• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang dapat disarankan demi pengembangan penelitian terkait kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi program penyuluhan dan pendidikan kepada keluarga orang dengan gangguan jiwa dalam meningkatkan kemampuan keluarga menerima orang dengan gangguan jiwa dan meminimalkan kekambuhan orang dengan gangguan jiwa, meningkatkan pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa, tanda dan gejalanya, cara mengatasi dan penanganan lebih lanjut.

2. Bagi Responden

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan tingkat resiliensi keluarga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang cukup. Resiliensi keluarga ODGJ ini perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan agar kekambuhan ODGJ dapat diminimalkan. Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan resiliensi keluarga antara lain keluarga selalu terlibat dalam proses perawatan dan pengobatan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, keluarga memberikan dukungan kepada ODGJ agar mereka tetap merasa sebagai bagian dari keluarga, keluarga harus lebih

memahami tentang apa saja yang harus dilakukan ketika ODGJ keluar dari RS maupun RSJ.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini mampu memberikan informasi tentang tingkat resiliensi keluarga dengan kekambuhan pada ODGJ di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi resiliensi keluarga dan kekambuhan ODGJ.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013) „Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013‟, Laporan Nasional 2013, pp. 1–384. doi: 1 Desember 2013.

Baputty, Sulaigah; Hitam, Sabtu; Sethi, S. (2008) Mental Health Nursing. Kuala Lumpur: Oxford Fajar Sdn.

Bishop, M. dan Greeff, A. P. (2015) „Resilience in families in which a member has been diagnosed with schizophrenia‟, Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 22(7), pp. 463–471. doi: 10.1111/jpm.12230. Black, K. dan Lobo, M. (2008) „Family Resilience Factors‟, Journal of Family

Nursing, 14(1), pp. 33–55. doi: 10.1177/1074840707312237.

Chan, S. W. chi (2011) „Global Perspective of Burden of Family Caregivers for Persons With Schizophrenia‟, Archives of Psychiatric Nursing. Elsevier B.V., 25(5), pp. 339–349. doi: 10.1016/j.apnu.2011.03.008.

Dorland (2015) Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta: EGC.

Faqurudheen, H., Mathew, S. dan Kumar, T. M. (2014) „Exploring Family Resilience in a Community Mental Health Setup in South India‟, Procedia Economics and Finance. Elsevier B.V., 18(September), pp. 391–399. doi: 10.1016/S2212-5671(14)00955-1.

Fikreyesus, M., Soboka, M. dan Feyissa, G. T. (2016) „Psychotic relapse and associated factors among patients attending health services in Southwest Ethiopia: a cross-sectional study‟, BMC Psychiatry. BMC Psychiatry,

16(1), p. 354. doi: 10.1186/s12888-016-1076-2.

Fitrikasari, A. dkk (2012) „Gambaran Beban Caregiver Penderita Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Amino Gondohutomo Semarang‟, Medica Hospitalia, 1(2), pp. 118–122.

Foster, K. (2010) „“You”d think this roller coaster was never going to stop‟: Experiences of adult children of parents with serious mental illness‟,

Journal of Clinical Nursing, 19(21–22), pp. 3143–3151. doi: 10.1111/j.1365-2702.2010.03293.x.

Foster, K., O‟Brien, L. dan Korhonen, T. (2012) „Developing resilient children and families when parents have mental illness: A family-focused

approach‟, International Journal of Mental Health Nursing, 21(1), pp. 3– 11. doi: 10.1111/j.1447-0349.2011.00754.x.

Friedman, M. M. (2010) Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori dan Praktek. Edisi 5. Edited by E. Tiar. Jakarta: EGC.

duration of untreated psychosis among hospitalized African-American first-episode patients‟, Early Intervention in Psychiatry, 2(3), pp. 162–168. doi: 10.1111/j.1751-7893.2008.00073.x.

Heru, A. dan Drury, L. M. (2011) „Developing Famiiy Resilience in Chronic

Psychiatric Illnesses‟, Medicine & Health, 94(2), pp. 45–47. Available at: http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=a9h&AN=581041 25&site=ehost-live&scope=site.

Issabela, N. dan Hendriani, W. (2010) „Resiliensi pada Keluarga yang tinggal di Lingkungan Lokalisasi Dupak, Bangunsari‟, Insan, 12(3), pp. 176–186. Jonker, Liezl; Greeff, A. P. (2009) „Resilience Factors In Families Living With

People With Mental Illnesses‟, Journal of Community Psychology, 37(7), pp. 859–873. doi: 10.1002/jcop.20337.

