• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bagi institusi Puskesmas

Berdasarkan penelitian ini sebaiknya pendidikan kesehatan tidak hanya dilakukan pada lansia (klien) tetapi juga diberikan pada keluarganya. 2. Bagi peneliti selanjutnya

Melakukan penelitian dengan materi kepatuhan tidak hanya berfokus pada diet rendah garam tapi juga kepatuhan terhadap terapi lainnya,

karena kepatuhan diet rendah garam hanya salah satu cara nonfarmakologis untuk mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi. 3. Bagi Responden (lansia dan keluarganya)

Keluarga diharapkan memberikan dukungan dalam menyediakan diet rendah garam bagi lansia hipertensi, untuk lansia agar lebih mematuhi program terapi yang dianjurkan oleh petugas kesehatan.

50

Abdillah, E. R. (2012).Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Rendah Garam Dengan Pelaksanaan Diet Rendah Garam Serta Di Poli Jantung RSAA MALANG. http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/keperawatan/ELYZA%20R.S. A.pdf. diakses tanggal 16 September 2013.

Achjar, K. A. (2012). Teori dan Praktikum : Asuhan Keperawatan Komunitas . Jakarta: EGC.

Aisyiyah. (2009). Faktor Resiko Hipertensi Pada Empat Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Hipertensi Di Jawa dan Suamatera. fema.ipb.ac.id. diakses tanggal 10 Maret 2014.

Almatsier, S. (2006). Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Andrayani. (2013) Hubungan dukungan keluarga keluarga dengan tingkat kepatuahan diet rendah garam pada penderita hipertensi di RS. Saiful Anwar Malang. old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/.../Arya.pdf. diakses Februari 2014.

Azizah, L. M. (2011).Keperawatan Lanjut Usia.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Budiman, A (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan berobat pasien yang diterapi Tamoxifen setelah operasi Ca payudara di RS Dr M. Djamil Padang .http://jurnal.fk.unad.ac.id. diakses tgl 24 Februari 2014.

Cahyono, S. (2008).Gaya Hidup Dan Penyakit Modern.Jakarta: Rineka Cipta. Dahlan, M. S. (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Depkes. (2006). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Depkes RI.

(2008).laporan Hasil Riset Keehatan Dasar (RISKESDA) Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Balitbangkes Depkes RI

Dinas Kesehatan. (2008).Profil Kesehatan Kota Semarang.http://www.dinkes-kotasemarang.go.id/downloads/profile.pdf .diakses 20 Oktober 2013

Fallen, R & Dwi, B. (2011). Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medica.

Hariyanto, T. Subekti & Wiyono (2005). Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Proses.Malang: Bintara Media.

Kemenkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lansia di Indonesia.http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin Lansia.pdf , 1.

(2010). Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. http://www.depkes.go.id.diakses 25 Oktober 2013

Kusairi, M.G.(2011) Pendidikan dalam Al-quran dan Hadits. http://mghazakusairi.wordpress.com/2011/5/23. diakses 6 Januari 2013. Mahdiar, R. (2010).Mencegah Penyakit Kronis Sejak Dini.Yogyakarta: Tora Book. Mubarak, dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung

Setu.

Nawawi, I. (2013). Memuliakan orangtua dan rawatlah ia hingga akhir hayat. http://www.hidayatullah.com/red/27841/25/03/2013/memuliakan -orangtua-dan-rawatlah-ia-hingga-akhir-hayat.html . diakses 25 Oktober 2013

Norman.(2012). Pengaruh ceramah kesehatan terhadap kepatuhan dan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Beji Depok. lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20307182-S42282. diakses Februari 2014. Notoadmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Cetakan I. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

(2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2002). Manejemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional.Jakarta : Salemba medika

Partilia, D. F. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuahn Diet Rendah Garam dan Keteraturan Kontrol Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di RSUD Tugurejo Semarang. http://www.e-jurnal.com/2013/10/hubungan-dukungan-keluarga-dengan.html. diakses Juli 2013.

PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia). (2009). Kamus Pelengkap Kesehatan Keluarga.PT Kompas Media Nusantara: Jakarta

Pratiwi. (2011).Pengaruh Konseling Obat Terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi Di Poliklinik Khusus RSUP DR.M.Djamil Padang.

http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/ARTIKEL4.pdf. diakses September 2013.

Price & Wilson. (2002).Patofisiologi Volume 2.Jakarta: EGC.

Pudiastuti, R. D. (2011).Penyakit Pemicu Stroke : Dilengkapi Posyandu Lansia dan Posbindu PTM.Yogyakarta: Nuha Medika Press.

Purnomo, H. (2009). Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Yang Paling Mematikan.Yogyakarta: Buana Pustaka.

Rantucci, M.J. (2007). Pharmacists talking to patients.(Ed. ke 2) Baltimore: Lippincot William dan Wilkins.

Rismayanti. (2012). Diet Bagi Penderita Hipertensi. http://staff.uny.ac.id.diakses 25 Oktober 2013.

Rosyid, F.N. (2011). Hubungan Kepatuhan Diet Rendah Garam dan Terjadinya Kekambuhan Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Pasongsongan Kab.SumenepMadura.http://www.fik.umsurabaya.ac.id/jurnal/PROSEDING UMSJANUARI 2011. diakses 19 Oktober 2013.

Sarasaty, R. F. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Hipertensi pada Kelompok Lansia di Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Tahun 2011. http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file digital/RINAWANG JADI.pdf, 6. diakses 5 Oktober 2013

Sugiyono. (2008).Statistik Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta.

Susanto. (2010). Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern. Yogyakarta: CV.Andi.

Susilo, R. (2011). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Suwarso. (2010). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan pasien hipertensi di RS H. Adam Malik Medan. www.respository.usu.ac.id. diakses tanggal 24 Februari 2014

Wedbrasari & Yudi. (2009). Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hipertensi Di Indonesia. ejournal.litbang.depkes.go.id. diakses tanggal 10 Maret 2014.

Widodo, R. (2004). Panduan Keluarga Memilih Dan Menggunakan Obat. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Williams, L. & Wilkins. (2007). Nutrition made Incredibly Easy,2nd Ed. USA: Wolters Kluwer Healt Inc.

World Health Organization (2003). Internasional Society of Hypertension Guideline for Management of Hypertension,Journal Hypertension

Yugiantoro, M. (2006). Hipertensi Esensial dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV.Depok: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul 2 Penyusunan BAB I 3 Studi Pendahuluan 4 Penyusunan Proposal

(BAB II, BAB III) 5 Persetujuan Proposal 6 Seminar Proposal 7 Revisi Proposal 8 Pelaksanaan Penelitian

9 Penyusunan BAB IV & BAB V 10 Persetujuan Skripsi

11 Ujian Skripsi

Des-13

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi Pada Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Rendah Garam Lansia Hipertensi Di Puskesmas Sukolilo II Kabupaten Pati

Jan-14 Feb-14 Jul-13 Ags-13 Sep-13 Okt-13 Nov-13

No Jadwal Kegiatan Mar-14

11 Ujian Skripsi

12 Revisi Skripsi dan Penjilidan 13 Pengumpulan Skripsi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan/topik :Hipertensi

Sub Pokok Pembahasan :Pengertian hipertensi, Klasifikasi hipertensi, Penyebab hipertensi, Tanda dan gejala hipertensi, Akibat hipertensi, Pengelolaan hipertensi : diet rendah garam.

Hari/Tanggal :

Tempat :Balai Desa

Sasaran :Keluarga lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sukolilo II

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1×30 menit diharapkan keluarga lansia dapat mengerti dan memahami tentang hipertensi dan pegelolaannyam : diet rendah garam

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan pengelolaannya:

a) Pengertian hipertensi b) Faktor peyebab hipertensi

d) Tanda dan gejala hipertensi e) Pengelolaan : diet rendah garam B. SASARAN

Keluarga lansia dengan hipertensi di wiliyah kerja Puskesmas Sukolilo II C. METODE

