• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu : 1. Simpulan Umum

Pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SD Laboratorium UPI sudah diterapkan dengan cara guru cara guru menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan keberadaan tuhan sebagai sang pencipta (religius), guru merangsang siswa untuk berpikir rasional dan sistematis dengan belajar menghubungkan antara suatu kejadian sebagai akibat (banjir, longsor) dari perbuatan yang sudah dilakukan pada kejadian sebelumnya (penebangan hutan secara liar) (logis), guru membimbing siswa untuk mengungkapkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan masing-masing siswa dan guru merangsang siswa untuk berani mengungkapkan pendapat (kritis), guru merangsang siswa untuk mencari pemecahan masalah secara beragam (kreatif), guru merangsang siswa untuk melakukan pengamatan dalam percobaan secara teliti dan benar (bertanggung jawab), guru merangsang siswa untuk mengerjakan percobaan dan pengamatan sendiri berdasarkan tuntunan dari LKS (mandiri), guru merangsang siswa untuk berani mengungkapkan pendapat atas temuan yang sudah diperolehnya (percaya diri), guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan dan pengamatan dengan benar dan guru mengarahkan siswa untuk membuat laporan hasil

bekerja secara kelompok dalam melakukan kegiatan percobaan dan pengamatan (kerjasama), guru mengarahkan siswa untuk mengamati kejadian di sekitarnya dan menuangkan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk laporan (cinta ilmu pengetahuan), guru selalu mengingatkan siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan, guru membimbing siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan, guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang berbagai bencana alam yang disebabkan oleh kegiatan manusia (peduli lingkungan), guru mengarahkan siswa untuk menjawab soal yang diberikan, guru memfasilitasi siswa untuk melakukan diskusi dalam memecahkan suatu masalah (memecahkan masalah), guru merangsang siswa untuk belajar melakukan pengamatan dalam percobaan yang dilakukan pada materi yang diajarkan, guru merangsang siswa untuk bertanya tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya (ingin tahu), guru merangsang siswa untuk mewujudkan ide/gagasan baru walaupun berbeda dengan pemikiran siswa lain dan guru merangsang siswa untuk memberdayakan benda yang ada menjadi sesuatu yang berguna (inovatif), guru selalu mengingatkan siswa untuk mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan masing-masing (tidak mencontek), guru mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahuannya, guru mengarahkan siswa untuk mengemukakan pendapat sesuai dengan keyakinannya (jujur), guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan laporan dari hasil percobaan dan pengamatan yang sudah dilakukan

diskusi, guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan orang yang sedang mengemukakan pendapatnya tentang temuan (hasil kerjanya) di dalam kelas (menghargai perbedaan pendapat), guru merangsang siswa untuk membiasakan membaca berbagai bacaan dan guru merangsang siswa untuk mencari sendiri pemecahan masalah yang diberikan oleh guru dengan membaca berbagai sumber bacaan (gemar membaca).

2. Simpulan Khusus

Pendidikan karakter dalam RPP dilakukan oleh guru dengan cara merangsang siswa untuk berpikir rasional dan sistematis (logis), mampu memberikan jawaban yang berbeda (kritis), mencari alternatif jawaban (kreatif), mengerjakan soal sesuai dengan kemampuannya (jujur), mau bertanya tentang segala sesuatu yang tidak dipahaminya (ingin tahu), mampu memecahkan masalah, selalu menjaga kebersihan lingkungan (peduli lingkungan), mampu mengamati kejadian di sekitarnya (cinta ilmu pengetahuan), mampu bekerja dalam kelompok (kerjasama), taat dan patuh pada aturan yang berlaku (disiplin), berani mengungkapkan pendapat (percaya diri), mampu menyelesaikan tugas tanpa didampingi pembimbing (mandiri), ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran (bertanggung jawab), mau mendengarkan pendapat orang lain (menghargai perbedaan pendapat), dan dapat memecahkan masalah dengan cara membaca buku (gemar membaca).

kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru dengan cara merangsang siswa untuk berpikir rasional dan sistematis (logis), mengucapkan salam (religius), mampu memberikan jawaban yang berbeda (kritis), mencari alternatif jawaban (kreatif), mengerjakan soal sesuai dengan kemampuannya (jujur), mau bertanya tentang segala sesuatu yang tidak dipahaminya (ingin tahu), mampu memecahkan masalah , selalu menjaga kebersihan lingkungan (peduli lingkungan), mampu mengamati kejadian di sekitarnya (cinta ilmu pengetahuan), taat dan patuh pada aturan yang berlaku (disiplin), berani mengungkapkan pendapat (percaya diri), mampu menyelesaikan tugas tanpa didampingi pembimbing (mandiri), ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran (bertanggung jawab), mampu menyelesaikan tugas yang diberikan (mampu berkarya), mau mendengarkan pendapat orang lain (menghargai perbedaan pendapat), dan dapat memecahkan masalah dengan cara membaca buku (gemar membaca).

