• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian akan penyajian aspek-aspek literasi sains yang terdapat dalam buku teks tematik terpadu kelas IV SD/MI kurikulum 2013

tema 3 “Peduli Terhadap Mahluk Hidup” diperoleh kesimpulan bahwa buku yang

dianalisis menyajikan semua aspek literasi sains, dengan aspek sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan memiliki jumlah dan persentase yang terbesar dibandingkan aspek literasi sains yang lainnya dan tidak semua indikator pada setiap aspek literasi sains ini tersajikan dalam buku yang dianalisis. Adapun penyajian indikator pada setiap aspek literasi sains yang terdapat dalam buku yang dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Aspek sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan disajikan sebanyak 43,36% dan dari 8 indikator aspek ini ada 3 indikator yang tidak tersajikan dan 5 indikator tersajikan pada buku yang dianalisis. Indikator yang tersajikan adalah indikator menyajikan fakta-fakta, menyajikan konsep-konsep, menyajikan prinsip-prinsip, menyajikan hipotesis dan indikator meminta siswa untuk menerangkan jawaban. Sedangkan indikator yang yang seharusnya tersajikan dan tidak tersajikan adalah indikator menyajikan teori-teori dan indikator menyajikan model-model karena sesuai dengan materi yang ada pada buku yang dianalisis. Sementara indikator menyajikan hukum-hukum tidak memungkinkan untuk disajikan pada buku yang dianalisis ini.

2. Aspek sains sebagai jalan untuk menyelidiki disajikan sebanyak 30,10% dan memiliki 9 indikator. Dari 9 indikator aspek ini ada 2 indikator yang tidak tersajikan dan 7 indikator yang tersajikan pada buku tersebut. Indikator yang

tidak tersajikan yaitu indikator membelajarkan siswa untuk membuat kalkulasi dan indikator analisis interprestasi data karena sesuai dengan materi pada tema peduli terhadap mahluk hidup yang terdiri dari morfologi tubuh mahluk hidup, daur hidup mahluk hidup serta hubungan sumber daya alam dengan teknologi tidak memungkinkan menuntut siswa untuk memahami hitungan dan analisis interprestasi data. Adapun indikator yang tersajikan adalah indikator membelajarkan siswa melalui penggunaan bahan materi, membelajarkan siswa melalui penggunaan tabel dan grafik, mengharuskan siswa untuk menerangkan jawaban, melibatkan siswa dalam eksperimen, memperoleh informasi dari internet dan indikator menggunakan observasi saintifik.

3. Aspek sains sebagai cara untuk berpikir disajikan sebanyak 18,36% dan memiliki 12 indikator. Dari 12 indikator aspek ini ada 5 indikator yang penyajiannya terlihat dan 7 indikator tidak terlihat pada buku ini. Indikator yang terlihat adalah indikator menunjukan bagaimana ilmu sains berjalan dengan pertimbangan deduktif induktif, memberikan hubungan sebab akibat, mendiskuskan fakta dan bukti, menyajikan metode ilmiah dan pemecahan masalah dan indikator menunjukan sikap skeptik dan kritis. Indikator yang tidak terlihat disajikan adalah indikator menggambarkan bagaimana seorang ilmuan melakukan eksperimen, menunjukan perkembangan historis dari sebuah ide, menekankan sifat empiris dan objektivitas dari ilmu sains, mengilustrasikan penggunaan asumsi-asumsi, menggambarkan imajinasi dan kreatifitas manusia, menggambarkan karakteristik saintis dan indikator menunjukan berbagai jalan untuk memahami alam semesta.

