• Tidak ada hasil yang ditemukan

tempuh,waktu tempuh dan lama mengetahui lokasi wisata Pantai watu Pecak. Variabel umur, jarak tempuh, dan lama waktu mengetahui lokasi memiliki nilai positif terhadap jumlah kunjungan wisata, sedangkan variabel waktu tempuh memiliki nilai negatif terhadap jumlah kunjungan wisata.

3. Surplus konsumen berdasarkan metode biaya perjalan pada wisata Pantai Watu Pecak sebesar Rp. 677.104,- per individu per kunjungan sedangkan untuk nilai total ekonomi didapatkan sebesar Rp.30.363.362.035,- per tahun.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan, sebagai pengnjung dan peneliti saran yang dapat disampaikan sebagai masukan dalam peningkatan pengembangan wisata Panatai Watu Pecak adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan perhitungan mengenai manfaat langsung dan tidak langsung lainnya untuk mendapatkan nilai ekonomi total sehingga dapat meningkatkan pengembangan Pantai Watu Pecak lebih luas lagi.

2. Wisata Pantai Watu Pecak merupakan kawasan wisata yang dapat dikatakan sangat terjangkau Upaya promosi dan pemberian pengetahuan tentang keberadaan wisata ini sangat masih kurang. Oleh karena itu, upaya promosi harus lebih ditingkatkan lagi agar wisatan lebih banyak yang berkunjung. Kegiatan promosi juga dapat dilakukan melalui berbagai media sosial. 3. Penambahan fasilitas umum juga sangat penting seperti tempat ibadah,

tempat parkir dan tempat duduk untuk bersantai tanpa harus membeli makanan di warung. Masyarakat sekitar juga dapat memanfaatkan hal ini sebagai pemasukan tambahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. (2015). Wawasan Al-Qur'an dan Sunnah tentang Pariwisata. Wawasan Al

- Qu'an dan Sunnah, 147-166.

Ariyanto. (2005). Ekonomi Pariwsata. Jakarta: Rineka Cipta.

Armadinata, R., & K. P. (2019). Valuasi Nilai Ekonomi Wisata Pantai Sawarna Dengan Menggunakan Metode Travel Cost Method. Journal of community

Based Environmetal Engineering and Management, 49-56.

Devy, H. A. (2017). Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosiaologi

DILEMA, 34-44.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang. (2018). Data Jumlah Kunjungan

Wisatawan Kabupaten Lumajang Tahun 2013-2918.

Djijono. (2002). Valuasi Ekonomi Menggunakan Metode Travel Cost method

Taman Wisata Hutan di Taman Wan Abdul Rachman, Provinsi Lampung.

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Dr.I Gusti Bagus Rai Utama, M.A. (2017). Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Ermayanti, F. (2012). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Ndayu Dengan Metode Biaya

Perjalanan dan Metode Valuasi Kontingensi. Surakarta: Fakultas Ekonomi.

Universitas Sebelas Maret.

Fauzi, A. (2004). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan : Teori dan

Aplikasi. Gramedia Pustaka Utama.

Fauzi, A. (2004). Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali. (2005). Analisis Multivariet Dengan Menggunakan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegero.

Gurajati, D. (1998). Ekonometrika Dasar. Jakarta: PT. Erlangga.

Herlambang, S. (2004). Dasar - Dasar Geomorfologi. Malang: Diktat Kuliah. Jurusan Geomorfologi FMIPA.

Igunawati, D. (2010). Analisis Permntaan Objek Wisata Tirta Waduk Cacacban,

kabupaten Tegal. Semarang: Universitas Diponegoro.

Juanda, B. (2009). Ekonometrika: Pemodelan dan Pendugaan. Bogor: IPB Press. Khoirudin, R., & U. K. (2018). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Parangtritis,

Bantul Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 152-166.

Lieber, S. (1983). Recreation Planning and Management . London: E and F N Soon Ltd.

Lind, A., & e. a. (2008). Statistical Techniques In Business and Economic with

Global Data Sets, 13th ed. New York: The McGraw-Hill Companies.

Mufidah, D. (2019). Valuasi Ekonomi dengan Pendekatan Biaya Perjalanan

Individual dan Faktor - faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kunjungan Wisata di Bukit Skunir Dieng Kabupaten Wonosobo. Semarang: Universitas

Islam Negeri Walisongo.

Muharram, R. (2010). Willingness to Pay Pengguna Angkutan Umum untuk

PelayananBus Rapid Transit (BRT) Koridor I di Kota Surakarta : Aplikasi Metode Contingent Valuation. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Muntasib, H. (2007). Diktat Mata Kuliah RAE. Bogor: DKSHE,Fakultas Kehutanan,IPB.

Nugroho, P. S. (2010). Valuasi Ekonomi Pantai Glagah Dengan Pendekatan Biaya

Perjalanan (Travel Cost) di Desa Glagah Kecamatan Teman Kabupaten Progo. Surakarta: Fakultas Ekonomi.Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pierce, D. e. (2006). Cost-benefit Analysis and The Enveronment, Recent

Development. France: OECD Publishing.

Putra, R. C. (2019). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Permintaan

Kunjungan Wisata Taman Palem Indah di Kota Metro. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Putri, K. A. (2017). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Senggigi Kabupaten

Lombok Barat : Pendekatan Travel Cost Metod. Yogyakarta: Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Putri, W., & I. J. (2015). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Goa pindul Kabupaten GunungKidul Menggunakan Pendekatan Travel Cost Method. Jurnal

Institut Teknologi Nasional, 1-11.

Rejeki, I. S. (2005). Analisis Permintaan Manfaat Jasa Lingkungan Taman

Nasional Gunung Gede Pangrango : Perbandingan antara Metode Biaya Perjalanan dan Metode Valuasi Kontingensi. Depok: Program

Pascasarjanan Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Salma, & Indah. (2004). Analisis Permintaan Objek Wisata Alam Curug Sewu, Kabupaten Kendal dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal Dinamika

Pembangunan, Vol 1 No.2.

Saptutyaningsih, E., & C. M. (2017). Estimasi Nilai Ekonomi Objek Wisata Pantai Goa Cemara Kabupaten Bantul : Pendekatan Travel Cost Method . Jurnal

Balance, 56-70.

Setiawan, M. A. (2017). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Tongaci Dengan

Pendekatan Biaya Prjalanan (Travel Cost) di kabupaten Bangka. Pangkal

Pinang: Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi. Universitas Bangka Blitung.

Sihombing, D. (2011). Penilaian Ekonomi dan Prospek Pengembangan Wisata

Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Bogor: Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, ITB.

Subardin, M., & d. M. (2011). Valuasi Ekonomi Menggunkan Metode Travel Cost Method pada Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang. Jurnal Ekonomi

Pembangunan, 81-89.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparmoko, M., Suparmoko, & M. R. (2000). Ekonomika Lingkungan. Yogyakarta: BPFE.

Susuilowati, M. (2009). Valuasi Ekonomi Manfaat Rekreasi Taman Hutan Raya Ir.

H. Djuanda dengan Menggukan Pendekatan Travel Cost Method. Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

Yoeti. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Zaei, M. (2013). The impacts of Tourism Industry on Host Community. Europan

Journal of Tourism Hospitaly and Reseacrh, 12-21.

Zulpikar, F., & dkk. (2017). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Berbasis Jasa Lingkungan Menggunakan Metode Biaya Perjalanan di Pantai Batu Karang Kabupaten Pangandaran. Journal of Regional and Rural Development

Dokumen terkait