• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

1. Pengamatan terhadap kematian larva sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih agar risiko kesalahan berkurang.

2. Perlu dilakukan isolasi terhadap senyawa dari ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (Persea americana Mill.) yang memiliki potensi toksisitas.

3. Perlu dilakukan uji terhap senyawa isolat yang memiliki potensi toksisitas terhadap mencit ataupun terhadap sel kanker.

4. Perlu dilakukan perbandingan potensi toksisitas antara senyawa isolat yang memiliki poteksi toksisitas dengan obat antikanker seperti methotrexate, doxurubicin, ataupun obat antikanker lainnya.

40

DAFTAR PUSTAKA

1. Santosa, A. Konservasi Indonesia sebuah potret pengelolaan & kebijakan. Jakarta: Perpustakaan Nasional; 2008.

2. Supriatna, Jatna. Melestarikan alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia; 2008.

3. Yasir M, Das S, Kharya M D. The phytochemical and pharmacological profile of Persea americana Mill. Phcog Rev [Internet] 2010 [cited 2014

Feb 19]; 4: 77-84. Available from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249906/?report=classic 4. Arukwe, Amadi, Duru, et.al. Chemical composition of Persea americana

leaf, fruit, and seed. IJRRASMay 2012;11(2):346-349.

5. Marlinda M., Meiske S. Sangi, and Audy. Analisis senyawa metabolit sekunder dan uji toksisitas ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill). Manado: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unversitas Sam Ratulangi; 2012.

6. Meyer B.N., N.R Ferrigni, J. E. Putnam, et.al. Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plant constituents. Journal of Medicinal Plant Research Planta Medica 1982;45:31-34.

7. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan Republik Indonesia nomor: HK.00.05.41.1384 tentang kriteria dan tatalaksana pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka; 2005.

8. WHO. WHO traditional medicine strategy 2014-2023; 2013.

9. Dewoto, Hedi R. Pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia 2007;57(7):205-211.

10. Sunarjono, Hendro. Berkebun 21 jenis tanaman buah. Jakarta: Penebar Swadaya; 2008.

11. Aspan, Ruslan. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman Citeureup. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia; 2008. 12. Leite, Joao Jaime Giffoni, Erika Helena Salles Brito, Rossana Agular

13. antifungal activities of Persea americana (avocado) seed extracts. Revista da Sociadade Brasileira de Medicina Tropical 2009;42(2):110-113.

14. Idris, S., G.I. Ndukwe, C.E. Gimba. Preliminary phytochemical screening and antimicrobial activity of seed extracts of Persea americana (avocado pear). Bayero Journal of Pure and Applied Sciences 2009;2(1):173-176. 15. Panjaitan, Ridho Bertomi. Uji toksisitas akut ekstrak kulit batang pulasari

(Alyxiae cortex) dengan Brine Shrimp Lethality Test [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma; 2011.

16. Podolak, Irma, Agnieszka Galanty, and Danuta Sobolewska. Saponins as cytotoxic agents a review. Phytochem Rev 2010;9:425-474.

17. Kpadonou-Kpoviessi, B.G.H, D.S.S. Kpoviessi, and E. Yayi-Ladekan. Phytochemical Screening, Antimicrobial activities and toxicity againts

Artemia salina Leach of extracts and fractions of Ocimum gratissimum Linn

from Benin. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research 2013;5(10):369-376.

18. Lu, Frank C. Toksikologi dasar : asas, organ sasaran, dan penilaian risiko, edisi 2. Jakarta: Universitas Indonesia; 2006.

19. Stringer, Janet L. Konsep dasar farmakologi : panduan untuk mahasiswa, edisi 3. Jakarta: EGC; 2008.

20. Hodgson, Ernest. A textbook of modern toxicology, 4th edition. USA: John Wiley & Sons Inc; 2010.

21. Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Kumpulan kuliah farmakologi, edisi 2. Jakarta: EGC; 2008. 22. Harmita dan Maksum Radji. Buku ajar analisis hayati, edisi 3. Jakarta:

EGC; 2008.

23. Lee, C. C. Environmental engineering dictionary, 4th edition. USA: Government Institutes; 2005.

24. Leeuwen, C.J. and T.G. Vermiere. Risk assessment of chemicals: an introduction, 2th edition. Netherlands: Springer; 2007.

25. Priyanto.. Toksikologi, mekanisme, terapi antidotum, dan penilaian resiko. Depok: LESKONFI; 2009.

42

26. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2000.

27. Agoes, Goeswin. Teknologi bahan alam. Bandung: Penerbit ITB; 2007. 28. Tiwari, Prashant, Bimlesh Kumar, Mandeep Kaur, et.al. Phytochemical

screening and extraction: a review. Internationale Pharmaceutica Sciencia 2011;1(1):98-106.

29. Katzung, Betram G. Farmakalogi dasar & klinik, edisi 10. Jakarta: EGC; 2010.

30. Green, Don W and Robert H. Perry. Perry's chemical engineers' handbook, 8th edition. United States: McGraw-Hill Company, Inc; 2008.

31. Kuete, Victor. Medicinal plant research in Africa: pharmacology and chemistry. USA: Elsevier; 2013.

32. Colegate, Steven M. and Russel J. Molyneux. Bioactive natural products: detection, isolation, and structural determination, 2nd edition. Francis: CRC Press; 2007.

