BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa saran dari penulis yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa media audiovisual pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, untuk itu disarankan
50
bagi guru untuk menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi cerita anak atau cerita legenda.
2. Bagi Siswa
Siswa lebih aktif dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas agar dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif .
2. Bagi Sekolah
Sekolah lebih memberikan fasilitas dan dukungan dalam mengembangkan hasil belajar Bahasa Indonesia, bisa dengan pengadaan LCD Proyektor atau alat pendukung untuk memutar video pembelajaran.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai penggunaan media audiovisual terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia, disarankan agar lebih memperhatikan siswa pada saat penelitian sehingga lebih maksimal dalam mengamati siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta Erlangga.
Arini, Dani Suci. 2011. Pengaruh Keefektifan Media Komik terhadap Keterampilan Bercerita siswa kelas V SD N Tegalpanggung Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta: FIP.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Basyiruddin. 2002. Langkah-Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Cet. VI. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE UGM.
Djamarah, Syaiful Bakri. 1995. Motivasi Belajar dan Kompotensi Guru.
Surabaya: Gajah Mada.
Goleman, Daniel. 2002. Working With Emotional Intelligence (terjemahan).
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mawaddah. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Audio Dalam Pembelajaran Menyimak Dongeng pada Siswa kelas VII SMP Islam Al-Wasatiyah Cipondoh Tahun Pelajaran 2013-2014. Skripsi tidak diterbitkan.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.
Purnamasari, Evi Nur Eka. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran terhadap Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude Karanglewas Banyumas. Skripsi tidak ditrbitkan.
Banyumas.
Riyana, Cheppy. 2007. Pedoman Pengembangan Media Audio Visual. Jakarta:
P3AI UPI.
Rohani. 1997. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sadiman. 2002. Memotivasi Anak Untuk Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Salahuddin. 2006. Optimalisasi Medial. Jakarta: PT. Grasindo.
Soedjarwono. 2006. Model-Model Pembelajaran:Mengembangkan Pofesionalisme Guru. Cet. IV. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Subyantoro & Bambang Hartono. 2003. Pengembangan Kemampuan Berbahasa
(Pembelajaran Keterampilan Mendengarkan, Berbicara, Membasa dan Menulis). Makalah disajikan pada Pelatihan Terintegrasi Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2013.
Sudjana, Nana. 2003. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
Sutari, dkk. 1998. Menyimak. Jakarta: Departemenan Pendidikan dan Kebudayaan.
Tarigan, Hendry Guntur. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Redaksi KBBI. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Utaminingrum, Septiana. 2015. Pengaruh Media Audiovisual Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Uniersitas Negeri Yogyakarta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
IDENTITAS SISWA
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Ade Carisa Putri. L Perempuan
2 Annisa Reski Pratiwi Perempuan
3 Astrid Febriani Agus Perempuan
4 Bhiyas Ramadhan Laki-laki
5 Chelsea Amelia Sunarya Perempuan
6 Cristiano Gerand. M Laki-laki
7 Dini Arumi Bahri. N Perempuan
8 Fatur Rahman. B Laki-laki
9 Fikkir Arra’uf. R Laki-laki
10 Hardianti Perempuan
11 Ibnu Adam Pattini Laki-laki
12 Kayla Alafisa. F Perempuan
13 Khanza Putri Perempuan
14 M. Arfandi Laki-laki
15 M. Panji Pangestu Laki-laki
16 Marsya Fihka Tabita Perempuan
17 Muh. Aco Rama Kadavi Laki-laki
18 Muh. Nauval Dwi Utama Laki-laki
19 Muh. Syahrul Hasan Laki-laki
20 Muh. Lukman Hakim Laki-laki
21 Muh. Aldhi Kurniawan Laki-laki
22 Muh. Nawwaf M. A Laki-laki
23 Muh. Rezky Perdana Laki-laki
24 Mutiara Indah Kirani Perempuan
25 Nadia Rajab Perempuan
26 Nafila Nursafira. M Perempuan
27 Nai’lah Zhafirah. A Perempuan
28 Nailah Fajriah. Z Perempuan
29 Nur’alfi Husna Perempuan
30 Nur Syafiqah Ananda. R Perempuan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Mongisidi III Makassar Kelas/Semester : V/I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Keterampilan : Menyimak Cerita Alokasi Waktu : 3x35 menit A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita (tokoh, tema, latar, amanat).
