Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
2. Sasaran 2
Selain dengan diraih/dipertahankannya opini WTP atas LKPD sebagai ukuran kualitas tata kelola keuangan dan aset daerah, dari aspek pendapatan daerah juga ditetapkan sasaran 2 yaitu meningkatnya Kontribusi PAD yang memiliki dua indikator kinerja yaitu persentase PAD terhadap pendapatan daerah dan belanja daerah. Ke-2 indikator kinerja tersebut untuk mengetahui peranan PAD terhadap pendapatan daerah dan peranannya sebagai sumber dana untuk membiayai belanja daerah.
Gambar. III.3
Layanan malam mobil keliling pajak daerah
Pada tahun 2020 karena dampak pandemi covid-19 yang menyebabkan penurunan kemampuan masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi, maka target capaian untuk ke-2 indikator tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada. Capaian atas indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel III.7
Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran 2 Meningkatnya Kontribusi PADTahun 2019
Sumber : BKAD 2020 Sasaran
Persentase PAD terhadap belanja daerah dipergunakan untuk mengukur peranan PAD dalam memberi kontribusi atau sebagai sumber untuk mendanai belanja daerah. Tahun 2019 persentase PAD terhadap belanja daerah ditargetkan sebesar 19% terealisasi 22,89%. Sedangkan pada tahun 2020 ada penyesuaian target karena pandemi covid-19 semula 20% menjadi 16% dan terealisasi 18,46%. Target dan realisasi PAD dalam memberi kontribusi terhadap belanja daerah yaitu sebagai berikut:
Tabel III.8
Target dan Realisasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah
Tahun 2019 dan Tahun 2020
Uraian Tahun 2019Realisasi Target Tahun 2020 Realisasi
PAD 506.070.552.984,87 420.780.615.321,87 372.702.284.844,45 Dana Perimbangan 1.342.552.919.731,00 1.279.745.464.554,00 1.374.616.208.542,00 Lain-lain
Pendapatan
Daerah yang Sah 341.447.424.463,00 456.885.750.498,32 404.083.605.831,00 Belanja Daerah 2.210.571.209.244,98 2.383.458.652.405,17 2.018.460.460.313,44 % PAD terhadap
belanja daerah 22,89% 18,46%
No. Indikator Kinerja Realisasi 2019 Tahun 2020 2021 Target Realisasi Capaian Target 1 Persentase PAD terhadap Belanja Daerah 22.89 16 18,46 115,37% 16 2. Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah 21.46 17 17,32 101,88% 17
Persentase PAD terhadap pendapatan daerah dipergunakan untuk menginformasikan kontribusi atau peranan PAD terhadap pendapatan daerah. Target dan realisasi PAD dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah yaitu sebagai berikut:
Tabel III.9
Target dan Realisasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah Tahun 2019 dan Tahun 2020
Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2019 dan Tahun 2020 berdasarkan data sementara per Januari 2021
Tahun 2019 persentase PAD terhadap pendapatan daerah yang diperjanjikan dalam PK sebesar 24%, terealisasi 23,1% . Untuk capaian tahun 2020, ada penyesuaian target yang disebabkan karena adanya pandemi covid-19 semula 25% menjadi 17% terealisasi 17,32%.
Gambar. III.4
Evaluasi dan monitoring Pajak Daerah
Sumber : BKAD 2020
Uraian Realisasi Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi PAD 506.070.552.984,87 420.780.615.321,87 372.702.284.844,45 Dana Perimbangan 1.342.552.919.731,00 1.279.745.464.554,00 1.374.616.208.542,00 Lain-lain Pendapatan Daerah 341.447.424.463,00 456.885.750.498,32 404.083.605.831,00 Jumlah Pendapatan Daerah 2.190.070.867.178,87 2.157.411.830.374,19 2.151.402.099.217,45 Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah 23,1 % 17,32%
Permasalahan dan Solusi Sasaran Meningkatnya Kontribusi PAD
Dalam pelaksanaan kegiatan mencapai target yang terdapat pada Sasaran 2 yaitu Meningkatnya Kontribusi PAD, BKAD mendapati permasalahan dan solusi yang dapat di jelaskan sebagai berikut;
Tabel III.10
Permasalahan dan Solusi Sasaran 2
Permasalahan Solusi
• Kepatuhan wajib pajak rendah; • Menggunakan Sistem Teknologi Informasi untuk mendetect pemenuhan kewajiban pajak daerah.
