• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

5.2.1. Bagi peneliti berikutnya

- Melakukan penelitian selanjutnya yang tidak terbatas pada satu tempat saja, sehingga hasil yang didapatkan dapat dilakukan analisis dan menggambarkan perbedaan persepsi menurut akademisi dokter umum dan dokter spesialis secara umum.

- Membandingkan hasil penelitian selanjutnya dengan melakukan analisis bivariat dalam menentukan perbedaan persepsi komunikasi interpersonal dokter-pasien menurut dokter umum dan dokter spesialis.

- Membandingkan antara persepsi dokter yang berpraktik dengan yang tidak berpraktik atau dokter yang melakukan tindakan dengan yang tidak melakukan tindakan terhadap pasien.

5.2.2. Bagi institusi

Adanya penerapan kurikulum untuk menanamkan keterampilan komunikassi interpersonal dokter sejak dini dan melakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan tersebut sehingga harapan pada setiap dokter dapat tercapai serta diterapkan dalam praktik kedokteran kelak, sehingga kualitas dokter lulusan institusi tersebut menjadi lebih baik.

Daftar Pustaka

1. Konsil Kedokteran Indonesia. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. 2006.

2. Ha J F, Anat D S, Longnecker N. Doctor-Patient Communication: A Riview. Western Australia: The Ochsner Journal. 2010 Spring; 10(1): 38-43.

3. Arianto. Komunikasi Kesehatan: Komunikasi Antara Dokter dan Pasien. Palu: Jurnal Ilmu Komunikasi. 2013; Vol 03, No.02. Diunduh dari:

http://jurnalilkom.uinsby.ac.id/index.php/jurnalilkom/article/view/42/36

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Artikel; Dugaan Pelanggaran Disiplin Terbanyak Akibat Kurangnya Komunikasi Dokter-pasien. Jakarta: Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI. 2011. Diunduh dari:

http://www.depkes.go.id/article/print/1519/dugaan-pelanggaran-disiplin-terbanyak-akibat-kurangnya-komunikasi-dokter-dan-pasien.html

5. Barakat N G. Interpersonal Skill. Hillingdon Hospital, Department of neurology, Pield Heath Road, Uxbridge UB8 3NN, UK. 2011.

6. Konsil Kedokteran Indonesia. Standart Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. 2012.

7. Giri M. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional & Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Memahami UU, Meningkatkan Kesdaran. Jakarta : Visimedia. 2007.

8. McConnel C R. Interpersonal Skills: What They Are, How to Improve Them, and How to Apply Them. 2004; Apr-Jun;23(2):177-87. Tersedia dari:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15192999

9. National Research Council. Assessing 21st Century Skills: Summary of a Workshop. J.A. Koenig, Rapporteur. Committee on the Assessment of 21st Century Skills. Board on Testing and Assessment, Division of Behavioral and Social Sciences and Education. Washington, DC: The National Academies Press. 2011

10. Duffy F D, Gordon, G H, Whelan G, Cole-Kelly K. Assessing Competence in Communication and Interpersonal Skills: The Kalamazo II Report. Academic Medicine. 2004;490–507.

11. Zakiroh, A. Persepsi Pasien Terhadap Keterampilan Interpersonal Dokter Lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Komunikasi Dokter-Pasien Di Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan. (Skripsi belum dipublikasikan). UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2014.

12. Lestari, Riri A K. Interpersonal Skill. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2007.

13. Team Coordination Student Training Guide. Effective Communicatio. Available at: https://www.uscg.mil/auxiliary/training/tct/chap7.pdf

14. Silverman J, Kurtz S M, Draper J, Kurtz S M. Skills for Communicating with Patients. 2nd ed. Oxford, UK: Radcliffe Pub; 2005.

15. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Kompensasi Dokter dan Jasa Medik. Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2008.

16. Ranjan, Piyush., Kumari, Archana., Avinash, C. A review article:How Can Doctors Improve their Communication Skill, Communication Skill for Doctors . Journal of Clinical Diagnostic Research. 2015; March; Vol-9(3): JE01-JE04

17. Huntington B, Kuhn N. Communication gaffes: a root cause of malpractice claims. Proc (Bayl Univ Med Cent). 2003;16:157-61. discussion 161.

18. Barrier P A, Li J T, Jensen N M. Two words to improve physician-patient communication: what else? Mayo Clin Proc. 2003;78:211-14.

19. Lypson M L, Page A, Bernat CK, Haftel HM. Patient-Doctor Communication. The Fundamental Skill of Medical Practice. University of Michigan Medical School. [place unknown], [publisher unknown] [updated 2013 May ; cited 2015 Oct 01]. Available from: http://www.med.umich.edu/lrc/spp/siteparts/documents/

c4_patient_doctor_communications.pdf

20. Herqutanto, Basuki E, Jauzi S, Mansyur M. Pengetahuan dan Keterampilan Komunikasi Dokter-Pasien dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Artikel Penelitian Ikatan Dokter Indonesia. Dimuat dalam J Indon Med Assoc, 2011 Mei; Vol: 61, No: 5.

21. Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran. 2004.

22. Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2013 tentang pendidikan kedokteran. 2013.

23. Ekayanti F, Dwiyanti S, Nasrudin. Persepsi Pasien Terhadap Keterampilan Interpersonal dalam Hubungan Dokter-Pasien di Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Syarif Hidayatullah dan Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Indonesia. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013.

24. Dahlan, Sopiyudin M. Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan.Edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto, 2010. 25. Ekayanti F, Dwiyanti S, Nasrudin. Patients perception on interpersonal skill

of dokcot-patient relationship in Fatmawati Public Teaching Hospital, Syarif Hidayatullah Hospital, and Harapan Bunda Hospital Jakarta Indonesia.International Journal of Research Studiens in Management. 2015 October; Vol: 4, No: 2, 23-33.

26. Hastono, Priyo S. Analisa Data Kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2007.

No. Responden *

BAGIAN PERTAMA Petunjuk pengisian:

Bacalah pertanyaan dengan seksama. Isikan data Anda, berikan tanda silang (X) atau ta da e ta g/ eklis √ pada kolo ya g disediaka . Periksa ke ali jawa a A da untuk memastikan semua jawaban sudah terisi.

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Usia Anda saat ini : Tahun

Jenis Kelamin : L P Jenjang pendidikan terakhir : ** Dokter Umum S1 Dokter Spesialis S2 tuliskan bidang spesialisasi Anda S3

Berapa lama Anda berpraktik menjadi

seorang dokter : Tahun Dimana tempat Anda berpaktik : ** Praktik Pribadi RS Swasta lain RS Umum/Pemerintah Klinik/Puskesmas RS Islam Pekerjaan lain : ** Dosen/Pengajar lain-lain

Peneliti (tulis jika lain-lain)

Enterpreneur/Pengusaha

dosen/pengajar : Tahun Dimana tempat

Anda mengajar : **

PSPD UIN Jakarta (tulis jika lain-lain)

lain-lain Berapa frekuensi Anda mengajar dalam 1 minggu : hari/minggu Berapa frekuensi Anda berpraktik dalam 1 minggu : hari/minggu Keterangan:

* Diisi oleh peneliti

** Boleh mengisi lebih dari satu

BAGIAN KEDUA

Petunjuk pengisian:

Bayangkan dan ingat kembali perilaku dan sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh seorang dokter ketika berada di ruang praktek. Kemudian, buatlah penilaian Anda pada pernyataan-per yataa erikut, de ga e eri ta da sila g X atau e ta g/ eklis √ pada kolom YA bila perilaku seharusnya terjadi/muncul dan TIDAK bila perilaku tidak seharusnya terjadi/tidak muncul.

No. Perilaku dan Sikap Dokter YA TIDAK

1 Dokter menjelaskan pengobatan yang harus pasien lakukan dengan gamblang.

2 Dokter mengapresiasi tindakan dan jenis pengobatan

yang pernah pasien lakukan sebelumnya.

3 Selama pemeriksaan, dokter terlihat tenang dan itu

menenangkan pasien.

4 Dokter memperhatikan pasien, saat pasien berbicara. 5

Ketika menjelaskan diagnosis, suara dokter terdengar

tegas.

6 Dokter juga menanyakan daerah tempat tinggal pasien. 7 Dokter mengingat nama pasien dengan baik. 8 Pasien mendapatkan penjelasan yang lengkap tentang

penyakit yang pasien derita dari dokter.

9

Dokter menyapa pasien dengan memanggil nama

pasien.

Sebutkan harapan Anda tentang keterampilan interpesonal yang harus dimiliki seorang dokter:

Berapa lama waktu sebaiknya dokter memeriksa pasien? Beserta alasannya.

Pertanyaan Hasil Nilai Validitas* Reliabilitas** 1 0,923 0,962 2 0,923 0,962 3 0,923 0,962 4 0,923 0,962 5 0,923 0,962 6 0,923 0,962 7 0,610 0,979 8 0,923 0,962 9 0,923 0,962 10 0,846 0,971 11 0,679 0,974 *R tabel=12. valid ≥ 0,576. ** Cronbach alfa reliable >0,60

1. Identitas :

Nama : Novia Putri Rahmawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Kudus, 18 November 2015

Agama : Islam

Alamat : Dk. Gedang Sewu Ds. Peganjaran RT03/RW04, Kec. Bae, Kab. Kudus, Jawa Tengah

E-mail : nprahma@gmail.com

2. Riwayat Pendidikan :

 2000 – 2006 : SD NU Nawa Kartika Kudus

 2006 – 2009 : SMP NU PUTRI Nawa Kartika Kudus

 2009 – 2012 : MA NU BANAT Kudus

 2012 – sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif

Dokumen terkait