• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL

2.2 Sumber daya

2.2.8 Sarana dan Prasarana

Kampus ITB terletak di 3 (tiga) lokasi utama, yaitu Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, dan Kampus Cirebon, serta 1 (satu) lokasi hybrid yaitu Kampus Jakarta. Kampus Ganesha sebagai kampus utama yang terletak di Jalan Ganesha, Kota Bandung, memiliki luas sebesar kurang lebih 37,09 ha yang terdiri dari kawasan kampus utama, kampus utara, kampus selatan, Kantor Rektorat, serta Kantor MWA dan Senat Akademik. Kampus Jatinangor yang terletak di Kabupaten Sumedang memiliki luas 44,96 ha yang didominasi oleh area ruang terbuka hijau sekitar 83,19%. Adapun Kampus Cirebon yang masih dalam tahap proses pengembangan direncanakan memiliki luas lahan sebesar 30 ha yang terletak di Kecamatan Arjawinangun, Kota Cirebon.

Secara umum, fasilitas yang terdapat di area kampus ITB mencakup gedung perkuliahan, laboratorium atau studio, perpustakaan, ruang seminar/lokakarya/diskusi, ruang tenaga akademik, ruang kegiatan ekstrakurikuler, ruang pusat komputer, bangunan utilitas, ruang administrasi, kantin, sarana olahraga, dan toko buku. Sementara itu, fasilitas-fasilitas yang tersedia di area sekitar kampus ITB diantaranya asrama mahasiswa (untuk Kampus Jatinangor dan Cirebon terletak di dalam area kampus), perumahan tenaga akademik, dan kantor pusat administrasi yang tidak terletak di kampus utama. namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh.

Perencanaan dan pembangunan multi kampus ITB terus berkembang secara bertahap dari tahun ke tahun. Pengembangan multi kampus ITB saat ini meliputi Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, dan Kampus Cirebon. Selain itu juga terdapat rencana pengembangan Kampus Walini yang sedang dalam tahap penyusunan proposal kepada Pemerintah Pusat. Pengembangan sarana dan prasarana di kampus-kampus di luar Kampus Ganesha diarahkan untuk dapat memberikan atmosfir akademik yang memiliki standar yang sama dengan Kampus Ganesha.

HALAMAN | 53

Gambar 2.12 Masterplan Kampus ITB Jatinangor dan Cirebon

(Sumber: Laporan Akhir Rektor ITB Periode 2015-2020)

Dalam implementasinya, pembangunan multi kampus ITB melibatkan kerjasama antara pihak ITB, Kemenristekdikti, dan pemerintah daerah setempat mulai dari tahap pengadaan lahan hingga pengadaan barang dan jasa untuk memfasilitasi kegiatan akademik maupun non-akademik. Sinergitas antara ITB dengan Pemerintah Daerah setempat diperlukan untuk dapat memaksimalkan peran dan fungsi Multi-Kampus ITB di daerah di mana Multi-Kampus tersebut berada. Penyelenggaraan multikampus

HALAMAN | 54 dilaksanakan dengan prinsip akuntabilitas publik dengan mutu setara dengan program-program di ITB Kampus Ganesha.

Dalam kurun waktu 2015-2019, terdapat sejumlah pembangunan dan perencanaan multi kampus ITB di 4 (empat) kampus ITB yaitu Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, Kampus Cirebon, dan Kampus Walini. Beberapa pekerjaan yang belum tuntas perlu ditindaklanjuti di masa mendatang, termasuk pengembangan proposal Kampus ITB yang memiliki konsep pengembangan sebagai Green-Techno-Art Campus yang berlokasi di Afdeling Pangheotan, Walini, seluas 560,1 Ha. Ringkasan mengenai capaian pembangunan multi kampus ITB ditunjukkan pada Tabel 2-11.

Tabel 2-11 Lingkup Tugas Penanganan Direktorat Pengembangan ITB 2015-2019

Kampus Ganesha Kampus Jatinangor

▪ Gedung Science & Techno Park (STP) ITB – Ganesha (konstruksi)

▪ Gedung PPTI – FTMD (serah-terima operasional oleh Kemenperin)

▪ Gedung LabTek XV (DED selesai) ▪ Gedung LabTek XVI (DED selesai) ▪ Gedung LabTek XVII (penyusunan DED) ▪ Gedung LabTek XVIII (pembahasan)

▪ Gedung Asrama Bumi Ganesha

(penyusunan DED)

▪ Kawasan Innovation Park ITB di Gedebage (Hibah tanah)

