• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti bagi grup musik Sendau Gurau agar lebih mengembangkan dan selalu mengikuti gaya pemasaran karya musik di era digital ini untuk kedepannya supaya bisa selalu eksis didunia industri musik nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, R., & Lestari, W. (2013). Bentuk Aransemen Musik Keroncong Asli Karya Kelly Puspito dan Relevansinya Bagi Remaja Dalam Mengembangkan Musik Keroncong Asli. Catharsis, 2(1), 1–11.

Aji, R. (2019). Digitalisasi, Era Tantangan Media (Analisis Kritis Kesiapan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Menyongsong Era Digital). Islamic

Communication Journal, 1(1), 43–54.

https://doi.org/10.21580/icj.2016.1.1.1245

Andriyanto, R. D., & Haryanto, J. O. (2010). Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy. Manajemen Teknologi, 9(1).

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi: Jejak. Ardini, N. W. (2018). Balinese Pop Music : An Industrialization Era. Jurnal of

Music Science, Technology, and Industry, 1(1), 129–138.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arya Sugiartha, I. G. (2018). Bentuk dan Konsep Estetik Musik Tradisional Bali. Panggung, 25(1). https://doi.org/10.26742/panggung.v25i1.14

Asra, A., Irawan, P. B., & Purwoto, B. (2014). Metode Penelitian Survey. Bogor: In Media.

Atiko, G., Sudrajat, R. H., & Nasionalita, K. (2016). Analisi Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Oleh Kementrian Pariwisata RI (Studi

Deskriptif Pada Akun Instagram @Indtravel). Sosioteknologi, 15.

Ayesh, G. (2016). Strategi Internet Marketing Band Indie Pekan Baru Dalam Mempromosikan karya Musik Melalui Reverbnation.Com. JOM FISIP, 3(1), 1–18.

Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta.

Basu, P., & Dharmmesta, S. (2008). Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat. Managemen Pemasaran, 1–38. Retrieved from http://repository.ut.ac.id/4785/1/EKMA4216-M1.pdf

Cahyadi, A. (2005). Internet Marketing Solusi Bagi Pengusaha Bermodal Kecil. The Winners, 6, 23–32.

Dellyana, D., Hadiansyah, F., Hidayat, A., & Asmoro, W. (2015). Rencana Pengembangan Industri Musik Nasional 2015-2019. Jakarta: PT. Republik Solusi.

Efendi, A., Astuti, P. I., & Rahayu, N. T. (2017). Analisis Pengaruh Penggunaan Media Baru Terhadap Pola Interaksi Sosial Anak Di Kabupaten Sukoharjo.

Jurnal Penelitian Humaniora, 18(2), 12.

https://doi.org/10.23917/humaniora.v18i2.5188

Eiriz, V., & Leite, F. P. (2017). The digital distribution of music and its impact on the business models of independent musicians. Service Industries Journal, 37(13–14), 875–895. https://doi.org/10.1080/02642069.2017.1361935

Faiqah, F., Nadjib, M., & Amir, A. S. (2016). Youtube Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas Makassarvidgram. Jurnal Komunikasi KAREBA, 5(2). Fauzi, R. U. A. (2017). Pengaruh Harga Dan Free Wi-fi Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Pada Angkringan Di Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Aplikasi Bisnis, 17(2), 62–74.

Greenley, G. E. (1993). Perceptions of marketing strategy and strategic marketing in uk companies. Journal of Strategic Marketing, 1(3), 189–209. https://doi.org/10.1080/09652549300000012

Halimah, L. (2010). Musik Dalam Pembelajaran. Eduhumaniora, 2, 1–9.

Handika, M. R., Maradona, A. F., & Darma, G. S. (2018). Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial Instagram. Manajemen Dan Bisnis, 15(2), 192–203.

Hayat, N., & Hasrullah. (2016). Positionong Politik Kampanye Pemilihan Presiden 2014 Dalam Iklan Video Musik Youtube. Jurnal Komunikasi KAREBA, 5(1). Hedynata, M. L., & Radianto, W. E. D. (2016). Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Penjualan Luscious Chocolate Potato Snack. Performa, 1(April).

