• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Penelitian yang dilakukan dengan membandingkan terjemahan TTM yang ada dalam film yang ditayangkan di televisi dan di VCD ini masih terbatas pada penilaian tingkat kesepadanan makna dan keberterimaan. Dengan hasil penelitian yang masih terbatas tersebut, peneliti berharap kelak pihak lain dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, misalnya dengan melibatkan penonton untuk mengukur tingkat keterbacaan. Dari sisi linguistik, aspek lain selain tindak tutur mengeluh seperti kalimat kompleks, idiom, kolokasi, dan sebagainya dapat digali lebih jauh lagi. Faktor kesopanan (politeness) dan maksim juga dapat digunakan untuk meneliti film yang ber-genre komedi. Penelitian perbandingan terjemahan juga dapat dilakukan antarstasiun televisi sebab saat ini stasiun-stasiun televisi swasta kian bersaing dalam menayangkan film-film luar negeri berbahasa Inggris. Hal ini dapat dilakukan untuk mengetahui stasiun televisi yang memiliki tim penerjemah film (subtitling) yang lebih berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Andersson, Lars & Peter Trudgill. 1990. Bad Language. Oxford: Basil Blackwell Ltd.

Asim Gunarwan. 1994. “Kesantunan Negatif di Kalangan Dwibahasawan Indonesia-Jawa di Jakarta: Kajian Sosiopragmatik” dalam PELLBA 7 Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya: Ketujuh (Analisis klausa, pragmatic wacana, pengkomputeran bahasa. Yogyakarta: Kanisius. Baker, Mona. 1992. In Other Words. London and New York: Routledge.

___________. 2001. Routledge Encyclopedia of Translation Studies. London and New York: Routledge.

Basnett-McGuire. 1991. Translation studies. New York: Metheun & Co.Ltd. Bell, Roger T. 1991. Translation and Translating. London and New York.

Longman.

Chen, Sheng-Jie. 2004. Linguistic Dimensions of Subtitling. Perspective from Taiwan. dalam Jurnal Meta, XLIX, 1, 2004.

Cook, Guy. 1989. Discourse. Oxford: Oxford University Press.

Coulthard, M. 1985. An Introduction to Discourse Analysis. New York: Addison Wesley Longman.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Everinghaff, Regina. (…). Complaining in English and German: A Comparison of Complaint Strategies in Context of Power and Gender dalam

http://www. hausarbeiten.de/faecher/vorschau/21275.html

Gottlieb, Henrik. 2001. “Subtitling” dalam Mona Baker (eds.) Routledge Encyclopedia of Translation Studies. London and New York: Routledge. Hassanpour, Amir. (…). Subtitling dalam

Hatim, Basil dan Ian Mason. 1990. Discourse and the Translator. London and New York: Longman.

Ho, Lina. 2005. Penerjemahan Film Televisi: Sebuah Gambaran Umum. dalam http://wartahpi.org/content/view/33/54/

Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: Oxford University Press.

House, Juliane. 1997. A Model for Translation Quality Assesment. Tubingen: TBL Verlag Gunter Narr Tubingen.

Joko Nurkamto, 2001. “Peranan Pragmatik dalam Penerjemahan” dalam Jurnal Linguistik Bahasa Volume 1 Nomor 2. Surakarta: Program Studi Linguistik (S2) Program Pasacasarjana UNS.

Kenny, Dorothy. 2001. “Equivalence” dalam Mona Baker (eds.) Routledge Encyclopedia of Translation Studies. London and New York: Routledge. Kunardi Hardjoprawiro. 2005. Pembinaan Pemakaian Bahasa Indonesia.

Surakarta: UNS Press.

Kussmaul, Paul. 1995. Training the Translator. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins Publishing Company.

Kovačič, Irena. 1994. “Relevance as a Factor in Subtitling Reducions” dalam Cay Dollerup & Annete Lindegaard (eds.) Teaching Translation and Interpreting 2. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins Publishing Company.

Larson, Mildred L. 1984. Meaning-Based Translation: A Guide to Cross- Language Equivalence. Lanham: University Press of America.

Mey, J.L. 1998. Pragmatics. Oxford: Blackwell dalam

http://yadem.comu.edu.tr/Htm%20Chapter%206/3%20Jiri%20.htm

Mezulanik, J & Sobcikova, J. (…). Dissatisfied with the Service of Your Mobile

Phone Provider? Do Complain dalam

http://yadem.comu.edu.tr/Htm%20Chapter%206/3%20Jiri%20.htm.

Mohammad Ali Salmani-Nodoushan. 2006. Conversational Strategies in Farsi

Complaints: The Case of Iranian Complainees dalam

http://www.educ.utas.edu.au/users/tie/JOURNAL/ARTICLES/2006/18- 3c.htm

Nababan, M.R. 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

____________. 2004. Pengantar Pengalihbahasaan (Interpreting). Surakarta: Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

Nababan, M.R., D. Edi Subroto, dan Sumarlam. 2004. Keterkaitan Antara Latar Belakang Penerjemah dengan Proses Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan. Laporan Penelitian. Surakarta: Program Studi Linguistik Program Pascasarjana UNS.

