Grafik jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di atas menunjukkan rendahnya minat warga Desa Jelupang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagian besar penduduk hanya tamat SLTP, bahkan banyak pula yang tidak sekolah. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuat program pendidikan berupa pengajaran sekolah-sekolah TK dan SMP. Di sekolah SMP kami menggunakan metode belajar sambil bermain (bimbingan konseling atau motivasi diselabreak pelajaran)
.
Gambar 3.3: Kantor Kelurahan Jelupang -Sarana Peribadatan
Diagram 3.5: Sarana Peribadatan
0 2 4 6 8 10 12 14 16
masjid musholah gereja wihara kelenteng
Berdasarkan diagram di atas, dapat diperoleh data mengenai jumlah sarana peribadatan Desa Jelupang yaitu: 11 Masjid, 15Mushalla, 4 Gereja, 1 Wihara, dan 1 Kelenteng.
Gambar 3.4: Masjid Baitul Huda
Gambar 3.5: Mushalla As Sa’adah
-Sarana Pendidikan
Diagram 3.6: Sarana Pendidikan
Berdasarkan diagram di atas, dapat diperoleh data mengenai jumlah sarana pendidikan Desa Jelupang yaitu: 5 buah TK, 3 buah SD, dan 3 buah SMP.
Gambar 3.6: TK/PAUD Al-Husna
0 1 2 3 4 5 6
TK SD SMP
Gambar 3.7: SMP Al-Hasaniyah
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah
Kelompok kami memiliki lima bidang kegiatan, berikut matrik argumentasi pemecahan masalah untuk setiap bidangnya:
1. Matrik SWOT Bidang Keagamaan
Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Keagamaan MATRIK SWOT BIDANG KEAGAMAAN
Internal Strength Weakness
1. Tokoh masyarakat di Desa Jelupang mendukung dan membantu terlaksananya kegiatan bidang keagamaan
2. Tingginya antusias anak-anak dan masyarakat Desa Jelupang terhadap program-program bidang keagamaan 3. Tempat pelaksanaan
kegiatan memiliki nuansa agamis yang tinggi
4. Terdapatnya sarana taman baca al-Qur’an 5. Adanya organisasi
remaja masjid yang mengadakan
pertemuan seminggu sekali yang dapat
1. Jumlah murid TPA/TPQ yang banyak tetapi pengajarnya hanya sedikit.
2. Tidak maksimal dalam pengajaran dikarenakan waktu yang tersedia sangat sedikit dan juga jumlah
pengajar yang sedikit
Eksternal
meningkatkan tali persaudaraan sesama remaja
Opportunity Strategi (SO) Strategi (WO) 1. Adanya anggota
KKN yang memiliki
kompetensi dalam masing-masing program kerja bidang keagamaan 2. Anggota KKN
BIMA SAKTI mudah beradaptasi dengan masyarakat
1. Mahasiswa menjalin komunikasi kepada tokoh masyarakat, ketua yayasan, dan remaja masjid dalam kerjasama
pelaksanaan program kerja keagamaan 2. Mahasiswa turut
membantu mengajar TPA/TPQ
Mahasiswa yang memiliki
kompetensi dalam bidang keagamaan seperti mengaji dan ceramah turut ikut mengajar di TPA/TPQ
Threat Strategi (ST) Strategi (WT) 1. Sensitifitas
nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal 2. Adanya agenda lain
di luar program kerja bidang keagamaan yang lebih disukai dan diprioritaskan 3. Pengaruh yang
cukup kuat dari media elektronik seperti televisi dan internet
Memberikan motivasi bahwa belajar al-Qur’an merupakan kebutuhan
Memberikan motivasi kepada anak–
anak sebagai generasi muda untuk
menghindari pengaruh buruk dari dunia luar seperti pengaruh buruk globalisasi.
