• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

93

hadi>th yang dipakai lebih tinggi nilainya daripada yang dipakai Imam Muslim.

Adapun materi dari pembahsan dalam kitab ini bisa di bilang tematik, sebab hadi-hadis yang di kumpulkan oleh RKH Madjid Tamim semuanya berbicara tentang tatakrama/akhlaq, hal ini juga yang beliau sampaikan dalam penutup kitabnya.

3. Penyusunan kitab al-H{adi>th al-Naba>wi> bi al-Lugha>h al-Madu>riyah memang tidak bisa lepas dari pengaruh sosial-budaya Madura, dimana RKH Madjid Tamim menyusun kitabnya. Banyak contoh-contoh sosial-budaya baik itu berupa bahasa seperti penggunaan kata “Gusteh”, tradisi seperti bhekalan (tunangan), dan lain sebagainya.

B. Saran

Objek penelitian ini adalah sebuah karya berupa sebuah kitab hadis yang merupakan sebuah produk pemikiran yang lahir dari peroses bergesekan sosial-budaya dengan dialog terhadap kandungan hadis. Pemahaman terhadap teks hadis tidak jarang memunculkan pembacaan yang bias. Hal ini dikarenakan dalam peroses memahami (dalam penulisan/penyususnan kitab hadis) suatu hadis biasanya sangat di pengaruhi oleh latar belakang pembaca, baik itu aspek pendidikan, keilmuan, motivasi penulisan, serta kondsi sosial-budaya yang ada di sekitar penulisnya.

Begitu juga dengan kitab al-H{adi>th al-Naba>wi> bi al-Lugha>h al-Madu>riyah yang kehadirannya di pengaruhi oleh latar belakang penulis dan kondisi sosisal-budaya yang ada di masyarakat Madura. Karena penelitian ini merupakan

94

penelitian pertama terkait kitab al-H{adi>th al-Naba>wi> bi al-Lugha>h al-Madu>riyah , tentu akan banyak ditemukan kekurangan-kekurangan serta masih banyak aspek yang butuh penelitian lebih lanjut. Dengan demikian, diharapkan ada penelitian selanjutnya yang mengkaji secara spesifik dan lebih mendetail terkait pemikiran RKH Majid Tamim dalam kitabnya H{adi>th Naba>wi> bi Lugha>h al-Madu>riyah.

95

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. Sejarah Madura Selayang Pandang. Sumenep: t.p., 1971.

Azra, Azyumardi. Perspektif Islam di Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1989.

Azra, Azyumardi. Jaringan Global dan Lokal Islam Nusantara. Bandung:Mizan, 2002.

Azra, Azyumardi. The Origins of Islamic Reformism in Southeast Asia. Australia: Allen & Unwin, 2004.

Edyar, Busman. dkk., Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:Pustaka Asatruss, 2009. Fatimah, Siti. “Peran KH Muhammad Cholil dalam Pengembangan Islam di

Bangkalan-Madura”, Skripsi tidak diterbitkan (Jakarta:,UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

Al-Halabi, Musthafa Bâb. Jam ' al-Jawâmi’ al- Mushannafât. Jakarta: PT. Karya lnsan Indonesia, t.th.

Hamka, Rusydi. Hamka dalam Dakwah dan Pembaharuan. Jakarta:Panji Masyarakat, 1988.

Ismail, M. Shudi. Cara Praktis Mencari Hadis. Yogyakarta :Teras, Cet. I, 2003. Kamil, A. Zaidanil. “Dialektika Budaya Madura Dalam Tafsir Nurul Huda”,

Skripsi tidak diterbitkan (Surabaya: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA, 2017.

Mahdi, Abu Muhammad Abduh. Metode Tahkrijul Hadis, terj. Said Agil Husin Munawar dkk. Semarang: Dina Utama Semarang, Cet. I, 1994

Mas’ud, Abdurrahman. Intelektual Pesantren. Yogyakarta: LKiS, 2005.

Muhammad, Nurdinah. “Karakteristik Jaringan Ulama Nusantara Menurut Pemikiran Azyumardi Azra”. Substantia, Vol. 14, No. 1. t.k.: April, 2012.

