• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.5 Sarana dan Prasarana

Secara umum, kondisi jaringan jalan di Desa Hargobinanguun yang mengakses Kawasan Wisata Kaliurang cukup bagus dengan konstruksi jalan aspal sebagian hotmix dan lebar rata-rata 10 meter. Terdapat tiga jalan utama untuk dapat mencapai Kawasan Wisata Kaliurang, yaitu jalan yang menghubungkan Yogyakarta – Pakem – Kaliurang, Tempel - Pakem - Kaliurang dan Kalasan – Pakem – Kaliurang.

Jalur dari Yogyakarta sampai ke Pakem merupakan jalur dengan tingkat kepadatan sedang, sedangkan dari Pakem hingga ke Kaliurang memiliki tingkat kepadatan rendah. Dua jalur yang lain memiliki kondisi kepadatan lebih kurang sama. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Jaringan Jalan Menuju Kawasan Wisata Kaliurang No Jalur Jarak (km) Kepadatan Kondisi

1 Yogyakarta-Pakem 18 Sedang Hotmix, lebar 10 m 2 Tempel-Pakem 10 Sedang Hotmix, lebar 10 m 3 Kalasan-Pakem 14 Sedang Aspal biasa, lebar 88 m 4 Pakem-Kaliurang 9 Rendah Hotmx, lebar 10 m

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2000

Jaringan jalan yang terdapat disekiar kawasan perencanaan dan juga yang menghubung serta sebagai akses utama dari dan ke kawasan dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu :

- Penggal jalan yang berfungsi sebagai jalur primer (kolektor primer) adalah penggal jalan Turi – Pakem, Pakem – Cangkringan, Pakem – Ngemplak (jalan kabupaten) serta jalur utama Yogyakrta – Pakem – Kaliurang (jalan provinsi)

- Penggal jalan yang berfungsi sebagai sekunder terdiri dari arteri sekunder adalah penggal jalan di sekitar pintu retribusi taman bermain – gardu pandang – taman pramuka dan ke arah Tlogo Putri.

- Penggal jalan yang berfungsi sebagai jalur tersier adalah penggal jalan di sekitar perumahan penduduk dan tempat penginapan / villa.

- Disamping itu terdapat beberapa penggal jalan yang berfungsi sebagai jalan lingkungan, yaitu jalur jalan yang terdapat di sekitar beberapa rumah dan villa penduduk, yang menghubungkan beberapa blok-blok desa.

Panjang jalan yang terdapat di Kawasan Wisata Kaliurang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Jaringan Jalan di Kawasan Wisata Kaliurang

Segmen Jalan Fungsi Kondisi Lebar

Pos Retribusi Utama Jaringan Jalan Primer Aspal Hotmix (Bagus) 5 m Posko SAR Jalan Astamulya Jalan Siaga Jalan Tlogo Putri Jalan Boyong Jalan Astarengga Jalan Pramuka Jalan Taman

Bermain Jaringan Jalan

Sekunder Jalan Pelajar

Jalan Malangyudo Jalan di sekitar desa

dan permukiman Jaringan Jalan Tersier Jalan Lingkungan Jalan di sekitar desa

dan permukiman Jaringan Jalan Lingkungan Lapisan Macadam

Terdapat terminal pemberhentian di Tlogo Putri, sebagai terminal akhir di Kawasan Wisata Kaliurang. Terminal utama berada di Pakem.

4.1.5.2 Air Bersih

Di Kawasan Wisata Kaliurang, jaringan air bersih dibangun pada tahun 1923 dengan sumber air baku dari mata air Candi, Kletak, Tlogo Putri dan Kemandohan di hulu Sungai Boyong. Namun karena terjadi bencana dilanda lahar Gunung Merapi, mata air Candi, Kletak dan Kemandohan tidak berfungsi, sehingga pembangunan kembali dilakukan dengan memanfaatkan sumber air di Umbul Lanang dan Umbul Wadon di hulu Sungai Kali Kuning yang memiliki kapasitas 15 liter/detik dan dihubungkan ke reservoir induk berkapasitas 250 m3 dengan sistem gravitasi, terletak di selatan Kantor Unit Arga Jasa PD Anindya Kaliurang.

