• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Identifikasi Ketersediaan Sumberdaya Pendidikan

4.4.2 Sarana Prasarana

Ketersediaan fasilitas sarana yang terangkum dalam penelitian ini meliputi

ketersediaan meubiler, meubiler perpustakaan, buku teks pelajaran, buku referensi,

alat peraga, alat-alat laboratorium dan alat-alat praktek. Sedangkan prasarana meliputi

ketersediaan lahan, bangunan gedung, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium,

ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat ibadah, ruang konseling, ruang

UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi serta tempat

bermain/berolahraga.

Kategori ketersediaan dibagi atas empat bagian yakni T (tersedia), CT

(cukup tersedia), KT (kurang tersedia) dan TT (tidak tersedia) sedangkan kategori

(tidak baik). Penilaian ini didasarkan pada pengamatan peneliti terhadap persentase

kecukupan dan kondisi fisik barang/bangunan. Untuk lebih jelasnya penilaian

ketegori ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana Sekolah Menengah Negeri di

Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada Tabel 4.11 .

Selain identifikasi ketersediaan berdasarkan data pengamatan di lapangan,

peneliti meminta pendapat responden tentang perencanaan sarana prasarana yang

meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan, penetapan perioritas, penuangan ke dalam

bentuk program; pengadaan yang sesuai dengan perioritas dan kemampuan sekolah;

pendistribusian dan pendayagunaan secara optimal serta perawatan dan pemeliharaan

secara teratur dan berkesinambungan dari masing-masing sekolah.

Tabel 4.11 Penilaian Kategori Ketersediaan dan Kondisi Sarana Prasarana Pendidikan berdasarkan Persentase Kecukupan dan Keadaan Fisik Barang/bangunan di Sekolah Menengah Negeri Kota Tanjungbalai.

No Uraian Kategori Penilaian (%)

1 Ketersediaan Tersedia 76 - 100

Cukup Tersedia 56 - 75

Kurang Tersedia 26 - 50

Tidak Tersedia 0 - 25

2 Kondisi fisik Baik 76 - 100

Cukup Baik 50 - 75

Kurang Baik 26 - 50

Tidak Baik 0 - 25

Identifikasi sarana dan prasarana ini dipisah antara SMA/MA dan SMK.

Hal ini dikarenakan adanya perbedaan mengenai standar sarana prasarana antara

keduanya. Standar sarana prasarana untuk SMA/MA mengacu kepada Peraturan

prasarana bagi SMK berdasar kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor

40 Tahun 2008. Lebih jelasnya mengenai ketersediaan sarana prasarana SMA/MA

dan SMK diuraikan sebagai berikut:

1. Sarana Prasarana SMA dan MA

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kecukupan dan kondisi sarana

pendidikan SMAN dan MAN di Kota Tanjungbalai telah tersedia dan berkategori

baik. Hal ini didasarkan bahwa sarana yang tersedia sebanyak 69,0 % (kategori

tersedia sebanyak 29 item), cukup tersedia 21,5% (kategori cukup tersedia sebanyak 9

item) dan kurang tersedia 9,5 % ( kategori kurang tersedia sebanyak 4 item).

Ketersediaan meubiler di SMAN/MAN telah memadai dan kondisinya

baik. Meubiler perpustakaan di SMAN 5 ketersediannya kurang memadai meskipun

yang ada berkondisi baik dan di MAN cukup memadai dengan kondisi cukup baik,

hal ini terlihat dari kurang memadainya lemari tempat penyimpanan buku-buku teks

pelajaran maupun buku-buku referensi lainnya. Buku teks pelajaran telah memadai

dan tersedia dan berkondisi baik. Hal ini didasarkan pada ketersediaan buku-buku

teks pelajaran peruntukannya cukup bagi setiap siswa sehingga siswa tidak

dibebankan biaya untuk pembelian buku-buku teks pelajaran dimaksud. Namun untuk

buku-buku referensi ketersediannya masih cukup memadai di SMAN 3 dan SMAN 4

bahkan ada yang kurang memadai dari segi jumlah untuk SMAN 5 dengan kondisi

cukup baik dan sisanya tersedia dengan kondisi masih baik.