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab D. MEDIA

Media yang digunakan : leaflet dan power point E. KEGIATAN

No Kegiatan penyaji Kegiatan Peserta waktu

1 Pembukaan : 1. Salam 2. Perkenalan

3. Menjelaskan tujuan 4. Kontrak waktu dan

tempat

Menjawab salam

Menyetujui kontak tempat dan waktu 5 menit 2 Pelaksanaan Menjelaskan materi : 1. Pengertian hipertensi 2. Faktor peyebab hipertensi

3. Tanda dan gejala Hipertensi

4. Komplikasi hipertensi 5. Pengelolaan : diet rendah

garam Mendengarkan Memahami Bertanya 20 menit 3. Evaluasi :

Melakukan tanya jawab tentang materi yang diberikan

Menjelaskan kembali tentang hipertensi dan pengelolaannya : diet rendah garam

Materi terlampir G. EVALUASI

1. Evaluasi struktural

a) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan b) Tersedianya perlengkapan atau media

2. Evaluasi proses

Peserta berperan aktif dalam proses pembelajaran 3. Evaluasi hasil

a) Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian hipertensi b) Peserta mampu menjelaskan faktor penyebab hipertensi c) Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi d) Peserta mampu menyebutkan komplikasi hipertensi

A. PENGERTIAN HIPERTENSI

Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah lebih dari normal (lebih dari 140/90 mmHg ). Keadaan ini akibat dari penyempitan pembuluh darah atau arteriosklerosis, karena meningkatnya volume darah dan karena meningkatnya kerja jantung. Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung.

Klasifikasi hipertensi menurutNational Institutes of Health

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal < 120 dan < 80 Prehipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi tingkat 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi tingkat 2 ≥ 160 ≥ 100

Sumber : William & Wilkins (2007)

B. PENYEBAB HIPERTENSI

Ada 2 faktor yang memudahkan seseorang terkena hipertensi, yaitu : a. Faktor yang tidak dapat dihindari

1) Keturunan

Jika seseorang mempunyaiorang tua yang salah satunya terkena hipertensi maka orang tersebut mempunya resiko lebih besar untuk terkena hipertensi daripada orang yang kedua orang tuanya normal.

Pria pada umumnya lebih mudah terserang hipertensi dibandingkan dengan wanita.

3) Umur

Pada umumnya hipertensi pada pria terjadi di atas usia 21 tahun dan wanita terjadi setelah menopause.

b. Faktor yang dapat dihindari 1) Kegemukan

Orang yang gemuk mempunyai resiko terserang hipertensi 7 x lipat dibanding wanita yang langsing pada usia yang sama.

2) Merokok dan mengkonsumsi alkohol.

Merokok dapat menaikkan tekanan darah, karena kandungan rokok dapat meningkatkan penggumpalan darah dan pengapuran pada dinding pembuluh darah

3) Konsumsi garam berlebih C. TANDA DAN GEJALA

a. Sakit kepala (pusing) b. Terasa berat di tengkuk c. Penglihatan kabur d. Cepat merasa lelah e. Tekanan darah meningkat f. Nyeri dada dan sesak napas g. Telinga berdengung

1. Gangguan penglihatan sampai kebutaan 2. Payah jantung

3. Gangguan ginjal

4. Gangguan pembuluh darah otak yang mengakibatkan stroke E. PENGELOLAAN HIPERTENSI

a. Pembatasan asupan garam

Jumlah konsumsi natrium 2300 mg/hr (setera dengan 1 sendok teh) Garam natrium yang ditambahkan pada makanan dan perlu dikurangi :

1) Natrium klorida atau garam dapur 2) Mono-Natrium Glutamat atau vetsin 3) Natrium Bikarbonat atau soda kue

4) Natrium Bisulfit untuk mengawetkan daging Cara memasak makanan yang mengandung Natrium : 1) Pada ikan dicuci dan direndam terlebih dahulu

2) Untuk mengeluarkan garam dari margarine dengan mencampur margarine dengan air, lalu masak sampai mendidih, margarine akan mencair dan akan larut dalam air. Dinginkan cairan kembali dengan memasukkan panci kedalam kulkas

Makanan yang mengandung Natrium dan perlu dihindari antara lain : biskuit, daging asap, dendeng, abon, ikan asin, sarden, kornet, telur asin, asinan buah dalam kaleng.