▪ Hibah dan balik nama Tanah dan beberapa Gedung termasuk Masjid Al-Jabbar

▪ Rencana hibah Gedung dan Infrastruktur lain yang dibangun oleh Kementerian PU-PR, berupa Asrama Mahasiswa (5 tower), Rusun Dosen, Infrastruktur WTP, Laboratorium Lapangan Air, serta ▪ Situ (2 Situ)

Kampus Cirebon Kampus Walini

Kampus Watubelah (status

pinjam-pakai dari Pemkab Cirebon)

Kampus Arjawinangun (pembangunan

tahap I)

▪ Pengembangan proposal Kampus ITB sebagai Green Techno-Art Campus di Kawasan Walini

(Sumber: Memorandum Akhir Jabatan Rektor ITB2015-2020)

Di samping bangunan fisik kampus, terdapat sejumlah layanan dan prasarana yang menunjang kegiatan pendidikan di ITB, yang terdiri dari layanan perpustakaan, layanan pelatihan bahasam layanan Kesehatan, dan sarana olahraga.

HALAMAN | 55 ● Layanan perpustakaan

Layanan perpustakaan ITB terdiri dari Perpustakaan Pusat dan perpustakaan di setiap program studi. Perpustakaan Pusat dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan sedangkan perpustakaan program studi dikelola oleh masing-masing program studi. Pelayanan perpustakaan di antaranya meliputi peminjaman buku, referensi literatur, serta akses sitasi jurnal dan tugas akhir. Untuk mendukung sistem pelayanan perpustakaan terintegrasi dan borderless, Perpustakaan Pusat ITB menyediakan akses informasi mengenai informasi umum dan koleksi yang dimiliki melalui beberapa website sebagai berikut:

- Portal Perpustakaan Pusat ITB (http://www.lib.itb.ac.id)

- Katalog Elektronik Berbasiskan Web (http://webpac.lib.itb.ac.id). - Perpustakaan Digital (http://digilib.itb.ac.id).

● Layanan pelatihan bahasa

Layanan pelatihan bahasa berperan dalam pelatihan bahasa, baik bahasa asing maupun Bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing untuk menjawab kebutuhan akan keterampilan bahasa maupun persiapan studi lanjut. Layanan pelatihan bahasa diselenggarakan oleh UPT Pusat Bahasa yang mencakup sejumlah kegiatan berikut. 1. Kursus bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Perancis, bahasa Italia, bahasa Arab,

Bahasa Jepang, bahasa Mandarin, bahasa Spanyol, bahasa Korea, bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA);

2. Konsultasi pendirian dan pengembangan Pusat Bahasa dan Pusat Belajar Mandiri Siswa (Self Acces Centre);

3. In house Training;

4. Pelatihan bahasa Indonesia untuk penutur asing;

5. Penyelenggaraan tes kemampuan bahasa Inggris (English Language Proficiency Test) dan TOEFL ITP;

6. Penerjemahan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

● Layanan Kesehatan

Layanan Kesehatan ITB memiliki fungsi memberikan layanan kesehatan rawat jalan secara khusus kepada civitas akademika ITB dan secara umum kepada masyarakat umum yang tinggal di sekitar ITB. Layanan kesehatan ITB dikelola oleh Unit Pelaksana

HALAMAN | 56 Teknis Layanan Kesehatan ITB. Jika sebelumnya layanan Kesehatan ITB hanya terdapat di Klinik Bumi Media Ganesha ITB (BMG-ITB), pada akhir tahun 2018 didirikan Klinik Pratama ITB yang menempati bangunan rumah A di Jalan Ganesha No. 15 A. Klinik yang didirikan di atas bangunan heritage tersebut diperuntukkan untuk melayani masyarakat yang berobat menggunakan BPJS.

Layanan kesehatan yang disediakan di Klinik BMG ITB yaitu berupa layanan poliklinik, layanan apotek, layanan laboratorium, dan layanan akupuntur. Layanan poliklinik yang disediakan saat ini hanya bersifat rawat jalan dan meliputi poliklinik umum, gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis mata, spesialis radiologi, spesialis anak, spesialis ortodonti, dan spesialis kandungan. Sementara itu, layanan yang tersedia di Klinik Pratama ITB meliputi poli umum, farmasi, dan laboratorium klinik sederhana.

● Sarana olahraga

Sarana Olah Raga ITB (Saraga ITB) berfungsi untuk memfasilitasi kebutuhan kesehatan jasmani civitas akademika ITB serta masyarakat umum, dalam berbagai bentuk olahraga. Sarana Olah Raga ITB dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Sarana Olah Raga. Sarana. Pengelolaan Saraga ITB menjadi kewenangan UPT Saraga dan Sabuga yang juga mengelola Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) yang merupakan gedung serbaguna terbesar di ITB yang dapat digunakan sebagai indoor stadium, convention hall, auditorium, dan sejumlah fungsi lainnya.