C. Indikator
a. Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) b. Menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita.
c. Menemukan nilai-nilai dari tokoh-tokoh yang ditonton, didengarkan (film) D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) b. Siswa mampu menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita.
c. Siswa mampu menemukan nilai-nilai dari tokoh-tokoh yang ditonton, didengarkan (film)
E. Materi Pokok Pembelajaran Cerita Rakyat Anak (terlampir) kepercayaannya masing-masing untuk mengawali pelajaran.
2. Siswa menjawab salam dari guru sebagai pembuka kegiatan belajar mengajar dan menjawab sapaan guru.
3. Siswa terkondisi untuk memulai pelajaran serta guru bertanya tentang cerita anak yang pernah dipelajari sebelumnya.
4. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu menyimak cerita anak dan menentukan tokoh, tema, latar dan amanat cerita anak.
b. Kegiatan Inti (75 menit)
1. Siswa dikondisikan untuk menyimak cerita anak yang akan dibacakan 2. Siswa menyimak cerita anak yang dibacakan oleh guru
3. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru berkaitan mengenai isi cerita anak yang telah mereka simak di antaranya mengenai tokoh, tema, latar dan amanat dari cerita anak
4. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan.
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas secara bergiliran, sedangkan siswa lain dapat memberikan masukan atau sanggahan kepada siswa yang sudah menyimpulkan hasil pekerjaannya.
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi yang telah mereka terima.
H. Alat dan Sumber Bahan 1. Alat
a. Alat tulis di kelas 2. Sumber Bahan
a. Silabus KTSP 2006
b. BSE Bahasa Indonesia kelas 5
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pretest dan Post test ) a. Teknik Penilaian
Tes essay
b. Rubrik Penilaian
No. Indikator No.
Soal
Jumlah Soal
Jumlah Skor
1. Menyebutkan nama-nama tokoh cerita anak yang diperdengarkan.
2,3 2 40
2. Menentukan tema cerita anak 1 1 20
3. Menentukan latar cerita anak 4 1 15 4. Menentukan amanat atau pesan yang
terkandung dalam cerita anak
5 1 25
Jumlah 100
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.Makassar, Juli 2017
Peneliti
NURAENI
NIM. 10540
8532 13
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
GUNAWAN, S.E ELLY
RAHAYU, S. Pd
NIP. 19600414 198201 1 012 NIP.
Lampiran
Pengertian Dan Unsur-Unsur Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan bentuk karya sastra lama. Cerita rakyat yang berkembang di masyarakat sering disebut dongeng. Dongeng merupakan cerita khayalan yang tidak pernah terjadi terutama tentang kejadian yang aneh pada zaman dulu. Unsur-unsur cerita rakyat adalah sebagai berikut.
1. Tokoh
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita yang memiliki sifat, sikap tingkah laku tertentu, atau watak-watak tertentu.
2. Latar
Latar merupakan segala keterangan mengenai waktu, tempat, atau ruang, dan suasana dalam cerita. Latar tempat misalnya: di desa, di kota, atau daerah tertentu.
Latar waktu meliputi waktu terjadinya cerita, misalnya pagi, siang, sore atau malam. Latar suasana meliputi bagaimana peristiwa itu terjadi. Misalnya, menggembirakan, mencekam, mengerikan, atau menyedihkan.
3. Alur (plot)
Alur merupakan urutan-urutan cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. Alur juga diartikan sebagai jalannya cerita.