Keliat, B. A. (1996) Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC.

Keliat, B. A. et al (2011) Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : (CMHN).

Edited by H. Keliat, Budi Anna; Akemat; Helena, Novi; Nurhaeni. Jakarta: EGC.

Maramis, Willy F; Maramis, A. A. (2009) Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press.

Maslim, R. (2014) Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa : Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: FK Unika Atmajaya.

McDermott, B. M. et al. (2010) „Vulnerability factors for disaster-induced child post-traumatic stress disorder: the case for low family resilience and

previous mental illness.‟, The Australian and New Zealand Journal of Psychiatry, 44(4), pp. 384–389. doi: 10.3109/00048670903489916.

Mokgothu, M. C., Du Plessis, E. dan Koen, M. P. (2015) „The strengths of

families in supporting mentally-ill family members.‟, Curationis, 38(1), pp. E1-8. doi: 10.4102/curationis.v38i1.1258.

Monyaluoe, M., Plessis, E. dan Koen, M. P. (2014) „Experiences of Families Living with a Mentally Ill Family Member‟, Journal of psychiatry, 17(5). doi: http://dx.doi.org/10.4172/Psychiatry.1000131.

Muhlisin, A. (2012) Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Nasir, Abdul; Muhith, A. (2011) Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan

Teori. Jakarta: Salemba Medika.

Nasr, T. dan Kausar, R. (2009) „Psychoeducation and the family burden in

schizophrenia: a randomized controlled trial.‟, Annals of general psychiatry, 8, p. 17. doi: 10.1186/1744-859X-8-17.

Anaknya Mengalami Gangguan Psikosis Episode Pertama‟, Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 11(Juni), pp. 19–31.

Notoatmodjo, S. (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nursalam (2016) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Poegoeh, D. P. dan Hamidah (2016) „Peran Dukungan Sosial dan Regulasi Emosi Terhadap Resiliensi Keluarga Penderita Skizofrenia‟, Insan, 1(1), pp. 12– 21.

Power, J. et al.(2016) „Family resilience in families where a parent has a mental

illness‟, Journal of Social Work, 16(1), pp. 66–82. doi: 10.1177/1468017314568081.

Puri, Basant K; Laking, Paul J; Treasaden, I. H. (2011) Buku Ajar Psikiatri. Edisi 2. Edited by F. Muttaqin, Husny; Dany. Jakarta: EGC.

Ratna Dewi, C. R. M. (2009) „Riwayat Gangguan Jiwa Pada Keluarga Dengan Kekambuhan‟, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta, 25(4), pp. 176– 179.

Sadock, Benjamin J; Sadock, V. A. (2010) Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Edited by H. Muttaqin. Jakarta: EGC.

Setiadi (2007) Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shoviana, L. (2011) Resiliensi Keluarga Pasien Skizofrenia Pasca Diberi Psychoeducational Multifanily Group, Skripsi.

Sulistyowati, N. (2012) Hubungan Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Dengan Kekambuhan Skizofrenia Di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Universitas airlangga.

Suliswati, et al (2012) Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edited by M. Ester. Jakarta: EGC.

Sundeen, S. (2006) Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Tlhowe, T. T., du Plessis, E. dan Koen, M. P. (2017) „Strengths of families to limit relapse in mentally ill family members‟, Health SA Gesondheid. Elsevier Ltd, 22, pp. 28–35. doi: 10.1016/j.hsag.2016.09.003.

Ungar, M. (2010) „Families as navigators and negotiators: Facilitating culturally and contextually specific expressions of resilience‟, Family Process, 49(3), pp. 421–435. doi: 10.1111/j.1545-5300.2010.01331.x.

UU Kesehatan RI (2014) „Undang-Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa‟, (1), p. 28.

Videbeck, S. L. (2008) Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Edited by P. E. Karyuni. Jakarta: EGC.

Walsh, F. (2006) Strengthening Family Resilience. second edition, The Guilford Press. doi: 10.1086/514469.

Walsh, F. (2007) „Traumatic Loss and MajorDisasters: Strengthening Family and

Community Resilience‟, Family process, 46(2), pp. 207–227. doi: 10.1111/j.1545-5300.2007.00205.x.

Walsh, F. (2012) „Family resilience: Strengths forged through adversity‟, Normal family processes: Growing diversity and complexity, (October 2012), pp. 399–427. doi: 10.4324/9780203428436_chapter_15.

Wandasari, W. (2012) Hubungan Antara Resiliensi Keluarga Dan Family Sense Of Coherence Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Keluarga Miskin. Universitas Indonesia.