1) Diet rendah garam I (Natrium dianjurkan sebesar 200-400 mg/hari, sehingga dalam pengolahan makanan tidak ditambahkan garam dapur), jika tekanan darah ≥160/≥100 mmHg

2) Diet rendah garam II (Natrium direkomendasikan 600-800 mg, dalam pengolahan makanan boleh menambahkan ½ sendok teh garam dapur atau 2gr), jika tekanan darah 140-159/90-99 mmHg

3) Diet rendah garam III (Natrium sebesar 1.000-1.200 mg/hari, pada pengolahan makanan boleh menambahkan satu sendok teh garam dapur/hari atau 4gram), jika tekanan darah 140/90 mmHg

b. Kontrol berat badan dan meningkatkan aktifitas c. Mengurangi konsumsi alkohol

d. Berhenti merokok e. Obat

OLEH

ANDIK SUMANTRI

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2013

TEKANAN DARAH LEBIH DARI NORMAL (LEBIH DARI 140/90 mmHg) KLASIFIKASI KATEGORI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg) Normal < 120 Dan < 80 Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89 Ht tingkat 1 140-159 Atau 90-99 Ht tingkat 2 ≥160 ≥100

Bagaimana terjadinya hipertensi ????

KETURUNAN

KEGEMUKAN

MEROKOK DAN ALKOHOL USIA

KONSUMSI GARAM BERLEBIH

TEKANAN DARAH MENINGKAT≥ 140/90 mmHg

Sakit kepala Penglihatan kabur

Tekanan darah meningkat Sulit tidur

Telinga berdenging

Komplikasi

1. Gangguan penglihatan sampai Kebutaan 2. Gangguan jatung 3. Gangguan ginjal 4. Stroke OLEH ANDIK SUMANTRI

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2013

TEKANAN DARAH LEBIH DARI NORMAL (LEBIH DARI 140/90 mmHg) KLASIFIKASI KATEGORI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg) Normal < 120 Dan < 80 Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89 Ht tingkat 1 140-159 Atau 90-99 Ht tingkat 2 ≥160 ≥100

Bagaimana terjadinya hipertensi ????

KETURUNAN

KEGEMUKAN

MEROKOK DAN ALKOHOL USIA

KONSUMSI GARAM BERLEBIH

TEKANAN DARAH MENINGKAT≥ 140/90 mmHg

Sakit kepala Penglihatan kabur

Tekanan darah meningkat Sulit tidur

Telinga berdenging

Komplikasi

1. Gangguan penglihatan sampai Kebutaan 2. Gangguan jatung 3. Gangguan ginjal 4. Stroke OLEH ANDIK SUMANTRI

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2013

TEKANAN DARAH LEBIH DARI NORMAL (LEBIH DARI 140/90 mmHg) KLASIFIKASI KATEGORI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg) Normal < 120 Dan < 80 Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89 Ht tingkat 1 140-159 Atau 90-99 Ht tingkat 2 ≥160 ≥100

Bagaimana terjadinya hipertensi ????

KETURUNAN

KEGEMUKAN

MEROKOK DAN ALKOHOL USIA

KONSUMSI GARAM BERLEBIH

TEKANAN DARAH MENINGKAT≥ 140/90 mmHg

Sakit kepala Penglihatan kabur

Tekanan darah meningkat Sulit tidur

Telinga berdenging

Komplikasi

1. Gangguan penglihatan sampai Kebutaan

2. Gangguan jatung 3. Gangguan ginjal 4. Stroke

1. Pembatasan asupan garam

a. 1 SENDOK TEH / HARI b. HINDARI PENYEDAP RASA

2.Kontrol berat badan dan meningkatkan aktifitas

3.Mengurangi konsumsi alkohol 4.Berhenti merokok

5.Obat

MAKANAN YANG DIHINDARI:

Semua makan yang diawetkan dan dimasak menggunakan garam (ikan asin, telur asin, abon, udang kering sarden, asinan, acar, mie instan, daging asap / panggang,dll)

Sayuran yang dimasak menggunakan penyedap masakan yang mengandung garam(kecap, saos, vetcin/moto, terasi)

Garam/penyedap rasa akan

meningkatkan jumlah cairan dalam pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat

KAPAN & BAGAIMANA DIET RENDAH GARAM ????