Suplai air bersih ke rumah, tempat-tempat umum dan fasilitas kawasan lainnya dengan menggunakan sistem jaringan distribusi. Untuk mendistribusikan air bersih dibutuhkan pompa air, karena sumber air tersebut merupakan sumber air dalam. Air dipompa dan ditampung di bak atau menara air, baru kemudian didistribusikan dengan tekanan di daerah yang dilayani. Sedangkan pola jaringan distribusi yang direncanakan adalah sistem jaringan distribusi induk yang tertutup dan diarahkan dengan jaringan melingkar. Sistem ini dipilih karena bisa menjamin pendistribusian air bersih yang merata baik kapasitas maupun tekanannya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang terus meningkat, air tersebut dialirkan dari sumbernya melalui jaringan utama di tepi dan sejajar dengan jalus jalan primer dan memanfaatkan kontur (perbedaan ketinggian) dan sistem pompa kemudian disalurkan ke blok-blok kegiatan kegiatan melalui jaringan sekunder dengan sistem tertutup. Dari jaringan sekunder melalui jalur pembagi disalurkan ke konsumen.

Tabel 4.6 Distribusi Air Bersih dan Letak Lokasinya Fungsi Hierarki Pipa Penampang Pipa Letak Pipa Distribusi

Pipa Utama/Primer 6 – 8 inch Mengikuti jalur jalan Pipa sekunder 2 – 3 inch Mengikuti jalur jalan Pipa pembagi/tersier 1 inch Mengikuti jalur jalan

Pipa outlet/Distribusi 0,5 s/d 0,75 inch Distribusi langsung ke rumah-rumah

4.1.5.3 Jaringan Listrik

Jaringan listrik yang ada di Kota Pakem termasuk Kawasan Wisata Kaliurang, meliputi jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer (tegangan tinggi) berasal dari gardu induk di daerah Benteng, jaringan primer meliputi Kota Pakem ke arah Kaliurang dan Cangkringan. Dari jaringan primer tersebut kemudian dibagi melalui jaringan pembagi bertekanan rendah. Untuk mencapai rumah-rumah penduduk dan hotel/villa (penginapan) dari jaringan bertekanan rendah tersebut kemudian melalui jaringan tersier yang dialirkan ke arah rumah penduduk. Jaringan tersebut saat ini telah cukup melayani daerah terbangun, sementara untuk daerah yang akan dikembangkan cukup dengan menarik aliran dari jaringan tersier tersebut ke arah yang akan dikembangkan.

Tabel 4.7 Kebutuhan Listrik Kawasan Wisata Kaliurang

Pengguna Jumlah Unit Daya yang Dipakai Kebutuhan Listrik Perumahan (4 dusun) 711 900 VA 639.900 Toko (4 dusun) 26 1300 VA 33.800 Warung (4 dusun) 72 900 VA 64.800 Villa 213 900 VA 195.300 Sekolah Dasar 2 1300 VA 2.600

Taman Kanak Kanak 1 900 VA 900

Panti Asuhan 1 1300 VA 1.300

Masjid 4 900 VA 3.600

Gereja 1 900 VA 900

Kantor Niaga 9 1300 VA 11.700

Pemakaian yang dibutuhkan 954.800

4.1.5.4 Perdagangan dan Jasa

Kaliurang juga merupakan gerbang menuju Taman Nasional Gunung Merapi sehingga menjadi konsekuensi logis apabila terjadi pertumbuhan akomodasi wisata setiap tahunnya. Selain itu perdagangan dan jasa lainnya juga tumbuh antara lain rumah makan, art shop, dan jasa persewaan mobil. Sarana perdagangan dan jasa di Desa Hargobinangun didominasi oleh sarana pendukung kegiatan pariwisata Gunung Merapi.

Gambar 4.5 Perdagangan dan Jasa di Kawasan Kaliurang Sumber: Survei Primer, 2014

Banyaknya tempat rekreasi yang dapat dikunjungi, menjadi potensi Kawasan Wisata Kaliurang untuk dikembangkan akomodasi bagi wisatawan yang berekreasi menuju kawasan tersebut. Jumlah akomodasi wisata di Kawasan Wisata Kaliurang terus bertambah seiring bertaambahnya jumlah wisatawan. Berikut dapat dilihat perkembangan akomodasi wisata di Kawasan Wisata Kaliurang.

Tabel 4.8 Perkembangan Akomodasi Wisata Kawasan Wisata Kaliurang

Jenis Akomodasi Tahun

2012 2013

Hotel Berbintang 1 1

Hotel Melati 62 64

Pondok Wisata 207 209

Dokumen terkait