BAB IV PENUTUP
B. Saran-saran
1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2012
4. Matriks Rencana Strategis 2010-2014 5. Rencana Anggaran Kerja Tahun 2011-12 6. Perjanjian Kinerja
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2010 - 2014 1. Visi dan Misi
Pengadilan Tinggi Agama Banten mempunyai Visi : “TERWUJUDNYA PERADILAN AGAMA BANTEN YANG BERWIBAWA, BERMARTABAT DAN AKUNTABEL”
Visi PTA Banten tersebut merupakan kondisi atau gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan dan diharapkan dapat memotivasi seluruh aparatur Pengadilan Tinggi Agama Banten dalam melakukan aktifitasnya.
Pernyataan Visi PTA Banten mengandung pengertian sebagai berikut : Peradilan Agama Banten mengandung arti kelembagaan dan organisasi.
Pengertian secara kelembagaan : Peradilan Agama Banten adalah enam Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang berkedudukan di kota dan atau ibu kota kabupaten se Propinsi Banten yang daerah hukumnya meliputi wilayah Propinsi Banten dan Pengadilan Tinggi Agama Banten yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Banten.
Pengertian secara organisasi : Peradilan Agama Banten adalah Pengadilan Agama se Banten yang susunannya terdiri dari Pimpinan (Ketua dan Wakil Ketua), Hakim, Kepaniteraan,
Kesekretariatan, Jurusita, serta seluruh Staf (Pejabat Struktural / Fungsional dan Non Struktural), dan Pengadilan Tinggi Agama Banten yang susunannya terdiri dari Pimpinan (Ketua dan Wakil Ketua), Hakim, Kepaniteraan, Kesekretariatan, serta seluruh Staf (Pejabat Struktural / Fungsional dan Non Struktural) sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Berwibawa mengandung arti, kekuasaannya diakui dan ditaati serta memiliki pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi, dihormati melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik.
Bermartabat mengandung arti harga diri, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berpegang teguh pada aturan perundang-undangan yang berlaku serta menjaga etika dan moral.
Akuntabel mengandung arti, perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai Visi tersebut ditetapkan Misi Peradilan Agama Banten :
1. Peningkatan Kualitas Penyelesaian Perkara 2. Peningkatan Kualitas Tertib Administrasi Perkara 3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) 4. Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengawasan 5. Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Peradilan
Dengan misi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan, maka ditetapkan 5 (lima) tujuan :
1. Meningkatkan knowledge, kemampuan dan kinerja Pengadilan Agama agar penyelesaian perkara tepat waktu sesuai dengan SOP sejak perkara didaftar sampai perkara diselesaikan dan dapat memenuhi rasa keadilan serta putusannya dapat dilaksanakan (eksekutabel) dan terlaksananya eksekusi yang memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dengan tetap mengacu kepada azas sederhana, cepat dan biaya ringan, sehingga dapat mewujudkan pelayanan prima bagi pencari keadilan.
2. Meningkatkan tertib administrasi perkara dalam hal kelengkapan berkas perkara dan ketepatan waktu, yang ditindak lanjuti dengan pencatatan baik secara manual maupun secara elektronik (Sistem Administrasi Perkara Pengadilan Tinggi Agama) yang dilakukan secara kronologis sejak perkara diterima sampai dengan perkara diselesaikan.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana guna pemenuhan kualitas pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan.
4. Meningkatkan kualitas SDM Pengadilan Agama dengan cara meningkatkan kemampuan pegawai baik teknis yudisial maupun non-teknis yudisial melalui diklat, orientasi, sosialisasi dan DDTK dalam rangka menyelesaikan tugas pokok dan fungsi. 5. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, pembinaan dan
pengawasan terhadap jalannya peradilan agar diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dengan tersedianya tenaga
fungsional yang kompeten dan profesional pada semua level jabatan, dalam rangka merespon pengaduan masyarakat dan menindak lanjuti hasil temuan pembinaan dan pengawasan. 6. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan dengan
meningkatkan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan peradilan, kemudahan akses bagi pencari keadilan, meningkatkan kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat dan sekecil apapun pengaduan harus tetap ditindaklanjuti.
