• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapat direkomendasikan sebagai berikut:

1. Kepala sekolah perlu mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong pada peningkatan kompetensi diri yang dapat mendukung pada peningkatan wawasan integritas dan kepemimpinannya.

2. Kepala Sekolah mendorong terciptanya budaya sekolah yang terbuka terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal ini akan mendorong pada perolehan wawasan/ide/hal baru yang berkembang yang nantinya diharapkan terjadi peningkatan mutu sekolah. Kondisi ini memberi masukan bahwa kepala sekolah untuk mempunyai kecerdasan emosional yang baik dalam membentuk budaya sekolah yang kondusif.Di lain sisi dalam membangun budaya sekolah, sikap empati kepala sekolah menjadi hambatan psikologis dan ini sesungguhnya menjadi kendala yang umum.

3. Kepala sekolah berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dengan menjunjung tinggi ketulusandan kejujuran, dapat dipercaya, kesetiaan, dan kebanggaan (harga diri).Kepala sekolah perlu kiranya mempertimbangkan pola kepemimpinan yang dijalankan selama ini dengan mempertimbangkan berbagai indikator ke berhasilan pencapaian tujuan.

4. Kepala sekolah dalam membangun budaya sekolah yang efektif sekurang-kurangnya memiliki 5 kompetensi utama yaitu kompetensi supervisi, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi kepribadian,

dan kompetensi sosial. Kesempurnaannya ditentukan oleh tingkat penguasaan ilmu dan keterampilan untuk mempraktekkan dalam pelaksanaan tugas di sekolah.

5. Kondisi nyatamemberi masukan bahwa kepala sekolah disyaratkan mempunyai kompensi yang baik untuk meningkatkan mutu kinerjanya.Untuk itu Dinas Pendidikan kabupaten/kota dalam rekrutmen kepala sekolah, perlu menyusun persyaratan untuk merekrutmen kepala sekolah yang didasarkan pada profesionalisme kompetensi kepala sekolah yang diawali dengan pendidikan, masa kerja/golongan, pengalaman kepala sekolah, loyalitas dan dedikasi terhadap sekolah serta pembuatan program sekolah yang jelas dan mempunyai daya saing sesuai Permendiknas No 28 tahun 2010.

6. Dinas Pendidikan kabupaten/kota dalam membuat penilaian kinerja kepala sekolah perlu membuat kebijakan yang mengarah pada peningkatan kinerja kepala sekolah dan mutu kinerja kepala sekolah melalui penilaian kinerja kepala sekolah yang akuntable dan berkelanjutan. Penilaian terhadap kinerja kepala sekolah dilakukan secara objektif.

7. Dinas Pendidikan kabupaten/kota melakukan tidak lanjut dalam penilaian kinerja dengan mengembangkan sistem promosi dan degradasi dalam penempatankepala sekolah yang mendorong upaya peningkatan mutu kinerjanya.

8. Kemendikbud perlu membuat kebijakan yang dapat memperkuat manajemen sekolah, dengan mempertimbangkan agar posisi kepala sekolah menjadi suatu profesi tersendiri bukan hanya sekedar guru yang diberi tugas tambahan.

9. Kemendikbud perlu menggiatkan kembali pengembangan manajemen berbasis sekolah, agar sekolah menjadi makin mandiri dalam menjalankan peran dan fungsinya di masyarakat. Oleh karena itu berbagai pengaturan yang cenderung mengurangi inisiatif sekolah melakukan kegiatan yang produktif bagi peningkatan kualitas pendidikan secara bertahap perlu dikurangi, sehingga kepala sekolah mempunyai kebebasan yang cukup untuk berekspresi dalam menjalankan kepemimpinan entrepreneurnya di sekolah.

