• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran dan Indikator Sasaran

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan (Halaman 37-43)

SASARAN, INDIKATOR SASARAN DAN PROGRAM DALAM RENSTRA-SKPD

3.1. Sasaran dan Indikator Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka Rumah Sakit Ernaldi Bahar menetapkan 3 (tiga) sasaran sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Ernaldi Bahar tahun 2013-2018 sebagai berikut :

1. Meningkatnya Pemanfaatan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa. 2. Meningkatnya Pelayanan Rehabilitasi NAPZA (Narkotika, dan Zat Adiktif

Lainnya).

3. Meningkatnya Pemanfaatan Rumah Sakit untuk Pendidikan dan Pelatihan.

3.2. Program

Sesuai dengan kebutuhan, pada tahun 2016 dan mengacu kepada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya, maka untuk tahun anggaran 2016 telah disusun sebanyak 6 program dan 41 kegiatan. Program yang disusun sesuai dengan program prioritas yang telah ditetapkan serta untuk mencapai indikator dan target program rumah sakit yang telah ditentukan. Total Belanja Langsung pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan yang diusulkan pada tahun anggaran 2016 melalui dana APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk pelaksanaan keseluruhan program dan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp. 48.404.414.000,00.

Perhitungan anggaran tahun 2016 tersebut sudah didasarkan kepada usulan dan kebutuhan program dan kegiatan dari masing-masing bidang dan bagian yang ada di Rumah Sakit Ernaldi Bahar, terutama kebutuhan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi rumah sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan oleh Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Dari total anggaran tersebut

diatas, sebesar Rp. 13.000.000.000,00 merupakan anggaran yang akan diperoleh melalui pendapatan/penerimaan operasional Rumah Sakit Ernaldi Bahar dan akan dikelola melalui mekanisme PPK BLUD, sesuai dengan status Rumah Sakit Ernalsi Bahar.

Selain dari usulan anggaran melalui dana APBD Provinsi Sumatera Selatan diatas, Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan juga telah mengusulkan anggaran melalui dana APBN melalui Kementrian Kesehatan RI, yaitu alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) untuk Rumah Sakit pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 10.141.056.000,00. Anggaran tersebut diusulkan untuk pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit terutama untuk memenuhi standar rumah sakit khusus jiwa kelas A dan pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakit.

Sesuai dengan pagu indikatif tahun anggaran 2016, maka Rumah Sakit Ernaldi Bahar memperoleh alokai anggaran sebesar Rp. 20.240.000.000,00 yang terdiri dari Rp. 9.240.000.000,00 berasal dari pembiayaan APBD Provinsi Sumatera Selatan dan Rp. 11.000.000.000,00 berasal dari pendapatan operasional Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Alokasi anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Sumatera Selatan jelas masih sangat kurang jika dibandingkan dengan total kebutuhan anggaran rumah sakit, terutama untuk pelaksanaan program Jamsoskes Sumsel Semesta dan kebutuhan akreditasi rumah sakit. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bahwa untuk pelayanan Jamsoskes di rumah sakit, maka Rumah Sakit Ernaldi Bahar tidak dapat melakukan klaim terhadap pelayanan yang diberikan. Oleh sebab itu seharusnya kebutuhan anggaran untuk program Jamsoskes tersebut harus dianggarkan dalam APBD Provinsi Sumatera Selatan. Sementara untuk akreditasi rumah sakit, Rumah Sakit Ernaldi Bahar harus sudah melakukan penilaian akreditasi rumah sakit pada tahun 2016 ini, sesuai dengan batas waktu terakhir bagi rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi rumah sakit sesuai dengan ketentuan dari Kementrian Kesehatan RI.