Pertama : untuk peningkatan kualitas penyelesaian perkara dengan sasaran terbitnya putusan /penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable), dengan indikator : prosentase sisa perkara tahun lalu yang belum diselesaikan, prosentase perkara yang diselesaikan, Prosentase sisa perkara yang belum diselesaikan.
Kedua : Meningkatnya tertib administrasi perkara, dengan sasaran diterimanya berkas perkara banding yang lengkap dan tepat waktu yang ditindak lanjuti dengan pencatatan baik secara manual maupun secara elektronik (Sistem Administrasi Perkara Pengadilan Tinggi Agama) yang dilakukan secara kronologis sejak perkara diterima sampai dengan perkara diselesaikan, dengan indikator : prosentase berkas yang diajukan banding secara lengkap (memenuhi syarat), prosentase perkara banding yang diajukan dan diinput dalam SIADPTA Plus.
keadilan, dengan sasaran terpenuhinya kendaraan operasional memadai, alat pengolah data memenuhi standar dan mebeulair sesuai standar.
Keempat : Untuk meningkatkan kualitas SDM peradilan, dengan sasaran meningkatnya pelayanan dalam Penyelesasian tugas pokok dan fungsi, dengan indikator : prosentase pegawai yang mengikuti orientasi/ sosialisasi/ DDTK/ diklat teknis yudisial, prosentase pegawai yang mengikuti diklat/ sorientasi/ sosialisasi/ DDTK/ diklat non yudisial.
Kelima : Untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan terhadap jalannya peradilan agar diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya, sasarannya adalah terlaksananya pembinaaan dan pengawasan yang profesional, terpadu dan berkesinambungan pada semua level jabatan, dengan indikator : prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti, prosentase temuan Pembinaan dan Pengawasan yang ditindaklanjuti.
Keenam : Untuk meningkatnya akuntabilitas dan transparansi peradilan, dengan sasaran peningkatan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggarakan peradilan, dengan indikator : prosentase peningkatan realisasi pertanggungjawaban biaya perkara banding, prosentase peningkatan pengiriman salinan putusan/penetapan tepat waktu, prosentase peningkatan pemberian informasi pengaduan yang berkaitan dengan perkara.
2. Tujuan dan sasaran strategis
Pertama : dalam rangka terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas penyelesaian putusan/ penetapan dengan sasaran terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat, memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable), dengan indikator prosentase sisa perkara tahun lalu yang belum diselesaikan, prosentase perkara yang diselesaikan dan prosentase sisa perkara yang belum diselesaikan.
Kedua : dalam rangka peningkatan tertib administrasi perkara dengan sasaran diterimanya berkas perkara banding yang lengkap dan tepat waktu yang ditindak lanjuti dengan pencatatan baik secara manual maupun secara elektronik (SIADPTA), dengan indikator prosentase berkas yang diajukan banding secara lengkap (memenuhi syarat) dan prosentase perkara banding yang diajukan dan diinput dalam SIADPTA Plus.
Ketiga : dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan pencari keadilan, dengan indikator prosentase kendaraan operasional memadai, prosentase alat pengolah data memenuhi standar dan prosentase mebeulair sesuai standar.
Keempat : dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dengan sasaran meningkatnya pelayanan dalam penyelesasian tugas pokok dan fungsi, dengan indikator prosentase pegawai yang mengikuti orientasi/ sosialisasi/ DDTK/ diklat teknis yudisial dan prosentase pegawai yang mengikuti orientasi/
Kelima : dalam rangka peningkatan kualitas pembinaan dan pengawasan terhadap jalannya peradilan sehingga berjalan dengan seksama dan sewajarnya dengan sasaran terlaksananya pembinaaan dan pengawasan yang profesional, terpadu dan berkesinambungan pada semua level jabatan, dengan indikator prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti dan prosentase temuan Pembinaan dan Pengawasan yang ditindaklanjuti.
