• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang dapat dilakukan, adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se- Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi ditemukan bahwa pengembangan keprofesian berkelanjutan sudah baik. Seperti yang telah kita ketahui baik secara teori maupun nyata, dimana pengembangan

107

Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keprofesian ini dilakukan untuk meningkatkan profesional guru untuk mencapai keberhasilan siswa. Maka dari itu diharapkan guru lebih meningkatkan profesionalnya melalui pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.

2. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se- Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, ditemukan bahwa guru telah melakukan pengembangan diri dengan sangat baik. Maka dari itu guru diharapkan untuk mempertahankan pengembangan diri yang maksimal untuk menjadi guru profesional dengan cara mengikuti diklat fungsional maupun diklat yang diselenggarakan oleh lembaga lain, mengikuti kegiatan kolektif guru seperti KKG, MGMP, diskusi ilmiah (teman sejawat) sesama guru, dan lain-lain guna meningkatkan kompetensi.

3. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se- Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, ditemukan bahwa publikasi ilmiah termasuk kriteria sedang. Maka dari itu diharapkan guru lebih meningkatkan produktivitasnya dibidang ilmiah agar pengetahuan guru lebih luas dengan menjadi narasumber atau peserta forum ilmiah/lokakarya ilmiah/koloqium atau diskusi ilmiah, publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, dan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru di sekolah maupun di tingkat kelurahan/kecamatan/kabupaten/kota/nasional. 4. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se-

Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, ditemukan bahwa karya inovatif guru sudah baik. Maka dari itu diharapkan guru lebih meningkatkan lagi karyanya baik temuan penciptaan, pengembangan, dan modifikasi dalam bidang sains, teknologi, dan karya seni. Contohnya membuat karya inovatif tentang alat hitung, alat pencegah banjir, alat bantu loncat tinggi, menciptakan lagu, menciptakan tarian,dan lain-lain. 5. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se-

108

Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru sudah sangat baik. Maka dari itu diharapkan guru untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi kinerja yang sudah baik agar guru semakin profesional dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di sekolah.

6. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se- Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, ditemukan bahwa guru dalam merencanakan pembelajaran sudah sangat baik. Maka dari itu diharapkan guru untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi pengetahuan tentang merencanakan pembelajaran yang baik dengan cara memperluah pengetahuan mengenai rumusan tujuan pengajaran, pengembangan bahan pengajaran, merumuskan kegiatan belajar mengajar, mengembangkan metode pembelajaran dan mengembangkan media dan sumber belajar.

7. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se- Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, ditemukan bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah sangat baik. Maka dari itu diharapkan guru untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi pengetahuan tentang melaksanakan pembelajaran yang baik dengan cara mengembangkan keterampilan membuka pelajaran, menyampaikan materi, dan keterampilan menutup pembelajaran.

8. Berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini guru SMA Negeri se- Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, ditemukan bahwa guru dalam mengevaluasi pembelajaran sudah sangat baik. Maka dari itu diharapkan guru untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi pengembangan pengetahuan tentang jenis-jenis tes yang cocok untuk pembelajaran. Contohnya, melakukan pre test sebelum pembelajaran di mulai dan melakukan post test sesudah pembelajaran.

9. Ada hal-hal yang harus diperhatikan menurut peniliti agar pengembangan keprofesian berkelanjutan berpengaruh terhadap kinerja guru yaitu:

a. memberikan penghargaan, peningkatan kesejahteraan, dan perlindungan terhadap guru.

109

Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. mengimplementasikan program pengembangan keprofesian berkelanjutan, baik yang dilakukan oleh pemerintah, sekolah, maupun inisiatif guru sendiri.

c. guru harus menekuni profesinya secara utuh dengan cara memperluas ilmu pengetahuan dan wawasannya, memahami dan mematuhi kode etik profesi guru.

d. menimbulkan motivasi guru untuk meningkatkan kualitas diri, apapun yang terjadi baik/buruknya guru tergantung pada guru tersebut karena yang memotivasi untuk guru lebih berkembang, berkarya, berwawasan luas itu adalah guru itu sendiri. Keinginan untuk maju adalah salah satu kunci keberhasilan guru dalam memotivasi untuk mengembangkan profesinya.

e. sebisa mungkin dalam penerimaan guru yang melamar dan diterima adalah guru yang sesuai dengan keahlian matapelajaran yang dibutuhkan untuk mencegah tidak profesionalnya guru agar pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat berpengaruh terhadap kinerja guru.

f. sertifikasi guru merupakan tanda bahwa guru tersebut profesional atau tidak, hal tersebut perlu dilakukan pengawasan yang serius dengan persyaratan yang lebih ketat lagi karena seperti yang telah dijelaskan pada BAB IV sebelumnya bahwa dampaknya akan terasa pada siswanya, jika guru tersebut baik maka siswa pun output-nya akan baik pula begitupun sebaliknya.

g. dilakukannya peningkatan kualitas pengetahuan keterampilan lewat seminar/workshop/lokakarya/diskusi ilmiah pendidikan tentang guru, kurikulum, pedagogik, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan lain-lain.

h. guru tidak perlu takut ketika mengikuti kegiatan supervisi di sekolah karena tujuan supervisi adalah untuk membantu guru memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar dan melalui ini meningkatkan efisiensi dan efektivitas kualitas pendidikan. Oleh

110

Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena itu, kepala sekolah seharusnya berperilaku sebagai rekan kerja terhadap guru bukan merupakan atasan dan bawahan.

i. Contoh yang harus dilakukan untuk meningkatkan teknologi guru yaitu dengan mengadakan Workshop pengenalan berbagai macam microsoft word, excel, power point, dan lain-lain, kemudian pelatihan bagaimana caranya ketika guru sedang melaksanakan tugas di luar sekolah maka harus dilakukan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan fasilitas internet seperti skype, e-mail, e-learning, joomla, dan lain-lain.

j. sebisa mungkin guru dapat menyiapkan metode yang bervariasi dalam mengajar, menyiapkan ice breaking untuk mencairkan suasana ketika siswa telah jenuh, dan sesekali melaksanakan pembelajaran tidak harus di kelas terus tetapi di alam terbuka. k. berdasarkan hasil pengolahan angket penelitian ini, ditemukan

bahwa pengembangan keprofesian berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini menjadi pertanyaan besar karena ada beberapa faktor yang mengakibatkan pengembangan keprofesian berkelanjutan berkorelasi negatif terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyebab mengapa pengembangan keprofesian berkelanjutan berkorelasi negatif terhadap kinerja guru.

l. saran untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk tetap dilakukan oleh guru, meskipun penelitian ini berpengaruh negatif karena salah satunya pengembangan keprofesian berkelanjutan ini belum terealisasi dan dirasa menjadi beban untuk guru. Oleh karena itu, segera diupayakan agar sekolah membuat program pengembangan keprofesian berkelanjutan dan guru menjadikan pengembangan keprofesian bukan menjadi beban melainkan menjadi suatu kegiatan rutin yang dilakukan guru seperti tugas dan pokoknya sebagai guru.

112 Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2005). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian Untuk Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruci.

Amiruddin. (2008). Jurnal: Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Daerah Terpencil Melalui Dana Blockgrant Di Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam. Tersedia di:

episentrum.com/search/ciri-ciri-kinerja-guru-yang-baik-html-html- html.html/ [Diakses 25 April 2014].

Aqib, Z & Rohmanto, E. (2007). Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: CV Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Danim, Sudarwan. (2012). Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kemendiknas.

Hamalik, O. (1999). Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan Konsep dan Implementasi). Bandung: Alfabeta.

Harahap, Baharuddin. (1983). Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan Oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya.

Hasibuan, Malayu SP. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

James, Black. dan Dean J. Champion. (1999). Metode dan Masalah Penelitian Sosial. PT Refika Aditama: Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1993)

Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK GURU). Jakarta: Kemendiknas

Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Pengelolaan pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Jakarta: Kemendiknas Kennedy, A. (2005). Models of Continuing Professional Development: A

Framework for Analysis. Journal of In-Service Education, 31 (2), hlm. 235-250

Kompas.com. Tersedia di:

http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/07/08304834/Kualitas.Gu ru.Masih.Rendah.%20Rabu%207%20Maret%202012. [Diakses 26 Februari 2013].

Kompas.com. Tersedia di

http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/20/masih-kurangnya- kinerja-guru/. [Diakses 26 Februari 2013].

113

Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kunandar. (2009). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTPS) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muhlisin, (2012). Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. Tersedia di http://profesionalisme-kinerja-guru-masa- depan/. [Diakses 6 November 2011].

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nanang Martono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Rajagrafindo Persada: Jakarta

Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bogor. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Jakarta

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan. Jakarta

Prabu, Anwar M. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosdakarya: Bandung

Purwanto, Ngalim. (1994). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Remaja Rosdakarya: Bandung

Purwanto. (2011). Statistika untuk Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Alfabeta: Bandung

Robbins, Stephen P. (1994). Essential of Organizational Behavior, Fourth Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall.

Rose, J. & Reynolds, D. (2010). Teachers Continuing Professional Development: A New Approach. London: Annual World ICSEI

Sabrinafauza. Tersedia di

http://sabrinafauza.wordpress.com/category/profesi-guru/kinerja- guru/. [Diakses 26 Februari 2013].

114

Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Scales, Peter, at. al. (2011). Continuing Professional Development The

Lifelong Learning Sector. New York: The McGraw-Hill Companies

Schermerhorn, John R. Jr.(1999). Management, New York Wiley & Sons, Inc.

Scottish Borders Council. (2002). Continuing Professional Development, hlm. 4

Simamora, Hendri. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2006) Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suhardan, Dadang. (2010). Supervisi Profesional (Layanan dalam

meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah). Bandung: Alfabeta

Sukir. (2012). Konapspi VII “Upaya Membudayakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk Menjamin Terwujudnya Guru Profesional”. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sulipan. Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. [online] Tersedia di http://sekolah.8k.com/rich_text_1.html

Suliyanto. 2012. Analisis Statistik. ANDI: Yogyakarta

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito

Suryosubroto, B. (2005). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sutikno, M. S. (2005). Pembelajaran Efektif. Mataram: NTP Press

Syaefudin Sa’ud, Udin. (2011). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

Umar, Husein. (2008). Desain penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Rajawali Pers.

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

115

Octaviani Nur, 2014

Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, M. U. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung Rosdakarya Whitmore, John. (1997). Coaching For Performance: Seni Mengarahkan

untuk Mendongkrak Kinerja. Terjemahan Y Dwi Helly Purnomo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo, Agus. dan Hamrin. (2012). Menjadi Guru Berkrakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wicaksono, Mario. (2012). Kontribusi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri se-Kecamatan Cimahi Selatan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Yulianti Satipa, Eva. (2012). Pengaruh Layanan Supervisi Akakdemik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di SDN Se- Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Dokumen terkait