• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran-saran

Dalam dokumen PENGADILAN AGAMA PEMALANG TAHUN 2013 (Halaman 37-44)

BAB IV PENUTUP

B. Saran-saran

Dalam melaksanan tugas pokok dan fungsi suatu lembaga atau Institusi tentu harus di dukung oleh SDM yang memadai, akan tetapi di Pengadilan Agama Pemalang pada Tahun 2014 ini dengan beban kerja yang besar dengan jumlah perkara hampir 4000 hanya di dukung oleh 12 Pegawai non

Hakim sementara Jumlah Hakim 17 orang , keadaan ini tentu sangat tidak rasional, dan

masing-massing pegawai menduduki jabatan rangkap struktural dan fungsional bahkan hampir semua Pejabat Struktural kesekretaritan melaksanakan tugas Keperkaraan seperti Kepala Sub Bagian merangkap tugas sebagai Jurusita Pengganti dan Wakil Sekretaris merangkap tugas Panitera Pengganti hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap tuntutan Kinerja pada era Reformasi Birokrasi yang mana pegawai ditutntut untuk melayani masyarakat dengan prima sehingga masyarakat merasa terlayani dan percaya terhadap institusi Pengadilan Agama Pemalang , dengan jumlah dan kulitas pegawai yang ada saat ini Pengadilan Agama Pemalang belum bisa secara maksimal melaksanakan tuntutan Reformasi Birokrasi dimaksud;

Begitu juga dengan Aggaran DIPA sampai dengan tahun 2014 ini untuk pengadaan sarana kerja sangat minim sehingga Pengadilan Agama Pemalang dalam melaksanakan Tupoksi pelayanan kepada masyarakat selain terhambat SDM juga terhambat Sarana yang kurang contoh kekurangan Computer/Laptop , Printer dan sarana penunjang lainnya untuk mengatasi masalah ini kami sudah berusaha mengusulkan pada saat penyusunan RKAK/L namun sampai sekarang belum tampak pada DIPA satker pengadilan Agama Pemalang.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a :

Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Pemalang Kelas I A. selanjutnya disebut pihak pertama,

N a m a : KPTA Jabatan : Ketua PTA.

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua,

pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pemalang, 03 Januari 2017

Pihak Kedua Pihak Pertama

Ketua PTA Ketua PA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

UNIT KERJA PENGADILAN AGAMA PEMALANG KELAS I A

No Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Target 1 Menetapkan Renstra Tahun

2015 - 2019

o Penetapan Restra sebagai Tolok ukur kinerja

o Terlaksananya

o Terlaksananya Pemeliharaan Barang Inventaris Kantor.

12 bl

2 Menetapkan Sasaran kinerja PA Pemalang Tahun 2016

o Terlaksananya Sasaran kinerja

.

o Terlaksananya Surat Masuk dan Pendistribusiannya.

12 bl

3 Menggerakan dan

mengarahkan pelaksanaan kegiatan di lingkungan

Pengadilan Agama Pemalang

o Terlaksananya kegiatan di PA Pemalang

o erlaksananya Pelaporan BMN dan SAKPA secara Tertib.

12 bl

4 Menetapkan rumusan

kebijaksanaan Pengadilan Agama Pemalang

o Terlaksananya Hak Pegawai (* Gaji perbulan dll ). o Terlaksnanya Tunjangan Remunerasi ( Panitera, Sekretaris dkk ). 12 bl 5 Menanggapi dan

memecahkan masalah yang muncul di Pengadilan Agama Pemalang

o Terlaksananya Semua Kegiatan yang telah direncanakan pada DIPA 01/04

o Terlaksananya Pelaporan Keuangan Setiap bulan.

o Terlaksananya Rekon Internal BMN dan SAKPA.

12 bl

6. Menunjuk dan menetapkan tugas Majelis Hakim dan mengatur pembagian tugas para hakim untuk melakukan sidang perkara

8. Menetapkan hari sidang perkara yang diterima

o Memimpin persidangan, menyusun konsep penetapan/putusan perkara yang disidangkan o 9. Menyampaikan laporan secara berkala berkenaan dengan pelaksanaan tugas dalam kedudukan sebagai hakim, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

o

10. Mengikuti kegiatan koordinasi dengan instansi / dinas lain dan pemerintah Kabupaten

o

11. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang

o

Pemalang, 3 Januari 2017

Sekretaris Kasubbag Umum dan Keuangan

SAYADI,S.H,M.H S. TAUFIK HIDAYAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN AGAMA PEMALANG

TAHUN 2015

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan.

90% b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100% c. Persentase perkara yang

diselesaikan

90% d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

90%

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 80% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

90%

b. Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

95%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

90% d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai

yang diserahkan

penggugat/pemohon).

85%

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat

85% 4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

90% b. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara sidang keliling.

95%

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

90%

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN AGAMA PEMALANG

TAHUN 2018

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan.

90% b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100% c. Persentase perkara yang

diselesaikan

90% d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

90%

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 80% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

90%

b. Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

95%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

90% d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai

yang diserahkan

penggugat/pemohon).

85%

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat

85% 4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

90% b. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara sidang keliling.

95%

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

95%

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

90% b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Dalam dokumen PENGADILAN AGAMA PEMALANG TAHUN 2013 (Halaman 37-44)

Dokumen terkait