33. Thomas, Gareth. Medicinal chemistry an introduction second edition. England: John Wiley and Sons Ltd; 2007.

34. Mahyuddin, Kholish. Panduan Lengkap Agribisnis Patin. Jakarta: Penebar Swadaya; 2010.

35. Dumitrascu, Mioara. Artemia salina. Balneo-Research Journal 2011;2(4):119-122.

36. Kanwar, Anubha Singh. Brine shrimp (Artemia salina) - a marine animal for simple and rapid biological assays. Journal of Chinese Clinical Medicine 2007;2(4):236-240.

37. Solis, Pablo N., Colin W. Wright, Margareth M. Anderson, et,al. a microwell cytotoxicity assay using Artemia salina (brine shrimp). Planta Med 1993;59:250-252.

38. Campbell, Heil A and Jane B. Reece. Biologi edisi 8, jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2010.

39. Barrett, Kim E., Susan M. Barman, Scott Boitano, et.al. Ganong’s review of medical physiology, 23th edition. USA: The McGraw-Hill Companies; 2010. 40. Tian, Jiang, et.al. Changes in sodium pump expression dictate the effects of oubaine on cell growth. The Journal of Biological Chemistry [Internet] 2009 [cited 2014 Sep 17];284(22):14921–14929. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2685674/?report=reader 41. Cahyadi, R. Uji toksisitas akut ekstrak etanol buah pare (Momordica

charantia L.) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro; 2009.

42. Ramadhani, Ahmad Nur. Uji toksisitas akut ekstrak etanol daun sukun (Atocorpus altilis) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro; 2009.

44 LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Determinasi Bahan Uji

Lampiran 2 Alat dan Bahan Penelitian

46

Lanjutan

Gambar 6.3 Biji buah alpukat (Persea americana Mill.)

Gambar 6.4 Serbuk simplisia biji buah alpukat (Persea americana Mill.)

Gambar 6.5 Destilasi pelarut etanol Gambar 6.6 Evaporasi biji buah alpukat (Persea amaericana Mill.)

Lanjutan

Gambar 6.9 Ekstrak kental biji buah alupukat (Persea americana Mill.)

Gambar 6.10 Ekstrak kental 2 g

Gambar 6.11 Larutan induk 20.000 ppm Gambar 6.12 Wadah penetasan telur Artemia salina Leach

Gambar 6.13 Larutan konsentrasi ekstrak biji buah alpukat (Persea americana

Mill.)

48

Lampiran 3 Perhitungan konsentrasi ekstrak biji buah alpukat (Persea Americana Mill.) 1. Larutan induk 20.000 ppm

Konsentrasi = ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill.)(µg) DMSO + Volume aquades (mL)

= 2 g = 2.000.000 µg = 20.000 µg/mL = 20.000 ppm 2 mL + 98 mL 100 mL

2. Larutan konsentrasi uji a. 80 ppm

V1M1=V2M2

20.000 µg/mL x V1 = 80 µg/mL x 20 mL

V1 = 1.600 µg = 0,08 mL

20.000 µg/mL

Jadi, kita mengambil 0,08 mL larutan ekstrak 20.000 ppm b. 70 ppm

V1M1=V2M2

80 µg/mL x V1 = 70 µg/mL x 4 mL

V1 = 280 µg = 3,5 mL

80 µg/mL

Jadi, kita mengambil 3,5 mL larutan ekstrak 80 ppm c. 60 ppm

V1M1=V2M2

80 µg/mL x V1 = 60 µg/mL x 4 mL

V1 = 240 µg = 3 mL

80 µg/mL

Jadi, kita mengambil 3 mL larutan ekstrak 80 ppm d. 50 ppm

V1M1=V2M2

80 µg/mL x V1 = 50 µg/mL x 4 mL

V1 = 200 µg = 2,5 mL

Jadi, kita mengambil 2,5 mL larutan ekstrak 80 ppm e. 40 ppm V1M1=V2M2 80 µg/mL x V1 = 40 µg/mL x 4 mL V1 = 160 µg = 2 mL 80 µg/mL

Jadi, kita mengambil 2 mL larutan ekstrak 80 ppm f. 30 ppm

V1M1=V2M2

80 µg/mL x V1 = 30 µg/mL x 4 mL

V1 = 120 µg = 1,5 mL

80 µg/mL

Jadi, kita mengambil 1,5 mL larutan ekstrak 80 ppm g. 20 ppm

V1M1=V2M2

80 µg/mL x V1 = 20 µg/mL x 4 mL

V1 = 80 µg = 1 mL

80 µg/mL

50

Lampiran 4 Tabel Transformasi Persen – Probit Tabel 6.1 Transformasi Persen - Probit

52

Lampiran 5 Riwayat Penulis

Nama : Akbar Sepadan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Muara Enim, 12 Maret 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ariodillah No. 4315 RT. 34 RW. 12 Palembang Sumatra Selatan

No. Hp : 081273698800

Email : akbar.sepadan@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. 1997 – 1999 : TK Bhayangkari Muara Enim 2. 1999 – 2004 : SDN 18 Muara Enim

3. 2004 – 2005 : MIN 1 Palembang 4. 2005 – 2008 : MTsN 1 Palembang 5. 2008 – 2011 : MAN 2 Palembang

Dokumen terkait