• Menegakkan law enforcement (memberikan sanksi),
• Lemahnya sistem pendataan
atau pemutakhiran data,
penggolongan, penetapan, pengolahan basis data, sistem pembayaran/penagihan, dan pelayanan lainnya kepada wajib pajak (administration tax);
• Melakukan Reformasi Administrasi Perpajakan Daerah melalui:
a. Penyusunan Profiling Wajib Pajak Daerah yang digunakan sebagai penentuan potensi pajak daerah. Profiling WP adalah penggalian informasi yang berkenaan dengan wajib pajak yang dimaksudkan untuk mengetahui potensi pajak dari wajib pajak tersebut.
b. Pengaplikasian sistem teknologi informasi dalam pelayanan, misalnya e-SPTPD, e-payment dan sejenisnya.
c. Membangun organisasi perpajakan daerah berdasarkan fungsi seperti fungsi pengelola
penagihan, fungsi pemeriksaan, dan fungsi pengawasan.
• Memperbaiki Basis Data Perpajakan, melalui:
a. Pendataan ulang wajib pajak dan objek pajak
b. Koordinasi dengan Perangkat Daerah Penerbit Ijin (DPMPT) c. Data Kantor pertanahan untuk
PBB. • SDM Perpajakan yang belum
menjawab kebutuhan organisasi (tenaga penilaian, pemeriksaan, penagihan);
• Pengalokasian SDM yang lebih tepat sesuai dengan potensi dan kompetensi,
• Diklat ahli penilaian, penagihan, dan pemeriksaan.
• Menambah jumlah diklat internal terkait dengan praktik pemungutan perpajakan yang baik.
• Kerjasama kemitraan dengan pemda-pemda yang dinilai sukses dalam pemungutan perpajakan, khususnya problem solving terkait pemungutan perpajakan daerah.
• Dibidang penilaian dan penagihan dapat dikerjasamakan dengan Direktorat Jenderal Pajak.
• Terbatasnya tempat
Pembayaran PBBP2 dan Jam Pembayaran yang tersedia pada jam kerja;
• BKAD Bantul melakukan inovasi berupa penyediaan layanan jemput bola pembayaran PBB melalui layanan Mobil Keliling Pajak Bantul dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kepatuhan pembayaran PBB dengan
peningkatan kualitas layanan PBB yang lebih dekat, lebih mudah dan lebih murah.
• Terbatasnya akses terhadap informasi tagihan, status pembayaran PBB dan informasi proses BPHTB yang masih terpusat di kantor layanan BKAD;
• LAPak BAntul (Layanan Aplikasi Pajak Bantul) merupakan Layanan berbasis android ini memungkinkan wajib pajak untuk memperoleh informasi tagihan PBB P2,status pembayaran sampai dengan 5 tahun dan juga proses BPHTB melalui smartphone berbasis android;
• Pembayaran PBB P2 melalui mobil keliling pajak daerah belum terhubung dengan sistem pembayaran (payment gateway) yang terdapat pada Bank BPD DIY sehingga harus melalui autodebet atau Mobile Banking
• Pada akhir tahun 2020 telah dilakukan koordinasi dengan pihak Bank BPD dan disepakati pada awal tahun 2021 pembayaran PBB P2 melalui mobil keliling pajak daerah akan langsung terhubung dengan payment gateway Bank BPD DIY • Permasalahan Pelayanan PBB
P2 dan BPHTB terkendala Aplikasi SISMIOP dan SIMPATDA yang tidak mendukung saat pegawai harus work from home saat terjadi pandemi COVID 19
• Pengadaan aplikasi SMARTGOV Modul PBB P2 dan BPHTB dengan sistem Web Based sehingga petugas pelayanan dan penelitian sepanjang ada jaringan internet dapat melakukan pelayanan. Penggunaan aplikasi ini akan dipergunakan efektif Mulai tanggal 4 Januari 2021 setelah dilakukan langkah uji coba dan pelatihan pada November s/d Desember 2020
Gambar. III.5
Penyerahan SPPT PBB P2 Tahun 2020