Herfanda, F. R. (2014). Bentuk Pertunjukan Musik Perkusi Paguyuban Sayung Hore (PSH) Di Semarang. Jurnal Seni Musik Unnes, 3(1), 1–8.

Hermawan, A. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Irbah, H., Putri, Y. R., Ip, S., Salmiyah, D., Ali, F., & Si, M. (2015). Strategi Komunikasi Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Promosi Band Indie Mustache and Beard. E-Proceeding of Management, 2(3), 1–8. https://doi.org/2355-9357

Irwan. (2018). Dinamika Perubahan Sosial Pada Komunitas Lokal. Jogjakarta: Deepublish.

Iswandi. (2015). Refleksi Psikologi Musik Dalam Perilaku Masyarakat Sehari-hari. Humanus, 14(2), 152–157.

Jamalus, B. (1998). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Bandung. Jazuli, M. (2014). Manajemen Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Khadavi, M. J. (2014). Dekontruksi Musik Pop Indonesia Dalam Prespektif Industri Budaya. Jurnal Humanity, 9(2), 47–56.

Kurnia, N. (2005). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru : Implikasi terhadap Teori Komunikasi. MEDIATOR Jurnal Komunikasi, 6(56),

291–296. Retrieved from

http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1197

Kusnadi, A. (2014). Pengembangan Strategi Pemasaran Baru Pada PT. Simex Pharmaceutical Untuk Meningkatkan Brand Awareness Produk Vipro-g. Journal of Business Strategy and Execution, (6), 135–157.

Kusuma, I. D. G. (2019). Semangat Perlawanan Musik Indie (Kasus Bali). Journal of Music Science, Technology, and Industry, 1(1), 119. https://doi.org/10.31091/jomsti.v1i1.508

Kusumawardhani, A. (2014). Membangun Musik Indonesia Melalui Budaya Berbagi. Ilmu Komunikasi, 11(84), 121–134.

Linggono, I. B. (2008). Seni Musik Non Klasik Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Maulana, I., & Alamsyah, A. (2017). Rekomendasi Model Bisnis Industri Musik Pop Dan Rock Di Indonesia Berdasarkan Model Business Canvas. Jurnal Manajemen Indonesia, 14(2), 153. https://doi.org/10.25124/jmi.v14i2.359

Moleong, j, L. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Muarif, Q. (2014). Memasarkan Jasa Pendidikan Dengan Mix Market. Jurnal Dinamika Manajemen, 773–781.

Nuraeni, L., & Harnanik. (2017). Strategi Bauran Pemasaran Usaha Kecil Keripik Bhineka di Desa Beledung Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Economics Development Analysis Journal, 647–655.

Nurhadiat, D. (2004). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Grasindo.

Nursatyo, N., & Rosliani, D. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Digital Situs Pembanding Harga Telunjuk.Com. Expose Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), 46. https://doi.org/10.33021/exp.v1i2.430

Pramudyanto, A. B. (2017). Media Baru dan Peluang Counter-Hegemony atas Dominasi Logika Industri Musik (Studi Kasus Perkembangan Netlabel di

Indonesia). Ilmu Komunikasi, 10(1), 63–82.

https://doi.org/10.24002/jik.v10i1.154

Priangani, A. (2013). Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks Persainga Global. Kebangsaan, 2(4), 1–9.

Purnama, A. (2014). Netlabel Sebagai Alternatif Distribusi Karya Musik. Journal Student, 1–20.

Puspitasari, P., Tresnati, R., & Oktini, D. R. (2017). Pengaruh Content Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen ( Survei pada Konsumen Thirteenth Shoes

Bandung ). Prosiding Manajmen, 3, 116–121.

Putra, A. P., & Putra, D. kurnia S. (2018). Digital Marketing Band Indie Rosemary. E-Proceedings of Management, 5(1), 1–5.

Rachman, A. (2013). Bentuk dan Analisis Musik Keroncong Tanah Airku Karya Kelly Puspito. Harmonia, 13(1).