Keenam : dalam rangka peningkatan akuntabilitas dan transparansi peradilan dengan sasaran peningkatan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggarakan peradilan, dengan indikator prosentase peningkatan realisasi pertanggungjawaban biaya perkara banding, prosentase peningkatan pengiriman salinan putusan/penetapan tepat waktu dan prosentase peningkatan pemberian informasi pengaduan yang berkaitan dengan perkara.
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
a. Peningkatan kualitas penyelesaian perkara dengan kegiatan pokok menyelesaikan sisa perkara tahun lalu, menyelesaikan perkara tahun berjalan dan mengikis sisa perkara yang belum diselesaikan tahun berjalan.
b. Peningkatan kualitas tertib administrasi perkara dengan kegiatan pokok tercatatnya berkas yang diajukan banding secara lengkap (memenuhi syarat) dan diinputnya data perkara banding dalam aplikasi SIADPTA Plus.
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dengan kegiatan pokok tersedianya kendaraan operasional yang memadai, alat pengolah data serta mebeulair yang memenuhi standar.
d. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dengan kegiatan pokok mengikutkan pegawai dalam diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK baik teknis yudisial maupun non yudisial.
e. Peningkatan kualitas Pembinaan dan Pengawasan dengan kegiatan pokok menangani pengaduan, menindaklanjuti hasil temuan Pembinaan dan Pengawasan.
f. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi peradilan dengan kegiatan pokok meningkatkan jumlah putusan yang dipublikasikan, merealisasikan pertanggungjawaban biaya perkara banding dan mempublikasikan tindaklanjut pengaduan.
B. Rencana Kinerja Tahunan
Terbitnya putusan /penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable) sisa perkara tahun lalu yang belum diselesaikan 100 %, perkara yang diselesaikan tahun berjalan 90 % dan sisa perkara yang belum diselesaikan 10 %.
Diterimanya berkas perkara banding yang lengkap dan tepat waktu serta tercatatnya berkas yang diajukan banding 100 %.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana tersedianya kendaraan operasional memadai 100 %, alat pengolah data dan mebeulair yang memenuhi standar 100 %.
Meningkatnya pelayanan dalam penyelesaian tugas pokok dan fungsi dengan mengikutkan pegawai dalam diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK teknis yudisial dan non yudisial 90 %.
Terlaksananya pembinaaan dan pengawasan yang profesional, terpadu dan berkesinambungan pada semua level jabatan, dengan menangani pengaduan, menindaklanjuti hasil temuan Pembinaan dan Pengawasan 80 %.
Peningkatan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggarakan peradilan peningkatan realisasi pertanggung-jawaban biaya perkara banding 100 %, peningkatan pengiriman salinan putusan/ penetapan tepat waktu 90 %, peningkatan pemberian informasi pengaduan yang berkaitan dengan perkara 100 %.
C. Perjanjian Kinerja
Penetapan Kinerja Tahun 2011 Pengadilan Tinggi Agama Banten
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable)
a. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang belum diselesaikan
b. Prosentase perkara yang diselesaikan
c. Prosentase sisa perkara yang belum diselesaikan
5 perkara
57 perkara 1 perkara
2. Diterimanya berkas perkara banding yang lengkap dan tepat waktu
Prosentase berkas yang diajukan banding secara lengkap (memenuhi syarat)
57 perkara
3. Meningkatnya
kualitas dan kuantitas prasarana
a. Prosentase kendaraan operasional memadai b. Prosentase alat pengolah
data memenuhi standar c. Prosentase mebeulair
sesuai standar
1 unit 8 unit 82 unit
4. Meningkatnya pelayanan dalam penyelesaian tugas pokok dan fungsi
a. Prosentase pegawai yang mengikuti diklat/
orientasi/ sosialisasi/ DDTK teknis yudisial b. Prosentase pegawai yang
mengikuti diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK non yudisial 30 orang 33 orang 5. Terlaksananya pembinaaan dan pengawasan yang profesional, terpadu dan berkesinambung-an pada semua level jabatan a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Prosentase temuan Pembinaan dan Pengawasan yang ditindaklanjuti 5 pengaduan 6 obyek 6. Peningkatan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan peradilan a. Prosentase peningkatan realisasi pertanggung jawaban biaya perkara banding
b. Prosentase peningkatan pengiriman salinan putusan/ penetapan tepat waktu
60 perkara
60 putusan/ penetapan
c. Prosentase peningkatan pemberian informasi pengaduan yang berkaitan dengan perkara 5 pengaduan
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
Terbitnya putusan /penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable), prosentase sisa perkara tahun lalu yang belum diselesaikan target 3 realisasi 3 dengan capaian 100 %, prosentase perkara yang diselesaikan target 57 realisasi 67 dengan capaian 117,5 % , prosentase sisa perkara yang belum diselesaikan target 1 realisasi 0 dengan capaian 1,5 %, biaya perkara target Rp. 450.000,- realisasi Rp. 450.000,- dengan capaian 100 %.