DIET RENDAH GARAM 1 DIET RENDAH GARAM 2 DIET RENDAH GARAM 3 Natrium 200-400mg/hari, tanpa garam dapur Natrium 600-800 mg/hari, menambah garam 1/2 sendok teh/hr Natrium 1200 mg/hari, boleh menambah garam 1 sendok teh/hr Tensi ≥160/≥100 mmHg Tensi 140-159/90-99 mmHg Tensi 140/90 mmHg

1. Pembatasan asupan garam

a. 1 SENDOK TEH / HARI b. HINDARI PENYEDAP RASA

2.Kontrol berat badan dan meningkatkan aktifitas

3.Mengurangi konsumsi alkohol 4.Berhenti merokok

5.Obat

MAKANAN YANG DIHINDARI:

Semua makan yang diawetkan dan dimasak menggunakan garam (ikan asin, telur asin, abon, udang kering sarden, asinan, acar, mie instan, daging asap / panggang,dll)

Sayuran yang dimasak menggunakan penyedap masakan yang mengandung garam(kecap, saos, vetcin/moto, terasi)

Garam/penyedap rasa akan

meningkatkan jumlah cairan dalam pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat

KAPAN & BAGAIMANA DIET RENDAH GARAM ????

DIET RENDAH GARAM 1 DIET RENDAH GARAM 2 DIET RENDAH GARAM 3 Natrium 200-400mg/hari, tanpa garam dapur Natrium 600-800 mg/hari, menambah garam 1/2 sendok teh/hr Natrium 1200 mg/hari, boleh menambah garam 1 sendok teh/hr Tensi ≥160/≥100 mmHg Tensi 140-159/90-99 mmHg Tensi 140/90 mmHg

BAT

NAT

MEN

BUM

ALA

1. Pembatasan asupan garam

a. 1 SENDOK TEH / HARI b. HINDARI PENYEDAP RASA

2.Kontrol berat badan dan meningkatkan aktifitas

3.Mengurangi konsumsi alkohol 4.Berhenti merokok

5.Obat

MAKANAN YANG DIHINDARI:

Semua makan yang diawetkan dan dimasak menggunakan garam (ikan asin, telur asin, abon, udang kering sarden, asinan, acar, mie instan, daging asap / panggang,dll)

Sayuran yang dimasak menggunakan penyedap masakan yang mengandung garam(kecap, saos, vetcin/moto, terasi)

Garam/penyedap rasa akan

meningkatkan jumlah cairan dalam pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat

KAPAN & BAGAIMANA DIET RENDAH GARAM ????

DIET RENDAH GARAM 1 DIET RENDAH GARAM 2 DIET RENDAH GARAM 3 Natrium 200-400mg/hari, tanpa garam dapur Natrium 600-800 mg/hari, menambah garam 1/2 sendok teh/hr Natrium 1200 mg/hari, boleh menambah garam 1 sendok teh/hr Tensi ≥160/≥100 mmHg Tensi 140-159/90-99 mmHg Tensi 140/90 mmHg

ATASI LAH

ATRI UM DENGAN

ENGGUNAKAN

UMBU MASAK

LAMI

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN ( Informed Consent )

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr. Di Pati

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Dengan Hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini, Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES A’isyiyah Yogyakarta :

Nama : Andik Sumantri NIM : 201210201152

Pembimbing : Widaryati, S.Kep.Ns, M.Kep

Bermaksud melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi Pada Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Rendah Garam Lansia Hipertensi di Puskesmas Sukolilo II ”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan tidak akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi responden dan saya berjanji akan menjaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu untuk menjadi reponden, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pati, Februari 2014 Peneliti,

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang bernama :

Nama : Andik Sumantri NIM : 201210201152

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ’Aisyiyah Yogyakarta yang berjudul“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi Pada Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Rendah Garam Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Sukolilo II”

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Pati, Februari 2014 Responden

SURAT PERMOHONAN MENJADI ASISTEN PENELITIAN

Kepada Yth. Saudara/saudari Di Pati

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Dengan Hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini, Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES A’isyiyah Yogyakarta :

Nama : Andik Sumantri NIM : 201210201152

Pembimbing : Widaryati, S.Kep.Ns, M.Kep

Bermaksud melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi Pada Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Rendah Garam Lansia Hipertensi di Puskesmas Sukolilo II”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai asisten peneliti.