10. Untuk Penelitian lebih lanjut. Perlu pengkajian lebih jauh dan mendalam tentang mutu kinerja kepala sekolah dengan pendekatan yang berbeda, misalnya pendekatan kualitatif, agar dapat diketahui secara lebih cermat dan mendalam tentang faktor penentu mutu kinerja kepala sekolah. Dan untuk pendekatan yang sama yakni kuantitatif, pengukuran variabel secara substantif bukan didasarkan persepsi atas suatu kondisi, perlu dikembangkan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih akurat disamping itu perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain yang juga dapat berpengaruh mutu kinerja kepala sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (1985). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.

Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistik Dengan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

Allen, Donald E. Rebecca F. Guy dan Charles K. Edgley. (1980). Social Psychology

as Social Process. Belmont : Wadsworth Publishing Company.

Allen, Gemmy. (1998). Definition of Leadership. New York : Harper & Collins. Amitai, Etzioni. (1985). Organisasi-organisasi Modern, terj. Suryatim. Jakarta : UI

Press.

Arikuto, Suharsimi.(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Bahaudin, Taufik. (1999). Brainware Management: Generasi Kelima Manajemen

Manusia. Jakarta : Elexmedia Komputindo.

Baron, Robert A. (1992). Psychology. Boston : Allyn and Bacon.

Barth, Roland S. (1990). Improving School From Within, Teachers, Parents, and

Principle Can Make Difference. San Francisco : Josse Bass Publissher.

Bernardin, H. John and Russell, Joyce E.A. (1998). Human Resource Management:

An Experiential Approach. Boston : McGraw–Hill. Bischoff. (2001). www.uwec.edu. (11 Nopember 2009)

Broke and Stone. (1995). Training Effectivity Teacher. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bush, Tony. (2006). Theories of Educational Management. Washington DC : The Falmer Press.

Butler, Jocelyn A., Kate M. Dickinson. (1987). Improving School Culture, School Improvement Research Series, www.nwrl.org (7 Agustus 2009)

Caldwell, Brian J., & Jim M. Spinks. (1992). Leading the Self-Managing School. Washington DC : The Falmer Press.

Carlson, Neil R. (1992). Foundations of Physiological Psychology. Boston : Allyn and Bacon.

Cohn, Elchanan. (1979). The Economics of Education.Revised Edition. Massachusetts : A Subdidiary of Harper & Row Publiser, Inc.

Cooper, Robert K., Ayman Sawaf. (1996). Executive EQ : Emotional Intellegence in

Leardership and Organization. New York : Grosset - Putnam.

Covey, S.R. (2005). Principle Centred Leadership (Kepemimpinan Yang Berprinsip), Terjemahan. Jakarta : Binarupa Aksara.

Daft, Richard L. (2002). Management. (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga.

Doob, Christopher Bates. (1998). Sociology : An Introduction. San Fransisco : Holt, Renehart and Wiston, Inc.

DA. Soetisna. (1999). Total Quality Management di Perguruan Tinggi. Disertasi Doktor pada IKIP Bandung : tidak diterbitkan..

Dave, Lavinsky. (2005). Entrepreneurial Leadership. www.enzinearticle.com. (11 September 2009).

Davis, Gordon B. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.

David Osborne & Ted Gaebler. (1992). Mewirausahakan Birokrasi. terj. Abdul Rosyid. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

Sekolah. Buku 1, Konsep dan Pelaksanaan. Jakarta : Balitbang Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta : Direktorat Jenderal PMPTK.

Dessler, Gary. (1997). Human Resource Management ( Seventh ed.). New Jersey : Prentice Hall Inc.

Dillon, William R, dan Matthew Goldstein. (1984). Multivariate Analysis Methods

and Application. United States of America : John Wiley & Sons, Inc.

Diplec, Triguno. (2005). Budaya Kerja. Jakarta : PT. Golden Trayon Press.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. (2010). Kinerja Kepala SMA Negeri di Kabupaten Bogor : tidak diterbitkan.

Doob, Christopher Bates. (1985). Sociology : An Introduction. New York : Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Drucker, Peter. (1997). Organisasi Masa Depan (Alih Bahasa Act Kemal). Jakarta : Penerbit Elex Media Kanputindo.