Berdasarkan data dalam dua tahun terakhir, rata-rata jumlah kunjungan pasien Jamsoskes di Rumah Sakit Ernaladi Bahar mencapai 17.500 kunjungan rawat jalan dan 1.150 pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap. Untuk pelaksanaan pelayanan bagi pasien Jamsoskes tersebut, minimal Rumah Sakit Ernaldi Bahar membutuhkan anggaran untuk penyediaan obat-obatan pasien, pemeriksaan penunjang medis yang dibutuhkan untuk mendukung diagnosis penyakit serta makan dan minum pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap. Adapun kebutuhan anggaran rata-rata pertahunnya untuk pasien Jamsoskes yang meliputi biaya obat-obatan, bahan kimia rumah sakit untuk pemeriksaaan penunjang medis dan makan minum pasien sebagai berikut :

1. Kebutuhan anggaran obat-obatan :

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ANGGARAN OBAT

SELURUH PASIEN RS

RAWAT JALAN KUNJUNGAN 40.881

RATA-RATA PERIKSA 200.000

TOTAL 8.176.200.000

RAWAT INAP LAMA HARI RAWAT 30

PASIEN 3.000 RATA-RATA PERIKSA 2.000.000 TOTAL 6.000.000.000 14.176.200.000 PASIEN JAMSOSKES

RAWAT JALAN KUNJUNGAN 18.500

RATA-RATA OBAT 200.000

TOTAL 3.700.000.000

RAWAT INAP PASIEN 1.200

RATA-RATA OBAT 2.000.000 TOTAL 2.400.000.000 6.100.000.000 SELURUH KEBUTUHAN SELURUH KEBUTUHAN

2. Kebutuhan anggaran bahan medis rumah sakit :

SELURUH PASIEN RS

RAWAT JALAN KUNJUNGAN 40.881

PREVALENS PERIKSA PENUNJANG 30%

RATA-RATA PASIEN PERIKSA 12.264

RATA-RATA BIAYA 300.000

JUMLAH 3.679.290.000

RAWAT INAP LAMA HARI RAWAT 30

PASIEN 3.000 RATA-RATA BIAYA 800.000 JUMLAH 2.400.000.000 6.079.290.000 PASIEN JAMSOSKES

RAWAT JALAN KUNJUNGAN 18.500

PREVALENS PERIKSA PENUNJANG 30%

RATA-RATA PASIEN PERIKSA 5.550

RATA-RATA BIAYA 300.000

TOTAL 1.665.000.000

RAWAT INAP PASIEN 1.200

RATA-RATA BIAYA 900.000 TOTAL 1.080.000.000 2.745.000.000 TOTAL BIAYA SELURUH KEBUTUHAN

Berdasarkan pagu indikatof anggaran tersebut, maka program prioritas Rumah Sakit Ernaldi Bahar pada tahun anggaran 2016 yang diusulkan semula terdiri dari 6 (enam) program dan 41 (empat puluh satu) kegiatan berubah menjadi 4 (empat) program dan 12 (dua belas) kegiatan, yaitu sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Pengadaan Sarana Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/ Rumah Sakit Mata

4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD

3.3. Sasaran dan Indikator Sasaran

Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 – 2018, ada 3 sasaran yang ingin

dicapai dan telah dilengkapi dengan indikator beserta target untuk masing-masing sasaran tersebut. Pencapaian terhadap indikator sasaran telah dijabarkan menjadi target kinerja sasaran yang akan dicapai setiap tahunnya. Program dan kegiatan yang disusun pada tahun anggaran 2016 telah mengacu kepada upaya untuk mencapai target dari seluruh sasaran

tersebut. Jika dilihat dari RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 –

2018, maka Rumah Sakit Ernaldi Bahar mempunyai tugas untuk menunjang tercapainya misi ketiga yaitu meningkatkan pemerataan yang berkeadilan dengan tujuan ketiga belas yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Walaupun mengalami penurunan alokasi anggaran yang sangat signifikan jika dibandingkan dari kebutuhan, Rumah Sakit Ernaldi Bahar tetap menyesuaikan sasaran dan indikator sasaran sesuai dengan Rencana Strrategis (Renstra) rumah sakit yang telah disusun dengan harapan dapat dicapai dengan baik dengan segala keterbatasan anggaran yang ada. Tetapi harus diakui bahwa keterbatasan anggaran ini akan menyebabkan Rumah Sakit Ernaldi Bahar sulit untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, terutama target untuk mendapatkan akreditasi pelayanan rumah sakit versi tahun 2012.