Diterimanya berkas perkara banding yang lengkap dan tepat waktu, prosentase berkas yang diajukan banding secara lengkap (memenuhi syarat) target 57 perkara realisasi 68 perkara dengan capaian 119 %, biaya perkara target Rp. 8.550.000,- realisasi Rp. 10.050.000,- dengan capaian 117,5 %.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana, prosentase kendaraan operasional memadai dengan target 1 unit realisasi 1 unit dengan capaian 100 %, prosentase alat pengolah data memenuhi standar dengan target 8 unit realisasi 8 unit dengan capaian 100 %, prosentase mebeulair sesuai standar dengan target 82 unit realisasi 82 unit dengan capaian 100 %, Pagu anggaran target Rp. 1.002.515.000,- realisasi Rp. 978.030.198,- dengan capaian 97,56 %.
Meningkatnya pelayanan dalam penyelesaian tugas pokok dan fungsi, prosentase pegawai yang mengikuti diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK teknis yudisial dengan target 30 orang realisasi 30 orang dengan capaian 100 %, Pagu anggaran Rp. 100.800.000,- realisasi Rp. 99.815.000,- dengan capaian 99,02 %., prosentase pegawai yang mengikuti diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK non yudisial dengan target 33 orang realisasi 33 orang dengan capaian 100%, Pagu anggaran Rp. 134.888.000,- realisasi Rp. 134.618.500,- dengan capaian 99,8 %.
DDTK SIADPA Plus dan SIADPTA Plus dengan target 30 orang realisai 30 orang dengan capaian 100 %, program ini meskipun bukan merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) namun sebagai tindak lanjut dari Rakernas Balikpapan tahun 2010 yang merupakan program unggulan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI (Ditjen Badilag MA RI).
Terlaksananya pembinaaan dan pengawasan yang profesional, terpadu dan berkesinambungan pada semua level jabatan, prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti dengan target 5 realisasi 4 dengan capaian 80 %, prosentase temuan Pembinaan dan Pengawasan yang ditindaklanjuti dengan target 6 realisasi 6 dengan capaian 100 %.
Peningkatan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan peradilan, prosentase peningkatan realisasi pertanggungjawaban biaya perkara banding dengan target 60 perkara realisasi 71 perkara dengan capaian 118 %, prosentase peningkatan pengiriman salinan putusan/ penetapan tepat waktu dengan target 60 perkara realisasi 70 perkara dengan capaian 116 %.
Peningkatan Sumber Daya Manusia Hakim Tinggi yang diselenggarkan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI (Ditjen Badilag MA RI) dengan target 3 orang realisasi 6 orang dengan capaian 200 %.
Peningkatan Sumber Daya Manusia Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama yang diselenggarkan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI (Ditjen Badilag MA RI) dengan target 1 orang realisasi 1 orang dengan capaian 100 %.
Peningkatan Sumber Daya Manusia Konsinyering Pengumpulan/ Pengiriman Berkas Perkara secara Elektronik yang diselenggarkan Sekretaris Kepaniteraan Mahkamah Agung RI dengan target 1 orang realisasi 1 orang dengan capaian 100 %.
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Apabila diperhatikan kinerja tahun 2011 tergambar dari 6 sasaran terdapat prosentase capaian antara 80% – 200%.