Nata, Abuddin. Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Al-Naysaburi>, Abu> ‘Abdilla>h al-H{akim. Al-Mustadrak al-S{ah}ih}ay>n, Vol. I. Beirut : Dar al-Fikr, 1918.

96

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Dsesertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Penerbit Kencana, 2011.

Roziqin, Badiatul. 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia. Yogyakarta: e-Nusantara, 2009.

Al-Shiddiqi, M. Hasbi. Sejarah Pengantar Ilmu Hadis. Semarang: pustaka Rizki Putra, Cet.VIII, 2001.

Al-Shiddiqi, M. Hasbi. Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadis, Vol. II. Jakarta :Bulan Bintang, Cet,VIII, t.th.

Su’aidi, Hasan. “Jaringan Ulama Hadits Indonesia” dalam Jurnal STAIN, Vol 5, No 2, (Pekalongan:t.p., 2013.

Suryadinata, Leo. dkk., Penduduk Indonesia: Etnis dan Agama dalam Era

Perubahan Politik. Jakarta: LP3ES, 2003.

Syamsul As, Muhammad. Ulama Pembawa Islam di Nusantara dan Sekitarnya. Jakarta: Lentera, 1999.

Tamim, Madjid. Al-H{adi>th al-Naba>wi> bi al-Lugha>h al-Madu>riyah. Surabaya: Maktab Sa’id bin Nasir bin Nabhan, 1981.

Tamim, Madjid. Miftah al-I’lmi wa al-Adab. Surabaya: t.p., 1978.

Tim Penyusun MKD UINSA. Studi Hadits Surabaya: UIN SA Press, Nopember 2013.

Wahid, Ramli Abdul. “Perkembangan Kajian Hadis di Indonesia: Studi Tokoh dan Organisasi Masyarakat Islam”. al-Bayn; Jurnal al-Qur’an dan Hadis, Vol: IV, No: 4. Malaya, April, 2006.

Wahid. “Perkembangan Kajian Hadis Di Indonesia: Studi Tokoh Dan Organisasi Masyarakat Islam”. al-Bayn; Jurnal al-Qur’an dan Hadis, Vol: IV, No: 4. Malaya: April, 2006.

Wiyata, A. Latif. Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura Yogyakarta:LkiS, 2002.

Zulkarnain, Iskandar. dkk. Sejarah Sumenep. t.k.: Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemudan dan Olah Raga Kebupaten Sumenep, 2003.

http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/(Jum’at 10 November 2017)

http://setahrir.blogspot.co.id/2014/04/kyai-kholil-bangkalan.html/(Sabtu 11 November 2017)

97

http://setahrir.blogspot.co.id/2014/04/kyai-kholil-bangkalan.html/(Sabtu 11 November 2017)

http://moslemwiki.com/KH_Cholil_Bangkalan#Murid/(Sabtu 11 November 3017)

Raden Abdul Kadirun Bangkalan, Tokoh Penyebar

Islam http://www.lontarmadura.com/raden-abdul-kadirun-bangkalan-tokoh-penyebar-islam/#ixzz4ioM7oVtT/ (Sabtu 11 November 3017)

http://matamaduranews.com/kiai-aji-gunung-sampang-guru-para-wali-besar-di-madura/(Sabtu 11 November 3017)

Nama lengkap kitab ini adalah; Risalah ahl Sunnah wa Jama> ah fi > H{adi>th Mawta wa As}rah Sa’ah wa Baya>n Mafhu>m Sunnah wa Bid’ah .Dicetak di Jombang, Jawa Timur oleh penerbit Maktabah al-Turath al-Islami, edisi baru kitab inidicetak tahun 1996.

Gus Wajid, (merupakan putra kelima dari KH. Abd. Basith).

Baidhawi, wawancara, Masjid Jami’ asy-Syuhada’ Pamekasan, Sabtu, 13 Mei 2017.

Maksum, Wawancara, Jember, 15 april 2017.

Abd. Mukti, wawancara, Masjid Jami’ asy-Syuhada’ Pamekasan, Sabtu, 13 Mei 2017.

KH Baidhawi, Wawancara, Sabtu 13 Mei 2017. KH. Fadli Ghazali, Wawancara, Sabtu 13 Mei 2017.

Dokumen terkait