Sumber : BKAD 2020
Bidang Pelayanan dan Penetapan beserta Bidang Penagihan dan Pemeriksaan dalam mencapai Indikator Program pada Sasaran 2 yaitu Meningkatnya Kontribusi PAD, memiliki strategi sebagi berikut;
1. Mendata ulang WP & objek pajak;
2. Melakukan penilaian ulang atas dasar pengenaan pajak atau tariff disesuaikan dengan kemampuan pembayar pajak;
3. Pengelolaan basis data (integrated database);
4. Penggunaan Teknologi Informasi dalam pelayanan perpajakan, misalnya e-SPTPD dan e-payment;
5. Membangun organisasi perpajakan daerah berdasarkan fungsi: pengelola data, pelayanan, penagihan, pemeriksaan, dan pengawasan;
6. Menyusun SOP setiap pelayanan;
7. Menambah jumlah diklat utk ahli penilaian, penagihan, dan pemeriksaan; 8. Menambah jumlah diklat terkait dengan praktik pemungutan perpajakan
yang baik;
9. Kerjasama kemitraan dengan pemda lain yang dinilai sukses dalam pemungutan perpajakan.
10. Pembayaran Pajak Daerah (Selain PBB P2) bisa dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Gojek;
11. Membuat Aplikasi Antrian untuk Petugas Cek Lapangan Berbasis Android yang bisa diakses melalui smartphone;
12. Pengelolaan Data Potensi Pajak Daerah dan Retribusi Pajak Daerah Kabupaten Bantul;
13. Aplikasi Pembayaran Pajak berbasis Android (Pengembangan Aplikasi LAPAK BANTUL);
14. Intensifikasi kegiatan pemeriksaan pajak; dan
15. Penyederhanaan prosedur pembayaran pajak yang lebih mudah, lebih dekat, dan lebih murah.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait sasaran Meningkatnya Kontribusi PAD. Pada tahun 2020, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan indikator, target dan realisasi capaian sebagai berikut :
Tabel III.11
Indikator, Target dan Realisasi Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Sasaran Meningkatnya Kontribusi PADTahun
Sumber : BKAD 2020
Dari tabel tersebut, kedua indikator menunjukkan capaian dibawah target. Hal tersebut disebabkan karena adanya dampak covid-19 yang mempengaruhi penurunan pencapaian pendapatan. Dalam rangka mendukung penanganan dampak COVID-19, pada Tahun 2020 Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul melaksanakan kebijakan antara lain sebagai berikut :
Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2019
Tahun 2020 2021
Target Realisasi Capaian Target
Persentase Pertumbuhan
Pendapatan Pajak dan Retribusi 14,86% 9 -15 -166,66% 9 Persentase Tercapainya pendapatan
a. Pengurangan 100% diberikan untuk 4 Jenis Pajak: Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Parkir.
b. Penghapusan denda diberikan untuk Pajak PBB-P2
c. Layanan Mobil Keliling Pajak Bantul tetap berjalan dengan melaksanakan protokol Kesehatan.
Program ini didukung kegiatan-kegiatan yaitu : a. Kegiatan Operasional pajak daerah
b. Kegiatan Intensifikasi PPh OP (PPH Pasal 21) c. Kegiatan Pengendalian PAD
d. Kegiatan Optimalisasi pendapatan daerah e. Kegiatan Pelayanan pajak daerah
f. Kegiatan Verifikasi Piutang Pajak Daerah
g. Kegiatan Pendataan dan penetapan wajib pajak
h. Kegiatan Intensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah
i. Kegiatan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan
j. Kegiatan Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai k. Kegiatan Pemeliharaan Basis Data PBB P2
Gambar. III.6
Pengundian Hadiah Utama Pembayaran PBB P2