• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan bahwa : 1. Rekomendasi tindakan konservasi untuk memelihara kualitas tanah yang

dapat dikembangkan berdasarkan potensi di Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri sebagai berikut :

a. Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang untuk memperbaiki sifat fisika, kimia, maupun biologi tanah, dengan dosis penggunaannya sekitar 2 – 4 ton ha-1 berat kering atau 4 – 8 ton ha-1 berat basah.

b. Pengelolaan seresah yang tepat yaitu dengan seresah dibiarkan, dibenam, maupun dijadikan kompos pada berbagai sistem penggunaan lahan di desa Ngadipiro

c. Penanaman tanaman penutup tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan untuk hutan rakyat, tegalan dan pekarangan.

d. Pengaturan pola tanam dengan diversitas tanaman, yaitu antara tanaman tahunan (tanaman jati, jambu mete, melinjo), tanaman semusim (tanaman ketela pohon, kacang tanah, jagung), serta tanaman konservasi (rumput setaria) pada sistem penggunaan lahan tegalan dominasi tanaman keras (SPL 6, 9), maupun tegalan dominasi tanaman palawija (SPL 4, 7).

e. Perbaikan teras bangku dengan konstruksi baik yang dilengkapi dengan bibir teras dan penguat teras (pada SPL 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9) dan pembuatan rorak dengan ukuran panjang 0,5 – 1 m, lebar 25 – 50 m, dan dalam 25 – 50 m (khususnya pada sistem penggunaan lahan pekarangan).

2. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dari berbagai instansi pemerintah dan kelompok organisasi yang mempunyai kepentingan terhadap sumberdaya alam untuk petani mengenai tindakan konservasi tanah perlu dilakukan secara bertahap dan terus menerus di daerah penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F dan Widianto. 2004. Konservasi Tanah Pertanian Lahan Kering. World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia. Bogor.

Andrews, S. S., D. L. Karlen, and C.A. Cambardella. 2004. The Soil Management Assessment Framework : A Quantitative Soil Quality Evaluation Method. Soil. Sci. Soc. Am. J. 68 (6) : pp. 1945-1963.

Anonim. 2008. Lahan Kering, Cerita Science Fokushimiti Ilmu Tanah.

http://www.fokushimiti.co.id. Diakses pada 4 Juni 2008.

Apriliani, D. 2007. Studi Hubungan Keanekaragaman Makrofauna Tanah dari berbagai Sistem Pengelolaan Vegetasi Penutup Tanah pada Suatu Satuan Peta Tanah (SPT) Sub DAS Bengawan Solo Hulu. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Balai Penelitian Tanah. 2005. Analisis Kimia, Tanaman, Air, Dan Pupuk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor. Gonggo, B.M., Hermawan, B., Anggraeni, D. 2005. Pengaruh Janis Tanaman

Penutup dan Pengolahan Tanah terhadap Sifat Fisika Tanah pada Lahan Alang-alang. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia : Vol. 7 No. 1 : 44 – 50. Bengkulu

Hairiah, K., Suprayogo, D., Widianto, Berlian, Suhara, E., Mardiastuning, A. 2004. Alih Guna Lahan Hutan menjadi Agroforestri Berbasis Kopi : Ketebalan seresah, Populasi cacing tanah, dan Makroporositas tanah. Agrivita Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 28 no.3. Malang.

Hairiah,K dan Rahayu,S. 2007. Petunjuk Praktis Pengukuran “Karbon Tersimpan” di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia. Bogor.

Hairiah,K., Suprayogo,D., and van Noordwijk,M. 2008. Interaksi Antara Pohon- Tanah-Tanaman Semusim : Kunci Keberhasilan Atau Kegagalan Dalam Sistem Agroforestri. http://www.worldagroforestrycentre.org. Diakses pada 15 April 2008.

Hairiah,K., Sardjono,A.M., Sabarnurdin,S. 2003. Pengantar Agroforestri.

http://www.worldagroforestrycentre.org. Diakses pada 4 Juni 2008.

Hairiah,K., Sunaryo, dan Widianto. 2008. Sistem Agroforestri di Indonesia.

http://www.worldagroforestrycentre.org. Diakses pada 15 April 2008.

Hanafiah, A.K. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hardjowigeno. 1992. Ilmu Tanah. PT. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta.

JICA. 2007. Studi Penanganan Sedimentasi Waduk Serbaguna Wonogiri. Laporan Akhir Sementara. Volume II. Nippon Koei and Yachiyo Engineering Co. Ltd.