Pada sasaran terbitnya putusan /penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable), prosentase pencapaian 100% - 117,5 %, tingkat capaian melampaui target karena penyelesaian perkara sisa tahun lalu, perkara tahun berjalan serta sisa perkara tahun berjalan melampaui target tahun lalu.
Pada sasaran diterimanya berkas perkara banding yang lengkap dan tepat waktu, prosentase pencapaian 117,5 % - 119 %, tingkat capaian
melampaui target karena perkara yang diterima dan diregistrasi melampui target dari 57 perkara menjadi 68 perkara yang direalisasikan.
Pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana, prosentase pencapaian 100 % tingkat capaian sesuai dengan target.
Pada sasaran meningkatnya pelayanan dalam penyelesaian tugas pokok dan fungsi, prosentase pencapaian 100 % tingkat capaian sesuai dengan target.
Pada sasaran pelatihan teknis yudisial dan non yudisial, prosentase pencapaian 100% - 200%, tingkat capaian melampaui target karena banyaknya panggilan peserta yang dilaksanakan oleh Mahkamah Agung R.I. dan Ditjen Badilag.
Pada sasaran terlaksananya pembinaaan dan pengawasan yang profesional, prosentase pencapaian 80 % - 100 %, ada yang tidak sesuai target karena penyelesaian pengaduan tidak sepenuhnya menjadi kewenangan Pengadilan Tinggi Agama Banten.
Pada sasaran peningkatan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan peradilan, prosentase pencapaian 116 % - 118 %, karena jumlah penerimaan perkara melampui target.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Agama Banten Tahun 2011.
Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Agama Banten yang diuraikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan kerja keras dari semua unsur yang terkait, mulai dari pimpinan, para hakim, pejabat struktural dan fungsional serta seluruh staf, yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai target sesuai program kerja yang telah direncanakan.
B. Saran-saran
Kami menyadari masih adanya program kerja yang belum dapat diselesaikan sesuai target yang diprogramkan. Akan tetapi secara umum pelaksanaan tugas pokok dalam menyelesaikan perkara, di tingkat banding (Pengadilan Tinggi Agama Banten) menunjukan angka yang sangat menggembirakan. Namun secara kumulatif nilai capaian akhir kebijakan Tahun 2011 belum berhasil dengan baik sesuai dengan harapan.
Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini dijadikan tolak ukur untuk memperbaiki kinerja pada tahun yang akan datang.
Akhirnya kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi lebih sempurnanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) ini.
Mudah-mudahan kita sekalian memperoleh rahmat, taufiq dan hidayahNya, Amin.
Banten, 29 Februari 2012
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten,
ttd
BAB V LAMPIRAN
1. Strukur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2012
4. Matriks Rencana Strategis 2010 - 2014 5. Rencana Kerja Anggaran 2011-2012 6. Perjanjian Kinerja
Lampiran 2 Indikator Kinerja Utama
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN No.
Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data
1. Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable)
a. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan
b. Prosentase perkara yang diselesaikan tahun berjalan
c. Prosentase sisa perkara yang belum diselesaikan
a. Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah keseluruhan sisa perkara
b. Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregistrasi
c. Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara
Wakil Panitera dan Panmud Banding
Wakil Panitera, Panmud Banding dan Panmud hukum
Wakil Panitera dan Panmud hukum Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan 2. Diterimanya berkas perkara banding yang lengkap dan tepat waktu
a. Prosentase berkas yang diajukan banding secara lengkap (memenuhi syarat)
b. Prosentase berkas perkara banding yang diajukan dan diinput dalam aplikasi SIADPTA Plus.
a. Perbandingan antara berkas perkara banding yang lengkap (memenuhi syarat) dengan berkas perkara yang diajukan banding
b. Perbandingan antara berkas perkara banding yang lengkap secara manual dengan data perkara yang diinput dalam aplikasi SIADPTA Plus.
