BAB 5 : PENUTUP
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan beberapa hal yaitu :
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai teknik remediasi limbah oli dengan menggunakan metode lain, seperti landfarming, bioslurry dan lainnya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Aliyanta, Barokah, Sumarlin, La Ode, & Mujab, Ahmad Saepul. (2012). Penggunaan Biokompos dalam Bioremediasi Lahan Tercemar Limbah Minyak Bumi. Jurnal Kimia VALENSI, 2(3).
Amini dan Syamdidi, (2006). Konsetrasi Unsur Hara pada Media dan Pertumbuhan Chorella vulgaris dengan Pupuk Anorganik Teknis dan Analis. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VIII (2): 201-206.
Any Juliani, Fudhola Rahma. (2011). Bioremediasi Lumpur Minyak (Oil Sludge) dengan Penambahan Kompos sebagai Bulking Agent dan Sumber Nutrien Tambahan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Volume 3, Nomor 1, Halaman 001‐ 018.
Cookson, J. T, Jr. (1995). Bioremediation Engineering Design & Application. McGraw Hill, Inc. USA.
Darmawa Pranajaya, Woro Rukmi H., Minarto Slamet R., (2015). Bioremediasi pada Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi. Jurnal ESDM, Volume 7, Nomor 2, hal. 61-70.
Drescher, S., Zurburgg, C., Enayetullah, I., & Singha, M. (2006). Decentralised Composting for Cities of Low and Middle Income Contries A User's Manual. Dhaka: Eawag/Sandec and Waste Concern.
Eweis, J., Schroeder, & Edward, D. (1998). Bioremediation Princples. USA: McGraw Hill, Inc.
Hagwell, I., Delfino, L., & Rao, J. (1992). Partitioning of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons from Oil Into Water . Environ. Sci. Technol, 26: 2014-2110. Haug, R. (2002). Composting Engineering. Michigan: Ann Arbon Sciece.
23
Hananto. (2012). Pengaruh Pengkomposan Limbah Organik Sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Terhadap Kandungan C, N, dan K dalam Pupuk Cair yang Terbentuk. Yogyakarta: Tesis Master of Science Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Henny, P. (2009). Biostimulasi Dan Bioaugmentation Untuk Bioremediasi Limbah Hidrokarbon Serta Analisis Keberlanjutan. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
Junaidi, Muyassir, & Syarifuddin. (2013). Penggunaan Bakteri Pseudomonas fluorescens dan Pupuk Kandang dalam Bioremediasi Inceptisol Tercemar Hidrokarbon. Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan, I (1): 1-9.
Kin, L. (2008). bioremediasionof spent lubricating oil-contaminated sediments in magrove microcosm. thesis, hongkong : university hongkong.
Kitts, L.C.,Kaplan, W.C. (2004). Bacterial Succession in a Petroleum Land Treatment. Appl.Environ. Microb., 70 (3), 1777-1786.
Komar, S.M., Irianto, A. (2000). Bioremediation In Vitro Tanah Tercemar Toluen Dengan Penambahan Baccilus Galur Lokal. J. Mikrob. Ind., 5 (2), 43 -47. Kurniawan, F. H. (2014). Pengaruh Tumpahan Bahan Bakar Minyak dan Oli
Terhadap Kinerja Campuran Lataston-WC dengan Menggunakan Metode Marshall. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2(3): 553-559.
M. Hatta, d., Agung , S., & Amrina, R. (2014). Pemisahan Oli Bekas dengan menggunakan Kolom Filtrasi dan Membran Keramik Berbahan Batu Zeolit dan Lempung. jurusan teknik kimia, universitas sriwijaya, 38-40.
Mujab, A.S (2011). Penggunaan Biokompos dalam Bioremediasi Lahan Tercemar Limbah Minyak Bumi. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Musnamar, Effi Ismawati, Pupuk Organik Padat: Pembuatan dan Aplikasi, Jakarta : Penebar Swadaya, 2003.
24
Mukhlishoh, I. (2012). Pengolahan Limbah B3 Bengkel Resmi Kendaraan Bermotor Roda Dua di Surabaya Pusat. Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya: ITS Paper.
Raharjo, W. (2007). Pemanfaatan TEA (Three Ethyl Amin) dalam Proses Penjernihan Oli Bekas Sebagai Bahan Bakar pada Peleburan Aluminium. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 8(2): 166- 184.
Ratman, C., & Syarifuddin. (2010). Penerapan Pengelolaan Limbah B3 di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. jurnal presipitasi, 62-70.
Ryckeboer,J.,Coosemans,J.,Swings,J.,Mergaert,J.,Gestel,V.K.(2003). Bioremediation of Diesel Oil-Contaminated Soil by Composting wiyh Biowaste. Environ. Poll., 125: 361 -368.
Rump, H.H., Weinheim, H.K. (1992). Laboratory Manual for The Examination of Water, Wastewater and Soil. VCH.
Setyowati. (2008). Studi Penurunan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) Pada Oil Sludge dengan Composting Bioremediation. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang.
Speight, J.G. (1991). The Chemistry and Technology of Petroleum. Marcel Dekker Inc. New York
Soedarmo, D.H. dan P. Djojoprawiro. (1984). Fisika Tanah Dasar Bagian Konservasi Tanah dan Air Fakultas Pertanian. IPB. Bogor
Sukirno. (2010). Kuliah Teknologi Pelumas 3. Jakarta: Departemen Teknik Kimia Fakultas, Teknik Universitas Indonesia.
Surtikanti, H., & Surakusumah , W. (2004). Studi Pendahuluan Tentang Peranan Tanaman dalam Proses Bioremediasi Limbah Oli dalam Tanah Tercemar. Ekologi dan Biodiversitas, 2 (1): 11-14.