Sementara itu, ketersediaan alat peraga, alat-alat laboratorium

rata cukup untuk SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5 dan MAN dengan kondisi yang

rata-rata juga cukup dan kurang baik, sedangkan di SMAN 1 dan SMAN 4 tersedia dan

memadai dengan kondisi masih baik. Khusus untuk alat-alat laboratorium rata-rata di

setiap sekolah memiliki dengan kondisi beragam yang kalau dirata-ratakan cukup

baik dan mencukupi bagi pelaksanaan praktek. Namun terdapat kondisi dimana di

beberapa sekolah alat-alat laboratorium kurang efektif penggunaan dan

perawatannya.

Tabel 4.12. Ketersediaan dan Kondisi Sarana pendidikan di SMA/MA Negeri Kota Tanjungbalai Tahun 2009.

Nama Sekolah

SMAN 1 SMAN 2 SMAN 3 SMAN 4 SMAN 5 MAN

No Uraian Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds 1 Sarana: Meubiler T B T B T B T B T B T B Mblr pepust T B T B T B T B KT B CT CB Buku teks pelajaran T B T B T B T B T B T B Bk referensi T B T B CT CB CT CB KT CB T B Alat peraga T B T CB T B T B CT CB T B Alat lab T B T CB CT KB T B CT CB KT KB Alat praktek T B CT B CT KB T B CT CB KT KB

Sumber: Diolah dari data primer 2009

Lahan untuk SMAN dan MAN telah tersedia dengan kondisi baik ditinjau

dari lokasi dan akses jalan, memiliki luas memadai bagi peruntukan pembangunan

gedung serta telah memiliki status hak atas tanah atas nama Pemerintah Kota

sekolah yakni SMAN 5 dimana kondisi lahan masih terbatas bagi peruntukan tempat

bermain dan berolahraga karena kondisinya becek jika hujan.

Prasarana sekolah yang terdiri dari prasarana dasar yakni instalasi air bersih

dan listrik 100 % tersedia dan dalam kondisi baik. Bangunan gedung 100 % tersedia

dan berkondisi baik. Semua SMAN di Kota Tanjungbalai telah memiliki gedung

sendiri dengan bangunan permanen, memiliki fasilitas cukup untuk ventilasi udara

dan pencahayaan yang memadai. Hanya MAN yang masih terdapat bangunan yang

semi permanen yakni beberapa kelas di lantai dua namun kondisi fisik bangunan

masih kuat/baik.

Hampir semua SMAN dan MAN memiliki ruang kelas memadai dengan

kondisi baik, hanya SMAN 5 ruang kelasnya cukup tersedia artinya di sekolah

tersebut masih berpeluang untuk dibangun ruang kelas baru berhubung banyaknya

peminat yang tidak tertampung di sekolah tersebut dan kondisi ruang kelas di sekolah

ini masih baik.

Semua SMAN dan MAN memiliki perpustakaan berkondisi baik dengan

luas minimum sama dengan luas satu ruang kelas, berventilasi baik dan dilengkapi

dengan sarana buku-buku dan perabot penunjang.