Atas ketersediaan dan partisipasi saudara/saudari untuk menjadi asisten penelitian, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pati, Februari 2014 Peneliti,

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI ASISTEN PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Supriyanto, SKM

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan terakhir : Sarjana Kesehatan Masyarakat Alamat : Sukolilo, Kab.Pati Jawa Tengah

Menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai asisten peneliti untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang bernama :

Nama : Andik Sumantri NIM : 201210201152

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ’Aisyiyah Yogyakarta yang berjudul“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi Pada Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Rendah Garam Lansia Hipertensi di Puskesmas Sukolilo II”

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Pati, Februari 2014

Peneliti Menyetujui, Asisten peneliti

Petunjuk Pengisian

1. Sebelum anda menjawab pertanyaan isilah identitas anda dengan benar pada lembar yang sudah disediakan.

2. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti sebelum anda menjawab. 3. Demi kelancaran penelitian, jawablah pertanyaan dengan jujur.

4. Semua data yang anda cantumkan, Insya Allah kami jamin kerahasiaannya.

A. Kuisioner A

a. Identitas Responden (klien)

1. Nama (Inisial) :

2. Umur :

3. Jenis :Laki-laki Perempuan

4. Alamat :

5. Tekanan darah :

6. Pendidikan terakhir :SD SMP

SMA Diploma/Sarjana

b. Identitas Responden (keluarga)

1. Nama (inisial) :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :Laki-laki Perempuan

4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir :

6. Hubungan dengan klien :Suami Istri

Anak Lain-lain

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM

LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKOLILO II KABUPATEN PATI

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia

S= sering K= kadang-kadang TP= tidak pernah

No Pertanyaan S K TP

1. Apakah selama 1 minggu ini anda makan

makanan atau masakan yang terasa kurang asin atau anyep (hambar) ?

2. Apakah selama 1 minggu ini anda

mengkonsumsi makanan yang diawetkan (ikan asin atau ikan pindang atau telur asin, atau dendeng atau abon) ?

3. Apakah selama 1 minggu ini anda

mengkonsumsi makanan/minuman yang diawetkan dalam kaleng atau kemasan (sarden atau korned atau sosis atau mie instan, minuman bersoda) ?

4. Apakah selama 1 minggu ini anda makan

makanan atau masakan yang menggunakan penyedap rasa (vetsin atau motto atau terasi)?

5. Apakah selama 1 minggu ini anda

menambahkan (saos atau kecap atau garam) pada masakan atau makan yang anda konsumsi ?

6. Apakah selama 1 minggu ini masakan atau

makanan yang anda konsumsi hanya menggunakan bumbu dapur (jahe, bawang putih, dll) sebagai pengganti penyedap masakan ?

7. Apkah selama 1 minggu ini masakan yang

anda konsumsi menggunakan garam dapur > 1 sendok teh/hari ?

Keterangan :

Sering= dilakukan ≥ 4 hari

Kadang-kadang= dilakukan 1-3 hari

Statistics umur responden lansia

N Valid 30 Missing 0 Mean 67.3667 Median 67.5000 Mode 70.00 Std. Deviation 4.30303 Minimum 60.00 Maximum 75.00 umur lansia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 60.00 2 6.7 6.7 6.7 61.00 2 6.7 6.7 13.3 62.00 1 3.3 3.3 16.7 63.00 1 3.3 3.3 20.0 64.00 2 6.7 6.7 26.7 65.00 2 6.7 6.7 33.3 66.00 4 13.3 13.3 46.7 67.00 1 3.3 3.3 50.0 68.00 2 6.7 6.7 56.7 69.00 1 3.3 3.3 60.0 70.00 5 16.7 16.7 76.7 72.00 4 13.3 13.3 90.0 73.00 1 3.3 3.3 93.3 74.00 1 3.3 3.3 96.7 75.00 1 3.3 3.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 60-64 8 26.7 26.7 26.7 65-70 15 50.0 50.0 76.7 >71 7 23.3 23.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

