• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

6.2.1 Bagi BKPM Semarang

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan untuk peningkatan strategi pencegahan TB pada pasien HIV/AIDS di BKPM. Meningat sebagian besar pasien HIV yang menderita koinfeksi TB paru tidak menunjukkan tanda dan gejala khas TB paru. Hal ini berguna agar dapat menekan angka kesakitan dan kematian pasien HIV akibat TB paru dan dalam jangka panjang untuk menekan angka penularan TB paru di masyarakat.

6.2.2 Bagi Dinas Kesehatan Kota Semarang

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan agar dinas terkait melakukan strategei pencegahan yang komperhensif meningat kasus TB paru pada pasien HIV tidak tercatat dengan baik sehingga terjadi kerancuan data kasus koinfeksi TB pada pasien HIV. Selain itu diharapkan adanya penjaringan rutin yang diinstruksikan mealui yankes yang ada dibawah naungan dinas terkait dengan adanya fakta jika pasien HIV rentan menderita koinfeksi TB paru dan pasien TB yang menderita HIV.

88

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan variabel yang berkaitan dengan aspek lingkungan atau menggunakan metode lain agar diketahui lebih mendalam faktor-faktor yang berhubungan dengan koinfeksi TB paru pada pasien HIV.

89

Daftar Pustaka

Agbaji et al., 2013, Factor Associated With Pulmonary Tuberculosis-HIV Coinfection in tratment-Naive Adult in Jon Nort Central Nigeria.

Agustriadi O, Ida Gusti, 2008, Aspek Pulmonologis Infeksi Oportunistik Pada Pasien HIV/AIDS, Volume 9, Nomor 3, Unud.

Amin Z dkk, 2013, Profil Pasien TB-HIV dan Non TB-HIV di RSCM, Buletin Penelitian Kesehatan, Volume 41, Nomor 4, Hal 195-199.

Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Alvarez et al, 2011, Reasearch Priorities for HIV/M.tuberculosis Co-Infection, Volume 5, hal 14-20.

Braulio et al., 2010, Factor Related to HIV/Tubercuosis Coinfection in a Brazilian Reference Hospital.

Castrigini et al, 2013, Epidemiological Profile of HIV/Tuberculosis Co-infection in a City The State of Sao Paulo Brazil.

Crofton, John, 2000, Tuberkulosis Kinik, Widya Medika, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Undang-undang Republik Indonesia NO.2 Tahun 2003 Pendidikan Nasional, Jakarta.

Depkes RI, 2007, Kebijakan Nasional Pengobatan Antiretroviral Pada Oarang Dewasa, Jakarta

---, 2007, Pedoman Nasional Kebijakan Kolaborasi TB/HIV, Jakarta. ---, 2009, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta. Ditjen PP & PL, 2011, Tata Laksana Klinis Inveksi HIV Dan Terapi ARV Pada

Orang Dewasa, Jakarta, Kemenkes.

---, 2012, Petunjuk Teknis Tata Laksana Kinis Ko-Infeksi TB-HIV,

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

(http://www.spiritia.or.id/Dok/juknistbhiv2013.pdfdiakses pada

24 maret 2014)

---, 2013, Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan 1, Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia, Jakarta.

---, Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan II, Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia, Jakarta.

90

---, Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

---, Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan IV, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

---, Laporan Perkembangan Tuberkuosis Triwulan III, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

---, 2014, Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Dwisarwa S dan Nurlaela, 2011, Merokok dan Tuberkuosis Paru (Studi Kasus do RS Margono Soekardjo Purwokerto).

Faktor Risiko TB Paru, diakses tanggal 4 Agustus 2014, (http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/24/faktor-risiko-tbc)

Fitriani, Eka, 2012, Faktor Risiko Kejadian Tuberkuosis Paru, Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Fredy dkk., 2012, The Correlation Between CD4+ T-Lymphocyte Cunt and Tuberculosis From in TB-HIV Coinfection Patients in Indonesia.

Gelliespie dan Kathleen Bamford, 2007, Mikrobiolgi Medis dan Infeksi, Erlangga Medical Series, Jakarta.