Pendidikan karakter pada evaluasi pembelajaran muncul dengan cara guru merangsang siswa untuk berpikir rasional dan sistematis (logis), mengucapkan salam (religius), mampu memberikan jawaban yang berbeda (kritis), mencari alternatif jawaban (kreatif), mengerjakan soal sesuai dengan kemampuannya (jujur), mau bertanya tentang segala sesuatu yang tidak dipahaminya (ingin tahu), mampu memecahkan masalah, selalu menjaga kebersihan lingkungan (peduli lingkungan), mampu mengamati

yang berlaku (disiplin), berani mengungkapkan pendapat (percaya diri), mampu menyelesaikan tugas tanpa didampingi pembimbing (mandiri), ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran (bertanggung jawab), mampu menyelesaikan tugas yang diberikan (mampu berkarya), mau mendengarkan pendapat orang lain (menghargai perbedaan pendapat), dan dapat memecahkan masalah dengan cara membaca buku (gemar membaca).

Pendidikan karakter pada LKS yang dibuat oleh guru muncul dengan cara guru merangsang siswa untuk berpikir rasional dan sistematis (logis), menceritakan tayangan video dengan menggunakan kata-kata sendiri (kreatif), mau bertanya tentang segala sesuatu yang tidak dipahaminya (ingin tahu), mampu memecahkan masalah, selalu menjaga kebersihan lingkungan (peduli lingkungan), melakukan pengamatan pada pembelajaran yang dilakukan (cinta ilmu pengetahuan), taat dan patuh pada aturan yang berlaku (disiplin), ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran (bertanggung jawab), mampu menyelesaikan tugas yang diberikan (mampu berkarya), dan dapat memecahkan masalah dengan cara membaca buku (gemar membaca).

Pendidikan karakter pada buku ajar muncul dengan adanya rangsangan yang diberikan kepada siswa untuk berpikir rasional dan sistematis (logis), menghubungkan antara materi pelajaran dengan keberadaan Tuhan (religius), menghubungkan sesuatu masalah dengan penyebab dan dampak yang akan terjadi (kreatif), disediakan permasalahan yang dapat menimbulkan rasa penasaran siswa (ingin tahu), mampu memecahkan

manusia (peduli lingkungan), mengamati kejadian di lingkungan dan belajar membuat kesimpulan (cinta ilmu pengetahuan), mampu menyelesaikan tugas yang disediakan (mampu berkarya), dan dapat menjawab pertanyaan dengan cara membaca buku (gemar membaca).

B Saran

Pendidikan karakter ternyata dapat muncul pada pembelajaran IPA di kelas 4 SD Laboratorium Percontohan UPI, walaupun sekolah ini tidak menyatakan secara eksplisit bahwa sekolah ini sudah termasuk sekolah berbasis karakter. Dari kelima aspek yang diteliti ada banyak hal yang berhubungan dengan karakter yang muncul. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terdapat beberapa saran dan rekomendasi yang dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat khususnya guru dan mahasiswa yang akan melakukan penelitian tentang pendidikan karakter yaitu sebagai berikut :

1. Bagi pengambil kebijakan (Pengawas, Kepala Sekolah, Pejabat terkait) perlu memberika kesempatan kepada semua guru untuk mendapat pelatihan dan pendidikan tentang pendidikan karakter, karena ternyata pendidikan karakter ini banyak manfaatnya dalam mengembangkan potensi siswa terutama dalam masalah kepribadian yang dapat menentukan kualitas manusia di kemudian hari. Selain itu juga pengambil kebijakan sebaiknya melakukan pengenalan pendidikan karakter di sekolah-sekolah tentang cara

sekolah yang bersangkutan.

2. Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini sebaiknya meneliti komponen karakter lainnya yang dapat muncul dalam proses pembelajaran IPA misalnya karakter cerdas, kerja keras, hati-hati, semangat, motivasi yang kuat, dan saling menghargai. Saling menghargai di sini bukan hanya terbatas pada menghargai perbedaan pendapat seperti pada penelitian yang sudah dilakukan, tapi pada menghargai hasil usaha, menghargai perasaan (tenggang rasa).

183

Achmad, Arief. 2007. Memahami Berpikir Kritis. http://id.shvoong.com/ humanities/philosophy/2034769-ciri-ciri-berpikir-kritis/

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian. Bandung: Rosdakarya.

Aswandi. 2010. Membangun Bangsa melalui Pendidikan Berbasis Karakter : Jurnal Pendidikan Karakter Vol 2. Bandung. Asosiasi Sarjana dan Dosen Pendidikan Umum dan Nilai Indonesia.

Aziz, Hamka Abdul. 2011. Pendidikan Karakter Berpuisat pada Hati : Akhlak Mulia Pondasi Membangun Karakter Bangsa. Jakarta. Al-Mawardi.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Kurikulum dalam Konteks Standar Nasional Pendidikan.

Baskoro, Edy Tri. 2009. Penilaian Buku Teks Pelajaran. Jakarta. BSNP.

Budimansyah, Dasim. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung. Widya Aksara.

Budiningsih, Asri. 2008. Pembelajaran Moral : Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta. Rineka Cipta.