4. Aspek interaksi sains teknologi dan masyarakat disajikan sebesar 8,16% dan memiliki 9 indikator dan dari 9 indikator aspek ini ada 5 indikator yang penyajiannya terlihat dan 4 indikator yang penyajiannya tidak terlihat. Indikator yang terlihat adalah indikator menggambarkan kegunaan ilmu sains dan teknologi

Yeti Nurhayati, 2014

Analisis Penyajian Aspek Literasi Sains Dalam Buku Tematik Terpadu Untuk Siswa SD/ MI Kelas IV Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi masyarakat, menunjukan efek negatif dari ilmu sains dan teknologi bagi masyarakat, menunjukan dampak sosial dan budaya, interaksi dengan publik atau kerjasama dengan teman sebaya dan indikator etika sains. Indikator yang tidak terlihat disajikan adalah indikator mendiskusikan masalah-masalah social yang berkaitan dengan ilmu sains, menyebutkan karir-karir dan pekerjaan-pekerjaan di bidang ilmu dan teknologi, padahal indikator ini memungkinkan untuk disajikan sesuai dengan muatan materi yang ada pada tema 3 ini. Indikator memberikan konstribusi terhadap keberagaman dan indikator limitasi sains tidak disajikan pada buku ini.

Dari 38 indikator pada keempat aspek literasi sains, indikator menyajikan fakta-fakta yang paling banyak tersajikan pada buku ini dibandingkan indikator yang lainnya yaitu 35 pernyataan atau 17,86%.

B. Saran

Berdasarkan basil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan basil penelitian di atas, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1)Mengingat buku tematik terpadu yang dianalisis belum menekankan semua kategori penilaian aspek literasi sains menurut Chiappetta Fillman & Sethna dalam Padayache, 2012 namun hasil analisis menunjukan yang lebih ditekankan adalah baru aspek sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan dibandingkan aspek literasi sains yang lainnya. Maka untuk buku tematik terpadu selanjutnya untuk lebih menekankan semua aspek literasi sains untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan sains siswa sehingga dapat mempersiapkan manusia yang melek sains untuk kemajuan bangsa dan pemerintahan yang lebih cocok terhadap perubahan global yang sangat cepat.

2)Mengingat hasil penelitian menunjukan tidak semua indikator pada setiap aspek literasi sains ini tersajikan dalam buku yang dianalisis, maka untuk lebih

meningkatkan pemahaman sains peserta didik disarankan dalam penulisan buku teks selanjutnya lebih memperhatikan semua indikator yang ada pada literasi sains. 3)Mengingat buku teks kurikulum 2013 merupakan buku yang sifatnya tematik terpadu maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengembangkan buku tematik terpadu yang memenuhi aspek literasi sains dan diperlukan penelitian lebih mendalam tentang kelayakan buku teks berdasarkan literasi sains disesuaikan dengan kurikulum 2013 untuk lebih meningkatkan pemahaman sains peserta didik. 4)Mengingat penelitian hanya dilakukan pada sebuah buku tematik terpadu, maka

disarankan untuk peneliti lain untuk meneliti lebih banyak buku tematik terpadu sehingga lebih teliti lagi dalam melihat kedalaman penyajian aspek literasi sains dalam satu jenjang tingkat pembelajaran.

Yeti Nurhayati, 2014

Analisis Penyajian Aspek Literasi Sains Dalam Buku Tematik Terpadu Untuk Siswa SD/ MI Kelas IV Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, H Yusup. (2009). Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains.Skrifsi. tidak diterbitkan. Bandung. FMIPA. UPI.

Afand, (2012), Analisis buku teks IPA kelas IV Yang digunakan di SD gugus 04 kecamatan Gading Rejo kabupaten Pasuruan berdasarkan KTSP. Sktripsi. Jurusan kependidikan sekolah dasar pra sekol. Fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Malan. Tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktis. Edisi revisi VI. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Amalia, S.(2009). Analisis Buku Ajar Biologi SMP Kelas VIII di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi:Tidak diterbitkan.

Andriana. (2012). Analisis keterbacaan buku teks sains SD kelas III. Skripsi: Tidak diterbitkan

Aswasulasikin. (2008). IPA hakekat IPA. [Online]. Tersedia: http://www.uny.ac.id /academic/share/files/100920072344551.hakekat Ipa.doc [ 20 Desember 2014].

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Kegiatan penilaian buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah (on line). Tersedia ( 20 desember 2013).