Rachman, F. (2015). Manajemen Organisasi dan Pengorganisasian Dalam Perspektif Al-Quran dan Hadith. Studi Keislaman, 1(2).

Radiosunu. (2001). Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. Yogyakarta: BPFE.

Ready, A. (2016). Penggunaan Media Online Sebagai Sumber Informasi Akademik Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau. JOM FISIP, 3(1).

Renanda, D. O. (2018). Strategi Bauran Promosi dalam Sosialisasi Lagu Anak: Studi Kasus Album Penyanyi Cilik Naura. Jurnal Tata Kelola Seni, 2(1), 91– 108. https://doi.org/10.24821/jtks.v2i1.1817

Sagiyanto, A. (2014). Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Event JAKCLOTH SUM- MER FESTIVAL 2014 “ Heroes of Our Time .” Komunikator, 6(2), 1– 9.

Sahar, A. (2014). Fenomena New Media 9Gag. Jurnal Komunikasi, 1–21.

Sandler, M. (2007). Interacting with Digital Music. Journal of New Music Research, 36(3), 227–239. https://doi.org/10.1080/09298210701859362 Sari, A. K. (2017). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya. Ilmu Sosial Dan

Silviana. (2012). Penerapan Strategi Pemasaran Markeing mix. Widya Teknika, 20(1), 55–62.

Soegijono, M. (1993). Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 3(1), 17–21. https://doi.org/10.22435/mpk.v3i1.930.

Soeharto. (1996). Serba Serbi Keroncong. Jakarta: Musika.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumahar, M. P. (2014). Analisis wacana dominasi major label pada industri musik indonesia dari band efek rumah kaca. Unniversitas Airlangga, 3(2), 1–15. Sumaryanto, F. T. (2005). Efektifitas Penggunaan Metode Solfegio untuk

Pembelajaran Keterampilan Bermain Musik di Sekolah Dasar. HARMONIA, VI(2).

Supriyanto, M., & Taali, M. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) Terhadap Pengambilan Keputusan Menginap Di the Sun Hotel Madiun. Epicheirisi, 2(1), 13–21.

Suryadi, E., Ginanjar, M. H., & Priyatna, M. (2018). Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin belajar peserta Didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 07. https://doi.org/10.30868/EI.V7

Syafiq, M. (2003). Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Tambajong, G. (2013). Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Penjualan

1(3), 1291–1301.

Tasliman, M., & Suryawibawa, D. T. (2019). Analisis Pemanfaatan Facebook Sebagai Media Promosi Produk Perumahan Syariah di PT. Jannata Land. Prosiding, 940–945.

Tjiptono, F. (2010). Strategi Pemasaran Edisi 3. Andi Publisher.

Tutiasri, R. P. (2016). Komunikasi Dalam Komunikasi Kelompok. Channel, 4(1), 81–90.

Umar, H. (2001). Strategic Mangement In Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Utomo, U. (2017). Musik Pendidikan. Semarang: Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Wadiyo. (2006). Seni Sebagai Sarana Interaksi Sosial. Harmonia, 02(4), 1–14. Watie, errika dwi setya. (2011). Komunikasi dan media sosial ( communications

and social media ). The Messenger, 3(1), 69–75. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v3i2.270

Wibowo, D. H., Arifin, Z., & Sunarti, . (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis, 29(1), 59–66. Retrieved from http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/11 72

Widhyatama, S. (2012). Pola Imbalan Gamelan Bali Dalam Kelompok Musik Perkusi Cooperland di Kota Semarang. Jurnal Seni Musik, 1(1), 59–67. Yuniarti, Y., & Mauliana, S. (2012). Strategi Pemasaran Produk Digital Printing

Pada Cv. FNB Digital Jambi. Journal of Chemical Information and Modeling, 1, 31–39. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Yuwono, A., & Semuem, H. (2015). Penelitian Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Pelanggan Menggunakan Jasa Printing Digital Pada PT. Elang Perkasa Langgeng. Jurnal Strategi Pemasaran, 02, 1–11.

Zanah, R. F. M., & Sulaksana, J. (2016). Pengaruh Fungsi Manajemen Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu Pertanian Dan Peternakan, 4, 157– 166.