Edgar H. Setrein. (1992). Ogranizational Culture and Leadership.(Second ed.). San Franscisco : Jossey Bass Publishing.

Edwin A. Locke. (1997). Esensi Kepemimpinan, terj. Aris Ananda. Jakarta : Spektrum.

Engkoswara. (2001). Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi

Daerah. Bandung : Yayasan Amal Keluarga.

Fattah, Nanang. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah (Strategi Pemberdayaan

Sekolah dalam Rangka Peningkatan Mutu dan Kemandirian Sekolah). Bandung

: CV Andira.

_____________. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Feigenbaum, Armand,V.(1991). Total Quality Control. Third Edition. New York : McGraw-Hill, Inc.

Fullan, Michael (eds). (1997). The Challenge of School Change : A Collection of

Articles. Australia : Hawker Brownlow Education.

Gagne, Ellen, D. (1985). The Cognitive Psychology of School Learning. Boston : Little Brown and Company.

Gary, Dessler. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia, Terj. T. Iskandarsyah. Jakarta : Preshallindo.

Goleman, Daniel. (1996). Emotional Intellegence. New York : Bantam Book.

____________. (1999). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi

,Working With Emotional Intelligence. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.

____________. (2006). Kecerdasan Emosional : Mengapa EI Lebih Penting Dari IQ. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

____________. (2007). Social Intelligence : Ilmu Baru Tentang Hubungan Antar

Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gibson. James, L. (1995). Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke 3. Jakarta : Erlangga.

Gibson, James L., John M Invancevich, Donnelly J.H., Konopaske, R. (2003).

Organizations: Behaviour, Structure, Processes. New York : McGraw-Hill

Irvin.

Groumland . (1982). Dynamic Educational Change. New York : The Free Press a Division of Macmillan Publishing Co, Inc.

Hammond and Bransford. (2005). Preparing Teachers For a Changing World, What

Teachers Should Learn and Be Able to Do. San Fransisco : Jossey Bass A

Wiley Imprint.

Hanafiah. Dkk. (1994). Pengelolaan Mutu Total Pendidikan Tinggi , Suatu Buku

Pedoman Bagi Pengelolaan Perguruan Tinggi Untuk Meningkatkan Mutu.

Jakarta: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Wilayah Indonesia Barat (BKS PTN Barat).

Hellriegel, Don, John W.Slocum. (1989). Management. Massachusetts : Addison Weslay Publishing Company.

Higgins, M, James. (1982). Human Relation Concept, Skill. New York : Random Hour Business Division.

Hofstede, G. (1980). Culture’s Consequences : International Differences In Work, Releted Values. London : Sage Publication.

Hoy, Wayne, K. and Cecil G. Miskel (2001). Educational Administration, Theory,

Hautala, Tina M..(2005). Personality and Transformational Leadership: Perspectives

of Subordinates and Leaders. Acta Wasaensia No. 145, Business

Administration 61 Management and Organization. Universitas Wasaensis. www.lifas.wwasa.ti. ( 6 September 2009).

Ingraham, Patricia W & Heather G Taylor. (2004). New Paradigm For Government

Issue for the Changing Public Service. San Francisco : Jossey Bass Publisher.

Invancevich, John. M. (1997). Management Quality and Competitiveness. Chicago : Richard D.Irwin.

Ishikawa, K. (1992). Pengendalian Mutu Terpadu. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Istianto. (2008). Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi Kerja Karyawan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jalaludin Rakhmat. (1998). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Jennifer, James. (1998). Thinking in the Future Tense, terj. Frans Kowa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

John Jacob Gardiner. (2006). Transactional, Transformational, And Transcendent

Leadership: Metaphors Mapping The Evolution Of The Theory And Practice Of Governance, Leadership Review. Vol 6 2006. www.leadershippreview.org. (6 September 2009).

John R. Kirby. (1984). Teaching and Learning in The Elementary School. London : Macmillan

John L. Pierce dan John W. Newstorm. (2006). Leaders and The Leadership Process. New York : McGraw-Hill.

