BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
(TERLAMPIR) Uraian Pendahuluan 4
3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah :
Memenuhi kebutuhan akan arena promosi yang representatif; Menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan bagi para
investor sehingga berminat untuk berinvestasi;
Memberikan informasi bagi masyarakat tentang capaian kinerja pemerintah.
4. Lokasi
Pekerjaan Lingkup proyek adalah Pekerjaan Disain Perencanaan Pembangunan NTT Fair di atas lahan seluas ± 5 hektar yang berlokasi di Kupang dengan alokasi waktu perencanaan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender.
5. Sumber
Pendanaan Besarnya biaya konsultan perencanaan adalah sebesar Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dari sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2014.
_______________________
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha Seleksi Sederhana (dengan Prakualifikasi)
KBUTUH 6. KEBUTUHAN TENAGA 6.1 TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, konsultan harus menyediakan tenaga-tenaga yang berkualitas dan berpengalaman. Semua ahli professional yang diusulkan harus berkualifikasi pendidikan minimal Sarjana Strata Satu (S1), spesialis di bidangnya dan punya pengalaman minimal sesuai dengan yang disyaratkan di bawah ini : 1. Team Leader; satu orang tenaga ahli dengan latar
belakang pendidikan Teknik Sipil atau Teknik Arsitektur dengan ketentuan untuk S1 pengalaman minimal 7 (tujuh) tahun, sedangkan untuk S2 pengalaman minimal 5 (lima) tahun;
2. Ahli Arsitektur;:
- satu orang tenaga ahli arsitektur bangunan berpengalaman 6 (enam) tahun;
- satu orang tenaga ahli arsitektur landscape berpengalaman 6 (enam) tahun;
3. Ahli Teknik Sipil;:
- satu orang ahli teknik sipil struktur berpengalaman 6 (enam) tahun;
- satu orang ahli teknik sipil Mekanika Tanah berpengalaman 6 (enam) tahun;
- satu orang ahli teknik sipil utilitas berpengalaman 6 (enam) tahun;
4. Ahli Teknik Elektro/Elektrikal, satu orang tenaga ahli berpengalaman 6 (enam) tahun; dan
5. Ahli Teknik Lingkungan, satu orang tenaga ahli dengan pengalaman 6 (enam) tahun.
6.2 TENAGA PENUNJANG
Tenaga penunjang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Estimator; satu orang 2. Draftman; satu orang 3. Surveyor; satu orang
4. Teknisi Laboratorium; satu orang 5. Administrator; satu orang
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha Seleksi Sederhana (dengan Prakualifikasi)
7. BIAYA KONSULTAN PERENCANAAN
Besarnya biaya konsultan perencanaan adalah sebesar
Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dari sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2014.
8. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan perencanaan ini adalah : 1. Gambar Pra Rencana, yang terdiri dari :
a. Lay out; b. Site plan c. Tampak; dan
d. Dena dengan skala 1 : 100 e. Maket
2. Hasil penyelidikan tanah.
3. Gambar Rencana, yang terdiri dari : a. Denah;
b. Tampak; dan
c. Potongan; yang kesemuanya berskala 1 : 100; serta d. Pendetailan dengan skala 1:20
4. Rencana system dalam bangunan, yang terdiri dari : a. Rencana pondasi;
b. Rencana lantai; c. Rencana plafond; d. Rencana atap;
e. Alat pengkondisian udara (AC); f. Tata suara (sound system); g. Instalasi telekomunikasi;
h. Instalasi Informasi dan teknologi; i. Elektrikal (termasuk genset); j. System proteksi kebakaran; k. System penangkal petir;
l. Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL); m. Pencegahan bahaya rayap;
n. Akses untuk penyandang cacat; dan o. Sarana dan prasarana lingkungan.
5. Rencana Anggaran Biaya untuk pembangunan fisik. 6. Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
7. Laporan Perencanaan.
8. Rencana Pelaksanaan secara terperinci. 9. Rencana operasi dan pemeliharaan bangunan
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha Seleksi Sederhana (dengan Prakualifikasi)
dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK.