Dari Matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program sebagai berikut:
1. Pengajian TPA/TPQ : motivasi qur’an, tahsin dan tahfidz 2. Santunan Yatim danDhuafa
2. Matrik SWOT Bidang Pendidikan
Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Pendidikan MATRIK SWOT BIDANG PENDIDIKAN Internal
Eksternal
Strength Weakness
1. Dukungan dari pihak orang tua mengenai program pendidikan
2. Adanya sambutan yang baik dari para guru dan murid di Desa Jelupang 3. Adaya fasilitas
sarana pendidikan seperti TK, Paud, SD, SMP
4. Tingginya harapan masyarakat
terhadap lulusan yang berkualitas
1. Koordinasi yang kurang dengan beberapa pihak instansi
pendidikan 2. Manajemen kurikulum pendidikan yang belum optimal
Opportunity Strategi (SO) Strategi (WO) 1. Semangat yang
tinggi dari seluruh anggota KKN BIMA SAKTI untuk mengajar
Adanya keterlibatan kelompok KKN dalam kegiatan belajar mengajar
Pendekatan mengajar menggunakan metode yang variatif sehingga
2. Adanya alokasi dana khusus yang diperuntukkan dibidang pendidikan
kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan.
Threat Strategi (ST) Strategi (WT) 1. Pengaruh yang
cukup kuat dari media elektronik seperti hp dan televisi
2. Kurangnya peran aktif pemerintah dalam peningkatan kualitas sarana pendidikan
Pembentukan mental (character building) anak–anak melalui pembelajaran akademik dan pelajaran agama
Memberikan motivasi kepada anak–anak sebagai generasi muda untuk menghindari pengaruh buruk dari dunia luar seperti pengaruh buruk globalisasi.
Dari Matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program sebagai berikut:
1. Pengajaran di Sekolah-sekolah 2. Bimbingan Belajar / Les Gratis
3. Matrik SWOT Bidang Kesehatan dan Kebersihan
Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Kesehatan dan Kebersihan MATRIK SWOT BIDANG KESEHATAN DAN KEBERSIHAN
Internal Strength Weakness
Antusias dari masyarakat di Desa Jelupang cukup untuk mendukung terlaksananya kegiatan bidang
1. Kebiasaan sebagian masyarakat yang kurang
memperdulikan kesehatannya 2. Tidak adanya
Eksternal
kesehatan perangkat
kesehatan desa (puskesmas, posyandu) 3. Banyaknya kaum
laki-laki yang merokok di dalam rumah
4. Maraknya narkoba dikalangan remaja 5. Belum memadainya
sarana dan
prasarana dibidang kesehatan
Opportunity Strategi (SO) Strategi (WO) 1. Seluruh anggota
KKN BIMA SAKTI memiliki semangat dan kepedulian tinggi untuk melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat 2. Memiliki
jaringan kepada narasumber yang berkompetensi
Mengadakan program cek kesehatan gratis
1. Memanfaatkan link yang ada untuk
memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat 2. Mengadakan
program
penyuluhan anti narkoba dan rokok
dibidang kesehatan
Threat Strategi (ST) Strategi (WT) 1. Kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai kesehatan diri dan lingkungan 2. Tidak adanya
anggota KKN BIMA SAKTI yang berlatar belakang atau memiliki kompetensi dibidang kesehatan
3. Pemberitahuan tentang fasilitas kesehatan desa yang kurang memadai kepada pemerintah setempat 4. Menanamkan
pemahaman kepada masyarakat pentingnya kesehatan
Memanfaatkan link di dalam kampus
yang dapat mendukung kegiatan
kami
Dari Matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program sebagai berikut:
1. Cek Kesehatan Gratis
2. Penyuluhan Anti Narkoba dan Rokok 3. Sosialisasi Rumah Tanpa Asap Rokok 4. Pelatihan Futsal
5. Senam Ceria
4. Matrik SWOT Bidang Sosial dan Ekonomi
Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Sosial dan Ekonomi MATRIK SWOT BIDANG SOSIAL DAN EKONOMI
Internal Strength Weakness
1. Sebagian besar 1. Pemahaman
Jelupang bermata pencaharian sebagai pedagang atau wirausaha 2. Tersedianya
dukungan dari warga
3. Penyaluran sampah yang tidak jelas dapat dimanfaatkan sebagai pemanfaatan sampah daur ulang dan
membudidayakan nya dengan kreatifitas-kreatifitas masyarakat 4. Remaja yang
kreatif dan terampil
5. Adanya dukungan dan sambutan yang baik dari perangkat
organisasi remaja serta warga Desa Jelupang
6. Antusias anak-anak untuk menunjukan bakatnya terutama dalam
Jelupang yang kurang akan kesadaran limbah-limbah yang bercecer dapat dimanfaatkan menjadi suatu karya peluang usaha
2. Manajemen keuangan yang belum jelas dalam beberapa hal
Eksternal
bidang seni 7. Antusias
masyarakat atas program yang di-buat oleh
kelompok KKN Jelupang tinggi.