Weret, Z. S. dan Mukherjee, R. (2014) „Prevalence of Relapse and Associated Factors in Patient with Schizophrenia at Amanuel Mental Specialized

Hospital , Addis Ababa , Ethiopia : Institution Based Cross Sectional Study‟, International Journal of Multidisciplinary Studies, 2(1), pp. 184– 192.

Widiastutik, W., Winarni, I. dan Lestari, R. (2016a) „Dinamika Resilience

Keluarga Penderita Skizofrenia Dengan Kekambuhan. The Indonesian Journal Of Health Science, 6(2), pp. 132–149.

Widiastutik, W., Winarni, I. dan Lestari, R. (2016b) „Studi Fenomenologi :

Resilience Keluarga Penderita Skizofrenia di Puskesmas Bantur‟, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 12(3), pp. 144–153.

Yusuf, A. dkk (2015) Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Zauszniewski, J. A., Bekhet, A. K. dan Suresky, M. J. (2010) „Resilience in Family Members of Persons with Serious Mental Illness‟, Nursing Clinics of North America, 45(4), pp. 613–626. doi: 10.1016/j.cnur.2010.06.007. Zauszniewski, J. A., Bekhet, A. K. dan Suresky, M. J. (2015) „Indicators of

Resilience in Family Members of Adults with Serious Mental Illness‟,

Psychiatric Clinics of North America, 38(1), pp. 131–146. doi: 10.1016/j.psc.2014.11.009.

LAMPIRAN Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Yth. Responden

Di Tempat

Selamat pagi/ siang,

Saya Yhunika Nur Mastiyas, mahasiswi Program studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Resiliensi Keluarga Dengan Kekambuhan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)”. Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang resiliensi keluarga sehingga dapat mengurangi angka kekambuhan penderita gangguan jiwa. Untuk keperluan di atas, saya mohon kesediaan responden untuk mengisi kuesioner.

Saya menjamin kerahasiaan dan identitas diri dari semua data yang dikumpulkan. Informasi yang diberikan digunakan sebagai sarana untuk mengetahui hubungan resiliensi keluargadengan kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan tidak ada maksud lain. Bapak/Ibu/Saudara berhak untuk mengundurkan diri apabila tidak berkenan menjadi responden penelitian.

Sebagai bukti kesediaan Bapak/Ibu/Saudara menjadi responden dalam penelitian ini, saya mohon kesediaannya untuk menandatangani persetujuan yang telah saya siapkan. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara dalam penelitian ini sangat saya hargai, saya akan memberikan bingkisan sebagai ucapan terima kasih. Nomor telepon yang dapat dihubungi : Yhunika Nur Mastiyas/ 081554079949

Lawang, November 2017 Hormat Saya

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN

Judul Penelitian : Hubungan Resiliensi Keluarga Dengan Kekambuhan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Tujuan

Tujuan Umum

Mengidentifikasi hubungan resiliensi keluarga dengan kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). 2. Mengidentifikasi tingkat resiliensi keluarga orang dengan gangguan jiwa

(ODGJ).

3. Mengidentifikasi hubungan resiliensi keluarga dengan kekambuhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, pengumpulan data tentang resiliensi keluarga dan kekambuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Waktu dan Tempat Pengisian Kuesioner

Pengisian kuesioner dilakukan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan waktu pengisian kuesioner sekitar 30 menit.

Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dapat digunakan oleh keluarga sebagai dasar pertimbangan peningkatan resiliensi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa agar tidak terjadi kekambuhan.

Bahaya potensial

Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan subjek dalam penelitian ini, karena subjek hanya diberikan kuesioner yang harus diisi. Penelitian ini tidak akan mempengaruhi pelayanan yang diterima oleh responden selama menjalani perawatan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Hak undur diri

Keikutsertaan subjek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak untuk mengundurkan diri kapanpun tanpa menimbulkan konsekuensi yang merugikan responden.

Adanya insentif untuk responden

Karena keikutsertaan subjek bersifat sukarela, tidak ada insentif berupa uang yang akan diberikan kepada responden. Responden hanya akan diberikan souvenir.

Kerahasiaan responden

Keterangan yang Anda sampaikan melalui jawaban pada kuesioner akan dijaga kerahasiaannya dengan cara pengkodean identitas dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Peneliti tidak akan mencantumkan nama dan identitas Anda yang lain dalam penelitian ini karena peneliti hanya akan mencantumkan kode responden.

Lampiran 3

INFORMED CONSENT

(PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN) Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :

1. Penelitian yang berjudul “Hubungan Resiliensi Keluarga Dengan Kekambuhan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)”

2. Tujuan 3. Manfaat

4. Bahaya yang akan timbul 5. Prosedur penelitian

Responden mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subjek penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa keterpaksaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun.