Disamping itu, pada tahap pelaksanaan fisik konsultan perencana berkewajiban melaksanakan pengawasan berkala terhadap produk perencanaannya dan memberikan arahan apabila gambar kerja yang telah dihasilkan tidak dapat diaplikasikan atau kurang dipahami oleh pelaksana lapangan/pekerjaan fisik. 9. KRITERI
9.1 Kriteria Umum
Dalam merencanakan bangunan, konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum, yaitu :
1. Persyaratan Keandalan :
a. Ketahanan bangunan dalam menerima beban, baik berasal dari manusia maupun kekuatan alam; b. Ketahanan terhadap keutuhan dan keausan, baik
karena penggunaan bangunan, sifat bahan dan pengaruh cuaca;
c. Keselamatan penghuni pada waktu terjadi bencana, baik karena ulah manusia maupun alam.
2. Persyaratan Guna yaitu bangunan dapat menampung kegiatan secara efisien sesuai dengan fungsinya.
3. Selain criteria di atas, berlaku pula ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam standar, pedoman dan pearturan yang berlaku, antara lain :
a. Peraturan bangunan yang berlaku di daerah setempat;
b. Norma teknis yang berlaku seperti SK-SNI 03-2847-1992 tentang tata cara perhitungan struktur beton untuk gedung dan lain-lain.
9.2 Kriteria Khusus
a. Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus bangunan yang akan disusun, harus diusahakan penggunaan potensi alami (pencahayaan dan tata udara) sesuai dengan perencanaan untuk daerah tropis; b. Pengelompokan fungsi dalam bangunan hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat dan hirarkinya yang dapat difungsikan untuk beberapa kegiatan (multi fungsi); c. Jaringan sirkulasi manusia atau barang baik vertical
maupun horizontal hendaknya disusun seefisien mungkin dan tidak mengganggu fungsi dalam bangunan.
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha Seleksi Sederhana (dengan Prakualifikasi)
10. AZAS – AZAS
Selaian dari kriteria di atas dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknyamemperhatikan azas-azas sebagai berikut :
a. Bangunan/Konstruksi NTT Fair hendaknya fungsional, efisiensi, menarik tetapi tidak berlebihan;
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan kepada kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan; c. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya
investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin;
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan bisa dimanfaatkan secepatnya;
e. Bangunan gedung pemerintah hendaknya ikut meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya.
12. PROSES PERENCANAAN
Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi tugas dan tim teknis. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan produk akhir yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan pengarahan pemberi tugas dan tim teknis berdasarkan standar hasil perencanaan.
Dalam pelaksanaan tugas konsultan harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat. Hasil karya perencanaan dalam bentuk dokumen lelang diselesaikan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK.
13. MASUKAN
a. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan pemberi tugas dalam kerangka acuan kerja ini; b. Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya baik yang berasal dari pemberi tugas maupun yang dicari sendiri. Kesalahan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan perencana;
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha Seleksi Sederhana (dengan Prakualifikasi)
diantaranya adalah :
1. Informasi tentang lahan : 2. Pemakai bangunan : 3. Kebutuhan Bangunan :
4. Kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan 5. Utilitas bangunan :
14. PROGRAM KERJA
Konsultan harus menyusun program kerja menyangkut : a. Jadwal kegiatan secara terperinci;
b. Alokasi tenaga yang lengkap (jumlah dan kompetensi). Tenaga-tenaga yang diusulkan konsultan perencana harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas;
c. Program tersebut harus mendapatkan kesepakatan bersama untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas perencanaan dan pengawasan berkala pada waktu pelaksanaan konstruksi/fisik;
d. Setelah kerangka acuan ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan;
e. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan menyusun program kerja sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan;
f. Konsultan perencana mengajukan usulan teknik dan biaya sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja ini dan disampaikan ke ULP.
15. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini masih bersifat terbuka untuk
menerima masukan dari seluruh peserta lelang untuk
kesempurnaan KAK ini, dan jika terjadi perubahan maka akan dituangkan dalam risalah penjelasan pekerjaan yang kemudian dituangkan dalam addendum dokumen lelang dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen ini.
17. Nama dan