25
Sutanto, R., (2002). Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Swannell, R.P., Lee K., McDonagh, M. (1996). Field Evaluation of Marine Oil Spill Bioremediation. National Environmental Technology Centre, Canada.
Vandergheynst, S.J., Park S.J., Namkong, W. (2003). Biofiltration of Gasolin vapor by Compost Media. Environ. Poll., 121: 181-187
William, B. H. (1995). Organic Chemistry. Saunders College Publishing, USA.
Wisjnuprapto, (1996). Bioremidiasi, Manfaat dan Pengembangannya. Dalam Prosiding Pelatihan dan Lokakarya Peranan Bioremidiasi dalam Pengelolaan Lingkungan. LIPI/BPPT/HSF, Cibinong.
Yani, M. Fauzi, M.A. (2005). Penanggulangan Lahan dan Perairan Terkontaminasi Senyawa Hidrokarbon dengan Metode Bioremediasi. Seminar Nasional
Yulipriyanto. (2010). Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
26 LAMPIRAN
Lampiran 1. Proses Pembuatan Pupuk Cair
SKEMA
Pembuatan Pupuk Cair
Buah-buahan busuk, Bongkol pisang, Gula
merah
Air cucian beras, Air kelapa dan Ember cat
Dimasukkan dalam Ember cat
Ditutup
27 Lampiran 2. Bahan Pembuatan Pupuk Cair
Air Cucian Beras Air Kelapa
28
Bongkol Pisang Siap Untuk di Fermentasi
29 Lampiran 3. Dokumentasi Pengujian Laboratorium
1. Preparasi tanah dipisahkan dari pengotor-pengotor, sehingga didapatkan sampel tanahnya
PENGUKURAN KADAR AIR
1. Cawan porselin dioven selama 1 jam
30
3. Dimasukkan 5 gram sampel kedalam cawan porselin
4. Dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC selama 24 jam
5. Dan sampel kering kemudian ditimbang
PENGUKURAN TPH
31
2. Sampel dimasukkan kedalam erlenmeyer 300 ml bertutup
3. Masukkan pelarut hexane sebanyak 50 ml kedalam erlenmeyer 300 ml bertutup
32
5. Pindahkan larutan sampel ke dalam gelas kimia 250 ml
6. Masukkan larutan sampel ke dalam oven pada suhu 70oC hingga semua pelarut menguap estimasi selama 8 jam
33 8. Timbang sampel sebagai TPH
34 Lampiran 4. Hasil Data Pengolahan
1. Pengukuran Kadar Air
Hasil Pengukuran Kadar Air
NAMA SAMPEL BERAT CAWAN KOSONG Wo W1 W2 % Kadar Air BERAT SAMPEL BASAH (Berat cawan kosong + berat sampel basah) sebelum pemanasan
(Berat cawan kosong + berat sampel basah) setelah pemanasan dalam oven P0 19.3188 5.0088 24.3276 22.4762 36.96 P1 17.8832 5.0002 22.8834 19.3656 62.77 P2 18.5258 5.0945 23.6203 20.4223 70.35 P3 18.2625 5.0483 23.3108 20.4244 51.18 P4 17.5204 5.0003 22.5207 19.8171 54.07 Q0 19.3188 5.0088 24.3276 22.4762 36.96 Q1 52.7593 5.0593 57.8186 54.4540 69.53 Q2 38.8508 5.0973 43.9481 40.4041 66.5 Q3 34.2989 5.0089 39.3078 36.2294 61.46 Q4 41.0067 5.0523 46.059 43.6050 60.1
35 2. Pengukuran TPH
TPH
Sampel Berat Cawan Petri Berat Awal Sampel (Wo) + Berat Cawan Petri Berat Awal Sampel (Wo) Berat Gelas Kimia (gr) Berat Akhir (TPH) + Berat Gelas Kimia (gr)
TPH Awal TPH Akhir % Degradasi
P0 18.3245 23.3274 5.0029 103.3245 106.1404 2.8159 2.8159 0 P1 34.8990 39.9028 5.0038 103.8990 106.3725 2.8159 2.4735 12.160 P2 36.7890 41.794 5.0050 103.5680 104.5103 2.8159 0.9423 66.536 P3 34.5680 39.5706 5.0026 104.0010 106.5078 2.8159 2.5068 10.977 P4 18.0010 23.0064 5.0054 103.7890 105.495 2.8159 1.7060 39.415 Q0 17.8212 22.8274 5.0062 103.4567 106.4472 2.8159 2.9905 0 Q1 35.6783 40.9426 5.2643 104.6783 105.6037 2.8159 0.9254 69.055 Q2 33.4567 38.4638 5.0071 104.8192 106.8895 2.8159 2.0703 30.771 Q3 17.9123 22.9137 5.0014 104.9123 106.9377 2.8159 2.0254 32.272 Q4 36.7890 41.7898 5.0008 103.8990 105.7848 2.8159 1.8858 36.940
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Sarah Fazilla
2. Tempat/Tanggal Lahir : Waido Gampong, 26 Juni 1996 3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Kabupaten : Pidie
7. Alamat : Jln. Delima, Gampong Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh
8. Nama Orang Tua
a. Ayah : Jailani b. Ibu : Ratna Zahara c. Pekerjaan : Petani
d. Alamat : Gampong Waido, Kecamatan Peukan Baro,
Kabupaten Pidie, Aceh
9. Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SD Negeri Waido b. SMP : SMP N 2 Peukan Baro c. SMA : SMA N 1 Peukan Baro
d. Perguruan Tinggi : Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry 6. Status/NIM : Mahasiswa/140702020