Nasir, M. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. Singapore: Prentice Hall. Nida, Eugene A. 1969. The Theory and Practice of Translation. Den Hag: E.J.

Brill.

Nunan, David. 1993. Introducing Discourse Analysis. England: Penguin Books. Patton, Michael Quinn. 1980. Qualitative Evaluation Methods. London: SAGE. Peter, Salim. 2000. Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesian Dictionary.

Jakarta: Modern English Press.

Richards, J.C. & Schmidt, R.W. 1996. “Conversational Analysis” dalam Richards & Achmidt (Eds.) Language and Communication. New York: Addison Wesley Longman.

Rochayah Machali. 2000. Pedoman bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo. Samsul Wahidin, dkk. 2006. Filter Komunikasi Media Elektronika. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Scandura, Gabriela L. 2004. Sex, Lies and TV: Cencorship and Subtitling.dalam Jurnal Meta, XLIX, 1, 2004.

Shuttleworth, Mark dan Moira Cowie. 1997. Dictionary of Translation Studies. Manchester: St. Jerome.

Soejono dan Abdurrahman. 1999. Metode Penelitian: Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Szarkowska, Agnieszka. (…). The Power of Film Translation sebuah artikel dalam http://www.translationdirectory.com/article477.htm

Thomas Soemarno. 2003. “Menerjemahkan Itu Sulit dan Rumit” dalam

Proceeding Kongres Nasional Penerjemahan 15-16 September 2003. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa & Program Pasca Sarjana UNS. Tim Redaksi Kesaint Blanc. 1996. Kamus Slang Amerika. Jakarta: Kesaint Blanc. Trosborg, Anna. 1995. Interlanguage Pragmatics Requests, Complaints and

Apologies. New York: Mouton de Gruyter.

Yule, George. 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press.

Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto. 2003. Translation: Bahasan Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius.

Website References

Wikipedia, the free encyclopedia, Subtitle (captioning) dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Subtitles http://www.carla.umn.edu/speechacts/complaints/american.html http://ms.wikipedia.org/wiki/Terjemahan http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/5/jbptgunadarma-gdl-course-2004- mashadisai-225-penerjem-i.doc). http://www.kpi.go.id/download/UU%20No.%208%20Tahun%201992%20tentang %20Perfilman.pdf http://www.kpi.go.id/download/UU%20No.%2032%20Tahun%202002%20tentan g%20%20Penyiaran.pdf

DATA TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM FILM BAD BOYS II YANG DITAYANGKAN DI TELEVISI DAN DI VCD

No. Nomor Data Teks BSu Teks BSa

Televisi Teks BSa VCD 1. 01/TTM- TLsg/TKm A: My ass is what’s out of proportion, Mike, okay? I got a big chunk missing.

B: It’s actually a small chunk.

A: Ini soal “hidup mati” bokongku, Mike. Segumpal dagingku hilang. B: Hanya seiris A: Bokongku yang tak berbentuk. Ada bongkahan besar yang hilang. B: Sebenarnya bongkahan kecil. 2. 02/TTM- Lsg/TKm A: Icepick, Lowrey. B: Hey, brother. A: Two bags? You

embarrassed me in front of my people.

B: Wait, brother. No,no,no brother. Wait, wait, wait, wait. A: Whatever. A: Icepick, Lowrey. B: Saudaraku. A: Dua kantong? Kau membuatku malu di depan orang-orangku. B: Tunggu, Saudaraku. A: Terserah. A: Icepick, ini Lowrey. B: Saudara. A: Dua kantong? Kau permalukan aku di depan orang-orangku. B: Tunggu dulu. Tidak. Tunggu. A: Terserah. 3. 03/TTM- Lsg/TKm

A:Two bags? You embarrassed me in front of my people. B: Wait, brother.

No,no,no brother. Wait, wait, wait, wait.

A: Whatever. You better pray to whoever it is you pray to because you got 24 hours to find that X before I find you.

Berdoalah kepada apapun kau berdoa. Karena kau harus temukan ekstasi itu dalam 24 jam sebelum kau kutemukan.

Sebaiknya kau berdoa pada siapa pun yang kau sembah. Karena kau punya 24 jam untuk temukan ekstasi itu sebelum kutemukan kau.

4. 04/TTM- TLsg/TKm

A: The cops hit my mule.

B: Well, Mr. Tapia, I don’t know where the heat is coming

A: Polisi bajak barangku.

B: Aku tak tahu soal itu.

A: Polisi

menangkap kurirku. B: Aku tak tahu dari mana mereka.

Dokumen terkait