4. Tema
Tema adalah ide pokok yang menjiwai titik tolak pengarang dalam menulis sebuah cerita. Contoh: kepahlawanan, kejujuran, dan persahabatan.
5. Amanat atau pesan
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca karyanya. Pesan biasanya berisi tentang nasihat atau hikmah yang diperoleh setelah mendengarkan cerita yang didengarnya
Cerita Rakyat Sumatera Utara: Asal Usul Danau Toba
Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya.
Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.
Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.
“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan.
“Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu.
“Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju.
Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan
yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.
Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja.
Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.
Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya.
“Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
Nama : No. Absen : Kelas :
Intrument pretest
Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan cerita anak yang kalian simak dengan tepat !
1. Apakah judul dan tema dari ceritanya?
2. Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ?
3. Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ? 4. Dimanakah latar cerita tersebut!
5. Apakah amanat atau pesan yang terkandung dalam cerita ?
KUNCI JAWABAN 1. Judul dan Tema
a. Judul: Asal usul danau toba
b. Tema: Kokar lupa akan janjinya kepada istrinya.
2. Tokoh dalam cerita a. Kokar
b. Samosir
3. Watak tokoh dalam cerita a. Rajin dan pemarah, pelupa.
b. Baik dan lincah menjadi nakal.
4. Latar : Rumah/sawah 5. Amanat
“ Jangan sembarang janji kepada orang lain kalau kita tidak mampu menjaganya”.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Mongisidi III Makassar Kelas/Semester : V/I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Keterampilan : Menyimak Cerita Alokasi Waktu : 3x35 menit A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita (tokoh, tema, latar, amanat).
C. Indikator
a. Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) b. Menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita.
c. Menemukan nilai-nilai dari tokoh-tokoh yang ditonton, didengarkan (film) D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) b. Siswa mampu menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita.
c. Siswa mampu menemukan nilai-nilai dari tokoh-tokoh yang ditonton, didengarkan (film)
E. Materi Pokok Pembelajaran Cerita Rakyat Anak (terlampir) kepercayaannya masing-masing untuk mengawali pelajaran.
2. Siswa menjawab salam dari guru sebagai pembuka kegiatan belajar mengajar dan menjawab sapaan guru.
3. Siswa terkondisi untuk memulai pelajaran serta guru bertanya tentang cerita anak yang pernah dipelajari sebelumnya.
4. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu menyimak cerita anak dan menentukan tokoh, tema, latar dan amanat cerita anak.
b. Kegiatan Inti (75 menit)
1. Siswa dikondisikan untuk menyimak cerita anak yang akan dibacakan 2. Siswa menyimak cerita anak yang tampilkan oleh guru
3. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru berkaitan mengenai isi cerita anak yang telah mereka simak di antaranya mengenai tokoh, tema, latar dan amanat dari cerita anak
4. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan.
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas secara bergiliran, sedangkan siswa lain dapat memberikan masukan atau sanggahan kepada siswa yang sudah menyimpulkan hasil pekerjaannya.
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi yang telah mereka terima.
H. Alat dan Sumber Bahan
2. Sumber Bahan
a. Silabus KTSP 2006
b. BSE Bahasa Indonesia kelas 5 I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif (Pretest dan Post test ) a. Teknik Penilaian
Tes essay
b. Rubrik Penilaian
No. Indikator No.
Soal
Jumlah Soal
Jumlah Skor
1. Menyebutkan nama-nama tokoh cerita anak yang diperdengarkan.
2,3 2 40
2. Menentukan tema cerita anak 1 1 20
3. Menentukan latar cerita anak 4 1 15 4. Menentukan amanat atau pesan yang
terkandung dalam cerita anak
5 1 25
Jumlah 100
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.Makassar, Juli 2017
Peneliti
NURAENI
NIM. 10540
8532 13
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
GUNAWAN, S.E ELLY
RAHAYU, S.Pd
NIP. 19600414 198201 1 012 NIP.