jenis kelamin lansia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid laki-laki 20 66.7 66.7 66.7 perempuan 10 33.3 33.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 pendidikan lansia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SD 19 63.3 63.3 63.3 SLTP 4 13.3 13.3 76.7 SLTA 3 10.0 10.0 86.7 PT 4 13.3 13.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 25.00 2 6.7 6.7 6.7 27.00 1 3.3 3.3 10.0 29.00 1 3.3 3.3 13.3 30.00 3 10.0 10.0 23.3 31.00 1 3.3 3.3 26.7 32.00 1 3.3 3.3 30.0 33.00 1 3.3 3.3 33.3 34.00 2 6.7 6.7 40.0 35.00 5 16.7 16.7 56.7 39.00 1 3.3 3.3 60.0 40.00 4 13.3 13.3 73.3 45.00 1 3.3 3.3 76.7 56.00 1 3.3 3.3 80.0 60.00 1 3.3 3.3 83.3 62.00 2 6.7 6.7 90.0 65.00 1 3.3 3.3 93.3 68.00 2 6.7 6.7 100.0 Total 30 100.0 100.0 Statistics klasifikasi umur klg N Valid 30 Missing 0 Mean 1.6667 Median 1.0000 Mode 1.00 Std. Deviation .84418 Minimum 1.00 Maximum 3.00

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 25-37 17 56.7 56.7 56.7 38-50 6 20.0 20.0 76.7 >51 7 23.3 23.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 pendidikan klg responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SD 6 20.0 20.0 20.0 SLTP 1 3.3 3.3 23.3 SLTA 8 26.7 26.7 50.0 PT 15 50.0 50.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

B. KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM

kepatuhan respodn sblm penkes

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PATUH 5 16.7 16.7 16.7

TIDAK PATUH 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

kepatuhan respond sebelum penkes kelp.eks

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid PATUH 3 10.0 20.0 20.0 TIDAK PATUH 12 40.0 80.0 100.0 Total 15 50.0 100.0 Missing System 15 50.0 Total 30 100.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid PATUH 10 33.3 66.7 66.7 TIDAK PATUH 5 16.7 33.3 100.0 Total 15 50.0 100.0 Missing System 15 50.0 Total 30 100.0

kepatuhan respondn seblm penkes kelp.kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid PATUH 2 6.7 13.3 13.3 TIDAK PATUH 13 43.3 86.7 100.0 Total 15 50.0 100.0 Missing System 15 50.0 Total 30 100.0

kepatuhan respondn setelah penkes kelp.kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid PATUH 4 13.3 26.7 26.7 TIDAK PATUH 11 36.7 73.3 100.0 Total 15 50.0 100.0 Missing System 15 50.0 Total 30 100.0

Count

kepatuhan respond setelah penkes kelp.eks

Total

PATUH TIDAK PATUH

kepatuhan respond sebelum penkes kelp.eks PATUH 3 0 3 TIDAK PATUH 7 5 12 Total 10 5 15 Chi-Square Tests Value Exact Sig. (2-sided) McNemar Test .016a N of Valid Cases 15

a. Binomial distribution used.

kelompok responden(eksperimen dan kontrol) * kepatuhan respondn sesudah penkes Crosstabulation kepatuhan respondn sesudah

penkes

Total

PATUH TIDAK PATUH

kelompok responden(eksperimen dan kontrol) eksperimen Count 10 5 15 Expected Count 7.0 8.0 15.0 kontrol Count 4 11 15 Expected Count 7.0 8.0 15.0 Total Count 14 16 30 Expected Count 14.0 16.0 30.0

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 4.821a 1 .028 Continuity Correctionb 3.348 1 .067 Likelihood Ratio 4.963 1 .026

Fisher's Exact Test .066 .033

Linear-by-Linear Association 4.661 1 .031

McNemar Test 1.000c

N of Valid Cases 30

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,00. b. Computed only for a 2x2 table

Dokumen terkait