Sasaran dan indikator sasaran serta target yang ingin dicapai terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari Rumah Sakit Ernaldi Bahar pada tahun anggaran 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2.

Sasaran, Indikator Sasaran, Target dan Program RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016

SATUAN 2016

1 7 10

1. 1. BOR (Bed Occupancy Rate) % 80% 1.1

2. BTO (Bed Turn Over) Kali 11

3. NDR (Nett Death Rate Orang/1000 0 1.2 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur

4. LOS (Length Of Stay) Hari 30 1.3

5. Pasien dirawat ruang UPIP > 10 Hari Orang 0 6. Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Rumah Sakit

% 81% 1.4

7. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Jiwa Kunjungan 40.881

2. 1. Jumlah Kunjungan Pengguna NAPZA Kunjungan 916 2.1 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD

2. Jumlah Pengguna NAPZA yang di Rawat Inap

Orang 452 2.2 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 2.3 Program Pengadaan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

2.4 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 3. 1. Jumlah Institusi Pendidikan yang Melakukan

Praktek

Institusi 20 3.1 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD

2. Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Penelitian

Orang 170 3.2 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 3.3 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 3.4 Program Pengadaan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Meningkatnya Pemanfaatan Rumah Sakit untuk Pendidikan dan Pelatihan

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD

14

Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

6

Meningkatnya Pemanfaatan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa

Meningkatnya Pelayanan Rehabilitasi NAPZA (Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya)

NO

RENCANA KINERJA RS. ERNALDI BAHAR TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

PROGRAM

Selain dari pencapapain indikator sasaran diatas, Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tersebut juga harus mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI sebagai kementrian teknis yang melakukan pembinaan terhadap rumah sakit. Salah satu ketentuan yang ada terkait dengan operasional rumah sakit adalah keharusan rumah sakit untuk melakukan akreditasi pelayanan rumah sakit, sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan (Permenkes RI) nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit, termasuk juga penilaian ulang terhadap klasifikasi rumah sakit yang ada pada saat ini. Jika rumah sakit tidak dapat memenuhi persyaratan klasifikasi sesuai dengan kelasnya, maka resikonya adalah akan dilakukan penurunan kelas rumah sakit tersebut. Penurunan kerlas rumah sakit juga kan berdampak terhadap penerimaan rumah sakit karena klaim BPJS yang akan diterima juga akan berkurang. Sementara untuk akreditasi rumah sakit yang akan dilakukan adalah akreditasi nasional versi tahun 2012.

Sampai dengan tahun 2015, Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan belum melakukan penilaian akreditasi rumah sakit versi 2012 tersebut. Beberapa upaya untuk persiapan akreditasi rumah sakit tersebut sudah mulai dilaksanakan, terutama penyusunan dokumen akreditasi. Kementrian Kesehatan RI mewajibkan untuk seluruh rumah sakit mendapatkan akreditasi rumah sakit sampai dengan tahun 2016. Akreditasi rumah sakit ini merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk perpanjangan izin operasional dan perubahan kelas rumah sakit serta perpanjangan kerjasama dengan BPJS.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan telah memasukkan kegiatan akreditasi rumah sakit ini sebagai salah satu kegiatan prioritas pada tahun 2016. Program dan kegiatan yang dibutuhkan untuk akreditasi rumah sakit tersebut telah disinkronkan dan diusulkan dalam rencana kerja rumah sakit tahun anggaran 2016. Program dan kegiatan yang diusulkan selain bertujuan untuk mencapai target sasaran dalan rencana strategis juga bertujuan untuk menunjang akreditasi Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Berdasarkan pengalaman dari beberapa rumah sakit, untuk mendapatkan akreditasi tersebut membutuhkan waktu persiapan yang cukup panjang serta adanya komitmen dari seluruh stakeholders rumah sakit untuk mendukung tercapainya akreditasi tersebut.

BAB IV

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan (Halaman 37-43)

Dokumen terkait