Hidayat, Aziz Azimul, 2009, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.

Kartasamita, Cissy A, 2009, Epidemiologi Tuberkulosis, Sari Pedaitri, Volume 11, No 2.

Lisiana Novi dkk, 2011, Studi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien TB-HIV/AIDS Di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2009, Universitas Udayana.

Lubis, Dian A, 2010, Infeksi Oportunistik Paru pada Penderita HIV. Mandal et. al., 2008, Penyakit Infeksi, Erlangga Medical Series, Jakarta.

Melkamu et al., 2013, Determinants of Tuberculosis Infection Among Adult HIV Positives Attending Clinical Care in Western Ethiopia.

Mugusi et al., 2012, Risk Factor Ror Mortality Among HIV-positive Pateints With and Without Active Tuberculosis in Dae es Salaam Tanzania, Volume 17, hal 265-274.

Murti, Bhisma, 2002, Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Muttaqin, Arif, 2008, Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan, Salemba Medika, Jakarta.

Notoatmojo, Soekidjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmojo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

---, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. ---, 2012, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Rineka

Cipta, Jakarta.

Nursalam, 2003, Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Nursalam., dan Ninuk Dian K., 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Salemba Medika. Jakarta.

Padmapriyadarsini et al, 2011, Diagnosis & Tretament Of Tubercuosis In HIV Co- Infection Patients, Volume 132, hal 850-865.

Permitasari, Desy A, 2012, Faktor Risiko Terjadinya Kinfeksi Tuberkulosis pada Pasien HIV/AIDS Di RSUP DR Kariadi Semarang, Skripsi, Universitas Diponegoro.

Ringel, Edward, 2012, Kedokteran Paru, Indeks, Jakarta.

Rusnoto dkk, 2006, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru Pada Usia Dewasa, Universitas Diponegoro.

Smit et al, 2010, The Colliding Epidemic Of Tuberculosis Tobaco Smoking HIV and COPD, Volume 35, hal 27-33.

Soedarmo dkk, 2002, Infeksi & Penyakit Tropis, FKUI, Jakarta. Soedarto, 2009, Penyakit Menular Di Indonesia, Sagung Seto, Jakarta. ---, 2010, Virologi Klinik, Sagung Seto, Jakarta.

Soemirat, Juli S, 2000, Epidemiologi Lingkungan, UGM Press, Jogjakarta.

---, 2011, Epidemiologi Lingkungan Edisi Revisi, UGM Press, Jogjakarta.

Sudigdo S., dan Sofyan I., 2002, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa Aksara, Jakarta.

---, 2011, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sagung Seto, Jakarta.

92

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R & D, Salemba Medika, Jakarta.

Supariasa, 2006, Penilaian Status Gizi, Erlangga Medical Series, Jakarta.

Surjanto dkk, 2011, Profil Pasien Koinfeksi Tuberkuosis-HIV di RS Moewardi Surakarta 2010-2011.

Susilautama dkk, 2010, Pengaruh Pemberian Anti Retrovirus Lebih Awal Terhadap Mortalitas pada Ko-Infeksi TB-HIV di Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Undiksa.

Susilowati, Tuti, 2010, Faktor Yang Berpengaruh TerhadapKejadian HIV dan AIDS di Semarang dan Sekitarnya.

Taha et al, 2013, Risk Factor of Actife Tuberculosis in People Living With HIV/AIDS in Southwest Ethiophia.

UNAIDS, 2012, A Guide To Monitoring And Evaluation For Collabrating TB/HIV Activities,WHO.

---, 2013, Global Report AIDS Epidemic, WHO. WHO, 2008, Management Tuberculosis and HIV Coinfection. ---, 2011, HIV/AIDS in The South East Asia Region.

Widoyono, 2008, Penyakit Tropis, Erlangga Medical Series, Jakarta.

---, 2011, Penyakit Tropis Edisi Revisi, Erlangga Medical Series, Jakarta Widyaningsih R dkk., 2011, Koinfeksi Tuberkulosis dan HIV pada Anak, Sari

93

94

Dokumen terkait