Kathleen, S., Drilling, E.M., Garrity, D. 1999. Rehabilitasi Padang alang-alang Menggunakan Agroforestri dan Pemeliharaan Permudaan alam. International Centre for Research in agroforestry, Southeast Asian Regional Research Programme. Bogor

Natural Resources Conservation Service. 1999. Soil Quality Test Kit Guide.

United States Departement of Agriculture (USDA). http://soils.usda.gov/sqi. Diakses pada 14 Mei 2008.

Nazam, M. dan Suriadi, A. 2008. Penilaian Kualitas Tanah berdasarkan Kandungan Bahan Organik (Kasus di Kabupaten Bima). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. NTB

Notohadiprawiro, S. Soekodarmodjo dan E Sukarna. 2006 (Repro Ilmu Tanah FP UGM). Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Peningkatan Efsiensi Pemupukan. Ceramah Pada Pertemuan Alih Fungsi Teknologi, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Dati I Jawa Tengah, Pati. 20-24 Agustus 1984.

Partoyo. 2005. Analisis Indeks Kualitas Tanah Pertanian di Lahan Pasir Pantai Samas Yogyakarta. Ilmu Pertanian : Vol. 12 No.2, 2005 : 140 – 151. Yogyakarta.

Plaster, E. J. 2003. Soil Science and Management (4th ed). Thomson Learning, Inc. New York.

Poerwowidodo. 1992. Metode Selidik Tanah. Usaha Nasional. Surabaya.

Prastomo, I. 2009. Kajian Pengelolaan Lahan Berdasarkan Tingkat Bahaya Erosi dan Pola Konservasi Tanah dan Air di Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Purwanto. 2009. Biologi Tanah. Indonesia Cerdas. Yogyakarta.

Purwanto, Handayanto,E., Suprayogo,D., Hairiah,K. 2006. Dampak Alih Guna Hutan Menjadi Agroforestri Kopi Terhadap Tingkat Nitrifikasi: Inventori Populasi dan Aktivitas Bakteri Nitrifikasi. Agrivita Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 28 no.3. Malang.

Rachmadika, Y. 2009. Evaluasi Kesesuaian “Beberapa Jenis Tanaman” dalam Sistem Wanatani di Wilayah Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Surakarta Rahayu, S., Setiawan, A., Husaeni, A.E., Suyanto, S. 2006. Pengendalian Hama

Xylosandrus compactus pada agroforestri Kopi Multistrata secara Hayati Studi kasus dari Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat. Agrivita Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 28 no.3. Malang.

Saidi, A. 2006. Fisika Tanah dan Lingkungan. INSIST Press. Yogyakarta Suprayogo,D., Hairiah,K.,Wijayanto,N., Sunaryo, and van Noordwijk,M. 2003.

Peran Agroforestri Pada Skala Plot : Analisis Komponen Agroforestri sebagai Kunci Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Lahan.

http://www.worldagroforestrycentre.org/sea. Diakses pada 14 Mei 2008.

Suprayogo, D., Widianto, Purnomosidi,P., Widodo,R.H., Rusiana,F., Aini, Khasanah,N., Kusuma,Z. 2005. Degradasi Sifat Fisika Tanah Sebagai Akibat Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Sistem Kopi Monokultur :

Kajian Perubahan Makroporositas Tanah.

http://www.worldagroforestrycentre.org/sea. Diakses tanggal 21

Desember 2008.

Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Andi. Yogyakarta. Tan, Kim Howard. 2005. Soil Sampling, Preparation, And Analysis (2nd Ed). CRC

Press. Florida.

Wander M. M., Gerald L. Walter, Todd M. Nissen, German A. Bollero, Susan S. Andrews, dan Deborah A. Cavanaugh-Grant. 2002. Soil Quality: Science and Process. Agron. J. 94:23±32. Illinois USA.

Winarno, J., Purwanto, dan Supriyadi. 2008. Kajian Kerusakan Lahan Sub DAS Keduang Di Gunung Kendeng Di Desa Ngadipiro, Kec. Nguntoronadi, Kab. Wonogiri. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah. Gava Media. Yogyakarta

Yoeliani,L., Alim, Deddy, Darius,B., dan Chamidun. 2003. Sistem Agroforestri di Permukiman Transmigrasi Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumber Daya Lahan.http://tumoutou.net/6_sem2_023/kel2-PSL_sem2_023..pdf. Diakses tanggal 4 Juni 2008.

LAMPIRAN

Dokumen terkait