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 1. 6 Foto Dokumentasi Penelitian

Foto 1 : Wawancara dengan Cino Fajrin (Sumber: Dokumentasi Yus Rizal Muhammad)

Foto 2 : Wawancara dengan Hendra Kumbara (Sumber: Dokumentasi Yus Rizal Muhammad)

Foto 3 : Wawancara dengan Dwi Putranto (Sumber: Dokumentasi Yus Rizal Muhammad)

Foto 4 : Wawancara dengan Muhammad Arnen Zulkarnaen (Sumber: Dokumentasi Yus Rizal Muhammad)

Foto 5 : Foto Bersama Personil Grup Band Sendau Gurau (Sumber: Dokumentasi Yus Rizal Muhammad)

Foto 6 : Foto Proses Pembuatan Konten Video Klip (Sumber: Dokumentasi Yus Rizal Muhammad

Lampiran 7

Lampiran 1. 7 Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN (Pedoman Observasi) A. Tujuan Observasi

Observasi pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana analisis bentuk dan struktur lagu grup band Sendau Gurau di Kota Semarang. B. Hal-hal yang diobservasi

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 2. Profil Grup Band Sendau Gurau 3. Personil Grup Band Sendau Gurau 4. Aktivitas Grup Band Sendau Gurau

INSTRUMEN PENELITIAN (Pedoman Wawancara)

Menggunakan jenis pertanyaan yang mengandung 5W+1H, yaitu: ”APA, SIAPA, KAPAN, BAGAIMANA, MENGAPA, DIMANA”

1. Pelaksanaan : Hari / Tangga; : Pukul : Lokasi : Identitas Informan a. Nama :

b. Tempat Tanggal Lahir :

c. Alamat Rumah :

Pendiri :

1. Kapan grup band Sendau Gurau mulai didirikan?

2. Bagaimana sejarah terbentuknya grup band Sendau Gurau? 3. Apa visi misi anda untuk grup band Sendau Gurau?

4. Ada berapa anggota di Grup Band Sendau Gurau?

5. Bagai mana struktur keorganisasian dimanajemen grup band Sendau Gurau?

6. Band atau group musik apa saja yang menjadi refrensi untuk Sendau Gurau berkarya?

7. Apakah dalam berkarya grup band Sendau Gurau mengalami perubahan dalam formasi personil atau masih tetap dari mulai berdiri sampai sekarang?

8. Apa ciri khas grup band Sendau Gurau dibandingkan dengan grup band musik lainnya di kota Semarang?

9. Apakah ada jadwal rutin dari grup band Sendau Gurau?

10. Bagaimana pesan kesan Anda selaku pendiri grup band Sendau Gurau? 11. Bagaimana cara grup band Sendau Gurau pertama kali untuk memasarkan

musiknya?

12. Sendau Gurau sudah mempunyai berala lagu dan berapa album? 13. Siapa saja penulis lagu-lagu grup band Sendau Gurau?

14. Siapa saja yang men mengaransemen lagu-lagu Sendau Gurau? 15. Apakah grup band Sendau Gurau sudah mempunyai fans club?

16. Bagaimana strategi pemasaran karya musik grup band Sendau Gurau? 17. Apa strategi yang paling ampuh dijaman milenial ini untuk?

18. Apakah menurut Anda media sosial sangat membantu dalam pemasaran karya musik grup band Sendau Gurau?

19. Apakah dengan media sosial mempengaruhi popularitas grup band Sendau Gurau?

20. Bagaimana respon pengguna media sosial mengenai karya yang sudah di publikasikan di media sosial?

INSTRUMEN PENELITIAN (Pedoman Wawancara)

Menggunakan jenis pertanyaan yang mengandung 5W+1H, yaitu: ”APA, SIAPA, KAPAN, BAGAIMANA, MENGAPA, DIMANA”

2. Pelaksanaan : Hari / Tangga; : Pukul : Lokasi : Identitas Informan d. Nama :

e. Tempat Tanggal Lahir :

f. Alamat Rumah :

Manajer :

1. Kapan anda mulai gabung menjadi manajer grup band Sendau Gurau? 2. Apa visi misi anda untuk grup band Sendau Gurau?

3. Apa motivasi anda untuk bergabung grup band Sendau Gurau? 4. Apa harapan yang ingin dicapai untuk grup band Sendau Gurau? 5. Secara pribadi bagai mana tanggapan anda tentang strategi pemasaran

yang sudah diterapkan oleh grup band Sendau Gurau?