Jujun S. Suriasumantri.(1995). Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar Harapan.

Juran, J.M. (1989). Juran on Quality By Design. New York : Free Press.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Ghraha Ilmu.

Kaplan, Robert M & Dennis P. Saccuzo. (1993). Psycological Testing Principes

Application and Lissues. California Brooks : Cole Publishing Company,

Pasific Group.

Koentjaraningrat. (1995). Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia.

Kuratko and Hodgetts. (2004). Entrepreneurship (Theory, Process Practice). USA : Thomson Learning.

Kurt Hanks. (1986). Up Your Productivity. Los Altos, California : Wiliam Kaufman Inc.

Loughran, John. (2007). ”Researching Teacher Education Practices: Responding to the Challenges, Demands, And Expectations of Self Study”. Journal of Teacher

Education January. Vol 58; pp. 12-20. Monas University.

Marwan Asri , Awig Sulistyo. (2004). Pengelolaan Karyawan. (Edisi Kedua). Yogyakarta : Penerbit BPFE Yogyakarta.

Maslowski, Ralf. (2001). School Culture and School Performance. Ph.D. Thesis, Netherland, University of Twente Press, www.tup.utwente.nl (2 Oktober 2009) Companies Inc.

McCall. Jack. (1994). The Principal’s Edge. Princeton Junction-New Jersey : Eye on

Education Inc.

McNamara, Carter. (2007). Organizational Culture. The Management Assistance Program for Nonprofits. http : //www.org/library/orgthy/culture/culture htm. ( 9 Nopember 2009).

Mintzberg. (1998). Strategi Safari : A Guided Tour Through The Wilds of Strategic

Management. New York : The Free Press.

Moleong, Lexy, J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mondy Nore and Premeaux. (1999). Human Resources Management. (Second ed.). USA : The Ryden Press.

Mucdharsyah Sinuang. (1995). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.

Meirawan, D. (2010) Kepemimpinan & Manajemen Pendidikan Masa Depan. Bogor : IPB Press.

Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Murphy, Joseph & Karen Seashore Louis. (1999). Educational Administration. San Francisco : Jossey – Bass.

Nasir, Mohammad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nawawi, Hadari. (1985). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

_____________. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang

Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Ndraha, Taliziduhu. (1999). Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Pandji, Anoraga. (1982). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

Paul D. Sweeney, McFarlin, Dean B., (2002). Organization Behaviour, Solution For

Management . New York : McGraw-Hill.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Kent, D Peterson. (2002). Organizational Behavior, Human Behaviour at Work. New York : McGraw-Hills.

Pettigrew, A.M.(1979). On Studying Organizational Culture. Journal Administrative Science Quarterly.Vol. 24 p. 570-581.

Popenoe, David. (1989). Sociology. New Jersey : Prentice-Hall Inc.

Poster, Cyril. (2000). Gerakan Menciptakan Sekolah Unggul. Cet. I. Jakarta : Lembaga Indonesia Aditya.

Quible, Zane K. (2005). Administrative Office Management. (Seventh ed.). New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Riduwan. (2005).Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta

________.( 2006). Perilaku Organisasi. Edisi Lengkap .Jakarta : PT. Indeks Gramedia.

________.( 2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti

Muda. Bandung : Alfabeta

________.( 2007). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung :

Alfabeta

Robbins dan Judge. (2007). Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba. Robbin, Stephen P. (1990) Organization Theory, Structure Design and Application.

New Jersey : Prantice-Hall, Inc.

Robbins, Stepen P. (2005). Organizational Behavior. Eleventh Edition. International Edition. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Robert D, Gatewood, Robert R. Taylor, O.C.Ferrel. (1995).Management

Comprehension, Analysis and Aplication. Chicago : Richard D. Irwin.

Roland, S. Barth, (1990). Improving School From Within. San Francisco : Jossey-Bass.

Sallis, Edward B. (2002). Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Limited.