Cambell. (2008). Biologi edisi kedelapan jilid 1. Jakarta. Erlangga.

Cansiz & Turkey. (2011) Scientific Literacy investigation in Science Curricula: The Case of Turkey. Journal of Educational Science. ISSN 130-8971. Chabalengula, Lorsbach, Mumba, Moore. (2008). Curriculum and Instructional

Validity of Science Literacy Themes Covered in Zambian High School Bologi Curriculum. International Journal of Environmental & Science Education.3,(4),207-220.

Chiappetta, E.L, Fillman, D.A, dan Sethna, G.H.(1991a). “A Method to Quantify Major Themes of Scientific Literacy in Science Textbooks”. Journal of research in science teaching. 28, (8), 713-725.

Chiappetta, E.L, Fillman, D.A, dan Sethna, G.H. (1991b). “A Quantitative

Analysis of High School Chemistry Textbooks for Scientific Literacy

Themes and Expository Learning Aids”. Journal of research in science

teaching. 28, (10), 939-951.

Chiappetta, E.L, Fillman, D.A, dan Sethna, G.H. (1993). “Do Middle School Life Science Textbooks Provide a Balance of Scientific Literacy Themes?”.

Journal of research in science teaching. 30, (2), 787 – 797.

Cochran, W.G. (1991). Teknik Penarikan Sampel Edisi ketiga. Jakarta:Universitas Indonesia (UI-Press).

Cochran, W.G. (1991). Teknik Penarikan Sampel Edisi ketiga. Jakarta:Universitas Indonesia (UI-Press).

Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research design: chosing among five traditions. London: sage publications.

Dahar, R, W. (1996). Teori - Teori Belajar. Jakarta. Erlangga.

Djam’an S, dan Aan K. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud Nomor 71 2013 tentang Buku teks Pelajaran dan buku pegangan tingkat dasar dan menegah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan

---, Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan ---, Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar proses pendidikan

dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan ---, Permendik Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Dasar dan menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Permendiknas no 11 tahun 2005

tentang Standar nasional pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Permendiknas no 41 tahun 2007 tentang Standar proses. Jakarta: Depdiknas.

Yeti Nurhayati, 2014

Analisis Penyajian Aspek Literasi Sains Dalam Buku Tematik Terpadu Untuk Siswa SD/ MI Kelas IV Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Echols, J.M dan Shadily, H (2003). Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris. Jakarta: Gramedia.

Eriyanto. (2011). Analisis isi pengantar metodelogi untuk penelitian ilmu komunikasi dan ilmu social lannya. Jakarta. Kencana Prenadia Group. Fogarty, R. (1991). How to integrate the curricula. Illionis: IRI/Skylight

Publishing. Inc.

Firman, H. (2007). Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas. Firman, H &Widodo, A. (2008). Panduan pembelajaran ilmu pengetahuan alam

SD/ MI. Jakarta. Pusat perbukuan Depdiknas 2008.

Hadi, S. (2009). Ringkasan laporan penelitian model trend prestasi siswa berdasarkan data PISA tahun 2000, 2003, 2006. Jakarta. Pusat penilaian pendidikan departemen pendidikan nasional.

Hendrawati, S. (2009). Penerapan pembelajaran tematik untuk meningkatkan penguasaan konsep IPA dan keterampilan proses sains peserta didik sekolah dasar. Tesis PPS UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Holbrook J. (2009). “ The Meaning of Scientific Literacy”. International Journal of Environmental & Science Educational, 4 (3), 144-150.

Hobson A. (2005). “Teaching Relevant Science For Scientific Literacy”. Journal

of College Science Teaching

Ina, K & Berlin S. (2013). Implementasi kurikulum 2013 konsep dan penerapan. Surabaya. Kata Pena

Kartadinata, S.(2013). Pendidikan menyongsong Generasi Emas 2045. Makalah disajikan dalam Konferensi PAUD dan Pendidikan Dasar, UPI Bandung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013). Tema 3

Peduli terhadap Makhluk Hidup. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Buku siswa SD/MI Kelas IV. Jakarta: Lazuardi GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013). Tema 3 Peduli terhadap Makhluk Hidup. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Buku guru SD/MI Kelas IV. Jakarta: Lazuardi GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung. Remaja Rosda Karya

Muslich & Masnur. (2010). Text Book Writing dasar dasar pemahaman, penulisan dan pemakaian buku teks. Jogjakarta. Ar. Ruz Media.

Nurkhoti’ah, Kamari, & Supadmi. (2003). Pengaruh Pendidikan dan Literasi

Sains Teknologi terhadap Kualitas pengajaran. Laporan penelitian-Universitas terbuka. [online]. Diakses 9 januari 2013.

Nurfa, S. (2014). Identifikasi penyajian aspek literasi sains buku teks pelajaran IPA SD kelas V berdasarkan KTSP. Tesis. Tidak diterbitkan.

OECD-PISA. (2007). Science Competencies for Tomorrow’s World. 1: Analysis.

USA: OECD-PISA.

OECD. (2003). Chapter 3 of the Publication “PISA 2003 Assesment of framework – mathematics, Reading, Science and problem solving knowledge and skills. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org /dataoecd/38/29/33707226.pdf. [ 20 Desember 2013].

Padayachee,Keshni.(2012). A study on the Aalysis and Use of Life Sciences Textbooks for the Nature of Science. Dissertation. Online http://www. diakses tanggal 10 Desember 2013

PISA. (2006). Science Competencies for Tomorrow’s World Volume 1 -analysis.OECD. [Online]. Tersedia: www.oecd.org/statistics/statlink. [ 20 Desember 2013].

Pusat Perbukuan Depdiknas. (2003). Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains. [Online]. Tersedia: http/www. dikdaski.go.id. [ 20 desember 2013].

Poedjiadi, A. (2005). Sains Teknologi dan Masyarakat model pembelajaran bermauatan nilai. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Riadiyani, E. (2009). Analisis buku ajar biologi SMA kelas XI di kota Bandung berdasarkan literasi sains, Skripsi : tidak diterbitkan.

Rustaman, N.Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang. Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press).

Sisdiknas.(2012). Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21. [online]. Tersedia http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013- diakses tanggal 11 November 2013.

Yeti Nurhayati, 2014

Analisis Penyajian Aspek Literasi Sains Dalam Buku Tematik Terpadu Untuk Siswa SD/ MI Kelas IV Kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2007). Metode penelitian pendidikan, pendekatan kualitatif kuantitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sukandarrumidi, 2006, Metodologi Penelitian, UGM Press, Yoghyakarta [sumber: filsafat ilmu/ http://plato.stanford.edu/entries/thomas-kuhn/ ]. Sukmadinata, N.S. (2012). Pendekatan Penelitian Pendidikan. Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Suriasumantri, J. S. (2007). Filsafat ilmu sebuah pengantar popular. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Tarigan, H.G.dan Tarigan. D.J. (2010). Telaah buku teks Bahasa Indonesia. Bandung. Angkasa.

Toharudin, U,. (2011). Pengembangan bahan ajar berliterasi sains. Disertasi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Toharudin, U, Hendrawati, S, Rustaman, A. (2011). Membangun literasi sains peserta didik. Cetakan pertama. PT Humaniora. Bandung.

Universitas pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung. UPI Press.

Usman, S. (2006). Bagaimana membelajarkan IPA di sekolah dasar. Departemen pendidikan nasional direktorat jendral pendidikan tinggi direktorat ketenagaan.

Widyaningtyas, R. (2008). Pembentukan Pengetahuan Sains Teknologi dan Masyarakat dalam Pandangan Pendidikan IPA. [Online]. Tersedia: http://www.sts.org. [12 november 2013].

Wiyani, N, A. (2013). Desain pembelajaran pendidikan. Jakarta. Ar-Ruzz Media. Yusuf. S. (2003). Literasi Siswa Indonesia Laporan PISA 2003. Jakarta: Pusat

Penilaian Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.p4tkipa.org. [20 Desember 2013].

Dokumen terkait