INSTRUMEN PENELITIAN (Pedoman Wawancara)

Menggunakan jenis pertanyaan yang mengandung 5W+1H, yaitu: ”APA, SIAPA, KAPAN, BAGAIMANA, MENGAPA, DIMANA”

3. Pelaksanaan : Hari / Tangga; : Pukul : Lokasi : Identitas Informan g. Nama :

h. Tempat Tanggal Lahir :

i. Alamat Rumah :

Produksi:

1. Dimana proses produksi karya musik grup band Sendau Gurau?

2. Apa saja yang dibutuhkan untuk keperluan recording karya musk Sendau Gurau?

3. Bagaimana proses recording grup band Sendau Gurau?

4. Siapa saja yang berperan dalam proses recording karya Musik Sendau Gurau?

5. Kapan saja waktu yang efektif untuk mempromosikan karya musik Sendau Gurau?

6. Mengapa proses produksi dikerjakan sendiri?

INSTRUMEN PENELITIAN (Pedoman Wawancara)

Menggunakan jenis pertanyaan yang mengandung 5W+1H, yaitu: ”APA, SIAPA, KAPAN, BAGAIMANA, MENGAPA, DIMANA”

4. Pelaksanaan : Hari / Tangga; : Pukul : Lokasi : Identitas Informan j. Nama :

k. Tempat Tanggal Lahir :

l. Alamat Rumah :

Personil:

1. Kapan mulai gabung menjadi personil grup band Sendau Gurau? 2. Apa saja kesibukan anda digrup band Sendau Gurau?

3. Berapa jumlah personil grup band Sendau Gurau?

4. Kenapa tidak memerlukan personil yang banyak dalam bermusik? 5. Kenapa memilih additional player saxophone tenor?

6. Kenapa memilih additional player keyboarding?

7. Apa strategi pemasaran karya musik grup band Sendau Gurau? 8. Media sosial apa saja yang digunakan grup band Sendau gurau untuk

9. Apa saja yang persiapkan untuk mempromosikan karya musik grup band Senau Gurau?

10. Kapan waktu khusus untuk mengungah konten dan karya musik gup band Sendau Gurau?

1. PEDOMAN DOKUMENTASI

Hal-hal yang didapat melalui studi dokumentasi adalah sebagai berikut: Dokumen tertulis dan dokumentsi foto terdiri dari:

1. Data tentang profil grup band Sendau Gurau 2. Foto personil grup band Sendau Gurau 3. Foto alat produksi grup band Sendau Gurau 4. Foto Basecamp grup band Sendau Gurau 5. Foto pementasan grup band Sendau Gurau

6. Foto wawancara dengan grup band Sendau Gurau

7. Foto media sosial grup band Sendau Gurau dalam melakukan promosi

Media yang digunakan dalam pengambilan dokumentasi: 1. Internet

2. Media pengambil foto (Handphone) 3. Alat perekam suara (Handphone) 4. Alat tulis

Lampiran 8

Lampiran 1.8 Transkip Wawancara Pendiri Grup Band Sendau Gurau Menggunakan jenis pertanyaan yang mengandung 5W+1H, yaitu: ”APA, SIAPA, KAPAN, BAGAIMANA, MENGAPA, DIMANA”

1. Pelaksanaan :

Hari / Tangga; : 17 Juli 2019

Pukul :19.30 WIB

Lokasi : Hotel Belle View Semarang

Identitas Informan

a. Nama : Cino Fajrin

b. Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 11 Januari 1990 c. Alamat Rumah :

Pendiri :