Satori, Djam’an. dan Fattah, Nanang. (2001). Modul Manajemen Berbasis Sekolah.

Bandung : Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.

Satori, Djam’an. (1980). Administrasi Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung Adsup.

Schermerhorn, (2005). Management. Eight Edition. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Schuler, Randal S. & Susan E. Jackson. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia, terj. Nurdin Sobari. Jakarta : Erlangga.

Sedarmayanti. (1994). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. (Cetakan Pertama). Bandung : Ilham Jaya.

Siagian, Sondang P. (1997). Organisasi, Kepemimpinan, Konsep, Dimensi dan

Strateginya. Jakarta : Gunung Agung.

Siswandari. (2011). Kompetensi Kepala Sekolah di Indonesia (Handout). Surakarta : LPPKS

Slamet. (2006). Manajemen Mutu Terpadu di Perguruan Tinggi. Jakarta : HEDS Project.

Smith, A.W. Maynard. (1982). Evaluation and Theory of Games. London : Cambridge University Press.

Spencer, Lyle M. Jr. and Spenser. (1993). Competence at Work, Models For

Supperior Performance, New York : John Willey & Soons, Inc.

Spiro, Meford E.(1972). Culture and Personality. dalam David L Sills (ed),

International Encyclopedia of The Social Sciences, Volume 3 dan 4. New York

: The Macmillan Company & The Free Press.

Soebagio, Atmodiwirio. (2000). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Steven L. McShane Mary Ann Von Gilnow.(2005). Organizational Behaviour, New York : McGraw-Hill.

Stoner, Freeman dan Gillbert. (1995). Organization Behavior, New York : Prentice Hall, Inc.

Sudjana, Nana. (2003). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : PT. Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2004) . Statistika Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 12.0 For

Windows. Bandung : CV. Alfabeta.

________. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif dilengkapi dengan Metode R & D). Bandung : CV. Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. (1992). Metodologi Penelitian, Jakarta : CV. Rajawali.

Sutermeister, Robert A. (1976). People and Productivity. New York : McGraw-Hill Book Co.

Taher A. Razik Austin D. Swanson. (1995). Fundamental Concepts of Educational

Leadership and Management. New Jersey : Prentice Hall.

Tampubolon. D.P., (2001). Perguruan Tinggi Bermutu, Paradigma Baru Manajemen

Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke 21. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Tenner, Arthur R. & Irving J. De Toro. (1992). Total Quality Management, Three

Steps to Continuous Improvement. New York : Addison Wesley Publishing

Company.

Thomson, George F. (1992). A Text Book of Human Resource Management. London : Institute of Personal Management.

Timpe, A Dale. (1999). Seri Manajemen Sumber Daya Manusia (Kinerja/

Performance, Cet. 4). Jakarta : PT. Elek Media Koputindo.

U.S. Department of Education. (2004). Innovative Pathways to School

Leadership.www.ed.gov. ( 6 Nopember 2009).

Vadim, Kotelnikov. (2005). Entrepreneurial Leadership, New Managerial Task in

the Era of Rampant Change. www.1000ventures.com. (11 September 2009). Wiggins, James A. Baverly A. Wiggins, dan James Vander Zanden. (1994). Social

Psychology, New York : McGraw-Hill Inc.

Wirawan. (2001). Teori Kepemimpinan, Pengantar Untuk Praktek dan Penelitian. Kapita Selekta, Jakarta : UHAMKA Press.

Witt, Ulrich & Zellner, C. (2005). Knowledge-based Entreprenueurship : The

Organizational Side of Technology Commercialization. Journal of Economic

Literature. L23, M13, 031, 032. (18 Nopember 2009).

Whittaker, Kenneth. (1993). The Basics of Library-Based User Services. London : Library Association Publishing Ltd.

Woolfolk, Anita E. (1993). Mengembangkan Kepribadian dan Kecerdasan. Jakarta : Insani Press.

Young, Cheri A. (1999), Emotional Intellegence. Jakarta : PT. Gramedia.

Dokumen terkait