rekan dosen, atas bantuan dan kerjasamanya dalam melaksanakan penelitian di ABA DCC Bandar Lampung

5. Dr. Adelina Hasyim, M. Pd., selaku Ketua Program Pascasarjana Teknologi , Pendidikan dan Penguji Anggota II, yang mengingatkan, memotivasi dan memberikan masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini;

6. Dr. Herpratiwi, M.Pd., selaku Sekretaris Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan dan Pembimbing I yang selalu mengingatkan, memotivasi dan memberikan kritik dan saran kepada peneliti demi sempurnanya tesis ini’

7. Drs. Sudirman, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah membimbing, memotivasi dan mengarahkan penulis selama penyusunan tesis ini dari awal hingga tesis ini dapat diselesaikan;

8. Dr. Sulton Djasmi, M.Pd, selaku Penguji Anggota I yang begitu bijaksana dalam memberikan masukan dan saran kepada peneliti;

9. Dr. M. Sukirlan. M.A selaku Pembahas I yang begitu bijaksana dalam memberikan masukan dan saran kepada peneliti;

10. Seluruh staf administrasi PPS TP FKIP, juga rekan mahasiswa khususnya angkatan 2007 atas dukungan dan bantuannya dalam menyelesaikan tesis ini;

Penulis berharap tesis ini dapat memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan, khususnya bagi kemudahan pendidikan Bahasa Inggris dan umumnya bagi dunia pendidikan untuk menghadapi tantangan zaman era globalisasi ini.

Bandar Lampung, Desember 2012

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF SPEAKING SKILL USING

INFORMATION GAP TASK IN SPEAKING 3 SUBJECT TOWARDS STUDENTS OF FOREIGN LANGUAGE ACADEMY OF

DIAN CIPTA CENDIKIA, BANDAR LAMPUNG By

Juni Hartiwi

The aims of this research are to analyze (1) the lesson plan of teaching speaking through information gap tasks, (2) the implementation of teaching speaking through information gap tasks, (3) the evaluation system of teaching speaking through information gap tasks, (4) the increase of students’ speaking using information gap tasks.

This is a classroom action research which lasted in 3 cycles. The subject of research was ABA students, class D3BI1 consisting of 30 students 2011/2012 academic year. In the 1st

cycle, the learning activity was done by sharing the split information in pair group work using picture. In the 2nd cycle, the learning activity was done by sharing information in small group

work (4-5 students) using picture. In the 3rd cycle, the learning activity was done in pair

group work to share the split information using picture by doing a role play. The data was collected by test, observation note and documentation. The data was analyzed into qualitative descriptive.

The result of the research shows that; (1) the lesson plan was designed by using information

Dokumen terkait