1. Kapan grup band Sendau Gurau mulai didirikan?

Jawab : Sendau Gurau Berdiri pada tanggal 7 juli 2017 sudah dua tahun berjalan

2. Bagaimana sejarah terbentuknya grup band Sendau Gurau?

Jawab: Sejarah terbentuknya grup band Sendau Gurau ini berawal keisengan saya membuat project musik solo karir yang bernama Cino Fajrin and The Soulmets, berawal dari solo karir ini dan keisengan membuat video lucu yang sering saya uplod dimedia sosial Instagram atau YouTube saya kepikiran untuk membuat sebuah karya musik yang berkaitan dengan media sosial yang sedang viral, dari situ saya termotivasi untuk membuat band yang bener-bener

konsisten untuk berkarya tidak lama kemudian ketemu dengan saudara Hendra Kumbara yang juga aktif berkarya didunia musik, setelah perbincangan

panjang kami menyatukan tujuan dalam bermusik dan mencari personil tetap yang mengisi, saya merekomendasikan Habib Tirta Dewa untuk drum dan Hendra merekomendasikan Muhammad Arnen Zulkarnaen untuk Bass. 3. Apa visi misi anda untuk grup band Sendau Gurau?

Jawab: Visi misi saya ingin mempunyai band yang produktif dalam berkarya bisa dikenang dan diterima dimasyarakat luas, bisa-bisa mendunia dan berkarya sampai waktu yang memisahkannya

4. Ada berapa anggota di Grup Band Sendau Gurau?

Jawab: Untuk personil digrup band Sendau Gurau sendiri yang tetap ada empat personil yaitu saya sendiri sebagai vokalis, ada Hendra Kumbara sebagai gitaris, Muhammad Arnen Zulkarnae sebagai basis dan diposisi drum ada Habib Tirta Dewa, selain personil tetap Sendau Gurau Memiliki

additional player Iqbal Alfin Huda di saxophone tenor dan Trian Anugrah di bagian keyboard.

5. Bagai mana struktur keorganisasian dimanajemen grup band Sendau Gurau? Jawab: Untuk struktur manajemen organisasi manajer utama merangkap sebagai road manajer selama pertunjukan dipercayakan kepada saudara oleh Dwi Putranto, ada bendahara soal keuangan dipegang oleh Habib Tirta Dewa, dibagian crew ada Aditya Dalank, Erlyan, dan didokumentasi ada Fikri Maulana Haikal.

6. Band atau group musik apa saja yang menjadi refrensi untuk Sendau Gurau berkarya?

Jawab: Untuk refrensi saya sendiri darimana aja yang mempengaruhi

bermusikku, mulai dari genre pop, ska, reggae, punk, jazz saya satukan untuk memperkaya musik di Sendau Gurau

7. Apakah dalam berkarya grup band Sendau Gurau mengalami perubahan dalam formasi personil atau masih tetap dari mulai berdiri sampai sekarang? Jawab: Alhamdulillah selama ini kami berempat tetap konsisten dalam

menjalankan tugas di Sendau Gurau, itu alasan kami mengapa tidak merekrup banyak personil karena pengalaman saya untuk mempertahankan dan untuk menyatukan kepentingan dan tujuan susah disuitu kami memilih untuk lebih sedikit personil tetap.

8. Apa ciri khas grup band Sendau Gurau dibandingkan dengan grup band musik lainnya di kota Semarang?

Jawab: untuk ciri khas kami mungkin dilirik dan pesan disampaikan sesuai dengan keviralan dimedia sosial saat itu contohnya karya Kids jaman Now yang menceritakan kehidupan anak muda atau anak kecil dijaman sekarang yang sangat berbeda dengan dahulu disitu kami sisipkan pesan moral untuk anak muda dijaman sekarang adar lebih menyadari untuk tidak menjadi seorang yang individualis.

Jawab: untuk jadwal rutin grup Band Sendu Gurau latihan setiap mau pentas atau manggu di acara event-event, selain itu aktif dimedia sosial untuk mrngunggah karya yang selesai diproduksi.