Keberadaan laboratorium bahasa di beberapa SMAN tidak tersedia dengan

alasan tidak adanya jurusan bahasa di sekolah tersebut. Dari 6 sekolah SMAN dan

MAN yang diteliti hanya 2 sekolah yang memiliki laboratorium bahasa yakni SMAN

1 dan MAN dengan kondisi baik dan sarana memadai. Sebelumnya dibeberapa

lambat laun peminat jurusan bahasa menurun dan ketersediaan SDM jurusan bahasa

juga kurang memadai sehingga akhirnya jurusan bahasa tidak dibuka lagi. Fenomena

ini kurang tepat dan kurang memenuhi standar prasarana SMA dan MA. Selain itu,

dewasa ini kemampuan berbahasa para siswa terutama kemampuan berbahasa asing

harus dimiliki setiap siswa berbagai jurusan. Sementara itu ketersediaan laboratorium

biologi, fisika dan kimia hampir di semua SMAN dan MAN kurang tersedia namun

berkondisi cukup baik. Rata-rata SMAN dan MAN menggabungkan ketiga

laboratorium tersebut menjadi laboratorium IPA. Hanya 1 sekolah yang memiliki

laboratorium biologi dengan kondisi cukup baik yakni SMAN 4 dan 1 sekolah

memiliki laboratorium fisika dengan kondisi baik yakni SMAN 1. Laboratorium

komputer hampir semua SMAN telah memilikinya dan 3 sekolah kondisinya baik

sedangkan 2 (dua) sekolah berkondisi cukup baik. Sementara MAN ketersediaan

laboratorium komputernya hanya cukup tersedia dan berkondisi juga cukup baik.

Ruang pimpinan telah tersedia untuk semua sekolah dengan kondisi baik,

demikian juga dengan ruang guru. Hampir semua ruang tata usaha di setiap sekolah

tersedia dan kondisinya baik kecuali di SMAN 1 karena sebagian ruang pimpinan

digunakan sebagai ruang tata usaha.

Terdapat 1 (satu) sekolah yakni SMAN 4 tidak memiliki tempat beribadah,

sementara itu di SMAN 5 menggunakan sudut ruang perpustakaan sebagai tempat

beribadah, selebihnya masing-masing telah memiliki dengan kondisi rata-rata masih

baik. Ruang konseling untuk MAN kurang tersedia dengan kondisi kurang baik/tidak

bimbingan/konseling kepada siswa bermasalah. Selebihnya sekolah telah memiliki

ruang konseling yang memadai dan cukup tersedia (SMAN 5) dengan kondisi

ruangan baik.

Dari enam sekolah SMAN dan MAN yang diteliti hanya 1 sekolah yang

memiliki ruang UKS dengan kondisi baik, 2 sekolah yakni SMAN 1 dan SMAN 3

tidak tersedia, selebihnya 3 sekolah yaitu SMAN 4, SMAN 5 dan MAN memiliki

ruang UKS namun dengan kondisi seadanya dengan sarana minim.

Peruntukan ruang organisasi kesiswaan sebagai tempat kesekretariatan

pengelolaan organisasi kesiswaan hanya 1 sekolah yang tersedia dan berkondisi baik

yakni SMAN 1, 3 sekolah tidak tersedia yaitu SMAN 2, SMAN 3 dan MAN,

selebihnya masih kurang tersedia dengan kondisi kurang memadai. Bagi sekolah

yang tidak memiliki ruang organisasi kesiswaan,mereka menggunakan ruang

kelas/tempat beribadah sebagai tempat kegiatan berdiskusi untuk kegiatan kesiswaan.

Ketersediaan jamban di semua sekolah rata-rata berkondisi baik dengan

jumlah di atas jumlah minimal yakni lebih besar dari 3. Ketersediaan gudang cukup

memadai, hanya 3 sekolah yang tersedia dengan kondisi baik (SMAN 1 dan SMAN 2

dan MAN), 2 sekolah tidak tersedia (SMAN 3 dan SMAN 4) serta 1 sekolah (SMAN

5) kurang ketersediaannya dengan kondisi juga kurang baik.

Ruang sirkulasi sebagai penghubung antar ruang di setiap sekolah SMAN

dan MAN telah tersedia dan berkondisi masih baik. Demikian juga tempat

bermain/berolahraga semua sekolah tersedia dengan kondisi baik, artinya telah

tempat berolahraga dikelilingi pohon penghijauan yang cukup, hanya saja untuk

SMAN 5 masih kurang memadai dan kondisinya juga kurang memadai, karena

kondisi tempat bermain/berolahraga becek jika hujan serta belum disertai

ketersediaan drainase. Sedangkan di MAN kondisinya baik namun, luas tempat

bermain/berolahraga masih kurang memadai dibanding jumlah murid yang tersedia

(luasnya < 1000 m2. Rangkuman informasi ketersediaan prasarana untuk SMAN dan

MAN dapat dilihat dari Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13. Ketersediaan dan Kondisi Prasarana pendidikan di SMA/MA Negeri Kota Tanjungbalai Tahun 2009.

Nama Sekolah

SMAN 1 SMAN 2 SMAN 3 SMAN 4 SMAN 5 MAN

No Uraian Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds 1 Prasarana Lahan T B T B T B T B T B T B Bangunan gedung T B T B T B T B T B CT B Ruang kelas T B T B T B T B CT B T B Perpustakaan T B T B T B T B T B T B Lab biologi KT CB KT B KT CB T CB KT CB KT CB Lab Fisika T B T B KT CB KT CB KT CB KT CB Lab Kimia KT CB KT B KT CB KT CB KT CB KT CB Lab Bahasa T B TT - TT - TT - TT - T B Lab Komputer T B T B T B T CB T CB CT CB Ruang pimpinan T B T B T B T B CT B T B Ruang guru T B T B T B T B CT B T B Ruang TU CT CB T B T B T B CT B T B

Tempat ibadah CT CB T B T B TT - KT CB T B R konseling T B T B T B T B CT CB KT KB R UKS TT - T B TT - KT CB KT CB CT CB R. orgs kesiswaan T B TT TT - KT CB KT CB TT - Jamban T B T B T B T B KT B T B Gudang T B T B TT - TT - KT KB KT KB Ruang Sirkulasi T B T B T B T B T B T B T bermain/olahraga T B T B T B T B KT KB CT B

Sumber: Diolah dari data primer 2009

2. Sarana Prasarana SMK

SMKN yang diteliti memiliki program keahlian yang berbeda. SMKN 1

adalah SMKN Perikanan memiliki 4 program keahlian yakni: teknik pengolahan hasil

perikanan, teknik aqua kultur (budidaya perikanan), nautika kapal penangkap ikan

dan teknik kapal penangkap ikan. SMKN 2 adalah SMKN Teknologi dengan 4

program keahlian yaitu: bangunan, teknik mekanik otomotif, teknik permesinan dan

teknik audio visual. Hal ini perlu dikemukakan untuk memudahkan

pengidentifikasian ketersediaan sarana dan prasarana di kedua sekolah tersebut

terutama mengenai ketersediaan laboratorium dan perbengkelan/workshop.

Hasil penelitian di kedua SMKN di Kota Tanjungbalai bahwa ketersediaan

sarana yang meliputi meubiler, meubiler perpustakaan, buku-buku teks pelajaran,

buku referensi, alat peraga, alat-alat laboratorium/bengkel dan alat-alat praktek dapat

dilihat pada Tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Ketersediaan dan Kondisi Sarana pendidikan di SMK Negeri Kota Tanjungbalai Tahun 2009.

Nama Sekolah

SMKN 1 SMKN 2 No Uraian

1 Sarana:

Meubiler T B T B

Meubiler perpustakaan KT CB KT CB Buku teks pelajaran KT CB CT CB Buku referensi CT CB TT -

Alat peraga CT CB KT CB

Alat laboratorium/bengkel CT CB KT CB Alat praktek KT CB CT CB Sumber: Diolah dari data primer 2009

Umumnya sarana SMKN di Kota Tanjungbalai rata-rata hanya cukup dan

kurang memadai untuk meubiler perpustakaan, buku teks pelajaran, buku referensi,

alat peraga dan alat-alat praktek bahkan di SMKN 2 buku referensi tidak tersedia,

sedangkan sarana yang tersedia dan mencukupi hanya meubiler dengan kondisi baik.