Panitera/ Sekretaris dan Panmud Banding
Panitera/ Sekretaris dan Panmud Banding
Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana
a. Prosentase kendaraan operasional memadai
b. Prosentase alat pengolah data memenuhi standar
c. Prosentase mebeulair sesuai standar
a. Perbandingan antara kendaraan yang tersedia dengan kebutuhan operasional pengawasan
b. Perbandingan alat pengolah data yang tersedia dengan yang dibutuhkan
c. Perbandingan meublair yang tersedia dengan yang dibutuhkan
Panitera/ Sekretaris Panitera/ Sekretaris Panitera/ Sekretaris Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan 4. Meningkatnya pelayanan dalam penyelesaian tugas pokok dan fungsi
a. Prosentase pegawai yang mengikuti diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK teknis yudisial
b. Prosentase pegawai yang mengikuti diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK non yudisial
a. Perbandingan antara SDM teknis yang mengikuti Diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK dengan jumlah SDM teknis di lingkungan PTA Banten
b. Perbandingan antara SDM non teknis yang mengikuti diklat/ orientasi/ sosialisasi/ DDTK dengan jumlah SDM non teknis di lingkungan PTA Banten
Panitera/ Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Kasubbag
Kepegawaian
Panitera/ Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Kasubbag Kepegawaian Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan
5. Terlaksananya pembinaaan dan pengawasan yang profesional, terpadu dan berkesinambungan pada semua level jabatan
a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Prosentase temuan Pembinaan dan Pengawasan yang
ditindaklanjuti
a. Perbandingan antara jumlah pengaduan yang diterima mengenai perilaku aparat peradilan
(diregistrasi) dengan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Perbandingan antara jumlah temuan pembinaan dan
pengawasan internal (PTA, Ditjen, Bawas, MA) maupun eksternal (BPK) yang ditindaklanjuti dengan temuan yang dihasilkan/diterima.
Ketua PTA dan Panmud Hukum
Ketua PTA, Hatiwasda dan Panitera/ Sekretaris Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan 6. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi peradilan a. Prosentase peningkatan realisasi pertanggungjawaban biaya perkara banding b. Prosentase peningkatan pengiriman salinan putusan/penetapan tepat waktu a. Perbandingan realisasi
pertanggungjawaban biaya perkara banding dalam putusan dengan biaya perkara banding yang dikirim PA pengaju ke PTA Banten
b. Perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah putusan yang
dipublikasikan
Panitera/ Sekretaris dan Panmud Hukum
Ketua PTA,
Panitera/ Sekretaris, Panmud Banding dan Panmud Hukum Laporan bulanan dan laporan tahunan Laporan bulanan dan laporan tahunan
c. Prosentase peningkatan pemberian informasi pengaduan yang berkaitan dengan perkara
c. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti dengan jumlah pengaduan yang dipublikasikan
Ketua PTA dan Panmud Hukum
Laporan bulanan dan laporan tahunan
Lampiran 3 Rencana Kinerja Tahun 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (executable)
a. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang belum diselesaikan b. Prosentase perkara yang diselesaikan
c. Prosentase sisa perkara yang belum diselesaikan
100% 90% 10% 2. Diterimanya berkas perkara banding yang
lengkap dan tepat waktu
a. Prosentase berkas yang diajukan banding secara lengkap (memenuhi syarat)
b. Prosentase perkara banding yang diajukan dan diinput dalam SIADPTA Plus
100% 100% 3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas
prasarana
a. Prosentase kendaraan operasional memadai b. Prosentase alat pengolah data memenuhi standar c. Prosentase mebeulair sesuai standar
0 % 100 % 100 % 4. Meningkatnya pelayanan dalam
penyelesaian tugas pokok dan fungsi
a. Prosentase pegawai yang mengikuti diklat/ orientasi/sosialisasi/DDTK teknis yudisial
b. Prosentase pegawai yang mengikuti diklat/ orientasi/sosialisasi/DDTK non yudisial
90% 90% 5. Terlaksananya pembinaaan dan pengawasan
yang profesional, terpadu dan
ber-kesinambungan pada semua level jabatan
a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Prosentase temuan Pembinaan dan Pengawasan yang ditindaklanjuti
80% 80% 6. Peningkatan pelayanan publik yang
transparan dalam penyelenggarakan peradilan
a. Prosentase peningkatan realisasi pertanggungjawaban biaya perkara banding
b. Prosentase peningkatan pengiriman salinan putusan/penetapan tepat