Lawang, November 2017

*)Coret yang tidak perlu

Responden Peneliti

Yhunika Nur Mastiyas NIM. 131611123077

Lampiran 4

KUESIONER TENTANG DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai menurut Anda dengan memberikan

tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang disediakan

A. DATA KELUARGA KLIEN 1. Usia Anda saat ini :

12-16 tahun 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun >65 tahun

2. Hubungan Anda dengan klien : Orang tua (ayah/ibu) Suami/ istri

Anak Kakak/ adik

Lain-lain, sebutkan : ... 3. Lama tinggal dengan klien :

< 1 tahun

1 sampai 5 tahun >5 tahun

4. Pendidikan terakhir Anda : Tidak sekolah SD/ MI/ sederajat SMP/ MTS/ sederajat SMA/ MA/ sederajat Diploma/ Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan Anda :

Tidak bekerja PNS, sebutkan : ... Pelajar/ Mahasiswa Buruh, sebutkan : ... Wiraswasta, sebutkan... Lain-lain, sebutkan : ... Karyawan swasta, sebutkan...

6. Penghasilan Anda dalam 1 bulan : < 500rb

500rb-1jt >1jt

7. Sumber dana perawatan klien : Uang pribadi

Bantuan dari saudara Bantuan dari Pemerintah Lain-lain, sebutkan... 8. Cara pembayaran perawatan klien :

BPJS

Asuransi lain Bayar sendiri B. DATA KLIEN

1. Usia klien saat ini : 5-11 tahun 12-16 tahun 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun >65 tahun

2. Lamanya menderita gangguan jiwa : < 3 tahun

3. Pendidikan terakhir klien :

Tidak sekolah SMA/ MA/ sederajat

SD/ MI/ sederajat Diploma/ Perguruan Tinggi SMP/ MTS/ sederajat

4. Pekerjaan klien : Tidak bekerja Pelajar/ Mahasiswa

Wiraswasta, sebutkan : ...

Karyawan swasta, sebutkan : ...

PNS, sebutkan : ...

Buruh, sebutkan...

Lampiran 5

KUESIONER KEKAMBUHAN (selama satu tahun terakhir)

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai menurut Anda dengan memberikan

tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang disediakan

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Setelah dilakukan perawatan di Rumah Sakit Jiwa,muncul satu atau lebih tanda dan gejala di bawah ini :

a. Makan dan minum kurang atau berlebihan. b. Tidur kurang atau terganggu.

c. Penampilan diri kurang atau tidak rapi

d. Perawatan diri kurang (badan bau, kuku panjang dan kotor, rambut dan kulit kotor).

e. Keberanian kurang atau berlebihan

f. Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil.

g. Merasa malu, bersalah. h. Ketakutan.

i. Gelisah.

j. Mudah panik, tiba-tiba marah tanpa sebab. k. Menyerang.

l. Bicara sendiri, tertawa sendiri.

m. Memandang satu arah, duduk terpaku. n. Malas, tidak ada inisiatif.

o. Komunikasi kacau. p. Bermusuhan dan curiga.

q. Merasa rendah diri, tidak berdaya dan hina r. Duduk menyendiri, melamun.

s. Menunduk.

t. Menghindar dari orang lain. u. Tergantung pada orang lain. v. Tidak peduli lingkungan. w. Interaksi kurang.

x. Kegiatan kurang.

y. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.

2. Jika iya, berapa kali klien dirawat inap kembali di RS/ RSJ akibat muncul gejala di atas selama setahun terakhir?

tidak pernah 4 kali

1 kali 5 kali

2 kali lain-lain, sebutkan : ... kali 3 kali

Lampiran 6

KUESIONER RESILIENSI KELUARGA PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini adalah beberapa pernyataan mengenai hubungan di dalam keluarga inti.

Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dalam menggambarkan kondisi hubungan keluarga Anda. Berikut ini adalah keterangan pilihan jawaban yang disediakan.

STS : Jika pernyataan Sangat Tidak Sesuai TS : Jika pernyataan Tidak Sesuai

S : Jika pernyataan Sesuai

SS : Jika pernyataan Sangat Sesuai Contoh pengerjaan

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Keluarga saya pergi bersama ke bioskop X

Artinya : Pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keluarga Anda karena keluarga Anda tidak pergi bersama ke bioskop.

Untuk mengganti jawaban Anda, silahkan memberi tanda (=) pada jawaban Anda sebelumnya baru kemudian mengganti jawaban Anda.