Kondisi ini sangat disayangkan mengingat bahwa tujuan pendidikan SMK adalah

menghasilkan lulusan yang siap untuk bekerja. Keterbatasan sarana alat-alat praktek

dapat mempengaruhi kualitas kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa.

Prasarana SMK yang wajib tersedia hampir sama dengan standar bagi

SMA dan MA, perbedaan hanya terletak pada ketersediaan prasarana laboratorium

atau workshop dimana SMK tergantung kepada program keahlian yang ditawarkan.

Berikut disajikan standar ketersediaan laboratorium sesuai Permendiknas Nomor 40

Tahun 2008 seperti tertera pada Tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15 Standar Ketersediaan Laboratorium SMK Menurut Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008

Program Keahlian

No Jenis Laboratorium

T P H P T ek. A qua K ul tu r N K P I T K P I Ba nguna n T ek. M ek O tom ot if T ek. P erm es ina n T ek. A udi o V is ua l 1 Laboratorium biologi √ - - - 2 Laboratorium fisika - - 3 Laboratorium kimia - - 4 Laboratorium bahasa 5 Laboratorium komputer

6 Ruang praktik gambar teknik - - -

Sumber: Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008.

Dari tabel di atas terlihat bahwa SMKN 1 (Perikanan) harus memiliki

minimal 6 laboratorium berdasarkan program keahlian yang mereka miliki dan

SMKN 2 (Teknologi) minimal harus memiliki laboratorium sebanyak 5 buah.

Sedangkan ketersediaan prasarana SMK secara keseluruhan berdasarkan hasil

penelitian diuraikan seperti pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Ketersediaan dan Kondisi Prasarana pendidikan di SMK Negeri Kota Tanjungbalai Tahun 2009.

Nama Sekolah

SMKN 1 SMKN 2 No Uraian

Kategori Kondisi Kategori Kondisi 1 Prasarana: Lahan T B T B Bangunan gedung T B T B Ruang kelas T B CT B Perpustakaan T B TT - Laboratorium biologi KT CB - - Laboratorium fisika KT CB KT CB

Laboratorium kimia KT CB KT CB Laboratorium bahasa TT - TT - Laboratorium komputer T B T KB

Ruang praktik gambar teknik TT - T KB

Ruang pimpinan T B T CB

Ruang guru T B T B

Ruang tata usaha T B T B

Tempat ibadah KT CB TT - Ruang konseling T B T B Ruang UKS T B TT - R. orgs kesiswaan TT - TT - Jamban T B T B Gudang T B T B Ruang sirkulasi T B T B T bermain/berolahraga T B T B Sumber: Diolah dari data primer 2009

Lokasi SMKN 1 dan SMKN 2 sangat strategis. Letak kedua sekolah ini

bersebelahan dengan lahan yang luas serta akses jalan yang berkondisi baik. Kedua

sekolah ini berada di kawasan yang diperuntukkan bagi zona industri Kota

Tanjungbalai di tahun-tahun mendatang. Bangunan gedung telah permanen dengan

kondisi fisik masih baik, memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai

serta dilengkapi dengan fasilitas air dan listrik dengan kondisi 100 % baik.

Ruang kelas di SMKN 1 100 % tersedia untuk semua rombongan belajar

yang ada dengan kondisi baik sedangkan di SMKN 2 ruang kelas cukup tersedia

karena terdapat 1 rombongan belajar yang menggunakan ruang yang diperuntukkan

bagi ruang organisasi kesiswaan sebagai ruang kelas dan kondisi ruangan-ruangan

kelas yang ada baik. Keadaan ini mengindikasikan bahwa perlu dibangun ruang kelas

Perpustakaan di SMKN 1 telah tersedia dan berkondisi baik seluas satu

ruang kelas dan dilengkapi dengan sarana buku-buku pelajaran, buku referensi dan

prasarana penunjang lainnya. Sementara itu di SMKN 2 ruang perpustakaan tidak

tersedia. Sementara ini buku-buku pelajaran untuk siswa disimpan dalam rak dan

lemari yang terletak di pojok ruang guru.