Cartono. 2007. Metode & Pendekatan dalam Pembelajaran Sains. Bandung. Pascasarjana UPI.

Chulsum, Umi. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya. Kashiko.

Creswell. 2010. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Edisi ketiga. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Dahar, RW dan Liliasari. 1986. Interaksi Belajar Mengajar IPA. Jakarta. Universitas Terbuka Jakarta.

Darmodjo. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Elmubarok, Zaim. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai : Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung yang Terputus, dan Menyatukan yang Tercerai. Bandung. Alfabeta.

Fattah, Abdoel. 2008. Pembangunan Karakter Unggul Generasi Penerus Bangsa. Jakarta. Arga Publishing.

Firman, Harry dan Ari Widodo. 2008. Panduan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI. Jakarta. Pusat Perbukuan Depdiknas.

Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelligence. New York. Bantam Dell Pub Group.

Herliani, dkk. 2009. Penilaian Hasil Belajar : Untuk Guru SD. Bandung. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam untuk Program “Bermutu”.

Hidayatullah, Furqon. 2009. Guru Sejati : Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas. Surakarta. Yuma Pustaka.

Hill, T.A., 2005. Character First! Kimray Inc. http://www.charactercities.org/ downloads/publications/Whatischaracter.pdf.

Hurlock, Elizabeth. 2005. Perkembangan Anak, Edisi keenam. Jakarta. Erlangga. Ibrahim, M., dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,

Pedoman Sekolah. Jakarta. Balitbang Pusat Kurikulum.

Kemendiknas. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan). Jakarta. Balitbang Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kesuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian teori dan Praktik di Sekolah. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Koesman, Soegeng. 2009. Membangun Karakter Bangsa: Carut Marut Centang-Perentang Krisis Multi Dimensi di Era Reformasi. Yogyakarta. Lokus. Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Edisi Revisi. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Koesoema, Doni. 2009. Pendidik Karakter di Zaman Keblinger. Jakarta. PT Gramedia.

Kurniasih. (2010). Landasan Pendidikan Dasar. Bandung: Percikan. Latief, Wahyuni. 2008. Meningkatkan Motivasi Belajar. Education For All.

Li, L. 2005. Education for 1.3 Billion. Pearson Education and China: Foreign Language Teaching & Research Press.

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character. How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York : Bantam Books.

Lubis, Mawardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Nilai, Perkembangan Moral Keagamaan Mahasiswa PTAIN. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Majid, Abdul. 2010. Peranan Pendidik dalam Upaya Membentuk Karakter Peserta Didik : Jurnal pendidikan Karakter Vol. 2 No. 2 Juli 2010. Bandung. Asosiasi Sarjana dan Dosen Pendidikan Umum dan Nilai Indonesia.

Surabaya.

Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter. Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Megawangi, Ratna. 2007. Semua Berakar pada Karakter. Isu-Isu Permasalahan Bangsa. Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Rosdakarya.

Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter : Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah. Yogyakarta. Pedagogia.

Muniruddin. 2010. Menakar Urgensitas Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa : Bhineka karya Winaya no. 265 Desember 2010. Unit KORPRI Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.

Nasution. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Cetakan kesembilan. Jakarta. Bumi Aksara.

Nur, M. 2003. Buku Panduan Ketrampilan Proses Dan Hakekat Sains. Surabaya. Universty Press.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006. 2006. Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pusat Perbukuan. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun

2005 tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Q-Anees, Bambang dan Adang Hambali. 2008. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Bandung. Simbiosa Rekatama Media.

Quadra, Tim Sains. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 B semester Kedua Sekolah Dasar. Jakarta. Quadra.

Rustam, A. (2008). Pengembangan Bahan Ajar. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajarn IPA di Sekolah Dasar. Jakarta. PT Indeks. Sanjaya, W. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: San Grafika. Sauri, Sofyan. 2009. Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pedagogik dan

Penyusunan Unsur-unsurnya. Bandung. Pascasarjana UPI.

Setiono, Agustinus. 2007. Berpikir Kritis. http://id.shvoong.com/humanities/ philosophy/2034779-berpikir-kritis.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik (Terjemahan Nurulita). London: Allymand Bacon, 2005.(Buku asli diterbitkan tahun 2005)

Sulistyorini, Sri. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta. Unnes & Tiara Wacana.

Supriyatno, Triyo. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis Delapan Cinta di SMP Islam Sabilillah Malang. http://smp.lpisabilillahmalang.sch.id/

index.php?option=com_content&view=article&catid=43:pend-karakter&id=66:pendidikan-karakter&Itemid=78

Syaodih, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Malang. Prestasi Pustaka Publisher.

Uno, Hamzah B, 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara. Usman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Utomo, Erry. 2010. Seminar Kebijakan Pendidikan Nasional Tentang Pendidikan Karakter. Jakarta. Kemendiknas Balitbang.

Wahyudin, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung. UPI Press.

Winkel WS, 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia.

Wuryanto, Agus. 2011. Pendidikan Karakter di SMP. http://aguswuryanto. wordpress.com/2011/03/11/pendidikan-karakter-di-smp/

Dokumen terkait