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Keluarga saya pergi bersama ke bioskop X X

No Pernyataan STS TS S SS 1 Teman-teman kami merupakan bagian dari

aktivitas sehari-hari

2 Aturan dalam keluarga kami tidak terlalu kaku 3 Peran dalam keluarga kami bisa berubah sesuai

dengan kebutuhan keluarga saat ini

4 Kami menerima suatu masalah yang datang dengan tidak diharapkan

5 Kami semua saling memberikan masukan dalam pengambilan keputusan keluarga

6 Dalam keluarga, kami mampu mengatasi suatu perasaan menyakitkan atau menyedihkan dan dapat memahaminya dengan baik

7 Kami dapat beradaptasi dengan tuntutan yang harus dipenuhi sebagai satu keluarga

8 Kami berhati-hati terhadap apa yang kami lakukan untuk teman-teman

9 Kami berhati-hati terhadap apa yang dikatakan satu sama lain

10 Dalam keluarga, kami selalu terbuka terhadap hal- hal baru

11 Kami tidak ragu-ragu meminta pertolongan tetangga

12 Ketika suatu masalah datang, kami bisa berkompromi

13 Keluarga kami bisa menerima suatu kehilangan 14 Keluarga kami bisa mengatasi sebagian besar

permasalahan yang muncul

15 Dalam keluarga kami bisa saling mengomentari satu sama lain tanpa khawatir salah satu tersinggung

16 Dalam keluarga, kami selalu saling menanyakan terlebih dahulu terkait dengan keputusan yang harus diambil

17 Kami merasa puas dengan keputusan yang sudah kami buat, apa pun konsekuensinya

18 Orang-orang di sekitar kami akan bersedia membantu kapan pun dibutuhkan

19 Lingkungan tempat kami tinggal adalah lingkungan yang aman

No Pernyataan STS TS S SS 20 Setiap kesalahan yang dilakukan anggota keluarga

kami, membuat kami dapat memetik pelajaran darinya

21 Anggota keluarga kami selalu meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama

22 Kami berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan 23 Keluarga kami dan tetangga saling berkirim

hadiah

24 Kami mencari nasehat dari tokoh agama

25 Dalam keluarga kami ada pembagian tugas dan tanggung jawab

26 Lingkungan kami adalah tempat yang aman untuk ditinggali

27 Dalam mengatasi suatu permasalahan, kita mencoba cara-cara yang baru

28 Kami berusaha agar anggota keluarga kami tidak ada yang sakit atau terluka perasaannya

Lampiran 7

Lampiran 8

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner resiliensi keluarga maka dapat disimpulkan bahwa 28 dari 60 pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid dengan nilai p>0,25 – 0,30. Hasil uji reliabilitas kuesioner resiliensi keluarga dinyatakan reliabel dengan nilai Cronbach‟s Alpha > 0,60.

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p4 76,73 51,352 ,374 ,903 p6 76,80 47,886 ,614 ,898 p7 76,87 52,410 ,342 ,903 Resiliensi Keluarga 77,13 49,981 ,428 ,903 Resiliensi Keluarga 77,00 51,857 ,479 ,900 Resiliensi Keluarga 76,93 51,210 ,461 ,901 Resiliensi Keluarga 76,87 52,267 ,364 ,902 Resiliensi Keluarga 76,73 50,352 ,666 ,897 Resiliensi Keluarga 76,80 51,457 ,606 ,899 Resiliensi Keluarga 77,07 49,352 ,621 ,897 Resiliensi Keluarga 77,13 50,124 ,655 ,897 p25 76,87 51,981 ,408 ,901 p26 77,33 51,524 ,321 ,904 p28 76,87 53,695 ,297 ,903 p30 77,20 50,600 ,558 ,899 p32 77,00 49,571 ,633 ,897 p33 77,13 51,981 ,379 ,902 p36 77,20 48,457 ,574 ,899 p37 76,60 51,257 ,583 ,899 p47 76,73 52,638 ,582 ,900 p49 76,93 50,781 ,521 ,899 p50 76,67 51,952 ,554 ,900 p51 77,60 52,400 ,268 ,905 p52 76,93 52,638 ,416 ,901 p54 77,00 49,571 ,633 ,897 p56 76,67 51,524 ,641 ,899 p58 77,07 52,638 ,307 ,903 p59 76,73 52,638 ,582 ,900

Case Processing Summary N % Cases Valid 15 100,0 Excludeda 0 ,0 Total 15 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Lampiran 9

Dokumen terkait