Lampiran
Pengertian Dan Unsur-Unsur Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan bentuk karya sastra lama. Cerita rakyat yang berkembang di masyarakat sering disebut dongeng. Dongeng merupakan cerita khayalan yang tidak pernah terjadi terutama tentang kejadian yang aneh pada zaman dulu. Unsur-unsur cerita rakyat adalah sebagai berikut.
1. Tokoh
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita yang memiliki sifat, sikap tingkah laku tertentu, atau watak-watak tertentu.
2. Latar
Latar merupakan segala keterangan mengenai waktu, tempat, atau ruang, dan suasana dalam cerita. Latar tempat misalnya: di desa, di kota, atau daerah tertentu.
Latar waktu meliputi waktu terjadinya cerita, misalnya pagi, siang, sore atau malam. Latar suasana meliputi bagaimana peristiwa itu terjadi. Misalnya, menggembirakan, mencekam, mengerikan, atau menyedihkan.
3. Alur (plot)
Alur merupakan urutan-urutan cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. Alur juga diartikan sebagai jalannya cerita.
4. Tema
Tema adalah ide pokok yang menjiwai titik tolak pengarang dalam menulis sebuah cerita. Contoh: kepahlawanan, kejujuran, dan persahabatan.
5. Amanat atau pesan
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca karyanya. Pesan biasanya berisi tentang nasihat atau hikmah yang diperoleh setelah mendengarkan cerita yang didengarnya
Cerita Rakyat Sumatera Utara: Timun Mas
Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja dikaruniai seorang anak pun.
Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian
memberi mereka biji mentimun.
“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa. “Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu. “Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.
Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin.
Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Kedua orang tuanya sangat bangga padanya. Tapi mereka menjadi sangat takut.
Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa datang kembali.
Raksasa itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas.
Petani itu mencoba tenang. “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang bermain. Istriku akan memanggilnya,” katanya. Petani itu segera menemui anaknya. “Anakkku, ambillah ini,” katanya sambil menyerahkan sebuah kantung kain. “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,” katanya. Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.
Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup lama. Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.
Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat.
Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.
Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas.
Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat ketakutan.
Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah
menyelamatkan anakku,” kata mereka gembira.
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.
Nama : No. Absen : Kelas :
Intrument posttest
Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan cerita anak yang kalian simak dengan tepat!
1. Apakah judul dan tema dari ceritanya?
2. Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ?
3. Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ? 4. Dimanakah latar cerita tersebut!
5. Apakah amanat atau pesan yang terkandung dalam cerita ?
KUNCI JAWABAN 1. Judul dan Tema
a. Judul: Timun Emas
b. Tema: kesabaran dan keberanian bisa mengalalahkan angkara murka 2. Tokoh dalam cerita
a. Sarni (ibu timun emas) b. Timun Emas
c. Raksasa d. Petapa.
3. Watak tokoh dalam cerita
a. Mbok Sarni sebagai orang yang sabar dan teladan berani membela apa yang disayangnya
b. Timun Emas penurut dan berani c. Raksasa tokoh yang rakus
d. Petapa adalah orang yang banyak berilmu dan menolonng tanpa pamrih.
4. Latar : hutan dan dirumah Mbok Sarni 5. Amanat
“ Jangan pernah takut menghadapi hidup dengan tantangan yang besar, dan jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya dan bersikap tanggung jawablah atas apa yang telah kita lakukan”.
Lampiran 2
DAFTAR NILAI PRETEST POSTTEST MURID KELAS V A SD NEGERI MONGISIDI III MAKASSAR
No Nama Murid
Lampiran 3
DAFTAR NILAI PRETEST MURID KELAS V A SD NEGERI MONGISIDI III MAKASSAR
Indikator penilaian:
1. Menetukan tema cerita anak : 20
2. Menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita : 20 3. Menyebutkan sifat-sifat dari tokoh yang ada dalam cerita :20
2. Menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita : 20 3. Menyebutkan sifat-sifat dari tokoh yang ada dalam cerita :20