10. Bagaimana pesan kesan Anda selaku pendiri grup band Sendau Gurau? Jawab: Pesan kesan saya untuk band saya semoga langgeng dalam berkarya, bisa berkarya sampai tua dan berprestasi tingkat regional maupun nasional bisa-bisa internasional.

11. Bagaimana cara grup band Sendau Gurau pertama kali untuk memasarkan musiknya?

Jawab: Pertama kali memasarkan musik dulu saya memproduksi satu lagu yaitu Kids Jaman Now direkam menjadi mp3, membuat foto profil terus saya promosikan di media-media sosial mulai dari Instagram yang gratisa, sampai di media radio dan media cetak. Mulai dari situ karya kami dikenal oleh masyarakat dan mendapat beberapa tawaran main di event-event musik. 12. Sendau Gurau sudah mempunyai berapa lagu dan berapa album?

Jawab: saat ini udah ada satu album terdiri dari Sembilan lagu, Kids jaman now, Keblondrok, Sosial media, Bersendau gurau, Hengpon jadul, Generasi micin, Mantap jiwa, Kucinta luna, dan Wajah ayu untuk siapa yang kami cover dan aransemen kembali dari karyanya Nasidaria Semarang. Lagu-lagu tersebut udah saya uplod di media sosial secara bertahap berupa mucik video atau video klip tetapi belu di launching secara resmi.

Jawab: Untuk menulis karya sebenarnya kita bareng-bareng sih untuk lagu, tetapi lebih banyaknya saya dan Hendra Kumbara untuk soal menulis lagu 14. Siapa saja yang men mengaransemen lagu-lagu Sendau Gurau?

Jawab: Untuk aransemen juga bersama lebih pakemnya Arnen, Hendra yang sering mengulik sound maupun isian-isiannya.

15. Apakah grup band Sendau Gurau sudah mempunyai fans club?

Jawab: Ada untuk fans club kami sebutannya Netijen yang sering disebut pengguna media sosial jadi nama fans club Sendau Gurau

16. Bagaimana strategi pemasaran karya musik grup band Sendau Gurau?

Jawab: Untuk strategi pemasaran karya kami menggunakan media sosial yang masih efektif dan terus berkembang, ada akun Instagram, Facebook,

Whatsapp, YouTube. Kenapa kami menggunakan media sosial dalam

pemasaran karena pertama secara financial sangat murah dan terjangkau buat band seperti kami karena gratis untuk penggunaannya, kedua dijaman

sekarang hamper setiap orang terkoneksi dengan internet dan sosial media pribadi masing-masing, jadi senjata paling ampuh dikami adalah media sosial sendiri yang menjadi salah satu judul di lagu kami.

17. Apa strategi yang paling ampuh dijaman milenial ini untuk?

Jawab: Strategi paling ampuh untuk pemasaran dibidang apapun itu media sosial terutama media sosial Instagram, Youtube, yang bisa membagikan informasi berupa video musik.

18. Apakah menurut Anda media sosial sangat membantu dalam pemasaran karya musik grup band Sendau Gurau?

Jawab: Sangat-sangat membantu untuk perkembangan karir kami Sendau Gurau

19. Apakah dengan media sosial mempengaruhi popularitas grup band Sendau Gurau?

Jawab: Kalo itu tergantu dipribadi masing-masing ya kalo sering dan aktif di media sosial dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pasti akan mudah di kenal akan kepopularitasannya, sekarang siapa saja bisa menjadi artis kok berkat media sosial.

20. Bagaimana respon pengguna media sosial mengenai karya yang sudah di publikasikan di media sosial?

Jawab: Alhamdulillah banyak respon positf dan masukan untuk band kami, semoga bisa menjadi motivasi kami untuk berkarya.

21. Apa harapan grup band Sendau Gurau Semarang untuk kedepannya?

Jawab: Harapan kami untuk Sendau Gurau terus berkarya dan terus berkarya jaga konsisten kesolidan tim.

INSTRUMEN PENELITIAN (Pedoman Wawancara)

Menggunakan jenis pertanyaan yang mengandung 5W+1H, yaitu:

Dokumen terkait