8. Desa memiliki tempat utama dalam melakukan kegiatan sosial ataupun keagamaan.
Opportunity Strategi (SO) Strategi (WO) 1. Tersedianya
jaringan ke narasumber yang berkompeten dalam bisnis 2. Seluruh anggota
KKN BIMA SAKTI memiliki semangat dan kepedulian tinggi untuk
melaksanakan kegiatan bidang sosial dan ekonomi 3. Analisis
permasalahan yang tepat 4. Anggota
kelompok KKN
1. Memberikan pelatihan daur ulang sampah kepada ibu-ibu dan remaja SMP 2. Menghidupkan kembali acara tahunan mereka yang sebenarnya tidak akan diadakan kembali tahun ini seperti perlombaan di setiap HUT RI
1. Memanfaatkan SDM dari
beberapa program yang ada dibidang lainnya untuk mengisi acara kesenian
2. Mengaturjobdesk yang jelas
memiliki kompetensi keahlian dibidang ekonomi
Threat Strategi (ST) Strategi (WT) 1. Rasa
keingintahuan masyarakat yang kurang
2. Kurangnya SDM yang terfokus untuk memantau dan membimbing penerapan hasil pelatihan
Menggunakan jaringan yang ada untuk memantau dan membimbing hasil pelatihan
Mengadakan forum kreatifitas daur ulang limbah untuk
memantau dan membimbing hasil pelatihan
Dari Matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program sebagai berikut:
1. Pelatihan Kreasi Daur Ulang Limbah untuk Peluang Usaha 2. Lomba Agustusan
3. Penyelenggaraan HUT RI 4. Nonton Bareng Film Edukasi
5. Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana
Tabel 4.5: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana MATRIK SWOT BIDANG SARANA DAN PRASARANA
Internal Strength Weakness
1. Sebagian besar prasarana yang disediakan menjadi kebutuhan instansi desa
1. Tidak adanya petunjuk nama jalan di desa 2. Kurangnya
pengelolaan taman baca sehingga
Eksternal
2. Terdapat fasilitas taman baca, tempat peribadatan 3. Adanya
dukungan dari perangkat desa dalam pengadaan prasarana
taman baca tidak terawat
3. Kurangnya fasilitas peribadatan
4. Banyaknya sampah yang di buang sembarangan 5. Fasilitas TPA yang
kurang memadai Opportunity Strategi (SO) Strategi (WO) 1. Adanya dana
bantuan yang diterima dari PPM
1. Bekerjasama dengan
pemerintah desa mengenai pengadaan sarana dan prasarana desa 2. Renovasi Taman
Baca
1. Bekerjasama dengan pemerintah desa mengenai pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana desa 2. Memfasilitasi
papan nama jalan, tempat sampah, prasarana masjid, fasilitas TPA Threat Strategi (ST) Strategi (WT) Kebiasaan masyarakat
yang kurang mampu menjaga sarana dan prasarana
Pemantauan sarana dan prasarana oleh perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat
Pemantauan dan pengembangan sarana dan prasarana yang ada oleh
perangkat desa Dari Matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program sebagai berikut:
1. Renovasi Taman Baca
Jalan, Fasilitas TPA: Tab Play pad, Mushaf al-Qur’an, Buku Catatan Mengaji Anak)
3. Pengadaan Gapura HUT RI
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat