• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Gambaran Implementasi MBS

3. Sarana dan Prasarana

Kebijakan Otonomi daerah yang diimplementasikan dalam Manajemen Berbasis Sekolah melahirkan banyak perubahan-perubahan yang signifikan. Dalam bidang sarana dan prasarana banyak sekali kemajuan-kemajuan yang terjadi yang disebabkan yang mengetahui kekurangan dan kebutuhan pendidikan itu adalah

sekolah itu sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya kebijakan tersebut diasumsikan dapat meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan. Sejauh mana perubahan mengenai pengelolaan sarana dan prasarana di SMP 10 Nopember Jakarta sebelum dan sesudah MBS diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 5

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sebelum dan Sesudah Implementasi MBS

Sebelum MBS Sesudah MBS

Pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan sekolah Dalam pengelolaan sarana dan prasarana

sebelum MBS diterapkan, semua sarana dan prasarana diberikan oleh pemerintah

(bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah) diberikan langsung sudah dalam bentuk barang, misalnya saja buku pelajaran, alat-alat peraga (tata surya, kerangka manusia dan alat-alat praktek lainnya), maupun yang berupa peralatan olahraga (bola, net, matras dll).

Setelah penerapan MBS, Suku Dinas Pendidikan dasar (SUDIN DIKDAS) hanya menyetujui sarana dan prasarana yang diajukan sekaligus menerima laporan pertanggung jawaban dari sekolah. Misalnya saja buku pelajaran, sekolah menerima bantuan dari

pemerintah melaui Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang dikhususkan membeli buku pelajaran, yang

mengetahui buku pelajaran apa saja yang dibutuhkan adalah sekolah, sekolah kemudian membeli dari penerbit. Setelah itu LPJ dana tersebut dilaporkan kepada satuan atasan /SUDIN DIKDAS.

Pemanfaatan, Inventarisasi, dan Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah Pengawasan dilakukan oleh suku dinas, dan

pengelolaan diserahkan kepada sekolah tetapi melalui juknis yang telah ditentukan

Pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, pemerintah hanya memantau dan melakukan evaluasi

suku dinas. melalui pengawas paket dan suku dinas, serta terdapat komite sekolah ikut mengawasi pengelolaan sarana dan prasarana tersebut.

Sumber: Wawancara dengan kepala sekolah dan Studi Dokumentasi di SMP 10 Nopember Jakarta

Gambaran implementasi manajemen berbasis sekolah di SMP 10 Nopember Jakarta juga dapat dilihat dari:

1. Struktur Organisasi SMP 10 Nopember Jakarta

Sebagai lembaga formal SMP 10 Nopember Jakarta memiliki satu kesatuan komponen yang utuh dan terorganisir dalam melaksanakan program kerja dalam mencapai tujuan pendidikannya.

Struktur organisasi di SMP 10 Nopember Jakarta dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:

Struktur organisasi tersebut menunjukan wewenang, tugas serta jalur komando dan koordinasi antara satu jabatan dengan jabatan diatasnya dan unit kerja dibawahnya. Tiap- tiap bagian dalam struktur organisasi dibekali tanggung jawab tertentu yang harus diselesaikan.

Adapun kepengurusan SMP 10 Nopember Jakarta Sebagai Berikut: Ketua Yayasan Sosial Pendidikan Islam : H. Ali Hasan MZ Al-Mu’awanah (YASPIA)

Kepala Sekolah : Romi, S.Pd

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan : H. Zulfikri Al-Imani, S.Pd.I Wakil Kepala Bidang Kurikulum : Arman KS

Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana : Hj. Ainul Barkah, S.Ag Wakil Kepala Bidang HUMAS : Elly Asriyani, S.Pd

Kepala Tata Usaha : Nahrawi HNS

2. Kondisi Tenaga Kependidikan

Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor penentu, guru yang memiliki latar belakang pendidijan tinggi dan sesuai dengan bidangnya serta menguasai disiplin ilmu pendidikan, mampu memberikan kualitas pembelajaran dan kinerja yang akan berdampak pada kualitas output yang dihasilkan dari lembaga pendidikan tersebut.

Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 29 ayat 3 disebutkan bahwa Pendidik pada SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat memiliki:

a. kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) b. latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan

mata pelajaran yang diajarkan; dan c. sertifikat profesi guru untuk SMP/MTs1

Adapun daftar nama tenaga kependidikan SMP 10 Nopember selangkapnya terlampir.

1

3. Kondisi Peserta Didik

Keadaan siswa SMP 10 Nopember Jakarta 4 tahun terakhir (mulai dari tahun pelajaran 2006-2007 sampai dengan 2009/2010) adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Kondisi Siswa/I SMP 10 Nopemeber Jakarta Empat tahun terakhir

Sumber: Tata Usaha SMP 10 Nopember Jakarta Tahun 2010 Jml.

Pendaftar Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah

Tahun Ajaran Calon Siswa Baru Jml. Siswa Jml. Rombel Jml. Siswa Jml. Rombel Jml. Siswa Jml. Rombel Jml. Siswa Jml. Rombel Th. 2006/2007 81 41 1 58 2 70 2 169 5 Th. 2007/2008 85 75 2 43 1 57 2 175 5 Th. 2008/2009 91 74 2 67 2 44 1 185 5 Th. 2009/2010 54 46 1 71 2 63 2 180 5

Tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah siswa di SMP 10 Nopember pada tahun pelajaran 2006/2007 sebanyak 169 siswa, kemudian mengalami peningkatan pada tahun pelajaran 2007/2008 yang jumlah siswanya sebanyak 175 siswa, kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun pelajaran berikutnya jumlah siswanya sebanyak 185 siswa. Pada tahun ajaran baru ini SMP 10 Nopember mengalami penurunan, jumlah siswanya sebanyak 180 siswa. Pada tahun 2009/2010 mengalami penurunan sedikit, tetapi hal ini perlu dianstisipasi dan dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan bebrapa kemungkinan penyebab terjadinya penurunan jumlah siswa tersebut. Dengan demikian dapat dicegah semaksilam mungkin dan dapat diperbaiki melalui pemilihan alternatif yang tepat.

4. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan belajar mengajar di SMP 10 Nopember Jakarta berlangsung mulai hari senin sampai dengan hari sabtu, SMP 10 Nopember Jakarta telah menerapkan jam masuk sekolah pada pukul 06.30 WIB sesuai dengan SK dari Gubernur DKI Jakarta,

sebelum memulai kegiatan belajar mengajar seluruh siswa diwajibkan membaca Surat Yasin beserta Sholawat yang telah ditentukan, dan KBM selesai Pada Pukul 12.25 WIB. Kecuali pada hari Jum’at KBM selesai pada Pukul 11.05 WIB.

Hampir setiap hari siswa-siswi SMP 10 Nopember diwajibkan mengikuti Shalat Dzuhur berjama’ah dan pada hari jum’at sebelum isatirahat siswa-siswi diwajibkan mengikuti shalat dhuha. Selain pembelajaran disekolah, peserta didik diberikan pembelajaran langsung dengan objek yang diteliti (karya wisata). Ada juga kegiatan ekstra kurikuler dan karya ilmiah diluar KBM .

5. Ekstrakurikuler

Selain KBM yang cukup padat di SMP 10 Nopember Jakarta diadakan bermacam- macam ekstrakurikuler yang diadakan untuk menyalurkan dan mengembangkan minat, bakat, potensi dan kreatifitas peserta didik. Kegiatan ekskul selengkapnya terlampir. 6. Sarana dan Prasarana

Walaupun belum sepenuhnya Sarana dan prasarana di SMP 10 Nopember dari tahun ketahun terus mengalami perubahan, mulai dari pengadaan perabot seperti meja, kursi, lemari dan perabotan lainnya, kemudian juga dari pengadaan buku dan alat pendidikan sedikit demi sedikit mulai terpenuhi. Walaupun SMP 10 Nopember Jakarta terbilang tidak terlalu luas bangunan dan fasilitas yang disediakan terbilang baik, ruang belajar nyaman, pendidik sudah melakukan pembelajaran yang menarik dibantu dengan infokus, internet dan alat peraga dan letak sekolah tidak terlalu dekat dengan jalan sehingga suasana sekolah dapat memberikan kenyamanan. Selengkapnya daftar sarana dan prasana terlampir.

Dokumen terkait