Berdasarkan program keahlian yang tersedia, SMKN 1 seyogianya harus

memiliki semua jenis laboratorium menurut standar nasional yakni laboratorium

biologi, fisika, kimia, bahasa, komputer dan ruang menggambar teknik, namun

kenyataannya di sekolah ini mereka hanya memiliki laboratorium komputer dengan

kondisi baik, sedangkan laboratorium biologi, fisika dan kimia tergabung dalam

laboratorium IPA dan laboratorium bahasa serta ruang menggambar teknik tidak

tersedia. Sementara itu SMKN 2 harus memiliki 5 laboratorium sesuai standar dan

berdasarkan kepada program keahlian yang tersedia saat ini yakni, laboratorium

fisika, kimia, bahasa, komputer dan ruang menggambar teknik. Kondisi yang ada

sekolah ini juga menggabung laboratorium fisika dan kimia kedalam laboratorium

IPA, laboratorium komputer dan ruang menggambar teknik tersedia namun dengan

kondisi kurang baik, artinya ketersediaan laboratorium ini jarang sekali digunakan

karena keterbatasan sarana dan prasarana praktek dan sarana penunjang lainnya

sedangkan laboratorium bahasa tidak tersedia.

Ruang pimpinan telah tersedia untuk semua sekolah dengan kondisi baik

di SMKN 1 dan berkondisi cukup baik di SMKN 2. demikian juga dengan ruang guru

Tempat ibadah di SMKN 1 kurang tersedia dengan kondisi kurang baik,

karena sekolah ini menggunakan ruang OSIS untuk beribadah. Sementara siswa

menggunakan aula sekolah sebagai tempat sekretariat kegiatan-kegiatan mereka.

Ruang konseling dan ruang UKS di sekolah ini tersedia dan kondisinya baik bahkan

dilengkapi dengan sarana dan peralatan PMR (Palang Merah Remaja) untuk ruang

UKSnya yang dibina oleh Angkatan Laut Kota Tanjungbalai. Di SMKN 2 tidak

tersedia ruang untuk beribadah, demikian pula dengan ruang UKS dan ruang

organisasi kesiswaan. Namun ruang konseling tersedia dan kondisinya baik.

Ketersediaan jamban di semua sekolah rata-rata berkondisi baik dan

jumlahnya diatas jumlah minimal. Demikian juga dengan ketersediaan gudang

kondisinya untuk kedua sekolah ini baik karena cukup untuk menyimpan perkakas

dan peralatan lainnya serta arsip sekolah. Ruang sirkulasi sebagai penghubung antar

ruang juga tersedia dan berkondisi baik. Tempat bermain/berolahraga di semua

SMKN tersedia dengan kondisi baik, dengan luas lebih dari 1000 m2 dan penghijauan

yang cukup.

Sementara itu pendapat responden mengenai sarana prasarana terkait aspek

perencanaan, pengadaan, penggunaan dan perawatan di SMAN dan MAN di kota

Tanjungbalai menyatakan tergolong baik dengan skor rata-rata 22,6. Sementara itu

untuk SMK, skor rata-rata tergolong cukup baik yakni 20,57, dengan skor rata-rata di

SMKN 1 sebesar 23,1 (kategori baik) dan SMKN 2 sebesar 18,3 sehingga tergolong

Tabel 4.17. Klasifikasi Sarana Prasarana di Sekolah Menengah Negeri Kota Tanjungbalai.

Nama Sekolah Total

Kriteria Kategori SMAN

1 SMAN 2 SMAN 3 SMAN

Dokumen terkait